Dua pertandingan pemanasan Tim China semuanya digelar di kandang sendiri Xi'an.
Lawan pertandingan pemanasan pertama adalah Venezuela, sedangkan pertandingan kedua melawan Slovenia.
Pada pertandingan pemanasan pertama, Gao Hongbo menurunkan formasi terkuat yang bisa dikerahkan.
Zhou Yi, Sun Pan, He Ying, Yang Muge, dan Guo Nu semuanya tampil sebagai starter.
Selain itu, Yan Min juga mendapatkan kesempatan starter.
Tim China dengan formasi terkuat bermain sangat agresif melawan Venezuela.
Di bawah organisasi dan inisiatif Zhou Yi, Tim China terus menampilkan kombinasi brilian yang membuat para suporter berdecak kagum. Meski tidak menghasilkan gol, para suporter tetap memberikan apresiasi.
Tentu saja, jika hanya permainan indah tanpa gol, keindahan tersebut tak bermakna.
Babak pertama kedua tim masih berada dalam fase stagnan. Memasuki babak kedua, dengan peningkatan intensitas permainan China, akhirnya kebuntuan terpecahkan.
Pada menit ke-54, assist Zhou Yi diselesaikan He Ying dengan tendangan rendah yang mencetak gol, mengantarkan China unggul.
Pada menit ke-69, He Ying menarik diri ke sayap dan melakukan umpan silang. Yang Muge yang tiba-tiba menerobos ke area penalti dari posisi gelandang bertahan, melompat untuk menyundul bola dengan keras dalam kondisi hampir tidak dijaga, memasukkan bola ke gawang!
Seluruh Stadion Zhuque di Xi'an bergemuruh dengan sorakan gembira.
Sorakan ini bukan hanya karena Tim China unggul dua gol atas lawan, tetapi juga karena sebelum unggul dua gol, Tim China sudah mendominasi permainan cukup lama. Keunggulan dua gol saat ini sepenuhnya merupakan hasil alih alami dari dominasi permainan.
Pertandingan seperti ini, baik dari segi hasil maupun proses, memberi semangat bagi para suporter China - Jika Tim China bisa mempertahankan performa seperti ini di Final Piala Dunia, maka lolos ke babak penyisihan yang bersejarah pasti bukan sekadar mimpi!
……
Setelah unggul dua gol, Gao Hongbo mulai melakukan penyesuaian pergantian pemain.
Karena ini pertandingan pemanasan, tidak ada batasan kuota pengganti tiga pemain tetap.
Pertama-tama dia menarik keluar Zhou Yi, He Ying, dan Yang Muge sekaligus, kemudian mengganti Guo Nu, memberi lebih banyak pemain dalam negeri kesempatan tampil.
Setelah Zhou Yi dan Yang Muge keluar, kontrol Tim China di area Gelandang sedikit menurun. Pada momen ini, Gao Hongbo juga mengubah taktik tim menjadi bertahan dan melakukan serangan balik.
Yan Min yang tetap di lapangan mendapat tugas penting.
Dia tidak mengecewakan kepercayaan pelatih, menunjukkan performa yang sangat agresif.
Dalam serangan balik, selama bola ada di kakinya, dia tanpa ragu menerjang pertahanan Venezuela.
Meski tidak ada gol hingga pertandingan berakhir, setidaknya Tim China berhasil mencegah Venezuela mengancam gawang yang dijaga Sun Pan.
Akhirnya, kedua tim mengakhiri pertandingan pemanasan ini dengan skor 2-0.
Tim China berhasil mengalahkan Venezuela peringkat keenam Amerika Selatan di kandang sendiri.
……
Empat hari kemudian, masih di Xi'an.
Tim China menyambut lawan kedua mereka dalam pertandingan pemanasan, Slovenia.
Pertandingan ini sekaligus menjadi pertandingan terakhir Timnas China di tahun 2013, babak penutup turnamen.
Dalam pertandingan ini, Gao Hongbo tidak menurunkan seluruh pilar utama.
Berbeda dengan pertandingan sebelumnya, ia mengubah formasi secara total.
Performansi formasi terkuat Tim China sudah terlihat di pertandingan sebelumnya. Sekarang saatnya memberi lebih banyak kesempatan latihan bagi pemain lain.
Karena perubahan formasi, Tim China tidak mendominasi permainan sebesar pertandingan sebelumnya, namun performa para pemain timnas tetap bagus.
Meski tidak berhasil mengalahkan lawan, mereka juga tidak mengalami kekalahan.
Akhirnya Tim China bermain imbang 0-0 dengan Slovenia di Xi'an.
Mereka mengakhiri pertandingan tahun 2013 dengan hasil imbang.
Setelah pertandingan, media China membuat "ringkasan akhir tahun" untuk performa Tim China sepanjang 2013.
Yang paling patut diacungi jempol tentu saja keberhasilan lolos ke Final Piala Dunia untuk kedua kalinya dalam sejarah. Kali ini bahkan lebih sulit dibanding sebelumnya, karena pada Final Piala Dunia sebelumnya yang diselenggarakan di Jepang dan Korea, China langsung terbebas dari dua lawan kuat di babak kualifikasi. Hingga muncul anggapan bahwa pahlawan utama lolosnya Tim China ke Final Piala Dunia pertama kali bukanlah pelatih Bora Milutinović, melainkan Zhang Jilong yang berhasil mengundi posisi menguntungkan untuk Tim China.
Kali ini, Jepang dan Korea turut serta dalam Kualifikasi Piala Dunia, dengan Tim China bahkan berada dalam satu grup bersama Jepang. Grup yang sama juga dihuni Australia, lawan yang selalu ditakuti Tim China.
Dalam kondisi seperti ini, Tim China masih bisa mengamankan hak partisipasi di Final Piala Dunia dua putaran sebelumnya, membuktikan kemampuan tim yang kini dijuluki "Timnas terkuat dalam sejarah" oleh media.
Selain Kualifikasi Piala Dunia, Tim China juga berpartisipasi dalam Piala Asia Timur tahun ini. Namun tim yang dikirim adalah Tim Cadangan tanpa pemain luar negeri. Meski demikian, mereka berhasil meraih posisi runner-up dengan performa patut diacungi jempol.
Sepanjang tahun lalu, baik pemain di liga luar negeri maupun pemain dalam negeri Tim China menunjukkan kondisi kompetitif yang baik. Hal ini membuat para suporter China sangat gembira.
Kini semua pihak berharap Tim China dapat mempertahankan kondisi kompetitif prima ini hingga Piala Dunia tahun depan.
……
Setelah menyelesaikan dua pertandingan pemanasan di dalam negeri, para pemain timnas yang bermain di luar negeri segera meninggalkan timnas dan kembali ke klub masing-masing.
Namun bagi Borussia Dortmund, ada kabar buruk——mereka terjangkit "virus FIFA" yang menakutkan!
Pada pertandingan persahabatan tanggal sembilan belas, timnas Jerman melawan Inggris. Meski akhirnya Jerman menang tipis 1-0 atas Inggris, Mats Hummels dan Schmelzer mengalami cedera dalam pertandingan ini.
Setelah pemeriksaan pasca pertandingan, Schmelzer harus absen selama tiga minggu karena cedera. Sedangkan Hummels akan absen lebih lama lagi!
Ini bagaikan petir di siang bolong bagi Borussia Dortmund——dalam kondisi Subotic yang sudah harus absen sepanjang musim, dua pilar utama lini pertahanan Dortmund kembali cedera, ditambah Piszczek yang sejak awal sudah ada di daftar cedera. Pertahanan utama Dortmund mengalami "bencana besar"...
Saat Zhou Yi turun dari pesawat dan mendengar kabar ini dari agen Schulze, ia membuka mulutnya lebar-lebar dan lama tidak bisa menutupnya——ia tak percaya kejadian dramatis seperti ini terjadi di sekitarnya.
Empat pilar utama lini pertahanan, cedera semua!
Setelah lama terdiam, ia menggeleng-gelengkan kepala dan berkata: "Menurutku, Klopp harus beli lotere Eropa, pasti akan memenangkan hadiah utama!"
Schulze tersenyum pahit: "Kamu masih bisa bercanda, lebih baik pikirkan bagaimana menghadapi Bayern München di kandang sendiri nanti..."
Zhou Yi membuka tangannya: "Bukankah ini yang harus dipikirkan Klopp?"
Schulze berpikir sejenak, memang benar demikian, ia tidak bisa membantah, akhirnya fokus menyetir mobil.
Zhou Yi menunduk mengeluarkan HP, mulai membuka berita, melihat bagaimana netizen dan media membahas masalah ini di internet.
Ia menemukan di komunitas online para suporter Borussia Dortmund, banyak yang memaki pelatih Timnas Jerman Löw, menganggap Löw sengaja menyusahkan Dortmund. Ada juga yang berteori konspirasi bahwa Löw diam-diam membantu Bayern München.
Zhou Yi bisa memahami ketidakpuasan suporter Dortmund terhadap Timnas.
Awal musim ini, Gündoğan mengalami cedera pinggang di liga yang sebenarnya tidak parah, hanya perlu istirahat. Namun Timnas Jerman memaksa memanggilnya dan menempatkannya sebagai starter. Kontras dengan perlakuan terhadap pemain Bayern München: Götze dan Schweinsteiger yang sudah pulih justru tidak dipanggil dengan alasan pencegahan, sedangkan Toni Kroos dapat cuti karena baru menjadi ayah.
Akhirnya Gündoğan hanya bermain 27 menit di pertandingan Timnas sebelum cedera kambuh dan ditarik keluar. Sejak Agustus ia istirahat hingga kini, kabar terakhir menyatakan Gündoğan dipastikan absen sepanjang musim.
Baru awal musim, Dortmund sudah kehilangan satu pemain andalan di lini Gelandang. Lalu siapa penyebabnya?
Banyak suporter Borussia Dortmund yang menyalahkan timnas.
Kalau dipikir-pikir, sepertinya Dortmund memang tidak cocok dengan timnasnya Löw.
Dulu Markus Wagner yang sedang bersinar di Dortmund sebagai bintang harapan, justru mengalami cedera ligamen cruciatum lutut yang parah saat bertanding untuk timnas. Setelah cedera berat itu, meski Mark sempat menunjukkan performa bagus, momentum naiknya sudah terputus. Kini rasanya ia masih belum mencapai ekspektasi yang diletakkan padanya dulu...
Kini lagi-lagi pertandingan timnas, Dortmund harus kehilangan dua pemain sekaligus. Suporter Borussia Dortmund tidak bisa menahan amarah, ramai-ramai mencaci Löw dan timnas di internet.
Tentu tidak semua orang setuju timnas harus bertanggung jawab. Sementara suporter Dortmund mencaci timnas, ada suporter lain yang justru mendukung Löw dan timnas.
Mereka berargumen: "Kenapa klub lain tidak mengalami banyak kasus cedera di timnas seperti Dortmund? Masalahnya mungkin bukan di timnas, tapi di Dortmund sendiri."
Mereka mengkritik gaya taktik "Anjing Gila" ala Klopp sebagai biang keladi maraknya cedera di Dortmund.
Ketika berbicara tentang gaya taktis "Anjing Gila" Klopp, sebenarnya ini adalah kesimpulan sarkastik terhadap filosofi "aliran lari" yang dipertahankan Borussia Dortmund selama bertahun-tahun. Klopp memberikan perhatian khusus pada kemampuan berlari pemain. Dalam latihan fisik sebelum musim setiap tahun, lari selalu menjadi komponen latihan yang sangat penting. Intensitas latihannya begitu tinggi hingga membuat banyak pemain baru yang bergabung dengan Dortmund meragukan eksistensi hidup mereka, merasa hidup lebih sengsara daripada mati.
Namun justru dengan memanfaatkan latihan intensif seperti ini, tim Borussia Dortmund berhasil membangun fondasi stamina yang kokoh dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mampu mendominasi sepak bola Jerman bahkan meraih gelar Champions Eropa. Para pemain mereka selalu aktif berlari tanpa henti selama pertandingan, menggunakan mobilitas untuk memampatkan ruang gerak lawan sekaligus menciptakan lebih banyak kesempatan serangan.
Taktik semacam ini memang terbukti sangat sukses.
Namun segala sesuatu selalu memiliki dua sisi - baik dan tidak baik.
Gaya bermain sepak bola Klopp yang menekankan mobilitas tinggi memang membawa banyak kehormatan bagi tim, namun juga membuat para pemain cepat lelah dan meningkatkan risiko cedera. Gelombang cedera tak tertandingi yang dialami Borussia Dortmund musim ini diyakini banyak pakar terkait erat dengan filosofi permainan yang dipertahankan Klopp.
Selain itu, cedera yang dialami pemain Borussia Dortmund umumnya tergolong parah dan membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama. Hal ini juga dianggap sebagai konsekuensi dari program latihan intensitas tinggi ala Klopp.
"Zhou Yi sendiri bisa dianggap sebagai 'penerima manfaat' dari gaya sepak bola Klopp. Di bawah asuhan Klopp, ia berubah dari pemain dengan stamina lemah menjadi pemain yang bisa berlari tanpa henti di lapangan. Tapi dia juga sadar, kritikan-kritikan ini memiliki alasan yang valid."
"Setelah meraih tiga gelar liga berturut-turut secara bersejarah ditambah gelar Champions Eropa, Borussia Dortmund saat ini sebenarnya sedang menghadapi krisis besar..."
