Menghadapi gempuran gencar Bayern München setelah gol, seluruh tim Borussia Dortmund kembali mengerutkan pertahanan.
Namun karena masalah di lini belakang, meski seluruh tim Dortmund berkonsentrasi di separuh lapangan sendiri, situasi tetap tidak baik.
Setiap serangan Bayern München seolah bisa menembus gawang Borussia Dortmund.
Pemain-pemain penyerang seperti Zhou Yi, Yan Min, dan Aubameyang semuanya mundur bertahan, membuat serangan balik menjadi jauh lebih sulit.
Di sisa waktu pertandingan, para suporter Dortmund seolah hanya bisa menyaksikan Bayern München mengepung gawang mereka dan berdoa agar gawang tak tertembus...
Zhou Yi juga sangat paham betapa buruk dan sulitnya situasi saat ini.
Secara logika, dengan kondisi Dortmund seperti ini, hanya kalah satu gol saja sudah membutuhkan usaha maksimal untuk mencapainya.
Bukan kesalahan taktik, Borussia Dortmund mencetak dua gol, membuat Bayern München begitu kerepotan. Performansi mereka sepenuhnya layak membuat mereka bisa meninggalkan lapangan dengan kepala tegak.
Tapi Zhou Yi tidak rela.
Sudah berusaha sekeras ini, mengapa tetap harus KALAH?
Semangat Bayern München saat ini memang sangat mengintimidasi, tapi ini juga tidak berarti Borussia Dortmund sama sekali tidak punya kesempatan.
Pertama-tama harus meredam serangan gila Bayern München.
Maka ketika Borussia Dortmund kembali menguasai bola, Zhou Yi tidak langsung melakukan tendangan jauh ke depan untuk melancarkan serangan balik ke Bayern München - semua pemain Dortmund berada di separuh lapangan sendiri. Saat ini, umpan panjang sembarangan untuk serangan balik tidak akan efektif.
Meski semua orang sangat panik, berharap bisa menjauhkan bola dari gawang Dortmund.
Tapi Zhou Yi justru melakukan sebaliknya.
Setelah menerima bola, pertama-tama dia melindungi bola, menunggu pemain Bayern München yang menekan mendekat, baru kemudian mengoper bola. Bukan operan ke depan, melainkan operan menyamping, bahkan operan mundur.
Setelah mengoper, dia langsung bergerak cepat ke area ruang kosong berikutnya untuk meminta bola.
Setelah menerima operan dari rekan setim, dia mengulangi trik yang sama.
Jika ada rekan setim yang ingin buru-buru mengirim umpan tajam ke depan untuk memulai serangan balik, dia akan berteriak menghentikannya, memberikan gestur agar rekan itu menenangkan permainan dan mengoper bola padanya.
Setelah beberapa kali diulang, pemain Borussia Dortmund lainnya pun paham apa yang ingin dilakukan Zhou Yi—dia bermaksud memperlambat ritme permainan dan memutus momentum serangan Bayern München saat ini.
Dengan chemistry yang terjalin selama bertahun-tahun bersama Zhou Yi, tidak sulit bagi rekan setim untuk memahami strateginya. Ketika Zhou Yi terus-menerus melakukan operan menyamping atau operan mundur, semua langsung menangkap maksudnya.
Maka rekan setim lainnya pun mulai berkoordinasi, memainkan bola dengan pola operan pendek.
Meski krisis personel di lini pertahanan menyebabkan ketidakstabilan pertahanan tim, hal ini tidak mengurangi kemampuan kombinasi operan antar pemain Borussia Dortmund.
Ketika Borussia Dortmund fokus menguasai operan, bahkan Bayern München sekalipun akan kesulitan merebut bola.
Apalagi mereka tidak bisa terus-menerus melakukan pressing ketat di area depan, karena ruang kosong di belakang bek bisa dimanfaatkan Zhou Yi untuk melancarkan umpan silang mematikan.
Baik Aubameyang, Reus, maupun Yan Min—semua memiliki kecepatan tinggi dan kemampuan teknis individu yang mumpuni untuk serangan balik.
Serbuan Bayern München ke gawang Dortmund bertujuan mencetak gol cepat, bukan justru menyerap gol balasan dalam waktu singkat...
Bagaimanapun, saat ini Bayern München sedang unggul. Jika Borussia Dortmund tidak melakukan serangan balik dan hanya melakukan operan pendek di area pertahanan mereka, tidak ada alasan bagi Bayern untuk merebut bola. Biarkan saja mereka mengoper bola di lini belakang. Seiring berjalannya waktu, neraca kemenangan semakin miring ke arah Bayern München.
Menang 3-2 atau 4-2 sama saja, tetap tiga poin. Tidak ada bedanya, yang penting hasil akhir.
Melihat Borussia Dortmund terus mengoper bola bolak-balik, Bayern München mencoba merebut beberapa kali namun gagal. Akhirnya mereka pun mundur. Jika Dortmund ingin bermain di area pertahanan, biarkan saja. Jika Dortmund menyerang, Bayern juga siap melakukan serangan balik.
Bagaimanapun, dalam situasi saat ini, Bayern München berada dalam posisi tidak terkalahkan.
……
Menyaksikan Bayern München mundur ke separuh lapangan mereka dan berhenti mengepung gawang Dortmund, banyak suporter Borussia Dortmund merasa lega.
Mereka benar-benar khawatir lini pertahanan yang penuh celah itu tak mampu menahan serangan gencar Bayern. Jika kebobolan lagi, pertandingan ini benar-benar sial... Meski sebenarnya situasi sekarang pun sudah hampir sama dengan kekalahan, setidaknya masih ada seberkas harapan...
Berbicara tentang seberkas harapan. Banyak mata kini tertuju pada Zhou Yi.
Meski hingga saat ini Zhou Yi belum mencetak gol dalam pertandingan ini, Yan Min yang masuk sebagai pemain pengganti justru kembali menarik perhatian, namun ketika situasi kritis tiba, banyak orang secara refleks menoleh ke Zhou Yi dan menaruh harapan padanya.
Ini adalah kepercayaan yang diperoleh Zhou Yi melalui aksi penyelamatan timnya berulang kali di musim-musim sebelumnya.
……
Melihat Bayern München menarik diri, Zhou Yi pun berhenti mengoper bola bolak-balik dengan rekan setim di lini belakang. Ia mulai mengirim bola ke depan, bukan dengan umpan panjang kasar, melainkan melalui operan pendek yang menyusup perlahan.
Bukan hanya kombinasi antara satu dua pemain, seluruh formasi penyerang bergerak maju. Bahkan Großkreutz dan Durm sebagai bek sayap, Zhou Yi memberi gestur agar mereka menekan ke depan dan terlibat dalam serangan.
Taktik ini dianggap terlalu berisiko oleh sebagian orang - apakah dia tidak tahu Bayern München sedang menunggu untuk mengeksploitasi ruang kosong di belakang bek sayap Borussia Dortmund?
Zhou Yi merespons dengan meningkatkan intensitas larinya, selalu berada di dekat rekan yang menguasai bola. Saat mereka kesulitan menentukan arah operan, bola segera dialihkan ke Zhou Yi.
Transisi permainan diserahkan sepenuhnya kepada Zhou Yi.
Bayern München ingin memperkuat pertahanan terhadap Zhou Yi, namun kesulitan menemukan celah - berbeda dengan operan pendek di area pertahanan, begitu memasuki area depan, ritme operan Zhou Yi langsung meningkat. Ia hampir tidak membiarkan bola berlama-lama di kakinya, melainkan langsung mengoper. Pemain Bayern yang mencoba fokus merebut bola dari Zhou Yi hampir mustahil berhasil, malah berisiko mengendurkan penjagaan terhadap pemain Borussia Dortmund lain sehingga memberi kesempatan operan kepada Zhou Yi.
Dengan cara ini, Borussia Dortmund meski lambat namun gigih perlahan mendorong garis pertahanan maju, terus merangsek hingga masuk zona 30 meter Bayern München.
Tentu saja, waktu pertandingan juga sudah banyak terpakai saat ini.
Kini pertandingan telah memasuki menit ke-85. Hanya tersisa 5 menit hingga akhir 90 menit, atau sekitar 8-9 menit termasuk injury time.
Menyadari Dortmund sudah merangsek hingga depan area penalti, Bayern München memilih menerapkan pertahanan mengerut dengan memadatkan pasukan di dalam dan sekitar area penalti, mempersulit serangan Dortmund sekaligus menutup ruang dan kesempatan.
Serangan yang awalnya dinamis akhirnya terpaksa berubah menjadi situasi bertahan paling sulit untuk ditembus.
Pertahanan Bayern tidak seperti Dortmund. Mereka menjaga formasi dengan rapi, para pemain mereka tidak kekurangan chemistry karena kurang latihan taktik, serta menunjukkan kesadaran rotasi pertahanan yang nyaris sempurna.
Dalam kondisi seperti ini, menaklukkan gawang Bayern München bukanlah hal yang mudah. Bahkan jika Dortmund diberi tambahan waktu setengah jam, akan sangat sulit, apalagi waktu tersisa kurang dari sepuluh menit...
Melihat Dortmund terus mengoper bola bolak-balik di luar area penalti, suporter Bayern München kini merasa sangat tenang.
Mereka bahkan terus mengejek Dortmund: "Oper terus! Waktunya habis buat ngoper!"
Rasa tenang suporter Bayern München ada alasannya. Faktanya, Dortmund memang menghadapi masalah "langkah terakhir". Mereka sudah mencapai depan area penalti Bayern München, hanya tinggal satu operan terakhir untuk membentuk peluang tembakan.
Tapi operan terakhir ini tidak semudah yang dibayangkan orang - seolah-olah hanya perlu mengirim bola ke area penalti.
Sebenarnya tidak sesederhana itu. Mengirim bola ke area penalti memang mudah, tapi apa yang terjadi setelahnya?
Jika operan tidak menghasilkan tembakan, apa gunanya?
Zhou Yi memiliki tuntutan lebih tinggi: Dalam waktu yang tersisa sedikit, jika operan terakhir tidak menghasilkan gol, apa artinya?
Dia ingin memastikan persentase keberhasilan, bukan sekadar jumlah tembakan.
Banyak tim yang memilih mengirim umpan silang dari sayap ke depan gawang secara berulang, mengandalkan hoki - jika beruntung, bola bisa disentuh pemain sendiri, dan dengan sedikit keberuntungan lagi, bisa masuk gawang.
Namun metode mengandalkan hoki seperti ini bertentangan dengan prinsip Zhou Yi.
Dia lebih memilih untuk terus mempertahankan penguasaan bola di pihaknya sendiri, daripada menyerahkan kendali bola secara sembarangan dan asal-asalan ke tangan lawan.
Dalam proses operan bolak-balik, dia terus mengamati dan mencari kesempatan.
Namun harus diakui, pertahanan Bayern München tetap utuh dan kompak, memberikan sangat sedikit kesempatan bagi Borussia Dortmund, bahkan bisa dibilang hampir tidak ada.
Borussia Dortmund yang terus mengoper bola di depan pertahanan Bayern München juga gagal membuka celah.
Zhou Yi menyadari, jika terus mengoper seperti ini, rekan setimnya akan segera kehilangan kesabaran, dan akan semakin sulit mendapatkan peluang tembakan yang bagus.
Dia memutuskan untuk melakukan sedikit perubahan.
Jika operan tidak bisa menemukan ruang, maka ciptakanlah ruang secara aktif!
