Orang-orang di pinggir lapangan khawatir dengan Dortmund, tapi Zhou Yi di lapangan tidak merasa cemas.
Menurutnya situasi saat ini tidak terlalu buruk bagi Dortmund.
Kedua tim punya kesempatan sama, ini ritme normal dalam pertandingan biasa.
Serangan Napoli belakangan ini memang gencar dan mengancam gawang Dortmund. Tapi di sisi lain, apakah serangan seintens ini masih bisa disebut sebagai strategi bertahan-balik?
Pasti ada celah di belakang pertahanan mereka... Dan ini bisa dimanfaatkan Dortmund.
Tak lama kemudian, Dortmund melancarkan serangan di sayap kiri. Dalam ruang sempit, tiga pemain saling mengoper cepat hingga menemukan celah. Zhou Yi menyodorkan umpan terobosan, Durm berlari ke depan dan menyilangkan bola. Sayangnya Mark melakukan dorongan dengan tangan saat berebut bola di area penalti, sehingga wasit meniup pelanggaran. Jika tidak, ini akan jadi serangan berbahaya.
Napoli yang masih terbawa semangat tendangan Callejon yang membentur tiang gawang, kembali melancarkan serangan dahsyat ke gawang Dortmund.
Umpan silang mereka di depan area penalti tiba-tiba dipotong oleh Sven Bender yang melesat dari garis bek. Sven Bender langsung mengoper bola ke depan, Borussia Dortmund langsung melancarkan serangan balik.
Sven Bender mengoper bola ke depan kepada Mark yang menarik diri untuk membantu.
Mark tidak mengontrol bola, meski membelakangi arah serangan dia tidak mencoba berbalik sambil membawa bola, melainkan langsung menyodok bola ke samping ke kaki Zhou Yi.
Karena ini serangan balik cepat, saat ini ada banyak ruang kosong di lini tengah dan depan. Tapi Zhou Yi tidak langsung mengoper bola lagi - meski ruang kosong banyak, belum ada kesempatan bagus.
Dia memilih untuk membawa bola sendiri sambil menekan ke depan.
Mark berlari ke depan, Aubameyang awalnya menyambar di sebelah kiri Zhou Yi. Saat berlari dia melakukan gerakan diagonal ke area tengah, berharap bisa membuka ruang kosong untuk Zhou Yi.
Tapi pertahanan Napoli dalam penarikan mundur ini sangat solid, formasi tetap rapat tidak terpengaruh gerakan Aubameyang. Aubameyang pun tidak berhasil masuk ke ruang kosong.
Zhou Yi tetap tidak bisa mengoper.
Karena tidak bisa mengoper, Zhou Yi tidak ragu. Dia berakselerasi menerobos ke area penalti, seperti ingin beraksi solo.
Awalnya untuk mencegah operan Zhou Yi, lini pertahanan Napoli sengaja diposisikan relatif ke belakang. Tak ada yang berani menekan untuk merebut bola darinya—karena jika seorang bek maju, sementara rekan setimnya tetap bertahan di belakang untuk mengawal Aubameyang, bukankah itu justru akan membuka ruang kosong di belakang? Jika Zhou Yi kembali mengirimkan operan langsung, serangan berbahaya bisa tercipta lagi.
Karena itu jarak antara bek-bek Napoli dengan Zhou Yi sebenarnya tidak terlalu dekat. Hal ini memungkinkan Zhou Yi terus menggiring bola hingga ke depan area penalti.
Tak disangka, ini justru memberi kesempatan baginya untuk menembak langsung!
Zhou Yi menggeser bola sedikit ke kiri, melakukan akselerasi dribble untuk membuka sudut, lalu mengayunkan kaki kiri untuk menembak!
Tembakan keras nan bertenaga!
Kiper Napoli, Reina, bahkan tak berani menangkap bola dengan kedua tangan. Dia memilih memukul bola dengan kepalan tangan!
Meski begitu, dia tidak mengenai bagian tengah bola. Bola hanya tersentuh tipis sehingga berubah arah melambung ke belakangnya. Untungnya, bola akhirnya melewati mistar gawang dan tidak menjadi gol...
"Penyelamatan krusial dari Reina! Tembakan langsung Zhou Yi! Saat semua orang Napoli fokus mengawal operannya, dia justru memilih menembak secara mengejutkan! Hampir saja berhasil!" Komentator Italia memuji Reina sambil masih gemetar.
Lihat, jadi bagi Zhou Yi, serangan Callejon yang mengenai tiang gawang tadi sama sekali tidak mengganggunya. Meskipun Napoli terlihat gencar menyerang dan bisa saja menaklukkan gawang Borussia Dortmund kapan saja, Zhou Yi justru mampu mengubah situasi buruk menjadi keuntungan bagi timnya.
……
Setelah tendangan pojok Dortmund, bola kembali dipukul keluar oleh Reina yang melompat dengan kedua kepalan tangan. Kali ini pukulannya tepat, mengarahkan bola langsung keluar dari area penalti.
Hampir mencapai lingkaran tengah, bola akhirnya dikuasai oleh bek Dortmund Großkreutz yang berada di posisi belakang.
Setelah mengontrol bola, dia memberikan umpan ke depan kepada Zhou Yi.
Zhou Yi melakukan transfer horizontal, lalu berlari ke area berikutnya. Selama berlari, dia terus memutar kepala ke kiri-kanan untuk mengamati situasi. Terlihat para pemain Napoli yang awalnya bertahan di depan gawang kini semua berbondong-bondong maju.
Ini gerakan standar setelah pertahanan tendangan pojok - para bek mendorong garis pertahanan maju dengan agresif, meninggalkan pemain penyerang lawan yang lambat bereaksi di belakang. Jika pemain penyerang yang menguasai rebound kedua ingin melancarkan serangan dengan umpan terobosan ke area penalti, hampir pasti rekan setimnya akan terjebak offside.
Meski menyadari kondisi ini, Zhou Yi tetap mengaitkan jari ke arah rekan setim yang menguasai bola, memberi isyarat minta umpan.
Rekan setim patuh mengoper bola ke Zhou Yi. Alih-alih mengontrol bola, Zhou Yi mengayunkan kaki kirinya ke arah bola. Saat bola menggelinding mendekat, kaki kirinya menendang bola keluar.
Bola melesat membentuk lengkungan di udara, mengarah ke kanan-depan!
Umpan terobosan ke arah berlawanan ini benar-benar di luar perkiraan bek Napoli - mereka melihat Zhou Yi menghadap kiri-depan, tapi tak menyangka dia memutar tubuh saat mengoper ke kanan!
Di sana terdapat ruang kosong yang tak terawasi pemain Napoli.
Mark muncul dari kerumunan, menyentakkan kaki untuk menghentikan umpan Zhou Yi!
Pemain Napoli berbalik melihat adegan ini, secara refleks mengangkat tangan memberi isyarat Mark offside.
Tapi baik wasit utama maupun asisten wasit mengabaikan protes pemain Napoli...
"Tidak offside! Umpan terobosan brilian! Serangan balik jebakan offside yang cerdas!" teriak Marcel Leif dengan semangat.
Dihiasi sorakan suporter Borussia Dortmund di seluruh stadion, Mark melepaskan tembakan!
Reina yang keluar dari gawang secara refleks terjatuh sambil menjulurkan kaki memperlebar area pertahanan. Bola berhasil ditepis kakinya!
"Aduh! Sayang sekali!" He Ping berteriak kecewa. "Reina kembali menorehkan penyelamatan brilian, menggagalkan peluang emas serangan balik Mark!"
Mark yang gagal mencetak gol menyangga kepala dengan kedua tangan, memandangi Reina dengan ekspresi tidak masuk akal, tidak percaya bahwa tembakan tiba-tiba tadi berhasil ditepis. Untuk meningkatkan peluang gol, ia sengaja menekan bola agar menggelinding di atas rumput menuju sudut dekat gawang. Dapat dikatakan baik sudut maupun kekuatan tendangannya sudah diukur dengan tepat.
Namun sayangnya, kecepatan reaksi Reina lebih cepat darinya, atau mungkin Napoli lebih beruntung...
……
Setelah serangan Mark yang gagal mencetak gol ini, babak pertama sudah mendekati akhir. Pada menit ke-45, pemain Napoli Armero menembus dari sayap kiri lalu melepaskan tendangan jauh yang berhasil dihalau oleh Weidenfeller.
Ini juga menjadi tembakan terakhir kedua tim di babak pertama.
Wasit utama Carvalho segera membunyikan peluit tanda berakhirnya babak pertama.
"Babak pertama berakhir! Borussia Dortmund sementara unggul 1-0 atas Napoli. Namun skor ini belum memuaskan, karena target Dortmund adalah mencetak selisih empat gol dalam pertandingan ini. Sepanjang babak pertama, mereka mendapat banyak peluang emas yang sebagian besar diciptakan Zhou Yi, tapi Dortmund hanya memanfaatkan satu. Andai Dortmund bisa unggul 2-0 di babak pertama, situasi babak kedua akan jauh lebih mudah..." komentar He Ping.
“Napoli bermain cukup baik di babak pertama, hanya kebobolan satu gol. Di babak kedua saat Borussia Dortmund kesulitan mencetak gol, mereka pasti akan nekat menyerang habis-habisan. Saat itulah kesempatan Napoli, cukup dengan satu gol balik untuk menghancurkan Borussia Dortmund...” Komentator Italia itu memproyeksikan babak kedua, dalam analisisnya Napoli sudah berada di posisi tak terkalahkan.
Di ruang ganti, Klopp tidak mengkritik timnya meski hanya mencetak satu gol di babak pertama. Sebaliknya dia memberi motivasi.
“Kita menguasai permainan, asalkan mental tetap stabil, di babak kedua masih banyak peluang. Ingat, jangan terburu-buru, bersabarlah! Kita punya kemampuan mencetak tiga gol dalam 45 menit!”
Meski waktu tersisa untuk Borussia Dortmund hanya 45 menit, Klopp tetap mengatakan hal itu. Begitu pemain panik, waktu sebanyak apapun tak akan cukup.
Di ruang ganti tim tamu, Benitez juga menekankan kesabaran kepada pemainnya: “Pertandingan ini adalah perlombaan kesabaran, siapa yang lebih tenang akan menang di akhir!”
……
Dalam analisis babak pertama di berbagai stasiun TV, presenter dan tamu undangan sama-sama pesimis terhadap prospek Borussia Dortmund.
Klaim Klopp bahwa Dortmund mampu mencetak tiga gol dalam 45 menit banyak menuai skeptisisme.
"Dalam pertandingan apa pun, mencetak tiga gol dalam 90 menit sudah sangat sulit, apalagi jika unit waktu dipersingkat setengahnya. Tingkat kesulitannya meningkat bukan cuma dua kali lipat."
"Selain itu, jika Borussia Dortmund ingin mencetak tiga gol di babak kedua, mereka harus berusaha sekuat tenaga dalam serangan, bahkan mengorbankan pertahanan sepenuhnya. Dengan demikian, Napoli tentu akan mendapat banyak kesempatan serangan balik."
"Cukup dengan membiarkan Napoli mencetak satu gol saja, pertahanan Dortmund praktis akan runtuh."
"Para tamu undangan sulit membayangkan penyesuaian seperti apa yang akan dilakukan Klopp agar bisa mencetak tiga gol beruntun di babak kedua sambil menjaga lini pertahanan tetap rapat..."
"Di ruang ganti tim tuan rumah, Klopp sedang melakukan penyesuaian pergantian pemain."
"Yan Min, kamu masuk di babak kedua!"
