Meski tembakan Insigne gagal, hal itu memberi kepercayaan diri para pemain Napoli. Selama terus menyerang seperti ini, gol pasti akan datang. Cukup satu gol tandang, keseimbangan bisa dipecahkan.
Napoli terus menekan serangan, namun hal ini tetap menyisakan ruang kosong di lini mereka.
Menghadapi kondisi seperti ini, Borussia Dortmund tentu tak akan melewatkan kesempatan serangan balik.
Menit ke-74, pemain belakang Dortmund membersihkan bola dengan tendangan jauh ke area tengah. Marco yang berada di depan mundur mengontrol bola dengan dada lalu mengoper kembali ke Zhou Yi.
Zhou Yi tidak mengontrol bola, melainkan langsung mengayunkan kaki melakukan umpan panjang!
Bola meluncur melewati beberapa bek Napoli dan menyelinap ke belakang lini pertahanan mereka!
“Aubameyang kali ini berpindah ke sayap kanan, dia melakukan serangan cepat, mengejar operan langsung Zhou Yi, lalu membawa bola dengan cepat, berhasil lolos ke area penalti Napoli!”
“Menghadapi kecepatan luar biasa Aubameyang, bek tengah Napoli Albiol tak berdaya. Meski terus mengejar dari belakang, jaraknya semakin jauh. Saat Aubameyang masuk area penalti, dia sama sekali tak bisa menghalangi orang itu.”
“Hanya bisa melihat Aubameyang berhadapan satu lawan satu dengan Reina yang keluar!”
“Zhou Yi memberikan oper lurus ke belakang! Cantik! Aubameyang——” Dalam teriakan, Aubameyang melepaskan tembakan!
“Reina yang keluar menjatuhkan diri dan menyambar dengan kaki, sentuhan tipis yang menjadi kunci!”
“Bola menyentuh luar tiang gawang dan melenceng keluar garis lapangan!”
“Aduh!! Aubameyang! Dia gagal mengubah skor! Dia menyia-nyiakan kesempatan emas yang diciptakan Zhou Yi untuknya!”
“Aubameyang yang gagal mencetak gol menyangga kepala dengan kedua tangan, tak percaya tembakannya tidak masuk.”
“Reina yang menyelamatkan gol penting itu bangkit sambil mengacungkan kepalan tangan dan berteriak.”
“Penyerang di depan berusaha mencetak gol tandang, sementara tugas kipernya tentu mencegah Dortmund mencetak gol lagi.”
……
“Kemudian Napoli melanjutkan pergantian pemain, menggantikan Pandev dengan penyerang muda Zapata, berharap menjaga tekanan serangan.”
Namun dengan begitu, ruang kosong di belakang mereka akan tetap ada.
Sekarang tergantung siapa yang lebih kuat memanfaatkan kesempatan...
Empat menit setelah Aubameyang menyia-nyiakan kesempatan serangan balik emas, di menit ke-78 Borussia Dortmund kembali melancarkan serangan. Mark yang menguasai bola di area depan mencoba menggiring namun gagal, lalu memberikan umpan kepada Zhou Yi yang datang dari belakang.
Saat menerima bola, Zhou Yi langsung mendorongnya ke depan dan membawa bola menuju area penalti Napoli.
Untuk sesaat, bek-bek Napoli membentuk barikade di hadapannya.
Namun hal ini membuat perlindungan di rusuk dan sayap mereka menjadi kurang.
Reus tepat berada di posisi itu.
Pemain Napoli juga menyadari posisi Reus. Mereka menjaga garis lurus sambil maju, berharap menjebak Reus dalam offside.
Selain itu, tekanan maju ini mempersempit ruang gerak Zhou Yi. Jika Zhou Yi mengumpan, kemungkinan besar Reus akan offside.
Mereka terus menekan Zhou Yi. Jika tidak segera mengumpan, bola bisa direbut. Tapi jika mengumpan, bisa terjadi offside. Keputusan harus dibuat dalam sepersekian detik.
Zhou Yi mendahului tackle lawan dengan menggunakan punggung kaki luar kanan untuk mengoper bola ke depan Reus, yang kemudian melesat menyambut umpan!
“Pemain-pemain Napoli lainnya langsung mengangkat tangan, memberi isyarat bahwa Reus offside!”
“Tapi baik asisten wasit yang berada di dekat maupun wasit utama, tidak memberikan reaksi apa pun terhadap penguasaan bola Reus!”
“Zhou Yi langsung terjatuh setelah menendang umpan karena ditabrak orang itu. Ia tidak bisa melihat kelanjutan serangan setelah umpan, tapi yakin umpan tersebut pasti tidak offside.”
“Saat lini belakang Napoli mulai maju menekan, Reus sengaja memperlambat larinya, hampir berhenti. Mempertimbangkan Reus harus mulai dari posisi diam, Zhou Yi mengirim umpan yang tidak terlalu keras agar Reus bisa menerimanya dengan mudah...”
……
“Reus——tidak offside! Gol!”
“Di tengah teriakan komentator, Reus mengejar bola, membawanya beberapa langkah ke depan, lalu menembak ke arah gawang yang dijaga Reina yang sudah keluar mempersempit sudut!”
“Bola melesat melewati sisi kiri Reina. Kiper itu refleks mengibaskan tangan untuk menahan, tapi terlambat. Bola meluncur melewatinya dan masuk ke sudut belakang gawang!”
“WOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOW!!! Reus! Reus!! Dortmund benar-benar berhasil! 4:0!!! Dortmund unggul empat gol tanpa balas di kandang sendiri atas Napoli!” teriak Marcel Leif penuh semangat.
"Reus... Gol! Gol! Gol yang cantik! Zhou Yi kembali memberikan assist brilian! Sebelum pertandingan dia sudah berjanji akan menang telak empat gol atas Napoli di kandang sendiri. Saat itu pernyataan 'sombong'-nya menuai banyak kritik, terutama dari media Italia yang gencar menyerang Zhou Yi. Tapi sekarang, dia membuktikan ucapannya! Satu gol, dua assist! Gol kedua Marco juga diinisiasi serangannya. Dia tepati janji pra-pertandingan dengan membawa Borussia Dortmund menang telak 4-0 atas Napoli di Signal Iduna Park! Jika skor ini bertahan hingga akhir, Dortmund akan menggeser Napoli yang poinnya sama lewat keunggulan catatan head-to-head, menjadi runner-up grup!" He Ping tak henti memuji performa Zhou Yi!
Setelah gol ini, dunia maya di China dipenuhi pujian dan sanjungan untuk Zhou Yi.
"...Sudah kubilang kan, Napoli masih tidak terima? Apa yang tidak bisa diterima? Lupa julukan Zhou Yi apa? Penyihir! Pernahkah janjinya tidak terpenuhi? Jika dia bilang mau menang empat gol, ya pasti empat gol!"
"Meski performa Yan Min juga bagus, tapi Kakek ya tetap kakek! Zhou Yi lebih menonjol! Pemain inti yang tak terbantahkan!"
……
……
Melihat bola masuk ke gawang, banyak pemain Napoli menutupi wajah mereka dengan menderita.
Mereka paham betul arti gol ini.
Jika kalah dengan skor ini, prospek lolos grup mereka tiba-tiba menjadi sangat genting...
Benitez juga terlihat kesal dengan kebobolan ini, dia terdiam sejenak di pinggir lapangan.
Sebenarnya, melihat penyesuaian taktik yang dia lakukan di menit-menit terakhir, kebobolan bukanlah hal yang tak terduga. Tapi ketika benar-benar terjadi, tetap sulit untuk langsung menerimanya.
Kini Napoli hanya punya satu-satunya pilihan - menyerang.
Membahas pertahanan mengerut dan berusaha tidak kebobolan lagi sekarang sudah tidak relevan.
Satu-satunya jalan adalah menyerang. Jika Napoli bisa mencetak satu gol tandang, meskipun kalah 1-4 tetap lebih baik daripada 0-4. Dengan agregat 4-4 dan keunggulan gol tandang, Napoli bisa merebut kembali inisiatif.
Benitez pun menyemangati diri dan memberikan instruksi ke lapangan - terus menyerang!
Secara teori, keputusan untuk terus menyerang memang tepat.
Tapi dalam praktik pertandingan nyata, teori seringkali sulit diimplementasikan.
Semua tahu harus menyerang dan berusaha mengurangi ketertinggalan. Tapi ada juga kekhawatiran: bagaimana jika serangan gencar ini malah memberi kesempatan Borussia Dortmund mencetak gol lagi? Padahal rencana awal Benitez adalah bermain bertahan dan serangan balik, namun nyatanya Dortmund lebih mahir dalam kontra-serang - empat gol mereka hampir semua berasal dari serangan balik.
Efisiensi permainan Dortmund yang luar biasa ini membuat pemain Napoli ragu-ragu dalam menyerang, tidak bisa bermain total.
Terutama, tidak adanya kesatuan hati. Ada yang ingin menyerang, tapi sebagian malah ingin bertahan... Bagaimana bisa pertandingan ini dilanjutkan?
……
Selama sepuluh menit berikutnya, Borussia Dortmund mengerahkan pertahanan, jelas menunjukkan niat untuk bermain bertahan dan melakukan serangan balik. Markus Wagner ditarik keluar dan digantikan Piszczek untuk memperkuat pertahanan. Di depan seolah tidak ada striker tengah, tapi Yan Min, Aubameyang, dan Reus sama-sama memiliki kecepatan luar biasa dan kemampuan individu yang mumpuni.
Menghadapi Borussia Dortmund seperti ini, sekalipun Napoli berusaha sekuat tenaga menyerang, belum tentu bisa mencetak gol. Apalagi di internal mereka sendiri tidak kompak, ada yang ingin menyerang, ada yang ingin bertahan.
Hingga lima menit terakhir, Napoli akhirnya bersatu pikiran, mengepung gila-gilaan gawang Dortmund dengan harapan menciptakan keajaiban.
Tapi bagaimana mungkin Borussia Dortmund yang sudah mencetak empat gol dalam pertandingan ini, tiba-tiba gagal di menit akhir dan membiarkan orang itu mencetak gol?
Borussia Dortmund melakukan pertahanan dengan sangat baik, tidak memberikan kesempatan sedikit pun bagi Napoli untuk mencetak gol.
Hingga wasit utama asal Spanyol Carvalho membunyikan peluit tanda berakhirnya pertandingan, Napoli gagal mencetak satu pun gol tandang.
“Pertandingan berakhir! Borussia Dortmund mengalahkan Napoli 4:0 di kandang sendiri! Mereka mencapai target sebelum pertandingan dan mempertahankan harapan lolos! Sekarang Dortmund menggeser Napoli menjadi runner-up grup berkat keunggulan catatan head-to-head! Di pertandingan terakhir, asal Dortmund menang di kandang Galatasaray, apapun hasil Napoli vs Arsenal, mereka pasti lolos!”
Marcel Leif berteriak penuh semangat.
Para pemain Borussia Dortmund di lapangan berpelukan merayakan kemenangan. Suporter Borussia Dortmund di tribun terus menyanyikan lagu, juara bertahan berhasil menghindari malu tersingkir dari grup dan akhirnya merebut kembali kendali takdir!
Babak 147 Lakukan Apa Saja yang Kamu Mau
“…Saat saya menyebut target selisih 4 gol sebelum laga, banyak yang meragukan saya. Saya tegaskan, saya tidak merendahkan lawan. Mereka yang mengenal saya tahu saya selalu menghormati setiap lawan dan bermain totalitas. Ada analisis yang menyebut ini cara menyemangati rekan setim… Semua tebakan itu salah. Alasan saya sederhana: saya percaya pada rekan setim saya…”
Di layar kaca, Zhou Yi sedang menjawab wawancara pasca pertandingan menghadapi lensa wartawan, menjelaskan kontroversi sebelum laga.
Dalam pertandingan ini, Zhou Yi kembali menjadi aktor kunci penentu kemenangan, terpilih sebagai pemain terbaik laga tersebut.
Meskipun Mark berhasil mencetak dua gol, namun Zhou Yi yang mencetak satu gol, dua assist, dan menginisiasi serangan satu gol lainnya memang pantas dinobatkan sebagai Man of the Match.
Usai pertandingan, Klopp juga memuji Zhou Yi dalam konferensi pers: "...Yang bisa kukatakan hanyalah, memiliki Zhou Yi adalah sebuah berkah, haha!"
Media-media besar Eropa pasca pertandingan juga menjadikan Zhou Yi sebagai pemeran utama dalam pemberitaan pertandingan ini.
"...Borussia Dortmund dianggap telah menyelesaikan misi nyaris mustahil di kandang sendiri! Orang yang mewujudkan misi tak mungkin ini adalah pemain inti mereka, Zhou Yi!" Media ini juga mengedit gambar poster film Mission: Impossible 4 dengan mengganti wajah Tom Cruise menjadi kepala Zhou Yi, sehingga makna gambar tersebut tersampaikan dengan gamblang.
"...Sebelum pertandingan Zhou Yi mengeluarkan 'ancaman' akan menang telak empat gol atas Napoli di kandang sendiri. Banyak yang menganggapnya hanya mencari perhatian, kesimpulan sederhana berdasarkan performansi Napoli di Champions Eropa musim ini. Namun di Westfalenstadion, Napoli seolah dikutuk oleh 'Penyihir Timur' - 13 tembakan, 10 di antaranya masuk jangkauan gawang, tapi tak satu pun membuahkan gol. Alih-alih, Borussia Dortmund justru mencetak empat gol..."
“……Total 22 tembakan kedua tim dalam jangkauan gawang sepanjang pertandingan ini, mencetak rekor Champions Eropa musim ini. Benitez awalnya berencana bermain bertahan dan melakukan serangan balik, tapi strateginya bangkrut setelah Borussia Dortmund cepat mencetak gol. Alhasil kita menyaksikan duel serang-balik yang sangat menarik. Ritme transisi serangan-pertahanan kedua tim sangat cepat dengan kualitas serangan yang baik. Zhou Yi memainkan peran krusial layaknya finalis. Satu data berbicara: Napoli 10 tembakan dalam bingkai gawang, nol gol. Dortmund 12 tembakan dalam bingkai gawang, empat gol. Tiga dari empat gol itu terkait langsung dengan Zhou Yi, makanya dialah penentu akhir hasil pertandingan ini!”
“Zhou Yi dalam wawancara pasca-pertandingan menyatakan ucapannya sebelum pertandingan bertujuan untuk mempercayai rekan setim. Tapi menurutku, sebenarnya dia tak perlu begitu. Cukup percaya diri saja. Kemenangan telak 4:0 ini jelas hasil aktingnya sendiri... Sutradara, penulis naskah, pemeran utama, sampai peran pendamping – semuanya dia sendiri...”
“……Menurutku alasan Benitez kalah telak dalam laga ini sederhana: dia tak memberi perhatian khusus pada Zhou Yi! Dia membiarkan Zhou Yi bebas bergerak di lapangan, muncul di mana saja sesuka hati, melakukan operan atau tembakan semaunya. Inilah akar penyebab kekalahan Napoli!”
……
……
Di malam yang sama, Arsenal di kandang sendiri mengalahkan Galatasaray dengan skor 2:0.
Situasi grup kematian saat ini adalah sebagai berikut - Arsenal dengan empat kemenangan dan satu kekalahan dari lima pertandingan, mengumpulkan 12 poin di peringkat pertama. Borussia Dortmund dengan tiga kemenangan dan dua kekalahan mengumpulkan 9 poin di peringkat kedua. Napoli juga mengumpulkan 9 poin dengan tiga kemenangan dan dua kekalahan, namun berada di peringkat ketiga karena catatan head-to-head yang lebih buruk. Galatasaray yang belum meraih kemenangan sama sekali dengan 0 poin sudah tersingkir lebih awal.
Di laga terakhir fase grup, Borussia Dortmund akan bertandang ke Galatasaray yang sudah tersingkir. Meskipun ini pertandingan tandang, merujuk pada pertandingan tandang Arsenal dan Napoli melawan Galatasaray sebelumnya, tingkat kesulitan pertandingan ini sebenarnya tidak terlalu besar. Musim ini performansi Galatasaray di Champions Eropa sangat buruk, bahkan kandang yang menakutkan mereka pun tidak lagi begitu mengerikan.
Jika Borussia Dortmund berhasil mengalahkan Galatasaray di tandang, mereka akan mengumpulkan 12 poin, namun ini belum bisa memastikan kelolosan mereka.
Di pertandingan lain, Napoli akan menjamu Arsenal di kandang sendiri. Jika Napoli KALAH dari Arsenal di kandang, maka Arsenal lolos sebagai juara grup sementara Borussia Dortmund lolos sebagai runner-up grup. Napoli dengan 9 poin akan tersingkir.
Tapi jika terjadi skenario berbeda - Napoli berhasil mengalahkan Arsenal di kandang, situasi akan menjadi sangat rumit.
Karena ternyata Arsenal yang tampaknya memiliki posisi terbaik pun memiliki kemungkinan tersingkir!
Jika mereka kalah di tandang melawan Napoli, maka tiga tim akan sama-sama mengumpulkan 12 poin, menciptakan situasi yang sangat kacau...
Berdasarkan peraturan, jika terjadi kesamaan poin, urutan perbandingan adalah: hasil pertemuan langsung, selisih gol dalam pertemuan langsung, gol tandang dalam pertemuan langsung, total selisih gol fase grup, total jumlah gol fase grup...
Jika tiga tim memiliki poin sama, maka harus membandingkan catatan hasil pertemuan langsung antar tim.
Jika Arsenal hanya kalah tipis satu atau dua gol dari Napoli, mengacu pada skor pertemuan pertama di mana Arsenal mengalahkan Napoli 2:0 di kandang sendiri, selama tidak kalah tiga gol atau lebih di tandang kali ini, Arsenal akan tetap unggul dalam catatan head-to-head dan masuk ke tahap perbandingan selisih gol.
Tahap ini sangat krusial bagi Arsenal. Jika mereka hanya kalah 0-1, selisih gol dalam pertemuan langsung masih menguntungkan Arsenal sehingga mereka akan unggul atas Napoli.
Sementara itu, rekor pertemuan mereka dengan Borussia Dortmund sama-sama satu menang satu kalah. Arsenal menang 2-1 di kandang atas Dortmund, tapi kalah 1-3 di tandang dengan selisih gol lebih buruk, sehingga harus berada di bawah Dortmund sebagai runner-up grup yang lolos.
Namun jika Arsenal kalah tiga gol dari Napoli, situasi akan terbalik total. Napoli akan menggeser Arsenal sebagai runner-up grup dan meraih hak lolos.
Situasi Borussia Dortmund adalah selama mereka bisa menang, pasti bisa lolos. Tapi jika mereka tidak mengalahkan Galatasaray di kandang lawan dan hanya bermain imbang, selama Napoli tidak menang - baik kalah dari Arsenal maupun imbang dengan Arsenal - Dortmund tetap bisa lolos.
Namun jika Dortmund kalah di kandang lawan, mereka hanya bisa berharap Napoli juga kalah secara bersamaan.
Arsenal yang ingin memastikan lolos grup, cara terbaik tentu dengan mengalahkan Napoli di kandang lawan. Tapi menghadapi Napoli yang juga harus menang dan bermain di kandang sendiri, seberapa besar peluang tim Wenger untuk menang masih diragukan...
Saat pengundian grup, grup ini dijuluki "grup kematian". Tapi julukan ini hanya berdasarkan analisis kemampuan empat tim di atas kertas. Belum tentu benar-benar grup kematian. Sejarah mencatat banyak "grup kematian" yang tidak sesuai ekspektasi.
Namun melihat situasi saat ini, grup F Liga Champions musim 2013-2014 benar-benar layak disebut "grup kematian".
Tim peringkat pertama dengan 12 poin pun masih bisa tersingkir - kalau ini bukan grup kematian, lalu apa lagi yang bisa disebut demikian...
……
Pertandingan yang dipimpin langsung Zhou Yi ini telah mengacaukan situasi grup Dortmund menjadi berantakan. Tapi Zhou Yi sama sekali tidak peduli.
Ada hal lebih penting yang menunggunya.
"Zhou Yi yang baru saja menyelesaikan pertandingan sengit ini, hanya mengenakan celana dalam, tengkurap di tempat tidurnya. Kottane yang juga berpakaian santai sedang memijat otot-ototnya, memberikan relaksasi penuh untuk tubuh yang lelah akibat pertandingan."
"Sejak Kottane menjadi pacarnya dan mereka tinggal bersama, Zhou Yi mulai menikmati perlakuan khusus ini. Kondisi pemulihan fisiknya jauh lebih baik dibanding sebelumnya."
"Zhou Yi tengkurap dengan mata terpejam, merasakan gerakan tangan Kottane di tubuhnya. Sesekali kulitnya menyentuh paha Kottane yang terbuka."
"Meski hanya pijatan terapi biasa, detak jantung Zhou Yi tiba-tiba menjadi lebih kencang."
"Saat terapi selesai, Kottane bangkit hendak pergi tapi tiba-tiba tangannya dicengkeram Zhou Yi."
"Hah? Kupikir kau sudah tertidur?" Kottane terkejut.
"Zhou Yi membalikkan badan, satu tangan masih menggenggam Kottane, tangan lainnya menopang tubuhnya. Matanya berbinar: 'Kau bilang, setelah aku menyelamatkan putri, mau melakukan apa saja boleh...'"
"Kottane tertegun sejenak lalu menghela nafas, ekspresinya seperti berkata 'benar-benar tak bisa diajak serius': 'Tunggu aku mandi dulu.'"
"Setelah mengatakan itu, ia berjalan menuju kamar mandi di dalam kamar tidur."
“Zhou Yi di tempat tidur menunggu sejenak, mendengar suara air dari kamar mandi, hatinya berdebar kencang. Ia tak bisa lagi menahan emosinya, melompat dari tempat tidur hanya mengenakan celana dalam dan menerobos masuk ke kamar mandi.”
“Dari dalam terdengar teriakan terkejut Kottane, disusul suara Zhou Yi: ‘Aku juga mau mandi!’”
“Kemudian, hanya suara air dan desahan samar-samar yang tersisa...”
“Bab 148: Makan Daging Setiap Hari”
“Keesokan harinya, Zhou Yi terlihat segar bugar dan suasana hatinya sangat baik.”
“Di depan basis pelatihan, ia dengan sabar memenuhi permintaan tanda tangan dan foto bersama para suporter, tersenyum ramah pada setiap orang.”
“Bahkan di ruang ganti, ia menyapa semua orang dengan antusias.”
“Rekan-rekan secara alami menganggap ini karena Zhou Yi senang setelah memenangkan pertandingan krusial.”
“Meski suasana hati baik, kondisi fisiknya justru tidak optimal.”
“Dalam program latihan pemulihan yang disiapkan tim, ia tidak bisa menyelesaikannya dengan baik dan terlihat sangat kelelahan.”
“Memang wajar ada kelelahan pasca pertandingan penting, tapi tingkat kelelahannya membuat para pelatih Borussia Dortmund heran. Padahal ini bukan pertama kalinya Zhou Yi menghadapi pertandingan intensif, latihan pemulihan sebelumnya tidak pernah sekacau ini...”
“Beberapa pelatih berkumpul, mengamati Zhou Yi yang sedang jogging pemulihan, dan mulai berdiskusi.”
“‘Zhou Yi hari ini terlihat sangat kelelahan...’”
“Kamu juga menyadarinya? Ya, aku juga melihatnya. Aneh sekali, kalau intensitas pertandingan kemarin memang tinggi, seharusnya tidak sampai separah ini...”
“Hmm, hari ini Zhou Yi seperti tubuhnya benar-benar terkuras habis...”
“Benar-benar tidak bisa dimengerti...”
……
Usai latihan seharian, Zhou Yi menjemput Kottane pulang bersama.
Di dalam mobil, Zhou Yi berkata pada Kottane: “Menurutku mulai sekarang kita lakukan setiap habis pertandingan ya?”
Kottane memalingkan kepala menatapnya: “Hari ini Dr. Braun bilang kondisimu seperti tubuh terkuras total. Dia bertanya apakah aku tahu penyebabnya.”
Zhou Yi tegang mendengar perkataan Kottane: “Bagaimana jawabanmu?”
“Tenang, tidak kukatakan berapa kali kita berhubungan dari kamar mandi ke tempat tidur kemarin.” Kottane tersenyum. “Kubilang mungkin karena semalam pulang pertandingan tidak kuberi pijatan pemulihan.”
Mendengar jawaban ini, Zhou Yi lega. Sebenarnya dia juga merasa aktivitas kemarin terlalu keras.
Tapi begitu teringat kenikmatan yang menggoda itu, hasratnya kembali berkobar.
Setelah belasan tahun menjadi perjaka, Kottane adalah pacar resmi pertamanya. Pada diri Kottane dia merasakan manisnya cinta pertama, kini bagai kecanduan madu perawan.
"Lihat, kamu suruh aku puasa seks sebelum pertandingan, inilah hasilnya——sudah lama nggak makan daging, pas sekali kesempatan makan, langsung kalap. Sebenarnya ini malah bahaya buat tubuh... Kalau tiap hari makan daging, justru nggak masalah. Gimana kalau mulai sekarang kita tiap hari makan daging?" kata Zhou Yi pada Kottane.
Kottane tertawa: "Wah, otot-ototmu udah nggak pegal lagi?"
Zhou Yi menggeleng serius: "Aku merasa kondisi fisikku sempurna, nggak bisa lebih baik lagi!"
Kottane menyindir: "Dulu kupikir kamu beda sama pemain-pemain yang otaknya cuma dipenuhi nafsu itu. Ternyata Zhou Yi, kamu juga sama saja!"
"Beda. Mereka seperti itu ke semua perempuan, tapi aku cuma ke kamu." Zhou Yi berkata sungguh-sungguh.
Kottane tertegun sebentar, lalu tertawa: "Rayuanmu payah banget."
"Yang penting bisa ngomong." Zhou Yi meletakkan tangannya di area antara kursi pengemudi dan penumpang, melambaikan jari ke Kottane.
"Mau apa?" Kottane bingung.
"Ulurkan tanganmu ke sini."
Kottane mengulurkan tangan. Zhou Yi langsung menggenggamnya, mengusap-usap telapak tangan gadis itu dengan sedih: "Banyak kapalan..."
"Lha wong fisioterapis." Kottane menjawab santai. Mana mungkin tangan terapis pijat nggak ada kapalan? Nggak cuma itu, ruas jarinya juga lebih besar dari cewek biasa. Secara teknis, ini bukan tangan yang cantik.
Meski mulutnya tidak terlalu peduli, hati Kottane merasa hangat—rasanya enak ketika ada yang memperhatikan perasaanmu.
Digenggam dan dielus dengan lembut, Kottane tak bisa menahan senyum.
Tapi suasana itu segera dihancurkan Zhou Yi yang pamer, "Tahu kenapa aku pilih Mercedes?"
Kottane tidak bereaksi.
"Tuas transmisi di setir! Tengahnya tidak ada penghalang, jadi gampang genggam tanganmu!" Zhou Yi mengumumkan jawabannya dengan bangga.
"Oh ya? Bukan biar gampang meraba pilar utama?" Kottane mendengus.
"Ehem... Itu cara berkendara yang tidak amal..." Zhou Yi batuk-batuk menutupi niat aslinya—sebenarnya dia memang ingin meraba pilar utama Kottane yang padat berotot terbungkus jeans ketat, elastis dan rasanya luar biasa.
Memikirkan ini, Zhou Yi semakin ingin makan daging tiap hari...
Kottane tahu Zhou Yi sedang berpura-pura. Saat lampu merah, dia malah menarik tangan Zhou Yi ke pilar utamanya.
Tangan Zhou Yi bergetar, tapi tetap menekan kuat tanpa melepas.
Lalu dia menatap Kottane, matanya berapi: "Malam ini, aku mau makan daging lagi."
Semangatnya seolah berkata "Aku harus menang dalam pertandingan ini", bahkan Kottane pun terpana, tidak bisa mengucapkan kata penolakan.
……
Saat fajar masih samar-samar, Zhou Yi sudah terbangun dari tidurnya.
Matanya terbuka, yang pertama terlihat adalah rambut Kottane yang terurai di atas bantal. Perempuan itu membelakangi dirinya, meringkuk dalam pelukan Zhou Yi.
Perempuan kompeten yang biasa terlihat di depan umum, mungkin hanya di saat seperti ini bisa menunjukkan sisi lembutnya.
Kini ketika Zhou Yi mengingat bagaimana dirinya dan Kottane bisa sampai ke tahap ini, rasanya tetap ajaib - bagaimana dua orang yang awalnya saling tidak suka justru akhirnya berbaring telanjang di tempat tidur yang sama?
Sebenarnya Zhou Yi juga tidak tahu pasti bagaimana hubungannya dengan Kottane bisa sampai seperti ini. Sepertinya karena sudah lama tinggal bersama, perlahan terbiasa dengan kehadiran orang itu, lalu merasa tidak bisa dipisahkan. Karena sudah tidak bisa dipisahkan, ya resmi saja berpacaran. Begitulah akhirnya mereka jadi pasangan.
Tidak ada kisah cinta yang dramatis, juga tidak ada lika-liku yang menggugah. Semua terjadi secara alami, bahkan terkesan datar-datar saja.
Tapi Zhou Yi tidak terlalu mempedulikan prosesnya, yang dia nikmati adalah hasil akhirnya.
Hasil akhirnya adalah dia sekarang sedang memeluk gadis cantik telanjang di tempat tidur, hidungnya masih bisa mencium aroma parfum lembut dari tubuhnya.
Zhou Yi lalu memperkuat pelukannya pada Kottane. Tangannya secara alami berpindah ke dada, sensasi lembut di genggamannya berbeda dengan paha, tapi sama-sama memancarkan keindahan.
Ia menundukkan kepala, bibirnya menggesek dan menghisap lembut punggung telanjang Kottane.
Kemudian... Zhou Yi merasa ada perubahan pada bagian bawahnya.
Ngomong-ngomong, Zhou Yi menemukan bahwa setelah berhubungan dengan Kottane, kualitas tidurnya meningkat dan efek latihan di ruang virtual menjadi lebih menonjol.
Setelah kelelahan berhubungan, sambil memeluk Kottane, Zhou Yi langsung tertidur. Setelah masuk ke ruang latihan, peningkatan efek latihan terlihat sangat nyata. Mungkin dengan mengosongkan tubuh, otak bisa memasuki tidur yang lebih dalam?
Yang pasti, ini seolah memberi Zhou Yi alasan untuk makan daging setiap hari...
Sedang berpikir, "barang" di bawah Zhou Yi tiba-tiba digenggam Kottane dengan tamparan balik, membuat Zhou Yi kaget.
"Pagi-pagi sudah semangat ya..." Kottane menggenggam "Zhou Yi kecil" yang bergairah mengolok. "Aku khawatir kondisimu lebih lemah dari kemarin, sepertinya berlebihan."
Zhou Yi tersenyum kecut: "Kalau gitu mau lanjut..."
Kottane sedikit meremas "Zhou Yi kecil" yang bersemangat, membuat Zhou Agung langsung mengernyit kesakitan.
"Sudahlah! Apakah kau mau kehilangan posisi starter di pertandingan berikutnya?"
Zhou Yi terpaksa menyimpan energinya untuk menghadapi lawan berikutnya...
……
Lawan berikutnya Borussia Dortmund adalah Mainz, pertandingan pekan ke-14 liga.
Setelah gagal meraih kemenangan dalam dua laga liga berturut-turut, peringkat Dortmund di liga merosot ke posisi ketiga.
Namun meski demikian, setelah pertandingan melawan Napoli, Klopp tetap menerapkan rotasi pemain untuk laga liga di akhir pekan.
Rotasi kali ini sangat ekstrem. Selain lini pertahanan, semua posisi lainnya dirotasi. Tidak adanya rotasi di lini belakang karena Klopp sama sekali tidak punya opsi pemain cadangan. Sedangkan di lini tengah dan depan, sebenarnya Klopp punya banyak pilihan.
Tapi meski begitu, semua orang tetap terkejut melihat Zhou Yi tidak masuk dalam starting lineup.
Perlu diketahui, sebelumnya berapapun rotasi yang dilakukan, Zhou Yi hampir tidak pernah dirotasi. Setelah melewati kemacetan stamina, ia jarang ditarik keluar.
Tapi kali ini, Zhou Yi justru duduk di bangku cadangan.
Ini membuat orang bertanya-tanya.
Bagi orang luar, mereka tidak memahami keputusan Klopp ini. Namun tim pelatih Dortmund bisa memahaminya.
Dalam latihan pemulihan pasca pertandingan melawan Napoli, performa Zhou Yi tidak terlalu bagus. Pasti karena alasan ini Klopp menganggap kondisi fisiknya belum pulih optimal, sehingga tidak menempatkannya sebagai starter melawan Mainz.
Zhou Yi yang duduk di bangku cadangan, melihat rekan setimnya bertanding melawan Mainz. Andai tidak ada kamera yang mengarah padanya, di mana setiap gerakan dan ekspresinya akan ditafsirkan bermakna oleh media, mungkin dia sudah melirik ke atas.
Tentu saja, lirikan ini bukan untuk Klopp, melainkan untuk Kottane—jika saja dia bisa melihatnya.
Katanya menyimpan tenaga untuk menghadapi lawan berikutnya?
Lawannya mana!
Lebih baik langsung menyantap daging itu daripada berakhir seperti ini!
