Dalam laga tandang Dortmund melawan Mainz, Zhou Yi secara mengejutkan tidak masuk starting lineup. Yang paling kecewa adalah suporter dan komentator China.
Tak hanya Zhou Yi, Yan Min juga tidak bermain. Cukup langka melihat pertandingan Dortmund tanpa pemain China di lapangan.
Mainz justru bersukacita. Dengan pemain paling berbahaya Dortmund absen, plus bermain di kandang sendiri, mereka bisa leluasa bermanuver.
Pertandingan baru saja dimulai. Duan Xin masih menjelaskan "hubungan istimewa" antara pelatih kepala Dortmund Klopp dengan Mainz kepada penonton.
“……Ini adalah pertemuan ke-14 antara Mainz dan Borussia Dortmund di Bundesliga. Dari 14 pertemuan ini, pelatih utama Dortmund saat ini, Klopp, terlibat dalam semuanya……Enam kali sebagai pelatih Mainz, delapan kali sebagai pelatih Dortmund. Saat melatih Mainz, dia membawa timnya pertama kali berkunjung ke Westfalenstadion dan kalah 0:3. Namun itu satu-satunya kekalahan melawan Dortmund selama masa kepelatihannya di Mainz……”
“Setelah pindah ke Dortmund, dia hanya kalah dari Mainz di musim pertamanya. Dua musim terakhir, Dortmund meraih empat kemenangan beruntun atas Mainz di liga. Dua kali tandang melawan mantan klubnya, tim Klopp selalu membalikkan keadaan untuk menang……Apakah kali ini akan terjadi lagi?”
Sementara itu, Mainz sudah melancarkan serangan gencar ke gawang Dortmund.
Sejak menit pertama terlihat jelas bahwa Mainz sengaja bermain cepat. Sementara Dortmund, karena kelelahan dari Champions League pertengahan pekan dan rotasi formasi, membuat banyak kesalahan sehingga terjepit oleh Mainz.
Pada menit kesembilan, bek sayap Mainz, Pospech, melepaskan tendangan jauh dari jarak 25 meter. Bola memantul di tanah, meningkatkan tingkat kesulitan penyelamatan, namun Weidenfeller tetap berhasil menyambarnya keluar.
Dua menit kemudian, gelandang Mainz Geis kembali melepaskan tendangan jauh dari luar area penalti yang menghasilkan pantulan bola, namun Weidenfeller tetap tenang dan berhasil menyambar bola keluar.
Beberapa menit kemudian, pemain timnas Jepang Shinji Okazaki di Mainz menerima umpan rekan setim di area penalti dan mencoba tendangan salto yang sangat sulit, namun tidak mengenai bagian yang tepat dengan kekuatan kurang maksimal, sehingga mudah ditangkap Weidenfeller yang posisinya bagus.
Meski gagal mencetak gol, tendangan salto Okazaki tetap memancing sorakan dan tepuk tangan dari para suporter Mainz di tribun Stadion Coface kandang sendiri.
Para komentator pun berteriak kagum: "Tendangan salto cantik dari Okazaki! Sayang tidak bertenaga! Walau tak menghasilkan gol, serangan Mainz belakangan ini sangat ganas sementara Dortmund hanya bisa bertahan... Sepertinya dampak pertandingan Champions Eropa melawan Napoli pertengahan pekan lalu memang sangat berpengaruh..."
Duan Xin berpendapat dampak terbesar justru bukan dari pertandingan vs Napoli melainkan ketidakhadiran Zhou Yi: "Kendali gelandang Dortmund agak kacau, mereka gemetaran menghadapi serangan kilat dan pressing keras Mainz. Mkhitaryan yang menggantikan posisi starter Zhou Yi sama sekali tidak bisa mengendalikan situasi di lini tengah..."
Meski sempat mendapat beberapa kesempatan menyerang, Dortmund tidak benar-benar mampu mengancam gawang Mainz.
Justru Mainz memanfaatkan peluang serangan Borussia Dortmund untuk melancarkan beberapa serangan balik yang cukup mengancam, dimainkan dengan penuh semangat.
Menit ke-42 Mainz mendapatkan kesempatan emas, setelah tendangan pojok mereka diarahkan, bek tengah Stefan Bell menyundul bola di area penalti. Weidenfeller sudah tak berdaya menghadapi bola ini, namun bola malah menghantam tiang gawang lalu memantul keluar!
"Oooooooh!!!" teriak Marcel Leif kaget. "Ya ampun! Stefan Bell! Sundulannya sangat kuat! Sayang sekali bola ini tidak masuk! Mainz sebenarnya punya kesempatan untuk unggul sebelum babak pertama berakhir!"
Stadion Coface juga bergema dengan desahan kecewa yang serentak dikeluarkan para suporter Mainz.
Siaran TV kemudian menampilkan beberapa close-up shot para pemain kedua tim. Dalam rekaman, Bell menyangga kepala dengan kedua tangan sambil menengadah ke langit, penuh penyesalan. Sementara para pemain Borussia Dortmund terlihat lega seperti baru lolos dari maut.
Saat bola meluncur ke gawang, Weidenfeller hanya bisa menatap putus asa di udara tanpa bisa menjangkaunya.
Andai bukan karena tiang gawang, mereka sudah hancur.
"Tiang gawang! Sepertinya gawang kandang Mainz kurang bersahabat dengan tim tuan rumah..." canda Duan Xin setengah bergurau.
Sundulan Stefan Bell yang menghantam tiang menjadi serangan terbaik terakhir di babak pertama. Tak lama kemudian, wasit utama membunyikan peluit tanda berakhirnya paruh pertama pertandingan.
Saat jeda babak pertama, Klopp mengkritik performa tim dengan menyatakan bahwa mereka terlalu pengecut menghadapi tekanan keras Mainz, tidak berani melakukan gerakan maupun merebut bola.
"...Kalian harus tunjukkan keberanian kalian! Kalau tidak, mereka akan menganggap kalian lawan yang mudah dihajar!" teriak Klopp sambil menepuk-nepuk tangan.
Kemudian ia memutuskan untuk melakukan pergantian pemain segera di awal babak kedua.
Namun kali ini, Zhou Yi tetap tidak dipilih untuk masuk.
Dua kuota pengganti langsung digunakan: Reus menggantikan Kehl, Sven Bender masuk untuk Sahin.
Pelatih Mainz Thomas Tuchel juga melakukan pergantian di menit awal babak kedua.
Penyerang Maxim Choupo-Moting masuk menggantikan gelandang Nicolai Müller.
Rupanya Tuchel kecewa dengan performa timnya di babak pertama - meski mendominasi, mereka gagal memanfaatkan peluang untuk mencetak gol. Karena itu ia menambah jumlah penyerang.
Kedua tim berusaha meningkatkan serangan untuk memecah kebuntuan.
Setelah penyesuaian formasi, situasi mulai berubah. Dibanding babak pertama dimana Dortmund terjepit, kini permainan lebih seimbang.
Di menit awal babak kedua, Choupo-Moting melepaskan tendangan keras dari 25 meter di sebelah kiri area penalti, namun bola melenceng tipis.
Kemudian Borussia Dortmund membalas. Großkreutz juga melakukan tendangan jauh di sekitar garis area penalti sebelah kiri, namun melambung terlalu tinggi.
Selanjutnya kedua tim saling menyerang, namun tak ada yang berhasil menembus gawang lawan.
Skor seolah membeku, tetap 0-0.
Di bangku cadangan Borussia Dortmund, semua menyaksikan pertandingan dengan serius. Pertandingan ini sudah bisa dikategorikan sebagai pertarungan sengit. Tapi mengapa bisa seberat ini? Banyak pemain Borussia Dortmund memiliki dugaan sendiri - mereka yakin ini berkaitan dengan Zhou Yi yang duduk di bangku cadangan.
Andai Zhou Yi masuk starting lineup, apakah perlu segitu sulitnya melawan Mainz di kandang lawan?
Mengapa Zhou Yi tidak masuk starting lineup? Semua tahu pasti terkait performanya saat latihan pemulihan itu. Tapi kenapa dia bisa bermain seperti itu? Inilah misteri yang membuat penasaran...
Yan Min yang duduk di sebelah Zhou Yi pun mulai mengorek-ngorek: "Hei Zhou Yi, sebenarnya apa yang terjadi di latihan waktu itu? Aku belum pernah lihat kamu seperti itu..."
Zhou Yi pura-pura tak mendengar, tetap fokus ke lapangan. Tapi Yan Min punya cara membuat orang tak bisa mengabaikannya - dia menyodok lengan Zhou Yi dengan tangannya.
Zhou Yi tak bisa lagi berpura-pura. Ia menoleh dengan wajah bingung: "Apa katamu tadi?"
"Aku bilang aneh, latihan pemulihanmu waktu itu sebenarnya bagaimana sih?" Yan Min sama sekali tak sadar.
Zhou Yi tentu tak mungkin jujur mengungkapkan kebenaran, karena malam sebelumnya dia berperang "300 round" dengan Kottane sampai kelelahan total? Belum lagi masalah privasi ini, bayangkan jika orang lain tahu, bagaimana pendapat mereka tentang "kemampuan"-nya di ranjang...
Akhirnya Zhou Yi hanya bisa cari alasan: "Waktu itu... cuma kurang istirahat aja..."
"Kurang istirahat?" Yan Min memandang Zhou Yi curiga, tak terlalu percaya dengan penjelasannya. Saat hendak mengejar pertanyaan, tiba-tiba asisten pelatih Buvac muncul di depan mereka. Yan Min langsung menghentikan niat bertanya dan menatap sang asisten pelatih.
Borussia Dortmund sudah melakukan dua pergantian pemain sekaligus, kini hanya tersisa satu kuota pengganti lagi. Siapa yang akan dimainkan?
Yan Min tentu berharap bisa menjadi pemain cadangan yang tampil, lalu kembali menyelamatkan tim seperti sebelumnya.
Tapi kali ini, pandangan Buvac sama sekali tak tertuju padanya. Alih-alih, pelatih itu memberi isyarat tangan ke Zhou Yi di sampingnya: "Zhou Yi, lakukan pemanasan!"
Ini pertanda Zhou Yi akan dimainkan.
Zhou Yi langsung bangun dengan semangat dan berlari keluar, menunjukkan penampilan penuh motivasi dan keyakinan.
Tapi sebenarnya dia hanya ingin cepat-cepat menjauh dari Yan Min, khawatir rekan itu terus menerus bertanya hingga akhirnya celah kebohongannya terbongkar...
"Melihat Zhou Yi berlari melakukan pemanasan, yang lain menghela napas dan kembali bersandar di kursi - kuota pengganti tiga pemain sudah habis, mereka tidak akan mendapat kesempatan tampil dalam pertandingan ini."
……
"Saat Zhou Yi dipanggil dari bangku cadangan untuk pemanasan, siaran TV segera memberikan close-up shot padanya."
"Zhou Yi pergi pemanasan!" Adegan ini menimbulkan keriuhan kecil di kursi komentator.
"Dortmund terus gagal memecah kebuntuan, tapi juga tidak kebobolan. Ini situasi berbahaya sekaligus peluang. Klopp memutuskan mengerahkan Zhou Yi untuk memberikan pukulan pamungkas ke Mainz!"
"Ini pergantian pemain yang akan mengubah keseimbangan! Klopp tak mau menunggu lagi... Sebenarnya waktu yang tersisa untuk Dortmund juga tidak banyak... Jika mereka hanya bermain imbang di kandang lawan, jarak mereka dengan Bayern München dan gelar liga akan semakin jauh..."
"Nah ini baru benar! Serangan tim mandek, permainan jadi jelek. Di saat seperti ini, solusinya ya harus pakai Zhou Yi! Menurutku pertandingan selama puluhan menit ini bukan tanpa hasil. Dari hal negatif kita bisa lihat hal positif: terbukti Dortmund sekarang bisa bertahan tanpa siapa pun kecuali Zhou Yi! Dortmund tanpa Zhou Yi dalam serangan seperti lalat tanpa kepala, hanya mengandalkan keberuntungan. Kalau hoki mungkin menang, kalau tidak ya pasti kalah. Ini persis seperti situasi saat Zhou Yi absen sebulan lebih karena cedera dulu?"
Duan Xin bersemangat berbicara tanpa henti.
Para suporter China di dunia maya juga ikut aktif, diskusi tentang pertandingan ini di media sosial langsung melonjak drastis.
"Zhou Yi akan tampil!"
"Seharusnya Zhou Yi dimainkan lebih awal... Dua kuota pengganti sebelumnya benar-benar sia-sia!"
"Aku benar-benar tak paham kenapa Klopp terlalu konservatif menggunakan Zhou Yi di pertandingan ini?"
"Katanya karena kondisi pemulihan pasca pertandingan melawan Napoli kemarin tidak terlalu baik?"
"Stamina Zhou Yi sekarang jarang bermasalah kan? Benarkah karena alasan itu?"
……
……
Melihat Zhou Yi melakukan pemanasan di pinggir lapangan, Mainz tiba-tiba meningkatkan intensitas serangan. Hal ini langsung menambah tekanan pada lini pertahanan Dortmund.
Marcel Leif juga menyadari perubahan dari Mainz ini, dan dia paham betul alasannya: "Thomas Tuchel terus menerus melambaikan tangan dari pinggir lapangan menyuruh pemainnya menekan ke depan dan memperkuat serangan. Jelas kabar akan masuknya Zhou Yi telah memicu kewaspadaannya. Jika Mainz tidak bisa mencetak gol dan mendominasi sebelum Zhou Yi masuk, sementara skor masih imbang dalam keadaan , kehadiran Zhou Yi bisa mengubah keseimbangan itu..."
Sementara di sisi Dortmund meskipun under tekanan, mereka tidak terlalu terkejut dengan perubahan Mainz ini.
Di lapangan, para pemain Dortmund hanya punya satu tekad - jangan biarkan skor berubah sebelum Zhou Yi masuk!
Pertandingan yang sebelumnya membosankan tiba-tiba menjadi menarik.
Ritme serangan dan pertahanan kedua tim menjadi lebih cepat, terutama serangan Mainz yang semakin mengancam.
Sebenarnya waktu yang tersisa untuk Mainz tidak banyak. Zhou Yi tidak mungkin terus melakukan pemanasan, paling-paling lima menit.
Dalam lima menit, jika mereka tidak bisa mencetak gol, taktik mungkin harus disesuaikan.
……
Lima menit kemudian, Zhou Yi dipanggil ke pinggir lapangan. Buvac memberi instruksi taktik... Sebenarnya tidak perlu banyak penjelasan. Zhou Yi sendiri sudah sangat paham situasi yang akan dihadapi dan apa yang harus dilakukan setelah masuk lapangan.
Lagipula sekarang tak ada waktu untuk Zhou Yi membuang-buang waktu di pinggir lapangan. Segera memasukkannya ke lapangan adalah prioritas.
Setelah beberapa pesan singkat dari Buvac, Zhou Yi langsung diarahkan menemui ofisial keempat.
Saat Zhou Yi berjalan sekitar sepuluh meter menuju ofisial keempat, situasi di lapangan tiba-tiba berubah drastis!
Serangan terus-menerus Mainz akhirnya memberikan tekanan besar pada lini pertahanan Dortmund. Di bawah tekanan ini, bek tengah Dortmund, Papastathopoulos, melakukan kesalahan fatal: menjatuhkan pemain Jepang Shinji Okazaki di area penalti.
"Penalti!!" teriak Marcel Leif. "Keseimbangan di lapangan telah pecah!"
Sorakan gemuruh menggema di Stadion Coface, kandang Mainz.
Zhou Yi juga tertarik pada kejadian mendadak ini. Ia menoleh ke lapangan dan melihat Papastathopoulos yang menyangga kepala dengan kedua tangan, serta Okazaki yang baru saja dibantu bangkit dan dipeluk rekan setimnya.
"Sialan!" Di bangku cadangan Borussia Dortmund, Klopp menghajar papan di sebelahnya dengan keras.
Saat dia hendak memasukkan Zhou Yi untuk memecah kebuntuan skor, justru lawan yang lebih dulu mencetak gol, itupun karena kesalahan lini pertahanan Dortmund sendiri...
Kualitas siaran TV Bundesliga benar-benar tinggi. Sutradara produksi sangat memahami sepak bola.
Setelah menampilkan gambar lapangan, mereka bahkan sempat menyelipkan close-up shot Zhou Yi di pinggir lapangan. Di lensa, Zhou Yi juga terlihat kaget dengan situasi darurat ini, menatap kosong ke lapangan.
"Ah, nasib Dortmund benar-benar sial... Tepat saat Zhou Yi akan masuk menggantikan, malah diberikan penalti!" Meski berkata demikian, nada suara Duan Xin tidak terdengar kecewa, justru seperti... dipenuhi harapan?
Entah ini ilusi penonton televisi atau tidak... Tapi mereka segera yakin pendengaran mereka tidak salah, karena Duan Xin langsung berseru keras: "Ini ujian berat bagi Zhou Yi!"
Sama sekali tidak ada kekhawatiran untuk Zhou Yi, malah penuh semangat.
Seperti guru yang memberi soal super sulit untuk memicu motivasi murid jenius...
