Setelah Zhou Yi memberi keunggulan bagi Borussia Dortmund, pertandingan dilanjutkan. Bayer Leverkusen yang tertinggal skor tentu tidak rela kalah di kandang lawan dari Dortmund.
Sebelum pertandingan ini, Leverkusen berada di peringkat kedua dengan 34 poin, sementara Dortmund di peringkat ketiga dengan 32 poin.
Jika Dortmund menang dalam laga ini, mereka akan melampaui Leverkusen dengan selisih satu poin dan merebut posisi kedua di klasemen liga.
Rencana awal Leverkusen saat bertandang ke Dortmund adalah memanfaatkan momentum buruk tuan rumah untuk memperlebar jarak menjadi lima poin.
Meski Leverkusen kehilangan satu pemain, Dortmund juga mengalami situasi serupa. Kedua tim memiliki jumlah pemain yang seimbang, memberi keberanian pada Leverkusen untuk menyamakan skor.
Andai Dortmund memiliki kelebihan pemain, Leverkusen harus mempertimbangkan risiko serangan balik saat melakukan tekanan habis-habisan dengan formasi yang lebih sedikit.
Dengan jumlah pemain yang sama, faktor keunggulan numerik tidak lagi berlaku.
Di sisi lain, Klopp segera mengambil tindakan. Saat para pemain Dortmund merayakan gol, dia telah memberikan instruksi terbaru melalui pemain terdekat: pertahanan mengerut dan siapkan serangan balik.
Bersamaan dengan itu, dia mempersiapkan penggunaan kuota pengganti ketiga.
Mkhitaryan sedang melakukan pemanasan.
Pergantian ini murni taktik mengulur waktu, tanpa ada penyesuaian teknis-taktikal berarti.
Tapi orang yang akan digantikan Mkhitaryan bukan Zhou Yi. Di lapangan, Zhou Yi bisa berperan dalam mengendalikan ritme permainan, dan dalam pertahanan dia juga tidak sepenuhnya tidak berguna.
Zhou Yi mencetak gol penalti pada menit ke-87 pertandingan.
Sebenarnya sudah tidak banyak waktu tersisa hingga akhir pertandingan.
Ketika ofisial keempat mengangkat papan injury time selama lima menit di pinggir lapangan, Westfalenstadion bergema dengan siulan. Para suporter Borussia Dortmund jelas menganggap waktu injury time ini terlalu lama, bagaimana jika Bayer Leverkusen menyamakan skor dalam lima menit itu?
Pada menit ke-91, Klopp menggunakan kuota pengganti terakhirnya.
Dia menggantikan penyerang Markus Wagner dengan Mkhitaryan.
Markus yang ditarik keluar tidak bergegas keluar lapangan, melainkan berjalan perlahan. Hal ini memicu ketidakpuasan pemain Bayer Leverkusen di lapangan. Beberapa pemain mencoba "membantu" Markus berjalan lebih cepat, tapi justru ditolak balik oleh Markus.
Seketika itu, para pemain dari kedua tim kembali berkerumun.
Namun kali ini, "kemarahan" para pemain Borussia Dortmund lebih seperti penyamaran untuk menutupi tujuan sebenarnya mereka.
Tujuan sebenarnya tentu saja untuk mengulur waktu pertandingan.
Mengingat wasit utama memberikan injury time lima menit, mereka menggunakan insiden lain untuk mempercepat berlalunya lima menit tersebut. Meskipun wasit utama akan menambah waktu lagi untuk keterlambatan selama injury time, umumnya jarang ada penambahan waktu penuh - biasanya hanya sekadar formalitas.
Dan ini adalah kandang Borussia Dortmund, wasit utama juga harus mempertimbangkan faktor tuan rumah.
Marcel Leif berkata: "Pemain Bayer Leverkusen terlalu emosional... Dengan sengaja mendorong Mark saat ini, itu sama saja memberikan amunisi ke Borussia Dortmund... Sekarang Dortmund bisa dengan terang-terangan mengulur waktu sedikit..."
Pelatih Leverkusen Hyypiä berdiri di pinggir lapangan, membuka kedua tangan, entah merasa frustasi dengan ketidakstabilan pemainnya sendiri atau tidak puas dengan kelakuan kurang ajar Dortmund.
Akhirnya, satu menit kemudian, konflik antara kedua tim berakhir. Sebenarnya dalam insiden ini pihak Dortmund menunjukkan pengendalian diri yang lebih baik, bisa dianggap sebagai bukti upaya sengaja mereka mengulur waktu - meski terlihat kesal dengan tindakan pemain Leverkusen, para pemain Dortmund hanya mengerumuni sambil berteriak-teriak tanpa kontak fisik. Berbeda dengan konflik yang terjadi saat Zhou Yi disapu di area penalti.
Mark mendapat kartu kuning karena membalas dorongan ke pemain lawan, tapi sebelumnya dia tidak memiliki kartu kuning sehingga satu hukuman ini tidak masalah. Dia telah membantu tim mengulur waktu lebih lama, misinya selesai.
Melihat kekacauan ini, Marcel Leif menggelengkan kepala dan berkomentar: "Apapun hasil akhirnya, pertandingan ini telah memberikan dampak besar bagi kedua tim. Bisa dikatakan kedua tim sama-sama dirugikan. Dengan pertarungan sengit di liga ini, sungguh mengkhawatirkan apakah mereka masih memiliki energi dan kondisi yang cukup untuk pertandingan Champions Eropa di pertengahan pekan depan..."
Jika persaingan peringkat kedua dan ketiga di liga ini menyebabkan kedua tim tersingkir dari fase grup Champions Eropa, Marcel Leif benar-benar tidak tahu apakah harga yang harus dibayar sepadan...
Tentu saja, orang luar masih bisa mempertimbangkan masalah ini, namun Borussia Dortmund dan Bayer Leverkusen yang terlibat langsung sama sekali tidak punya hak untuk memikirkan hal semacam ini.
……
Setelah Mkhitaryan masuk lapangan, hasil pertandingan ini praktis sudah bisa dipastikan.
Konflik yang dipicu saat Mark keluar lapangan seolah menghabiskan temperamen dan motivasi pemain Bayer Leverkusen. Dalam beberapa menit berikutnya, meski Leverkusen masih melakukan beberapa tembakan, namun tidak benar-benar mengancam gawang Weidenfeller.
Saat wasit utama membunyikan peluit akhir pertandingan, Westfalenstadion bergema dengan siulan dan sorakan secara bersamaan.
Sorakan tentu saja ditujukan untuk kemenangan ini, sedangkan siulan merupakan ekspresi ketidakpuasan terhadap keputusan wasit utama.
Untuk meraih kemenangan ini, Borussia Dortmund harus membayar mahal dengan cedera dua pemain inti, Yan Min yang diusir dengan kartu merah, belum lagi beberapa pemain yang menerima kartu kuning.
Menurut para suporter Borussia Dortmund, semua ini sebenarnya bisa dihindari. Sejak awal pertandingan, Leverkusen sudah menunjukkan agresivitas yang sangat tinggi. Gerakan-gerakan mereka kasar. Jika wasit utama bisa menerapkan peraturan secara ketat, menekan kecenderungan Leverkusen ini sehingga intensitas pertandingan berkurang, mungkin Sven Bender dan Sahin tidak akan cedera, Zhou Yi tidak akan disapu hingga jatuh di area penalti oleh lawan, dan Yan Min tidak akan diusir dengan kartu merah karena membelanya...
Yang terpenting, jika Leverkusen tidak bermain seperti ini, Dortmund yang bermain di kandang sendiri seharusnya tidak akan kesulitan seperti ini untuk memenangkan pertandingan.
Ketidakpuasan tidak hanya datang dari suporter Dortmund, pemain dan pelatih Leverkusen juga sangat kecewa dengan hasil akhir ini.
Mereka masih bersikeras bahwa Zhou Yi melakukan diving di area penalti, menipu wasit utama sehingga Dortmund mendapatkan keuntungan tidak sah, dan Spahic akhirnya diusir keluar lapangan.
Tindakan Dortmund yang sengaja mengulur waktu di menit akhir juga membuat mereka jengkel, menganggap Dortmund bermain curang.
Semua ini akan menjadi bahan perdebatan pasca pertandingan. Meski pertandingan sudah berakhir, kontroversi yang ditimbulkannya masih jauh dari kata selesai.
Setelah pertandingan, Zhou Yi dibawa ke area campuran oleh para wartawan untuk diwawancarai. Pertanyaan paling panas adalah apakah jatuhnya di area penalti merupakan diving.
Menghadapi pertanyaan ini, Zhou Yi melepas sepatu bola dan kaos kakinya, lalu memperlihatkan bintik merah di atas tumit kaki kanannya kepada semua orang.
“Ini akibat ditendang oleh Spahić. Jangan karena kaki saya tidak patah sekarang, kalian anggap ini bukan pelanggaran. Ini sangat tidak adil, benar kan?”
Menghadapi bukti yang dikeluarkan Zhou Yi, para wartawan serentak mengarahkan lensa kamera dan merekam momen ini.
Kemudian wartawan China bertanya pada Zhou Yi pendapatnya tentang kartu merah Yan Min.
“Pendapat? Saya tidak ingin menilai wasit utama pertandingan ini.” Meski Zhou Yi berkata demikian, nada bicaranya tetap menyiratkan ketidakpuasan. “Menerima kartu merah dalam pertandingan tentu perilaku buruk, tapi saya yapi tidak ada satu pun di ruang ganti, termasuk saya, yang akan mengeluh karena dia membuat tim kekurangan pemain. Dalam pertandingan ini, performa Yan Min luar biasa, dan kartu merah ini juga bagian dari penampilan gemilangnya.”
Seorang wartawan Jerman bertanya: “Dalam pertandingan melawan Bayer Leverkusen, kalian bertaruh begitu keras sampai Sven Bender dan Sahin cedera. Apakah ini akan memengaruhi pertandingan krusial lolos grup Liga Champions pertengahan pekan? Menurutmu apakah harga yang dibayar untuk memenangkan pertandingan ini sepadan?”
“Seimbang atau tidak, saya tidak tahu. Tapi saat kami berada di pertandingan ini, tentu fokus pada pertandingan ini. Selain itu, saya tidak merasa ini akan berdampak buruk pada pertandingan Champions Eropa berikutnya. Kami akan lolos dari grup ini.”
Setelah berkata demikian, Zhou Yi melambaikan tangan menolak wawancara lebih lanjut dan meninggalkan area campuran.
Meski memenangkan pertandingan, ekspresinya menunjukkan dia tidak begitu gembira.
Hal ini membuat pernyataan sebelumnya kurang meyakinkan.
Tidak ada dampak buruk untuk pertandingan grup Liga Champions berikutnya?
Sven Bender dan Sahin, dua gelandang bertahan pilar utama mengalami cedera. Satu-satunya gelandang bertahan yang bisa digunakan Borussia Dortmund saat ini hanyalah veteran Sebastian Kehl.
Bagaimana mungkin tidak berpengaruh?
Masih belum diketahui kondisi pasti cedera Sven Bender dan Sahin - apakah cedera serius atau ringan?
Yang jelas, setelah turun dari lapangan, keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan perawatan. Dari situ, kemungkinan besar ini bukan cedera ringan yang bisa pulih dengan istirahat beberapa hari.
Cedera dua pemain inti inilah yang membuat Zhou Yi murung, bukan?
Di sisi lain, dalam konferensi pers setelah pertandingan, Klopp juga tampak kesal membahas hal ini: "Ya, kami memenangkan pertandingan. Tapi saat ini aku tak mau memikirkannya..."
Tak ada yang mengejar alasannya, karena semua sudah tahu jawabannya.
Bagaimana tidak, Borussia Dortmund kehilangan dua pilar utama hanya dalam satu pertandingan!
Terkadang, sekedar menyebut "sial" saja masih kurang untuk menggambarkan nasib Dortmund...
