Bab 166: Pertandingan Terakhir Fase Grup

　　Orang yang akhirnya membantu Klopp membuat pilihan dan menguatkan tekadnya adalah Yan Min. 　　Pemain yang diusir dengan kartu merah di liga ini tetap sangat serius dan bekerja keras dalam latihan, dengan kondisi yang baik. Sepertinya tidak terlalu terpengaruh oleh kartu merah tersebut. 　　Meskipun mendapat kartu merah di liga, hal ini tidak berpengaruh pada penampilannya di Champions Eropa. 　　Melihat Yan Min berlatih begitu giat, ditambah performa gemilangnya di beberapa pertandingan terakhir, Klopp merasa pemuda ini layak diberi tanggung jawab lebih besar. 　　Untuk menghindari konflik posisi antara dirinya dan Aubameyang yang berpotensi membuat hanya satu yang bisa bermain, opsi ketiga menjadi satu-satunya pilihan. 　　Maka Borussia Dortmund beralih ke formasi 442. 　　Karena waktu yang mendesak, Klopp langsung menentukan starting lineup bersamaan dengan penyusunan jadwal latihan ini. Kecuali ada pemain inti yang cedera dalam beberapa hari latihan ke depan, formasi utama tidak akan berubah. 　　Yan Min ditempatkan di posisi sayap kiri, bermain sebagai gelandang sayap kiri. 　　Masalah bek tengah: di pertandingan Champions Eropa sebelumnya, Sven Bender berpasangan dengan Sokratis Papastathopoulos. Tapi untuk laga ini, Sven Bender pasti tidak bisa bermain, sementara Friedrich tidak memenuhi syarat untuk Champions Eropa. Siapa penggantinya? 　　Pilihan Klopp jatuh pada bintang muda Marian Sarr. Lahir tahun 1995, Sarr baru berusia 18 tahun. Musim panas lalu Dortmund merekrutnya dari akademi Bayer Leverkusen. Sebelum direkrut, dia dijuluki sebagai inti pertahanan Leverkusen untuk dekade berikutnya. 　　Saat ini dia juga menjadi bek tengah utama di tim junior Borussia Dortmund. Pada awal musim ini selama latihan pra-musim, dia ditarik ke tim utama dan terdaftar untuk bermain di Liga Champions. Namun tak lama setelah musim baru dimulai, dia mengalami cedera. 　　Ketika tim utama benar-benar kehabisan opsi, Klopp kembali mengingatnya. Meski Sahr masih muda, tapi dia tetap bek tengah resmi, lebih baik daripada memaksa Großkreutz yang harus bermain sebagai bek tengah darurat bukan? 　　Lagipula Großkreutz juga punya tugas lain, dia akan tetap menjadi bek sayap starter dalam pertandingan ini. 　　…… 　　Dari pihak Galatasaray yang sudah dipastikan tersingkir sebelumnya, muncul perkembangan terbaru. Pelatih mereka, sang legenda Fatih Terim, berkomentar tentang pertandingan mendatang: "...Meski sudah gagal lolos, kami akan membuktikan ke seluruh Eropa bahwa Galatasaray adalah tim profesional sejati! Kami akan berusaha sekuat tenaga, untuk suporter setia kami, kami harus memenangkan pertandingan ini!" 　　Galatasaray belum memenangkan satu pun pertandingan di fase grup Liga Champions musim ini. Jika mereka benar-benar menang, ini akan menjadi kemenangan tunggal mereka di Liga Champions musim ini. 　　Jika Borussia Dortmund dalam formasi lengkap, pernyataan seperti itu dari Galatasaray yang bermain di kandang sendiri pun tetap terkesan berlebihan. 　　Tapi sekarang... semua orang merasa ini bukanlah hal yang mustahil... 　　Karena kondisi Borussia Dortmund saat ini benar-benar buruk, beberapa pemain cedera, bertarung hingga titik darah penghabisan melawan Bayer Leverkusen di liga, kelelahan setelah perjalanan jauh ke kandang neraka, tekanan besar untuk harus menang dan tidak boleh kalah di laga terakhir fase grup... Semua faktor negatif ini membayang-bayangi prospek tim. 　　Bagaimana dengan Galatasaray? Pilar utama lengkap, bermain di kandang sendiri, dalam kondisi segar, para pemain tanpa beban, bisa bermain maksimal. 　　Jika Borussia Dortmund kalah di kandang lawan dari Galatasaray, mereka hanya bisa berharap Napoli juga kalah untuk lolos grup. Tapi Napoli bermain di kandang sendiri dalam pertandingan ini, dan mereka juga harus menang, kemungkinan kalah tidak besar. 　　…… 　　Tentang kandang Galatasaray, ada banyak legenda yang menjadi momok negatif bagi tim tamu. 　　Tahun 1993, "Setan Merah" Manchester United datang ke sini untuk pertandingan tandang Piala Champions, para suporter Galatasaray membentangkan spanduk raksasa "Selamat datang di neraka" yang menggemparkan dunia, momen ini menjadi foto klasik peta sepakbola Eropa. 　　Tahun berikutnya, dua suporter Leeds United yang mengikuti tim ke tandang ditikam sampai mati oleh suporter Galatasaray yang fanatik di negeri orang, juga mengguncang dunia. 　　Sebelum berangkat ke tandang, Zhou Yi menjawab pertanyaan tentang "kandang neraka" saat diwawancarai di bandara Borussia Dortmund. 　　Zhou Yi tidak menggubris julukan itu. Ia menggelengkan kepala sambil tersenyum: "Aku tahu julukan ini, tapi Istanbul juga tempat terciptanya keajaiban." 　　Dia merujuk final Liga Champions 2005 antara Liverpool dan AC Milan di kota tersebut. AC Milan yang unggul tiga gol di babak pertama justru dikejar Liverpool hingga skor imbang, memaksa pertandingan ke adu penalti dimana mereka akhirnya mengalahkan AC Milan yang sudah mentalnya runtuh. 　　Tapi para wartawan masih ragu: "...Tapi itu kan di lapangan berbeda..." 　　"Tentu, tapi minimal masih dalam kota yang sama." 　　Jawaban Zhou Yi dianggap sebagai pembenaran yang dipaksakan oleh para wartawan. 　　…… 　　Karena Galatasaray sudah tersingkir lebih dulu, suasana sebelum pertandingan tidak terlalu panas. Setidaknya para pemain Borussia Dortmund bisa tidur nyenyak di hotel tanpa gangguan suporter Galatasaray yang berisik di jalanan. 　　Pendukung Borussia Dortmund menganggap kondisi ini sebagai pertanda baik. Mungkin perjalanan ke kandang lawan kali ini tidak semenakutkan itu? 　　Lagipula dalam dua pertandingan kandang sebelumnya di fase grup Liga Champions musim ini, Galatasaray sama sekali tidak menang. Jika ada efek 'bonus kandang', sepertinya tidak terlihat... Mungkin performa Galatasaray yang sudah menurun membuat kandang mereka tidak lagi se"neraka" dulu. 　　Selama para pemain Borussia Dortmund tampil wajar, seharusnya mereka bisa meraih kemenangan di kandang lawan. 　　Arsenal dan Napoli sama-sama bisa mengalahkan Galatasaray di stadion ini, menunjukkan bahwa kekuatan kandang sendiri tidak sekuat dulu. Lalu mengapa Borussia Dortmund tidak bisa? 　　…… 　　Dua jam sebelum pertandingan, ketika seluruh tim Borussia Dortmund naik ke bus menuju Stadion Ali Sami Yen, Dortmund juga merilis starting line-up untuk pertandingan ini. 　　Yang membuat wartawan China dan para suporter senang, Yan Min tercantum dalam daftar tersebut. Dua pemain China akan menjadi starter dalam pertandingan ini. 　　Keputusan starter ini juga memberikan ketenangan bagi banyak suporter China. Sebelumnya mereka khawatir kartu merah melawan Bayer Leverkusen akan mempengaruhi kesempatan bermain Yan Min di Dortmund dan menurunkan penilaian pelatih Klopp terhadapnya. 　　Ternyata kekhawatiran mereka berlebihan. 　　Ketika waktunya Yan Min tampil, Klopp tidak ragu-ragu. 　　Dalam pertandingan fase grup Liga Champions yang sangat penting ini, Klopp masih memberikan kesempatan kepada Yan Min. Jika Yan Min bisa memanfaatkan kesempatan ini, masihkah perlu khawatir tidak ada tempat baginya di tim setelah masa skorsing berakhir? 　　Dari rekaman video yang diambil sebelum pertandingan di stadion, terlihat suasana di Stadion Ali Sami Yen cukup normal tanpa "kegilaan" yang biasa terjadi jelang pertandingan besar. Bahkan suporter Galatasaray tidak menyiapkan TIFO raksasa atau kembang api merah yang membara, membuat "kandang neraka" ini sama sekali tidak terasa seperti neraka. 　　Ini membuat pendukung Borussia Dortmund lega — tampaknya Galatasaray yang telah tersingkir lebih awal sudah kehilangan semangat... 　　Ini kabar baik. 　　Borussia Dortmund tidak perlu menanggung tekanan besar di kandang lawan, mungkin ini akan menjadi pertandingan biasa, lalu dengan biasa saja meraih tiga poin dan memperoleh hak lolos grup. 　　Adapun pertandingan ini sendiri, tidak akan meninggalkan kesan mendalam bagi orang-orang. Begitu pertandingan berakhir, semua orang akan melupakannya sepenuhnya. 　　Sedangkan lawan Galatasaray... dengan catatan belum menang satu pun di fase grup, pasti juga tidak akan meninggalkan kesan yang terlalu dalam. 　　…… 　　Saat para pemain kedua tim menunggu di koridor lapangan sebelum masuk, siaran luar sedang mengumumkan daftar pemain kedua tim. 　　Setiap pemain Galatasaray mendapat sorakan. Meski tak punya harapan lolos dari fase grup Liga Champions, fans Galatasaray tetap antusias. 　　Sementara para pemain Borussia Dortmund justru mendapat beberapa siulan. Akhirnya mereka benar-benar merasakan atmosfer pertandingan tandang. 　　Yan Min yang masuk sebagai starter berdiri di belakang Zhou Yi. Ia terus menyimak suara dari luar. Ketika nama Zhou Yi diumumkan, tribun menggemakan siulan kecil yang tak bisa dibandingkan dengan siulan fans Schalke 04, tapi setidaknya ada. 　　Kemudian ia mendengar namanya sendiri, tapi kali ini tak ada reaksi sama sekali. 　　Hal ini membuatnya kesal: "Kenapa aku tidak dapat siulan?" 　　Zhou Yi tertawa: "Kenapa, kamu malah berharap dapat siulan?" 　　"Ada siulan berarti aku mengancam mereka! Lihat, kamu juga kan dapet siulan?" Yan Min membela diri dengan mantap. 　　Zhou Yi menepuk bahu Yan Min: "Kalau kamu bisa kalahkan mereka di pertandingan ini, next time ketemu pasti akan ada siulan untukmu." 　　"Tentu!" Yan Min bersemangat menggebu. 　　Tak lama kemudian, pemain kedua tim memasuki lapangan. 　　Saat Yan Min mengikuti Zhou Yi keluar dari koridor menuju lapangan, tiba-tiba tubuhnya menggigil. "Dingin banget..." gumamnya. 　　Istanbul tanggal 10 Desember memang menusuk tulang. 　　Yan Min yang hanya memakai kaus lengan panjang dan celana pendek sudah tak sabar ingin pertandingan segera dimulai. Dengan berlari, rasa dingin pasti hilang.