“Apa?! Pertandingan ditunda?!”
Saat Benitez mendengar kabar ini dari asistennya, hatinya menolak menerimanya.
Di bangku cadangan Arsenal, Wenger juga memandang asisten pelatihnya dengan ekspresi tidak masuk akal.
Mereka secara bersamaan menerima kabar dari Istanbul.
Ini benar-benar di luar dugaan.
Sebelumnya, mereka sudah memprediksi berbagai kemungkinan hasil pertarungan krusial di grup ini, termasuk siapa yang akan lolos atau tersingkir. Tapi dari semua skenario yang dipikirkan, tak seorang pun menyangka pertandingan Borussia Dortmund vs Galatasaray akan berakhir sebelum waktunya!
Kabar mendadak ini membuat semua pihak kewalahan.
UEFA telah mengeluarkan pemberitahuan resmi: Pertandingan Borussia Dortmund vs Galatasaray ditunda hingga besok sore. Skor sementara tetap 0-1 dengan keunggulan tandang Dortmund.
Tapi siapa tahu perubahan apa yang akan terjadi pada kedua tim setelah melewati malam ini?
Momentum Borussia Dortmund yang sedang panas tiba-tiba dipadamkan oleh badai salju Istanbul.
Apakah mereka masih bisa mempertahankan inisiatif saat pertandingan ulang? Ataukah Galatasaray akan menyapu kelemahan 31 menit pertama dan berjuang untuk kehormatan di kandang sendiri?
Hasil akhir pertandingan ini akan menentukan takdir kedua tim di laga paralel.
Seharusnya takdir itu bisa ditentukan secara bersamaan.
Sekarang semuanya tertunda.
"Jangan pedulikan itu. Apapun hasil pertandingan Borussia Dortmund melawan Galatasaray, kita harus menang dengan selisih TIGA GOL lebih di kandang sendiri melawan Arsenal. Tapi sampai sekarang belum ada gol, harus lebih giat lagi!" kata Benitez.
Kalimat yang hampir sama juga diucapkan Wenger: "...Cara paling aman adalah JANGAN KALAH sendiri. Penundaan mereka tidak ada hubungannya dengan kita."
Maka kemudian, kedua tim di lapangan mulai meningkatkan intensitas permainan secara bersamaan.
……
Bagi Arsenal dan Napoli, penundaan pertandingan Borussia Dortmund vs Galatasaray belum terlalu mengganggu. Mereka hanya perlu fokus pada performa sendiri.
Tapi bagi pihak Borussia Dortmund, ini justru menjadi masalah besar.
Setelah kepastian penundaan pertandingan, para pemain Borussia Dortmund mulai mandi dan berganti pakaian.
Sementara staf klub Borussia Dortmund kebingungan bagai semut kecoak.
Karena sebelumnya mereka sudah membatalkan reservasi hotel, berencana langsung terbang pulang ke Jerman usai pertandingan.
Ini sudah jadi kebiasaan mereka - langsung pulang usai pertandingan tandang agar pemain bisa istirahat lebih lama.
Tapi siapa sangka pertandingan ini ditunda, memaksa mereka harus menginap lagi di Istanbul?
Alhasil mereka harus mencari hotel baru.
Mencari hotel yang bisa menampung 20+ orang sekaligus bukan perkara mudah, apalagi di malam bersalju ketika banyak penerbangan delay/batal - para penumpang yang terdampar juga butuh penginapan.
Hotel tiba-tiba menjadi cemas.
Untuk bisa memesan hotel, klub Borussia Dortmund beroperasi dengan kecepatan tinggi.
Sementara Klopp harus mempertimbangkan dampak penundaan pertandingan ini terhadap tim dan cara menghilangkan efek tersebut. Selain itu, penundaan pertandingan ini selama satu hari berarti Dortmund akan pulang satu hari lebih lambat. Ini bukan sekadar satu hari istirahat yang hilang untuk seluruh tim, melainkan serangkaian rencana yang terpaksa diubah secara mendadak.
Karena Dortmund meraih gelar Champions Eropa musim lalu, mereka selanjutnya harus berpartisipasi dalam Piala Dunia Klub.
Setelah menyelesaikan laga ke-16 liga di negara asal, mereka harus langsung bergegas ke Maroko untuk semifinal Piala Dunia Klub di sana. Lawan mereka adalah Guangzhou Evergrande, tim China yang baru saja menjadi juara Liga Champions Asia.
Waktu sebenarnya sangat ketat. Bahkan jika pertandingan ini tidak ditunda, waktu bagi Dortmund tetap tidak longgar.
Awalnya pertandingan Champions Eropa ini dijadwalkan pada malam tanggal 11, tetapi sekarang ditunda hingga tanggal 12. Laga ke-16 liga Dortmund vs Hoffenheim pada sore tanggal 14, sementara semifinal Piala Dunia Klub digelar malam tanggal 17...
Lagi pula, pertandingan Dortmund vs Hoffenheim adalah di kandang lawan. Artinya, selama periode ini, Dortmund harus terus berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lain.
“Klopp harus mempertimbangkan kembali pengaturan latihan, serta rencana latihan fisik tim juga perlu disesuaikan. Dia menggunakan waktu ini untuk mengumpulkan tim pelatih dan mengadakan rapat darurat di luar ruang ganti.”
“Di dalam ruang ganti, para pemain sudah mandi dan berganti pakaian, tetapi diminta tetap tinggal di sana karena hotel belum dipastikan. Bahkan jika keluar dan naik bus, mereka tidak tahu harus pergi ke mana. Lebih baik beristirahat di ruang ganti.”
“Para pemain berkumpul sambil mendiskusikan pertandingan yang agak tidak biasa ini.”
“Pertandingan ditunda di tengah jalan, ini pertama kalinya aku mengalami hal seperti ini…” Großkreutz mengeluarkan suara decakan “ck ck”. “Bagaimana denganmu, Zhou Yi?”
“Tentu saja ini juga pertama kalinya bagiku. Karierku belum lama, Großkreutz,” jawab Zhou Yi.
“Kita benar-benar sial. Kalau tidak ada badai salju ini, aku yakin kita sudah unggul dua gol di akhir babak pertama!” gerutu Aubameyang. Meski belum mencetak gol, dia merasa permainannya bagus dan yakin akan segera mencetak gol. Perasaan ini tiba-tiba terputus oleh badai salju.
“Mayoritas pemain Borussia Dortmund merasa kecewa dengan hasil ini.”
“Bahkan ada yang menganggap ini pertanda buruk, mengisyaratkan bahwa Borussia Dortmund mungkin tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan di kandang lawan.”
“Istilah seperti ‘kesialan’, ‘pertanda buruk’, ‘firasat tidak baik’ terus bergema di dalam ruang ganti.”
Tim yang sebelumnya penuh semangat, suasana tiba-tiba berubah.
Perubahan ini sangat jelas, Zhou Yi merasakannya. Menurutnya dibandingkan penundaan pertandingan dan badai salju, inilah yang lebih mengkhawatirkannya.
Kemudian dia berdiri dari tempat duduknya, menepuk tangan sebagai tanda meminta semua orang tenang.
Pemain lain memandang ke arahnya. Melihat Zhou Yi sepert ingin berbicara, mereka pun patuh membisu.
Meski masih muda, Zhou Yi termasuk "anggota lama" di skuad Borussia Dortmund ini. Prestasinya dalam pertandingan juga membuatnya dihormati di tim.
"Aku punya pandangan berbeda. Menurutku ini bukan pertanda buruk." Zhou Yi langsung ke inti tanpa basa-basi. "Tentu, penundaan ini bisa mengganggu ritme kita. Tapi apakah kita tim yang akan KALAH hanya karena satu kali gangguan?"
Zhou Yi melemparkan pertanyaan balik ke semua orang.
"Kita juara bertahan! Musim lalu begitu banyak kesulitan, tapi pemenang akhirnya tetap kita. Hanya satu pertandingan yang ditunda karena cuaca, seberapa besar pengaruhnya?"
Saat Zhou Yi hendak melanjutkan bujukan, Großkreutz tiba-tiba melompat sambil berseru penuh keyakinan: "Benar! Jika Penyihir sudah bicara, tak perlu kita khawatir!"
Ucapan ini membuat rekan setim di ruang ganti menunjukkan ekspresi "seperti tersadar", lalu mengangguk setuju dengan Großkreutz.
"Benar sekali, Penyihir bilang kita akan menang, pasti kita akan menang!"
"Ya, perkataan Penyihir memang selalu terbukti!"
……
Mendengar obrolan mereka, Zhou Yi benar-benar merasa antara ingin tertawa dan menangis - dia hanya ingin menggunakan kata-katanya untuk meningkatkan moral tim, tak menyangka rekan setim malah menafsirkannya seperti itu.
Tapi tidak apa, yang penting mereka berhenti memikirkan soal "kesialan" atau "pertanda buruk".
Baginya yang penting hasil akhir, cara mencapainya tidak menjadi masalah.
Yan Min sebelumnya pernah mendengar julukan "Penyihir" Zhou Yi, tapi ini pertama kalinya ia merasakan langsung kekuatan julukan itu dari jarak dekat. Dia tertegun melihatnya, tak menyangka para pemain Borussia Dortmund begitu mempercayai Zhou Yi bahkan sampai tingkat takhayul. Cukup dengan ucapan biasa Zhou Yi, suasana ruang ganti langsung berubah total.
Kalau tidak menyaksikan langsung, pasti sulit dipercaya.
Dulu Yan Min selalu mengira julukan "Penyihir" itu sekadar panggilan akrab antar rekan setim untuk Zhou Yi, atau mungkin buatan media yang tidak punya makna khusus selain terdengar keren.
Sekarang dia melihat, baru menyadari pemikiran sebelumnya semua salah. Paling tidak para pemain Borussia Dortmund ini benar-benar percaya Zhou Yi memiliki kemampuan misterius dari Timur...
……
Saat Klopp dan timnya selesai rapat, hotel mengirim kabar baik: klub akhirnya memesan hotel untuk mereka. Sekarang mereka bisa berangkat.
Maka asisten pelatih Buvac kembali ke ruang ganti, memanggil semua orang untuk naik bus.
Saat itu sudah pukul sebelas malam waktu setempat. Para pemain sebenarnya sangat kelelahan, tak sabar ingin meninggalkan tempat ini, kembali ke kamar hotel yang hangat, lalu mandi air panas dan tidur nyenyak untuk mengumpulkan tenaga menghadapi pertandingan ulang besok.
Namun keadaan tidak berkembang mulus seperti yang mereka bayangkan.
Sejak bus keluar dari lapangan, langsung terjebak kemacetan parah di seluruh kota - cuaca buruk menyebabkan transportasi Istanbul lumpuh total.
Bus terjebak macet, tidak bisa bergerak sama sekali.
Perjalanan kembali ke hotel terasa sangat panjang.
Keterlambatan ini membuat emosi para pemain yang kelelahan semakin merosot.
Upaya Zhou Yi di ruang ganti tadi seolah kehilangan efeknya.
Awan gelap "pertanda sial" kembali menyelimuti atas kepala setiap orang.
Awalnya mereka masih mengeluh beberapa kata, tapi kemudian bahkan keluhan pun menghilang. Para pemain sudah kelelahan sampai tertidur di dalam bus, suara dengkuran bergema silih berganti di dalam kabin.
Klopp tidak bisa tidur. Ia melihat jam tangannya - sudah pukul setengah satu pagi, mereka masih terjebak macet tanpa tahu kapan bisa kembali ke hotel untuk istirahat.
Sambil mendengarkan dengkuran para pemain, matanya menatap deretan lampu rem yang padat di jalan raya depan.
Klopp menghela napas dalam hati, malam matchday ini benar-benar terasa begitu panjang...
