Bab 171: Dua Tim yang Berbeda

　　Klopp sedang memberikan pengarahan pra-pertandingan terakhir kepada timnya di ruang ganti. 　　Tapi sebenarnya dia tidak perlu mengatakan apa-apa lagi. 　　Salju ini turun dari kemarin sampai hari ini tanpa henti. Bahkan menjelang pertandingan akan dimulai pun masih terus turun. 　　Ini seperti takdir Tuhan yang membuat setiap pemain yakin sepenuhnya. 　　Ini semakin memicu motivasi mereka, membuat mereka menyadari betapa buruk performa kemarin, sekaligus meningkatkan harapan akan pertandingan hari ini - mereka ingin menebus dosa melalui pertandingan ini. 　　Demikian pula, Klopp juga sedang memotivasi para pemain di ruang ganti. 　　“……Saya pikir Zhou Yi benar, ini cuma pertandingan dua leg. Anggap saja pertandingan kemarin sebagai kandang kita. Di kandang sendiri hanya menang satu gol, memang hasil yang kurang memuaskan. Tapi apakah karena itu kita harus menyerah di leg kedua?” 　　Semua menggelengkan kepala: "Tidak!" 　　"Jadi pertandingan leg kedua hari ini pasti sulit, tapi kenapa kita bisa jadi juara Champions Eropa musim lalu? Pertandingan lebih sulit dari ini juga pernah kita jalani, bukankah akhirnya kita tetap jadi pemenang? Kalian harus punya keyakinan ini - kita juara bertahan, kita pasti menang! Segala rintangan tidak bisa menghentikan kita, bahkan..." 　　Saat mengucapkan ini, Klopp mengangkat tangan menunjuk langit-langit. 　　"Bahkan Langit pun tidak bisa!" 　　…… 　　Ketika kedua tim keluar ke lapangan, pemandangan yang mereka lihat sama sekali berbeda dengan kemarin. 　　Meski masih siang, Stadion Ali Sami Yen dipenuhi flare merah yang asapnya menyelimuti tribun penonton, membuat seluruh stadion terlihat seperti terbakar. 　　Di tribun terpasang spanduk besar bergambar kepala setan TIFO yang sangat mencolok, dengan tulisan legendaris: "Selamat datang di neraka!" 　　Suka cita para suporter tuan rumah di tribun terus bergemuruh, menyemangati tim mereka. 　　…… 　　"Wah!" Zhou Yi yang sedang menengadah mengeluarkan decak kagum, "Baru seperti 'kandang neraka' nih..." 　　Mendengar nada pujian dalam suaranya, Mark yang duduk di depan menoleh dan berkata, "Kamu masih punya waktu buat ini..." 　　Zhou Yi tersenyum padanya: "Sepertinya jeda tak terduga dalam pertandingan memberi banyak fantasi tidak realistis bagi suporter Galatasaray..." 　　Mendengar perkataan Zhou Yi, Mark menyeringai. 　　Meski Zhou Yi sangat percaya diri, Mark tidak bisa demikian. Dia masih sangat khawatir. Melihat pemain Galatasaray di samping, sorot mata mereka berbeda, bola mata mereka berkobar seperti api. Serpihan salju yang mendekati tubuh mereka seolah akan menguap oleh panas tinggi. 　　"Santai saja, Mark," kata Zhou Yi menghibur. 　　…… 　　"Baik! Dengan tiupan peluit wasit utama, pertandingan tambahan yang dinantikan ini pun dimulai!" 　　He Ping meninggikan volume suaranya. Untung dia memberikan komentar dari studio. Seandainya dia menjadi komentator lapangan, suaranya mungkin akan tenggelam dalam riuh rendah kerumunan penonton. 　　Meski ini pertandingan tambahan, suporter Galatasaray tidak menganggapnya sekadar pertandingan susulan. Sebaliknya, mereka lebih bersemangat daripada kemarin. 　　Ini membuat para suporter China di depan televisi semakin khawatir. 　　Faktor cuaca, lokasi, dan dukungan penuh sudah dikuasai Galatasaray. Borussia Dortmund hari ini mungkin akan lebih banyak bahaya... 　　…… 　　Setelah pertandingan dimulai, Galatasaray yang bermain di kandang sendiri langsung melancarkan serangan gencar ke gawang Dortmund di tengah teriakan suporter mereka. 　　Sementara Dortmund memilih bertahan mengerut untuk menghindari momentum serangan lawan. 　　Pemain Galatasaray menunjukkan kondisi yang sangat berbeda dibandingkan kemarin, serangan gencar mereka membuahkan hasil. 　　Pada menit ketujuh pertandingan (tepatnya menit ke-38 dari total 90 menit), tekanan ofensif Galatasaray berhasil mendapatkan tendangan bebas di area depan. 　　Sneijder langsung mengirim bola ke depan gawang Borussia Dortmund. Drogba melompat tinggi di area depan gawang, menyundul bola dengan teknik backheel. 　　Bola ini membuat Weidenfeller kewalahan. 　　Ketika Weidenfeller menyadari bola mendekat, sudah terlambat untuk bereaksi. Ia hanya bisa mematung menyaksikan bola melesak ke sudut dekat gawang! 　　"Drogbaaaa--!! Luar biasa!!" Komentator Turki meneriakkan dengan penuh semangat. "Baru tujuh menit pertandingan tambahan, Galatasaray sudah menyamakan skor! Performa mereka hari ini benar-benar berbeda 180 derajat dari kemarin!" 　　Usai mencetak gol, Drogba membentangkan tangan sambil meluncur ke arah bendera sudut, meninggalkan tiga garis jelas di rumput yang masih bersalju. 　　Rekan setimnya berduyun-duyun datang merayakan bersama sang penyerang. 　　Meski sudah dipastikan tersingkir dari fase grup dan gagal lolos ke Liga Europa, Galatasaray tetap berjuang untuk kehormatan mereka di laga pamungkas ini. 　　Sebagai klub besar Turki, Galatasaray sama sekali belum meraih kemenangan di Liga Champions musim ini - lima pertandingan sebelumnya semuanya berakhir kekalahan. Ini merupakan kesempatan terakhir mereka. 　　…… 　　Di depan televisi, para suporter Napoli juga memperhatikan pertandingan tambahan ini. 　　Banyak bar dan kafe di jalanan Napoli menayangkan siaran langsung pertandingan ini, para suporter Napoli pun menatap televisi dengan penuh perhatian. 　　Di kota Italia bagian selatan ini, ini pertama kalinya para suporter Napoli begitu fokus memperhatikan pertandingan yang sama sekali tidak melibatkan tim Napoli. 　　Saat Galatasaray menyamakan skor, para suporter Napoli di depan televisi langsung melompat dan bersorak. 　　Ekspresi mereka seolah-olah Napoli yang mencetak gol. 　　Jika Galatasaray bisa hasil imbang dengan Borussia Dortmund, Napoli meski hanya menang 2 gol atas Arsenal akan tetap unggul poin dari Dortmund dan lolos grup. 　　Setiap suporter Napoli memberikan semangat tulus untuk Galatasaray. 　　Kini dukungan mereka mendapat respons. 　　Beberapa suporter Napoli bahkan sampai meneteskan air mata karena terlalu semangat. 　　…… 　　Saat para suporter Napoli bersukacita, para suporter Borussia Dortmund justru terdiam. 　　Kekhawatiran terbesar mereka akhirnya terjadi. 　　Setelah pertandingan dihentikan secara tak terduga, banyak suporter Dortmund bertanya-tanya: apakah ini tanda-tanda yang kurang baik? 　　Jika pertandingan kemarin tidak dihentikan, dengan performansi Dortmund saat itu, para suporter pasti tidak akan mengkhawatirkan kejadian tak terduga. Sekarang situasinya berbeda. 　　Siaran TV awalnya menayangkan para pemain Galatasaray yang sedang merayakan, lalu tiba-tiba beralih ke pemain Borussia Dortmund. Dalam gambar terlihat Zhou Yi sedang menepuk-nepuk tangan dan berbicara keras kepada rekan setimnya. 　　Penonton televisi tidak bisa mendengar suara Zhou Yi, namun nantinya ahli membaca gerak bibir mungkin bisa menginterpretasikan pesan dari perubahan gerakan mulutnya. Untuk sementara ini semua hanya mengandalkan tebakan. 　　Sebenarnya ucapan Zhou Yi sederhana: "Ini kandang mereka, wajar kalau mereka mencetak satu gol. Tidak masalah! Yang penting kita masih bisa mencetak gol lagi!" 　　Dia khawatir kebobolan ini akan menghancurkan moral dan motivasi rekan setimnya, sehingga berusaha menyemangati mereka. 　　Pada saat ini, dia terlihat persis seperti kapten tim meski tidak mengenakan ban kapten... 　　…… 　　Sejak para pemain Borussia Dortmund menganggap pertandingan ini sebagai laga tandang dalam sistem dua leg, mereka sebenarnya sudah memiliki persiapan mental terhadap berbagai kesulitan yang mungkin dihadapi. 　　Kebobolan ini tentu menyakitkan, tapi belum sampai membuat mereka putus asa. 　　Ditambah dengan dorongan Zhou Yi, banyak pemain Borussia Dortmund cepat kembali tenang. 　　Setelah pertandingan dilanjutkan, Galatasaray yang baru saja mencetak gol tentu memiliki moral yang meningkat dan melancarkan serangan gencar ke gawang Borussia Dortmund. 　　Mereka berencana mencetak gol lagi dalam waktu singkat untuk benar-benar mengubur Borussia Dortmund. 　　Namun yang mengejutkan, Borussia Dortmund yang tertinggal justru tidak terlihat panik. 　　Menghadapi serangan Galatasaray, performansi pertahanan mereka sangat solid. 　　Bahkan yang lebih luar biasa, Borussia Dortmund masih memiliki sisa tenaga untuk menyerang! Serangan balik mereka juga sangat mengesankan dan cukup mengancam! 　　Di sisi lain, Galatasaray tidak mungkin menarik diri ke pertahanan hanya karena serangan balik Dortmund. Saat ini moral mereka sedang tinggi-tingginya, berada dalam kondisi terbaik. Jika tidak memanfaatkan momentum ini untuk mengalahkan Dortmund, kapan lagi? 　　Meski lini pertahanan mereka terancam oleh serangan balik Dortmund, Galatasaray tetap melanjutkan gempuran ke gawang Borussia Dortmund seperti biasa. 　　Kedua tim pun saling bertukar serangan. 　　Kedua pihak memperoleh beberapa kesempatan, namun tidak ada peluang benar-benar mematikan yang tercipta. 　　Hasilnya hingga babak pertama berakhir, skor tidak mengalami perubahan. Babak pertama ditutup dengan skor 1-1. Babak 172 Lebih Hebat dari Dewa 　　Di ruang ganti, para pemain Borussia Dortmund sedang membersihkan keringat dan berganti seragam kering untuk menghindari masuk angin. 　　Sementara itu, Klopp memuji performa pemain di babak pertama. Meski kebobolan satu gol, pelatih secara umum puas dengan penampilan tim. Terutama reaksi setelah kebobolan, para pemain tidak panik dan justru melancarkan serangan balik yang mengancam gawang Galatasaray, membuat lawan tidak bisa menyerang dengan maksimal. 　　Setelah memuji para pemain, selanjutnya membahas tentang strategi babak kedua. 　　Karena hanya dengan pujian tidak mungkin memenangkan pertandingan. 　　"...Jika Galatasaray terus bermain seperti ini di babak kedua, kami akan melanjutkan serangan balik." 　　Strategi babak kedua sangat sederhana. 　　Mengingat moral Galatasaray sedang tinggi dan ingin menghancurkan Borussia Dortmund sekaligus, Dortmund memilih menghindari tekanan dan bermain serangan balik. 　　Di sisi lain, Fatih Terim juga memuji performa timnya di babak pertama. 　　Dia meminta para pemain untuk terus meningkatkan tekanan di babak kedua dan tidak boleh kehilangan momentum. 　　Gol di babak pertama membuat pemain Galatasaray semakin bersemangat, seolah semakin membuktikan bahwa semua ini adalah takdir Tuhan. 　　Dengan keyakinan pada Tuhan, mereka yakin bisa mengalahkan Borussia Dortmund, meraih kemenangan pertama di Champions Eropa musim ini, dan berpamitan secara terhormat. 　　…… 　　Di babak kedua, Galatasaray yang telah menyamakan skor terus menunjukkan semangat tinggi dengan terus melancarkan serangan ke gawang Borussia Dortmund. 　　Sementara Dortmund, seperti diduga, menerapkan strategi pertahanan dan serangan balik menghadapi serangan Galatasaray. 　　Baru saja babak kedua dimulai, Galatasaray menyerang dari sayap kanan dan mengirim umpan ke area penalti. Tapi Didier Drogba yang menyambut di depan gawang terlambat setengah langkah, melewatkan bola begitu saja! 　　“Drogba——Sayang sekali! Jika dia bisa menyentuh bola dan memastikan tendangannya masuk dalam bingkai gawang, gol ini pasti tercipta!” teriak komentator Turki dengan penuh penyesalan. 　　Saat bola diumpan ke depan gawang Dortmund, banyak suporter Napoli di depan televisi melompat dari kursi mereka dengan semangat, mengangkat kedua tangan, bersiap menyorak gol Napoli. 　　Nyatanya Drogba gagal menyentuh bola, membuat para suporter yang sudah melompat itu jatuh kembali ke kursi dengan kecewa, tangan yang terangkat turun memeluk kepala, memandang layar televisi dengan tak percaya——mereka tidak menyangka pemain sekelas Drogba bahkan gagal menyentuh bola! 　　…… 　　Babak kedua baru saja dimulai, situasi berbahaya di depan gawang Dortmund ini benar-benar membuat para suporter Borussia Dortmund deg-degan. 　　Tapi para pemain Borussia Dortmund di lapangan tampaknya tidak terpengaruh. 　　Hanya beberapa menit kemudian, Dortmund melancarkan serangan balik berkualitas tinggi. 　　Setelah bola dioper hingga depan area penalti Galatasaray, Zhou Yi memberikan umpan tumit kreatif ke Reus di depan kotak penalti. Reus yang masuk dari sayap kanan ke area penalti kemudian mengirimkan umpan silang ke titik jauh, di mana Mark menyundul bola ke arah gawang! 　　Kiper Galatasaray Muslera menyambar dengan sigap dan menepak sundulan Mark! 　　“Wah——!” Kali ini giliran suporter Dortmund yang berteriak kaget. 　　“Heading Mark!! Penyelamatan brilian dari Muslera!” 　　“Meski tidak mencetak gol, Borussia Dortmund melakukan serangan balik berkualitas tinggi! Menghadapi tekanan Galatasaray, Dortmund sama sekali tidak kalah!” He Ping bersemangat, performansi Dortmund memberinya harapan. 　　Skor saat ini masih kurang menguntungkan Dortmund, tapi babak kedua baru saja dimulai. Masih ada kesempatan bagi mereka untuk memenangkan pertandingan. 　　…… 　　Serangan balik Dortmund ini membuat suporter Galatasaray dan Napoli gemetar ketakutan. Kemudian suporter Galatasaray yang marah semakin meningkatkan teriakan gila mereka di tribun. 　　Kegilaan mereka turut menular ke pemain Galatasaray di lapangan. 　　Tim tuan rumah tidak gentar menghadapi serangan Dortmund, malah semakin meningkatkan intensitas serangan. 　　Dortmund yang terbakar semangat oleh serangan ini pun tak mau kalah. Kedua tim akhirnya saling serang secara terbuka. 　　Di lapangan licin bersalju, kedua tim akan melakukan banyak kesalahan. Di momen seperti ini, siapa yang bisa memanfaatkan kesalahan lawan akan mendapat peluang mematikan. 　　Pada menit ke-57, Dortmund melancarkan serangan. Reus mendapat kesempatan di sisi kanan area penalti, namun tembakannya dari sebelas meter di depan gawang membentur tiang gawang! 　　“Reus!! Dia melewatkan kesempatan emas untuk unggul!” 　　Reus yang gagal mencetak gol menyangga kepala dengan kedua tangan, terlihat sangat kesal. 　　Zhou Yi justru bertepuk tangan untuknya dari belakang, mengisyaratkan tendangannya tadi sangat cantik. 　　Meski tidak gol, tembakan seperti itu pasti bisa meningkatkan moral dan memberi kepercayaan diri rekan setim. 　　Memang benar, pihak Borussia Dortmund tidak terganggu oleh serangan berbahaya berturut-turut namun gagal mencetak gol. 　　Setelah Galatasaray kembali menyerang, Borussia Dortmund pun melancarkan serangan mereka. 　　Kali ini karena bukan serangan balik setelah tackle, Galatasaray sudah siap siaga. 　　Zhou Yi juga tidak gegabah mencoba umpan panjang ke belakang pertahanan mereka. 　　Melainkan memilih operan pendek untuk maju perlahan. 　　Sampai di depan area penalti Galatasaray, Borussia Dortmund menghadapi hambatan pertahanan besar. 　　Sulit bagi mereka untuk mengirim umpan ke depan, lebih sering hanya operan menyamping atau mundur. 　　Karena lapangan licin, dribel penetrasi pun tidak efektif. 　　Zhou Yi kembali menguasai bola, menggiringnya perlahan ke depan lalu mengejarnya, mengayunkan kaki kanan seolah hendak menembak jauh. 　　Dalam kondisi lapangan dan cuaca saat ini, tendangan jarak jauh memang solusi untuk memecah kebuntuan skor. 　　Melihat Zhou Yi hendak menembak jauh, pemain Galatasaray langsung menyergap untuk menghalangi. 　　Ternyata ini hanya gerakan tipuan Zhou Yi - kaki kanannya tidak benar-benar menendang bola, melainkan mengoper ke Yan Min di sebelah kiri yang tidak jauh. 　　Yan Min menguasai bola di rusuk, dia juga bisa memilih untuk melakukan dribel penetrasi atau Tendangan Jauh, maupun umpan silang. 　　Dia tidak melakukannya, karena setelah menerima bola, dia langsung melihat Zhou Yi tiba-tiba melakukan serangan maju. Bersamaan itu, perhatian bek lawan tertuju pada dirinya yang menguasai bola, sehingga pengawalan terhadap Zhou Yi tiba-tiba berkurang. 　　Yan Min menyadari ini adalah kesempatan untuk memberikan umpan, tanpa ragu dia mengoper bola ke sana. 　　"Kombinasi satu-dua!" 　　Di tengah teriakan komentator, Zhou Yi kembali menerima bola. 　　Bersamaan dengan bola, perhatian bek-bek Galatasaray juga kembali tertuju padanya. 　　Zhou Yi baru saja menerima bola dengan kaki kanan, lalu segera mendorong bola lagi dengan kaki kanannya. 　　Kali ini dia mengoper bola ke Mark yang berada di diagonal depan. 　　Saat ini, karena Zhou Yi dua kali berturut-turut menguasai bola, dia menarik perhatian bek-bek Galatasaray. Mark berhasil berlari ke ruang kosong antara dua bek, di sini dia bisa langsung melakukan tembakan! 　　"Kesempatan Borussia Dortmund!" 　　Saat Zhou Yi mengoper, He Ping berseru dengan penuh semangat. 　　Suara teriakan keras langsung memenuhi stadion. 　　Bek-bek Galatasaray buru-buru berbalik untuk menyambar Mark. 　　Tapi Mark tidak menembak, dia menggunakan punggung kaki luar kanannya untuk menyodok bola secara diagonal, bola kembali menggelinding ke kaki Zhou Yi yang sedang menyerang maju! 　　"Setelah mengoper bola, Zhou Yi tidak berhenti untuk menonton aksi Mark. Dia terus berlari ke depan. Karena Mark telah menarik perhatian bek lawan, sekarang Zhou Yi berada dalam posisi yang sama sekali tidak dijaga dan menerima bola!" 　　Saat menguasai bola, Zhou Yi sudah berada di sekitar titik penalti. Sekarang dia berhadapan satu lawan satu dengan gawang besar dan kiper Muslera. 　　Semua pandangan tertuju padanya. Jika tatapan itu punya suhu, pastilah tubuhnya sudah terbakar sekarang... 　　Zhou Yi mengayunkan kakinya. Kali ini bukan gerakan tipuan! Bagian tengah kaki kanannya menendang bola dengan kuat! 　　Braak! Suara tendangan itu menggetarkan serpihan salju dan genangan air di rumput lapangan. 　　Bola melesat ke sudut kiri bawah gawang! 　　Muslera langsung menyambar ke samping. Reaksinya cukup cepat, dia sudah melompat saat Zhou Yi menendang dan menebak arah yang benar. 　　Tapi lapisan air di permukaan bola membuatnya lebih berat dan licin. Meski tangan Muslera menyentuh bola, dia gagal menepisnya. Bola hanya sedikit berbelok arah sebelum akhirnya menerjang gawang dan mengoyak jaring... 　　"TOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOR!!!!" Marcel Leif berteriak histeris sambil mengangkat tangan. "Zhou Yi! Dia kembali membawa Borussia Dortmund unggul!!! 2:1!" 　　“Kombinasi satu-dua yang cantik, Zhou Yi membobol ‘tembok’ Galatasaray! Benar-benar layak disebut ‘clutch player’ Borussia Dortmund!” He Ping juga berkomentar penuh semangat. “Dortmund kembali mengendalikan inisiatif kualifikasi di tangan sendiri!” 　　…… 　　Usai mencetak gol, Zhou Yi melirik bola di dalam gawang untuk memastikan golnya, lalu membentangkan tangan dan berlari ke area bendera sudut. Memanfaatkan lapangan yang licin, ia melompat melakukan gerakan menyelam hingga tubuhnya meluncur di atas rumput. 　　Gerakan celebrasi ekstrem seperti ini jarang dilakukan Zhou Yi. Baru sekali melakukannya, ia langsung menyesal – sensasi rem prostata benar-benar tidak nyaman... 　　Zhou Yi baru saja ingin bangkit, tiba-tiba didorong dari belakang hingga terjatuh lagi. Ia merasakan seseorang menindihnya, lalu semakin banyak orang yang menumpuk di atas... 　　Para pemain Borussia Dortmund dengan semangat membentuk tumpukan manusia di atas Zhou Yi. 　　Dalam kondisi sesulit ini, Zhou Yi tetap berhasil mengembalikan keunggulan tim. Mereka semua merasa jika salju dan penundaan pertandingan adalah takdir Tuhan, maka Zhou Yi pasti lebih hebat dari Tuhan! 　　Klopp juga merayakan gol dengan liar di depan bangku cadangan, mulut besarnya terbuka seperti ingin menerkam seseorang. 　　…… 　　Saat pelatih dan pemain Dortmund sedang euforia merayakan gol, yang paling kecewa bukanlah suporter Galatasaray yang kebobolan, melainkan fans Napoli di Italia yang jauh di sana. 　　"Saat bola masuk ke gawang, banyak suporter Napoli menyangga kepala dengan kedua tangan, menatap layar televisi dengan wajah kosong." 　　"Asalkan Borussia Dortmund memenangkan pertandingan ini, berapa pun skornya, Napoli akan tersingkir dari babak knockout Champions Eropa."