Meskipun Lippi menyuruh timnya mengambil risiko besar untuk bertarung habis-habisan melawan Dortmund, bukan berarti pengaturan taktiknya kehilangan rasionalitas dan hanya dipenuhi semangat berapi-api.
Taktik yang dirancangnya untuk Hengyuan adalah bertahan dan melakukan serangan balik.
Dalam pertandingan ini, Guangzhou Hengyuan yang jelas-jelas inferior secara kemampuan memilih taktik yang paling logis: bertahan dan melakukan serangan balik.
Keputusan ini mungkin mengecewakan para suporter yang berharap Hengyuan tidak ragu-ragu dan berkonfrontasi langsung dengan Dortmund.
Tapi ini adalah pilihan bijaksana.
Terutama setelah melihat serangan yang ditunjukkan Borussia Dortmund sejak pertandingan dimulai, para komentator sepakat bahwa Lippi pantas disebut pelatih legendaris - licik dan persiapan matang. Jika benar-benar melakukan serangan balik melawan Dortmund, Hengyuan mungkin bahkan tidak bisa bertahan setengah jam.
Baru saja pertandingan dimulai, serangan Dortmund sudah seperti badai yang menerjang separuh lapangan Hengyuan.
Lima menit pertama, Dortmund sudah melakukan tiga tembakan, dua di antaranya masuk dalam bingkai gawang, memaksa kiper Zeng Cheng melakukan dua penyelamatan.
"Zeng Cheng! Penyelamatan brilian lagi! Ini baru lima menit pertama! Serangan Dortmund benar-benar luar biasa!" seru He Ping, komentator stasiun TV China, tak henti-hentinya.
Dia biasa mengomentari pertandingan Champions Eropa Dortmund. Jika adegan seperti ini terjadi di Champions Eropa, He Ping pasti akan bersorak untuk performa Dortmund. Tapi kali ini tidak.
Meski Dortmund memiliki dua pemain China, mereka bukan tim China. Ketika ada tim China yang menjadi lawan Dortmund, sebagai komentator China, dia tentu akan sepenuhnya berpihak pada tim China. Lagipula seragam Dortmund tidak ada bendera nasional China, sedangkan seragam Guangzhou Hengyuan yang memilikinya.
Tentu saja desain bendera nasional pada seragam Guangzhou Hengyuan juga menimbulkan kontroversi setelah Piala Dunia Klub dimulai. Terutama di internet, beberapa orang yang biasanya mungkin sama sekali tidak menonton sepak bola, tetapi ingin memanfaatkan topik panas untuk mengkritik China, lalu menyoroti desain bendera pada seragam klub yang bertanding di Piala Dunia Klub. Mereka menyerang dengan argumen bahwa sepak bola negara lain murni olahraga tanpa campur tangan politik, tidak ada yang mencantumkan bendera nasional di seragam klub untuk menunjukkan identitas.
Hasilnya, pernyataan tidak masuk akal ini tentu dikritik habis-habisan oleh suporter China. Guangzhou Hengyuan yang baru saja memenangkan Liga Champions Asia, lalu mewakili tim China secara bersejarah di Piala Dunia Klub, memiliki posisi sangat tinggi di hati para suporter.
Seketika banyak orang di internet mengumpulkan foto-foto seragam klub dari berbagai negara yang memiliki bendera nasional untuk membungkam orang itu.
Sampai-sampai ibunya sendiri tidak mengenali kekalahan telak yang diterimanya.
Tim klub China yang bertanding di luar negeri, mengapa tidak boleh mewakili China? Mengapa tidak boleh mencantumkan bendera nasional di seragam? Haruskah kita sembunyi-sembunyi saat membela negara?
He Ping jelas memiliki pemikiran yang sama, sehingga setelah pertandingan dimulai, seluruh hatinya condong ke Guangzhou Hengyuan. Meskipun Borussia Dortmund memiliki dua pemain China, Zhou Yi dan Yan Min, itu tidak bisa mendapatkan dukungannya.
Melihat serangan ganas Borussia Dortmund, dia benar-benar mengkhawatirkan kemungkinan Hengyuan runtuh dalam waktu singkat.
Tim China yang susah payah mendapatkan kesempatan bertemu secara jujur dengan Juara Eropa di turnamen internasional, dia tidak ingin akhirnya berujung pada kekalahan memalukan.
Guangzhou Hengyuan memikul harapan semua suporter China dan insan sepak bola. Mereka boleh KALAH dalam pertandingan ini, tapi tak boleh menyerah.
He Ping melihat tim yang mewakili tingkat tertinggi sepak bola Tiongkok, baik dari segi kemampuan teknis-taktikal, mentalitas, maupun gaya bermain.
……
Para pemain Guangzhou Hengyuan bertahan dengan susah payah di lapangan, sementara dalam hati sangat mengagumi pelatih kepala Lippi - semua prediksi orang tua itu benar-benar tepat!
Borussia Dortmund sama sekali tak bermain pelan-pelan, malah langsung ingin menghancurkan mereka sejak menit pertama!
Tapi kalau dipikir-pikir sebenarnya hal ini wajar. Saat pertama kali bertemu, kedua tim saling menguji karena kemampuan tim yang seimbang dan kurang saling mengenal.
Mungkin Dortmund kurang paham Hengyuan, tapi kemampuan kedua tim jelas tidak seimbang. Dortmund punya keunggulan yang sangat dominan sehingga tak perlu bertele-tele.
Sebelum pertandingan Lippi menunjukkan ambisi untuk lolos ke final. Tapi formasi yang dipilihnya justru bertolak belakang - Hengyuan memainkan tiga gelandang bertahan di lini tengah.
Ini membuktikan Guangzhou Hengyuan sama sekali berniat untuk bertahan secara solid!
Dalam pertandingan, tugas bertahan sepenuhnya diserahkan kepada pemain lokal China. Sementara di sektor serangan, Lippi mengandalkan trio pemain asal Amerika Selatan yang dijuluki "trisula" - garis serang yang terdiri dari Muriqui, Elkeson, dan Conca menjadi kekuatan utama Hengyuan meraih gelar juara Liga Champions Asia.
Untuk menembus pertahanan Borussia Dortmund dalam laga ini, Hengyuan juga harus mengandalkan chemistry dan kemampuan individu ketiga pemain asing tersebut.
Namun saat ini Dortmund terus mendominasi serangan. Tim Guangzhou sama sekali tidak mendapat kesempatan menyerang, sehingga trio pemain asal Amerika Selatan pun tidak bisa menunjukkan performa.
Yang bertahan menghadapi gempuran Dortmund saat ini adalah formasi bertahan yang seluruhnya terdiri dari pemain China. Hanya ada satu pemain non-China dalam formasi ini - bek tengah asal Korea Selatan, Kim Young-gwon.
Performa pemain-pemain China juga menjadi sorotan utama. Berapa lama mereka bisa bertahan menghadapi serangan dahsyat layaknya badai dari Dortmund?
Sebelumnya, setiap kali Hengyuan meraih prestasi, selalu muncul ejekan bahwa pencapaian klub ini tidak ada hubungannya dengan sepak bola Tiongkok karena yang mencetak gol dan menjadi bintang selalu trio Amerika Selatan, sementara pemain China hanya jadi figuran.
Orang-orang yang berpikir seperti ini jelas tidak memahami betapa krusialnya peran pertahanan dalam sepak bola.
Mereka menganggap sepak bola murni ditentukan oleh serangan dan gol semata.
Kini, justru pemain China-lah yang menjadi pusat perhatian. Pemain Hengyuan yang paling sering muncul di siaran TV adalah para pemain lokal, karena merekalah yang sedang bertahan menghadapi serangan Dortmund.
Di antaranya, Kapten Zheng Zhi tampak hampir ada di mana-mana, muncul di setiap tempat yang membutuhkannya.
Di masa mudanya, dia bermain sebagai bek, sehingga memiliki kemampuan bertahan yang cukup baik.
Dalam pertandingan ini, dia juga menunjukkan performa yang sangat aktif.
Komentator He Ping juga berkali-kali menyebut penampilannya dalam pertahanan: "Zheng Zhi terus mundur bertahan sampai ke area bendera sudut..."
"Zheng Zhi balik mengejar dan merebut serangan Borussia Dortmund! Luar biasa!"
"Zheng Zhi benar-benar berjuang keras hari ini, sliding tackle tadi sebenarnya sangat berbahaya..."
Tentu saja, yang paling diperhatikan semua orang adalah interaksi langsungnya dengan Zhou Yi selama pertandingan.
Karena dalam pertandingan ini baik Zhou Yi maupun Zheng Zhi sama-sama bermain sebagai gelandang, posisi mereka langsung berhadapan, sehingga wajar saja terjadi banyak duel antar keduanya.
Dan terlihat jelas bahwa setiap kali Zhou Yi menguasai bola, Zheng Zhi pasti akan melakukan man-to-man marking, melakukan pertahanan ketat dengan gerakan yang cukup agresif.
Adegan ini di mata banyak pendukung Zhou Yi, secara alami akan menuduh Zheng Zhi memanfaatkan kesempatan untuk balas dendam pribadi.
Tapi Zhou Yi tidak berpikir demikian, dia hanya melihat Zheng Zhi yang serius bertahan.
Meskipun Zheng Zhi bertahan dengan gigih, efek nyatanya tidak terlalu baik. Jika tidak, Borussia Dortmund tidak akan bisa sepenuhnya mendominasi serangan atas Guangzhou Hengyuan. Tak lama setelah kick-off, bek-bek Borussia Dortmund sudah melampaui separuh lapangan...
Pertahanan Zheng Zhi memang gigih, tapi tidak terlalu mengganggu Zhou Yi.
Suatu kali meski dihadang ketat oleh Zheng Zhi hingga tak bisa berbalik, Zhou Yi tetap menggunakan operan tumit yang tak terduga untuk mengirim bola ke kaki Markus Wagner, memungkinkan Mark menyelesaikan tembakan yang mengancam gawang Guangzhou Hengyuan.
Dibandingkan dengan usaha keras Zheng Zhi, Zhou Yi terlihat jauh lebih santai, dengan mudah mengoper bola ke tempat yang tepat seolah sedang berjalan-jalan di taman.
Hal ini membuat He Ping yang mengomentari pertandingan menghela napas: "Zheng Zhi memang gelandang terbaik di China saat ini, tapi dibanding Zhou Yi, harus diakui ada jarak yang sangat besar. Baik dalam gaya bermain maupun pola pikir, Zhou Yi benar-benar setara level Eropa... Bahkan jika Zheng Zhi masuk timnas, tak akan menggeser posisi Zhou Yi, tapi bisa menjadi tambahan berharga untuk tim nasional..."
Ia tetap mendukung masuknya Zheng Zhi ke timnas. Suasana di timnas kini sudah sangat berbeda, kekhawatiran akan pembentukan klik setelah Zheng Zhi bergabung sama sekali tidak beralasan.
……
Meski Zheng Zhi dan para pemain China Hengyuan bertahan mati-matian, perlawanan sengit mereka bahkan tak bertahan sampai 30 menit.
Menit ke-28, Zhou Yi memberikan operan terobosan brilian ke celah pertahanan Hengyuan. Reus yang menerima bola segera mengumpan silang ke tengah, Markus Wagner di depan gawang sengaja meloloskan bola, lalu Aubameyang yang menyambar dari belakang menyapu bola masuk ke gawang.
Zeng Cheng meski telah melakukan gerakan penyelamatan dan menyentuh bola, tapi tidak mampu mengubah arah terbang bola...
"Ah..." He Ping menghela napas panjang setelah melihat bola masuk ke gawang, merasa menyesal untuk Hengyuan. Meski tahu Hengyuan akan kebobolan, tapi kemasukan gol di bawah setengah jam tetap membuat frustrasi.
Para suporter China di depan televisi juga merasakan hal serupa. Sebelum kebobolan, banyak yang masih berharap Hengyuan bermain bertahan dan melakukan serangan balik, lalu menyambar peluang saat bek-bek Dortmund bahkan melangkah melewati garis tengah...
Kini Hengyuan tertinggal, strategi serangan balik akan semakin sulit dilakukan...
Saat bola masuk ke gawang, rasanya seluruh kepercayaan diri suporter China runtuh seketika, hati semua orang terjerembab ke lembah kekalahan.
Hancur.
Pikiran ini muncul di benak banyak orang.
