Setelah mencetak gol, Sibel bahkan hampir tak merayakannya. Lawan terlalu lemah, mencetak gol pun tak layak disyukuri.
Ia hanya mengacungkan kepalan tangan.
Rekan setim Dortmund lainnya memeluknya sebentar lalu bubar.
Para pemain Dortmund terlihat tak bersemangat.
Namun kali ini tak ada suporter Raja yang marah karena merasa diremehkan Dortmund.
Fakta terpampang nyata - Dortmund memang memandang rendah mereka, tapi apa lacur? Hanya dalam 40 menit mereka sudah bikin empat gol, rata-rata sepuluh menit per gol. Jurang kemampuan seperti ini pantaslah diremehkan...
Tribun penonton kini jauh lebih sepi.
Sorakan dan nyanyian suporter Raja yang menggema di awal pertandingan, kini lenyap tanpa jejak.
Meski masih tersisa 50 menit, semua paham gelar juara Dortmund tinggal menunggu waktu. Seandainya tak ada aturan babak kedua, pengumuman juara sekarang pun tak masalah...
Setelah mencetak empat gol, Borussia Dortmund akhirnya memperlambat tempo permainan mereka.
Aura mengintimidasi yang sebelumnya terpancar pun menghilang, para pemain Raja akhirnya bisa menarik napas lega.
Tapi apa artinya sekadar lega sesaat?
Pertandingan pada dasarnya sudah berakhir, 45 menit berikutnya hanyalah Waktu Sampah belaka.
Tidak ada injury time di babak pertama, wasit utama langsung membunyikan peluit penutup babak pertama tepat di menit ke-45. Jelas ia menganggap injury time tidak diperlukan dalam skor telak seperti ini, hanya akan membuang-buang waktu.
……
Di ruang ganti Raja, pelatih kepala memandangi para pemain yang lesu dengan kepala tertunduk. Meski frustasi, ia tahu tak boleh membiarkan moral tim semakin terpuruk.
Ia menepuk-nepuk tangan: "Bagaimanapun juga, di babak kedua kita harus mencetak gol untuk menunjukkan sikap!"
Inilah mungkin bentuk perlawanan terakhir mereka...
Di sisi lain, Klopp telah memulai pergantian pemain.
Ia langsung menggunakan dua kuota pengganti sekaligus saat jeda babak pertama.
Zhou Yi adalah yang pertama ditarik keluar.
Di paruh kedua musim, tim masih sangat bergantung pada Zhou Yi. Dalam pertandingan yang sudah pasti menang seperti ini, tentu lebih baik memberinya istirahat ekstra. Klopp juga khawatir pemain Raja yang frustasi akan melakukan tackling kasar yang bisa menyebabkan cedera pada Zhou Yi... Sekarang Zhou Yi adalah aset berharga yang harus dijaga dengan segala cara.
Pengganti Zhou Yi adalah Mkhitaryan.
Pemain kedua yang ditarik keluar adalah Reus, digantikan oleh Yan Min.
Mengenai pengaturan taktik spesifik, Klopp tidak mengatakan apa-apa, hanya menyuruh semua untuk rileks dan bermain sesuka hati.
Jika bukan karena aturan pertandingan resmi yang hanya memperbolehkan tiga pergantian pemain, dia mungkin akan mengganti seluruh formasi pemain utama...
……
Babak kedua bahkan belum dimulai, ofisial keempat sudah sering mengangkat papan pergantian pemain di pinggir lapangan.
Borussia Dortmund melakukan dua pergantian sekaligus. Zhou Yi dan Reus bahkan tidak bermain, langsung duduk di bangku cadangan dengan jaket setelah keluar dari ruang ganti.
Pengangkatan papan oleh ofisial keempat hanya menandakan pergantian pemain Dortmund, tanpa proses substitusi aktual.
Sebelum pertandingan, Raja mengira rotasi tiga pemain utama Dortmund adalah bentuk penghinaan terhadap mereka.
Padahal dengan menarik Zhou Yi sekalipun, barulah ini benar-benar memandang rendah mereka...
Melihat Zhou Yi dan Reus turun, para pemain Raja mengira kesempatan mereka tiba.
Mereka tak berharap menang, tapi mencetak satu gol saja sudah cukup membanggakan.
Namun saat pertandingan benar-benar berlanjut, baru mereka sadar betapa naifnya asumsi mereka...
Sekalipun tanpa Zhou Yi dan Reus, kualitas Borussia Dortmund saat ini tetap tak tergoyahkan oleh mereka.
Apalagi Mkhitaryan dan Yan Min yang masuk sebagai pengganti sama-sama bertekad kuat untuk tampil maksimal.
Mkhitaryan yang selama ini terjepit di bawah bayang-bayang Zhou Yi, harus membuktikan diri saat jadi pemain cadangan.
Sementara Yan Min selalu penuh motivasi dalam kondisi apapun.
Di bawah dorongan mereka, Borussia Dortmund tetap tidak memberikan kesempatan apa pun kepada Raja.
Pada menit ke-62, Yan Min dan Mkhitaryan melakukan kombinasi satu-dua, lalu menerobos ke sayap dan memberikan umpan silang. Mark merebut bola di depan gawang sejauh 7 meter dan melakukan tembakan dorongan, membuat bola untuk kelima kalinya masuk ke gawang Raja.
Meskipun Zhou Yi tidak berada di lapangan, menghadapi tim seperti Raja sebenarnya sudah cukup tanpa kehadirannya...
Serangan Yan Min di sayap membuat Raja pusing. Kecepatannya tinggi, ledakan tenaganya bagus, terus mengandalkan perubahan arah yang lincah untuk mempermainkan lawan.
Pada akhirnya, pemain Raja terpaksa melakukan pelanggaran untuk menghentikan Yan Min.
Pada menit ke-67, pemain Raja Olkhay menjatuhkan Yan Min dari belakang, membuat wasit utama menunjukkan kartu kuning pertama dalam pertandingan.
Tapi pelanggaran juga tidak bisa menghentikan Yan Min, tidak bisa membuatnya tenang.
Pada menit ke-84, Yan Min sukses menjebak offside. Setelah menerima bola, dia memberikan operan menyamping ke area tengah. Aubameyang yang masuk sebagai pengganti Mark menyundul bola dengan mudah ke gawang.
6:0！
Di babak kedua, Borussia Dortmund tetap tak kenal ampun...
Hingga pertandingan berakhir, Raja tidak berhasil mencapai target mereka - mencetak satu gol.
Skor akhir 6-0.
Borussia Dortmund sama sekali tidak meninggalkan martabat bagi tuan rumah Raja di kandang sendiri.
Mereka juga meraih Piala Dunia Klub pertama dalam sejarah klub.
Mungkin karena kalah terlalu telak, atau karena Borussia Dortmund terlalu tidak menghargai martabat.
Setelah pertandingan berakhir, tidak ada satu pun pemain Raja yang mendatangi pemain Borussia Dortmund untuk bertukar seragam. Padahal di semifinal, begitu pertandingan usai, Ronaldinho langsung dikerubungi pemain Raja, lalu para pemain Raja yang histeris itu nyaris merampas seragamnya bahkan sepatu bola pun tak luput. Jika bukan karena perlawanan sengit Ronaldinho, mungkin celana bolanya juga akan direbut, hingga hanya tersisa celana dalam di tubuhnya...
Kali ini, para pemain Borussia Dortmund dengan pembantaian tanpa ampun berhasil mempertahankan seragam dan sepatu bola mereka...
Kalau dipikir-pikir, mungkin inilah alasan Dortmund bermain begitu kejam selama pertandingan?
……
Piala Dunia Klub usai, Borussia Dortmund meraih gelar juara, sementara Zhou Yi terpilih sebagai Man of the Match final berkat performa gemilangnya.
Semua penghargaan ini pantas diterima tanpa kontroversi.
Usai Piala Dunia Klub, Dortmund tidak berlama-lama di Maroko, langsung terbang pulang ke Dortmund malam itu juga.
Tentu bukan untuk buru-buru kembali ke liga - paruh pertama musim liga telah berakhir saat mereka berlaga di Piala Dunia Klub. Bayern München mengalahkan Stuttgart 2-1 di tandang, merebut gelar juara paruh musim sebagai pertanda baik untuk gelar liga.
Setelah mendarat di Dortmund, tim langsung bubar. Bundesliga memiliki masa istirahat musim dingin, para pemain pun memasuki masa liburan.
Tim akan berkumpul pada 3 Januari untuk mempersiapkan paruh kedua musim liga.
Untuk saat ini, para pemain bisa beristirahat dengan baik dan menikmati liburan yang langka.
Meski singkat, liburan Natal sangat penting bagi pemain Eropa. Liga Premier selalu iri dengan Bundesliga yang memiliki masa istirahat musim dingin, di mana pemain bisa menggunakan kesempatan ini untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
Zhou Yi bukan tipe pemain yang suka berlibur. Secara umum, selain sepak bola, dia lebih merupakan pria rumahan yang suka berdiam di rumah untuk berselancar internet atau bermain game.
Tapi tahun ini dia pasti tidak bisa seperti biasa. Dia sudah merencanakan sejak lama untuk membawa Kottane pulang ke China selama liburan Natal.
Ajak Kottane berkeliling China sekaligus menemui orang tuanya.
Meskipun sebenarnya mereka sudah pernah bertemu di Jerman.
Tapi saat itu Zhou Yi dan Kottane belum resmi berpacaran. Sekarang status mereka sudah sebagai kekasih, sehingga pertemuan dengan orang tua memiliki makna yang berbeda.
Zhou Yi berencana memperkenalkan Kottane kepada orang tuanya. Jika tidak ada keberatan dari Kottane, mereka akan serius mempertimbangkan pernikahan.
Berbeda dengan Sun Pan yang suka bermain-main, Zhou Yi tidak memiliki mentalitas penasaran dalam hal asmara atau mencari sensasi romantis baru.
Menurutnya, setelah menemukan wanita yang dicintai, mereka harus menghabiskan sisa hidup bersama.
Setelah menikah, jalani kehidupan seperti biasa layaknya orang kebanyakan.
Meski di lapangan Zhou Yi adalah bintang besar, tapi dalam kehidupan asmara, Zhou Yi tidak mau menjadi selebritas yang hidup di bawah sorotan media setiap hari.
Kehidupan asmara idealnya adalah setelah menikah, tetap menjalani kehidupan suami-istri, tanpa sering muncul di halaman hiburan media karena masalah percintaan.
Dari sisi ini, Kottane tampaknya punya pemikiran serupa - dialah yang paling menentang bintang sepak bola yang suka berselingkuh dan membuat skandal asmara.
Zhou Yi merasa mereka bisa mudah mencapai kesepakatan.
