Dua minggu kemudian, Borussia Dortmund mengakhiri pelatihan di Spanyol dan kembali ke Dortmund untuk melanjutkan latihan. Perbedaan cuaca antara Spanyol dan Dortmund yang signifikan mengharuskan adaptasi. Mereka bermain di Bundesliga, bukan La Liga...
Selama periode latihan ini, Klopp mulai menyadari sesuatu yang aneh - Zhou Yi sepertinya secara sadar meningkatkan intensitas latihan tembakannya...
Ini tidak umum dalam latihan sebelumnya, Zhou Yi adalah seorang gelandang yang tugas utamanya mengatur serangan. Mencetak gol bukan prioritas pertamanya. Dengan waktu latihan terbatas, secara alami dia fokus meningkatkan kemampuan operan dan teknik melepaskan diri daripada menembak.
Lalu mengapa sekarang Zhou Yi memperkuat tembakan?
Setelah merasa heran, Klopp memutuskan langsung menanyakan ke Zhou Yi untuk kejelasan.
Saat ini Zhou Yi adalah pemain terpenting, andalan utama, dan elemen paling krusial tim. Setiap gerak-geriknya diperhatikan tim pelatih, bahkan mereka ingin tahu setiap pikiran yang melintas di benaknya.
Zhou Yi yang didatangi Klopp dan ditanya alasan latihan menembak sempat bingung - Untuk apa pelatih kepala memperhatikan hal seperti ini...
Dia menganggap ini urusan sepele, tak menyangka sampai menarik perhatian pelatih kepala yang khusus menanyakan alasannya.
Kenapa?
Apa dia harus bilang ke Klopp bahwa ini untuk proposal pernikahan ke Kottane dengan hattrick?
Tapi masalah seperti ini selalu bisa diatasi oleh Zhou Yi yang terkenal cepat berpikir.
Menghadapi pertanyaan Klopp, Zhou Yi menjawab tulus: "Sebagai gelandang, sebenarnya dalam pertandingan saya punya banyak kesempatan datang dari belakang untuk menembak. Saya ingin tingkatkan kemampuan mencetak gol untuk lebih membantu tim. Kondisi tim saat ini, Anda juga tahu, Pelatih, pemain perlu multifungsi... Jika saya bisa mencetak lebih banyak gol, bukankah tekanan pada tim akan berkurang?"
Setelah merenungkan jawaban itu, Klopp merasa penjelasan Zhou Yi masuk akal.
Setelah mendapatkan penjelasan yang masuk akal, rasa ingin tahu Klopp pun hilang. Dia hanya mengingatkan Zhou Yi bahwa meskipun memikirkan tim adalah hal baik, jangan membuat tekanan dan beban terlalu besar, bagaimanapun juga kesehatan fisiknya adalah yang utama...
Zhou Yi tentu menerima niat baik Klopp dengan tulus.
……
Pada sore hari tanggal 25 Januari, Borussia Dortmund menjamu Augsburg di kandang sendiri, ini adalah pertandingan perdana paruh kedua musim.
Sehari sebelumnya, Bundesliga paruh kedua musim telah dimulai. Bayern München mengalahkan Borussia Mönchengladbach 2:0 di kandang lawan.
Performa tim Guardiola tetap stabil dan dominan seperti biasa.
Kompetitor lain Dortmund, Bayer Leverkusen memulai pertandingan pada waktu yang sama dengan Dortmund.
Mereka bertandang ke SC Freiburg.
Augsburg menunjukkan performa bagus musim ini, setelah 17 pertandingan liga mereka berada di peringkat 8. Namun secara kemampuan tim, mereka jelas lebih lemah dari Dortmund. Para suporter Dortmund berharap timnya bisa mengalahkan Augsburg di kandang sendiri, dan tidak menganggap ini sebagai hal yang terlalu sulit.
Hasilnya, baru saja dua menit pertandingan dimulai, kejadian tak terduga telah terjadi di lapangan.
Kuba yang menjadi starter dalam pertandingan ini mengalami cedera lutut akibat gerakan menyapu di area sayap pada menit kedua, saat itu dia langsung terjatuh dan tidak bisa bangun sambil menutupi wajah dengan kedua tangan dengan ekspresi kesakitan.
Semua orang yang melihat adegan ini merasa jantung mereka berdebar kencang, menyadari bahwa kondisinya tidak baik - jika cedera ringan, Kuba pasti tidak akan melakukan gerakan seperti ini.
Siaran TV sedang memutar ulang rekaman slow motion tackle Kuba tadi.
Setelah kaki kirinya menyapu, kaki kanan yang menopang tubuhnya menerima tekanan besar. Tiba-tiba, kaki kanannya kehilangan semua daya dukung, membuat tubuhnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh...
"Dari tampilannya, mungkin lutut..." tebak Marcel Leif. "Jika benar lutut, cedera Kuba akan parah... Borussia Dortmund benar-benar sial, ini pertandingan pertama paruh kedua musim, dan pertandingan ini baru berjalan dua menit..."
Siaran TV segera menampilkan close-up shot Klopp. Dalam lensa, Klopp membuka kedua tangan dengan ekspresi bukan kemarahan atau ketidaksabaran, melainkan kepasrahan, seolah berkata: "Apa yang bisa kulakukan? Aku juga putus asa!"
Kemudian lensa beralih ke Yan Min yang bangkit dari bangku cadangan.
Dalam pertandingan ini Yan Min adalah pemain pengganti, Kuba yang jadi starter. Tak disangka dia hanya menjadi cadangan selama dua menit, kursinya belum hangat sudah harus bangkit...
Ini mungkin pengalaman duduk di bangku cadangan tersingkat yang pernah dia alami...
"Yan Min akan masuk, ini benar-benar kejadian tak terduga... Hanya tiga menit, dia hanya di bangku cadangan selama tiga menit..." Duan Xin juga merasa kejadian ini terlalu mistis.
Yan Min yang bangun untuk pemanasan masih terlihat bingung, belum memahami situasi yang terjadi.
Karena Kuba sudah berada di pinggir lapangan saat cedera, perawatannya tidak mengganggu kelanjutan pertandingan.
Borussia Dortmund yang berkurang satu pemain tidak memilih bertahan, malah terus melancarkan serangan.
Usaha Reus menembus sayap kiri memaksa pemain Augsburg melakukan pelanggaran, menghasilkan tendangan bebas di area depan sayap untuk Dortmund.
Sementara itu, setelah pemeriksaan Dr. Braun, Kuba diangkut ke ambulans dengan tandu. Tangannya menutupi mata sambil menunjukkan kekecewaan.
Sementara suporter Borussia Dortmund di tribun serentak berdiri memberikan tepuk tangan penghormatan.
Meski Kuba sudah ditarik keluar, Yan Min masih melakukan pemanasan di pinggir lapangan dan belum sempat masuk.
Secara logika, Dortmund yang berkurang pemain seharusnya memperlambat ritme permainan, misalnya memanfaatkan tendangan bebas ini untuk mengulur waktu.
Tapi Zhou Yi tidak melakukannya. Dia langsung berlari ke lokasi pelanggaran, menginjak bola dengan kakinya, lalu melirik ke area penalti kanan diagonal depan.
Ruang kosong yang lebar terbuka di sana.
Di saat bersamaan, Markus Wagner di depan juga menatap Zhou Yi. Begitu melihat gerakan ini, dia langsung menyadari sesuatu.
Dengan cepat dia berbalik dan berlari ke sisi kanan.
Melihat pergerakan posisi Mark, Zhou Yi mundur selangkah. Tanpa menunggu pemain Augsburg membentuk tembok pemain, tanpa menunggu rekan setimnya maju ke posisi, bahkan tanpa menunggu peluit wasit utama berbunyi, dia langsung menendang bola ke area kanan penalti!
"Tendangan Bebas Cepat!" Marcel Leif yang sebelumnya sedang membahas cedera Kuba, langsung mengalihkan topik setelah melihat situasi baru di lapangan.
Saat Zhou Yi mengarahkan bola ke titik jauh area penalti kanan, Mark dengan gesit menerobos masuk ke kotak penalti!
Ketika pemain Augsburg menoleh dan melihat posisi Mark, mereka semua mengangkat tangan menyatakan offside.
Tapi baik wasit utama maupun asisten wasit sama sekali tidak bereaksi. Wasit utama malah berlari menuju area pertahanan sambil mengikuti arah bola - ini membuktikan tendangan bebas cepat Dortmund sah dan diakui!
Dalam kondisi sama sekali tidak dijaga, Mark melompat tinggi di sudut area penalti kecil dan menyundul keras ke gawang!
Kiper Augsburg, Hitz, terburu-buru meninggalkan gawang tapi terlambat. Dia benar-benar kewalahan.
Gagal menghentikan sundulan Mark, bola pun melesat masuk ke gawang di belakang mereka...
Para suporter Dortmund yang sedih karena cedera Kuba, tak menyangka kejutan datang secepat ini!
“Oh! Oh! Oooooooh!!! Borussia Dortmund unggul! Markus Wagner!! Tendangan bebas kilat yang cantik, membuat Augsburg kewalahan!”
“Mark benar-benar memahami maksud Zhou Yi!” Duan Xin berkomentar sambil melihat rekaman ulang gol tersebut, memperhatikan momen ketika Mark dan Zhou Yi saling mengamati. “Setelah cedera Kuba berhasil mengalihkan perhatian semua orang, Zhou Yi memanfaatkan momentum ini untuk melancarkan serangan cepat. Chemistry antara Mark dan Zhou Yi adalah kunci terciptanya gol ini!”
Gol ini seketika menghapus kekecewaan suporter Borussia Dortmund atas cedera Kuba. Sorakan gembira bergemuruh di Westfalenstadion, sementara Klopp di pinggir lapangan semangat meninju udara merayakan.
Di momen seperti ini, gol terasa sangat berharga karena mampu membangkitkan moral tim dan mencegah para pemain menjadi muram akibat cedera Kuba.
Tendangan bebas kilat Zhou Yi membuktikan ketajaman analisisnya. Saat banyak orang masih bingung, dia sudah mencium peluang dan mewujudkannya menjadi gol.
Kecerdasan inilah rahasia Zhou Yi bisa menjadi gelandang kelas dunia di usia begitu muda.
……
Kombinasi Zhou Yi dan Mark tidak hanya menghasilkan gol, tapi juga menstabilkan emosi para pemain Borussia Dortmund.
Setelah Yan Min masuk, Borussia Dortmund terus-menerus memberi pressing ke Augsburg.
Sejak tampil gemilang melawan Arsenal dan Bayern München, Yan Min semakin percaya diri di lapangan. Pemuda ini tak ragu mengekspresikan diri sepenuhnya, memaksimalkan kelebihan fisiknya dengan ledakan tenaga dan kelincahan mengubah arah yang terus mengganggu pertahanan Augsburg.
Setiap aksinya di lapangan selalu berhasil mendapatkan sorakan gemuruh dari suporter di tribun.
Kini suporter Borussia Dortmund sangat menyukai Yan Min. Semangat muda dan penampilan memukau yang selalu ditunjukkannya di lapangan menjadi daya tarik utama pemain ini.
Di bawah tekanan terus-menerus, gawang Augsburg akhirnya jebol lagi pada menit ke-34.
Kali ini Marco Reus yang menjadi eksekutor, memanfaatkan tendangan bebas langsung dengan sempurna. Bola berhasil meliuk melewati tembok pemain dan mendarat di gawang.
Dua set-piece sukses membawa Dortmund unggul dua gol.
Andai saja tidak ada cedera yang memaksa Jakub "Kuba" Blaszczykowski keluar lapangan, awal babak kedua liga ini bisa dibilang hampir sempurna untuk Borussia Dortmund...
