"Yan Min menerobos! Yan Mengubah arah! Yan Min menembak! Bola masuk——!!!" Duan Xin menyelesaikan narasi gol spektakuler ini dengan kalimat-kalimat sederhana.
Di tribun Westfalenstadion, puluhan ribu suporter Borussia Dortmund serentak melompat sambil mengangkat tangan dan bersorak.
Seluruh stadion bergetar seperti panci air mendidih.
Yan Min yang baru saja mencetak gol langsung berlari ke arah Zhou Yi setelah memastikan bola masuk.
Zhou Yi membentangkan tangan di tempat, menunggu Yan Min. Tapi dia tak menyangka dorongan Yan Min sekuat itu—kalau tahu, pasti sudah kabur. Tubuhnya terjatuh ditubruk Yan Min yang melompat seperti terbang...
"Borussia Dortmund kembali unggul! Setelah dikejar dua gol hingga skor imbang, situasi paling genting bagi Dortmund. Syukurlah Zhou Yi dan Yan Min tampil sebagai pahlawan!" Marcel Leif memuji duo China ini tak henti-hentinya. "Kombinasi cerdik, dribel penetrasi memaksa yang spektakuler, dan tembakan akhir—hanya dua orang ini yang berhasil menaklukkan gawang Augsburg!"
Klopp juga melompat dari kursi penonton, mengacungkan kepalan tangan sambil bersorak seperti orang-orang di sekitarnya.
Siaran TV terus memutar ulang gol ini. Dari operan imajinatif Zhou Yi yang menuai pujian.
Gerakan ini bukan ciptaan orisinal Zhou Yi. Henry pernah melakukan operan serupa.
Tapi umpan Henry akhirnya tak menjadi operan karena rekannya tak berguna.
Kali ini, setelah Zhou Yi mengirimkan umpan licin, Yan Min dengan gemilang memanfaatkan peluang. Akhirnya umpan kreatif itu berbuah gol.
Hanya gol yang menjadi balasan terbaik untuk umpan indah pemain pengumpan.
Layar TV terus memutar ulang gol tadi, membuat para komentator terkagum-kagum.
Gol ini, mulai dari umpan, dribel penetrasi, hingga tembakan akhir—semuanya cantik.
Duan Xin terutama sangat girang karena ini hasil kombinasi dua pemain China.
"Penampilan Zhou Yi sama sekali tidak mengejutkan kami. Dia memang memiliki kemampuan seperti ini, bisa memberikan umpan seperti itu. Yang paling membuat saya senang adalah Yan Min, pemain yang belum terlalu menonjol di dalam negeri China ini, sejak transfer ke Borussia Dortmund mengalami kemajuan sangat pesat. Jika Anda tidak menonton pertandingannya selama sebulan, Anda akan terkejut saat melihatnya lagi – Apakah ini Yan Min yang saya kenal? Ya, inilah Yan Min yang Anda kenal. Di Borussia Dortmund yang dipenuhi pemain-pemain top, dengan terpapar prinsip sepak bola Eropa paling mutakhir dan metode latihan terkini, kemajuan Yan Min sangat cepat... Apa artinya ini? Artinya di China kita tidak kekurangan bakat potensial. Tidak perlu bicara tentang Zhou Yi yang sama sekali tidak pernah bermain di dalam negeri, ambil contoh Yan Min. Saat masih bermain di dalam negeri, dia sama sekali tidak menunjukkan kemampuan dan potensi sekuat ini. Tapi setelah ke Borussia Dortmund, hanya dalam setengah musim sudah terjadi perubahan yang seperti lahir kembali..."
"Tapi mengapa di dalam negeri China tidak terjadi perubahan sebesar ini? Prinsip sepak bola dan metode pelatihan di dalam negeri memang terlalu tertinggal... Saya tetap berharap lebih banyak pemain berbakat seperti Yan Min yang berani pergi ke luar negeri, lebih banyak terpapar prinsip sepak bola modern, pasti akan lebih baik. Tentu saja, mereka yang pergi harus memiliki pemahaman yang jelas tentang diri sendiri dan sepak bola Eropa, jangan langsung berharap bisa bermain di klub raksasa..."
"Yan Min juga melalui masa-masa sulit tidak bisa bermain cukup lama di Borussia Dortmund. Tentu Yan Min lebih beruntung karena di Dortmund selalu ada Zhou Yi yang terus membantunya..."
Adegan Zhou Yi dan Yan Min berpelukan merayakan gol benar-benar membuat Duan Xin tersentuh, ucapannya lebih banyak dari biasanya.
Menjelang Piala Dunia, perkembangan pesat Yan Min membuatnya penuh harapan terhadap performa timnas di ajang tersebut.
Kali ini setidaknya bisa melewati fase grup, kan?
……
Borussia Dortmund kembali unggul, hal ini agak mengejutkan Augsburg.
Mereka tidak menyangka justru di saat tersulit Dortmund, malah tim itulah yang mencetak gol.
Setelah Klopp turun, Dortmund justru melakukan penyesuaian efektif sendiri.
Ini benar-benar di luar perkiraan Augsburg.
Kini pelatih Augsburg Weinzierl dihadapkan pada pilihan sulit - melanjutkan taktik serangan sebelumnya atau beralih ke pertahanan?
Weinzierl ragu-ragu.
Terus menyerang mungkin bisa menyamakan skor, tapi risiko kebobolan lebih besar.
Memilih bertahan berarti hampir mustahil mencetak gol, jika kalah 2:3 semua usaha akan sia-sia, dia benar-benar tidak rela...
Saat Weinzierl masih ragu, pertandingan telah dimulai kembali.
Dortmund yang unggul melancarkan serangan gencar ke gawang Augsburg, bahkan saat mereka bertahan di area depan gawang pun situasinya tetap genting seperti angin berdesir dan burung bangau berkicau.
Ini membuat Weinzierl di bangku cadang menyadari, menghadapi Borussia Dortmund yang agresif, bahkan jika memilih bertahan, mungkin tidak akan membawa hasil baik.
Lagipula saat ini sudah tertinggal 2:3, bertahan akan kalah, menyerang juga berisiko kebobolan lagi, lalu apa bedanya? Masih ragu-ragu?
Bagaimanapun juga sudah terjepit, lebih baik bermain lebih berani dan mengambil risiko. Siapa tahu di tengah gempuran gencar Dortmund, kami bisa menyelinap mencetak gol? Itu akan menjadi keuntungan besar.
Memikirkan ini, Weinzierl mengambil keputusan. Dia memberikan instruksi kepada pemain Augsburg di lapangan untuk terus menyerang dan mencari gol penyama kedudukan.
Melihat Dortmund yang nekad menyerang tanpa pandang bulu, Weinzierl merasa ini justru kesempatannya.
Setelah unggul tidak tahu menahan diri, masih ingin menambah gol?
Kalau begitu rasakanlah hasil imbang di kandang sendiri - Kini standar Weinzierl sudah turun dari menang menjadi sekadar imbang...
……
Namun perlawanan Augsburg tidak bertahan lama.
Mereka mengira di tengah serangan bertubi-tubi Dortmund, mereka bisa mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol.
Nyatanya, tepat 6 menit setelah gol Dortmund, mereka kembali mencetak gol melalui serangan balik yang memanfaatkan ruang kosong pasca serangan Augsburg.
Kali ini Aubameyang yang menjadi pencetak gol untuk timnya.
Kecepatannya memainkan peran penting dalam serangan balik ini.
“Aubameyang——! Ketegangan pertandingan benar-benar berakhir! Borussia Dortmund unggul 4-2 atas Augsburg!”
Gol ini juga membuat para pemain Augsburg kehilangan motivasi. Setelah pertandingan dimulai kembali, performa mereka jelas menurun baik dalam aktif berlari maupun perebutan bola, seolah kehabisan tenaga.
Weinzierl di pinggir lapangan juga tidak lagi terus mengarahkan pertandingan dengan semangat.
Dia pun menyadari pertandingan ini sudah tidak bisa diselamatkan.
Dia telah melakukan segala upaya, namun sayangnya kemampuan tim Borussia Dortmund terlalu superior. Begitu mereka kembali ke level normal, Augsburg tidak mungkin bisa mengalahkannya...
Akhirnya Borussia Dortmund mengalahkan Augsburg 4-2 di kandang sendiri.
Kemenangan ini dibayar mahal oleh Dortmund - secara resmi klub mengumumkan setelah pertandingan bahwa Kuba mengalami robekan ligamen cruciatum di lutut selama pertandingan, sehingga harus absen sepanjang musim ini.
Kemudian Kuba membagikan kabar ini di media sosialnya: “Sayangnya kekhawatiran sebelumnya terbukti benar, memang terjadi robekan ligamen cruciatum. Saya akan menjalani operasi pada hari Kamis dan mulai berjuang untuk pemulihan sejak sekarang.”
Bagi para suporter Borussia Dortmund, kabar ini bagai petir di siang bolong.
Jika diberi pilihan antara memenangkan pertandingan atau kalah namun menjaga kesehatan Kuba, mungkin mereka akan memilih opsi kedua. Karena saat ini Dortmund benar-benar tidak bisa menanggung cedera lagi...
Setelah pertandingan, Klopp juga terlihat frustasi saat diwawancarai: "Ini bencana bagi kami, terutama bagi Kuba sendiri. Sejak awal musim ini, kami selalu seperti ini, selalu menerima kabar buruk..."
Seorang wartawan menekan: "Apakah ini terkait dengan latihan tim?"
Klopp tidak menjawab pertanyaan tersebut.
Pasca pertandingan, berbagai media menggunakan judul seperti "tim terkutuk" untuk melaporkan pertandingan Borussia Dortmund melawan Augsburg.
Ada juga yang superstitius menganggap ini pertanda Tuhan telah menetapkan gelar liga musim ini untuk Bayern München milik Guardiola.
Bagaimana lagi menjelaskan, sejak awal musim Dortmund terus menerus kehilangan pemain karena cedera parah...
Jika Klopp tidak mengakui masalah latihan, maka hanya bisa disimpulkan sebagai "kehendak Tuhan", "takdir langit".
Melawan "takdir langit" lebih membuat putus asa, berarti Bayern München sudah ditetapkan secara ilahi.
Tapi ada juga yang punya pendapat berbeda. Zhou Yi memposting konten identik di Twitter, Facebook, dan Weibo setelah pertandingan, disertai foto tim merayakan di ruang ganti dengan caption: "Menang lagi! Kami masih terus maju menuju gelar liga!"
Zhou Yi sengaja menyebut spesifik "gelar liga", bukan sekadar "target" yang ambigu.
Banyak yang mengira Zhou Yi hanya sedang menyemangati rekan setim, bukan benar-benar mengejar gelar juara liga.
Karena saat ini terlihat, jurang antara Borussia Dortmund dan Bayern München sangat besar.
Setelah 18 pertandingan liga, Borussia Dortmund yang memiliki satu pertandingan tertunda mengumpulkan 41 poin.
Sementara Bayern München dengan 48 poin memuncaki klasemen, unggul tujuh poin dari Dortmund.
Dengan performa stabil Bayern München saat ini, selisih tujuh poin ini bagi Dortmund bagai jurang yang tak terjembatani.
