Borussia Dortmund yang mengalahkan Augsburg di kandang sendiri kini berada di peringkat kedua liga.
Sejak kekalahan tandang dari Dortmund, Bayer Leverkusen mengalami serangkaian kekalahan.
Tiga kekalahan beruntun membuat mereka langsung terjatuh dari posisi runner-up liga.
Meski memiliki satu pertandingan tertunda, Dortmund tetap bertahan di posisi kedua liga.
Banyak yang berpendapat Klopp sebaiknya realistis dengan menargetkan kualifikasi Champions Eropa musim depan. Tim bisa bermain lebih rileks tanpa tekanan berlebihan.
29 Januari, di pertengahan pekan saat tim Bundesliga lain berlatih normal, Dortmund justru menjamu Hertha Berlin di kandang sendiri - pertandingan susulan pekan ke-17 liga.
Pertandingan yang semestinya digelar 21 Desember ini dipindahkan karena Dortmund harus mengikuti Piala Dunia Klub.
Setelah pertarungan sengit, Dortmund berhasil mengalahkan Hertha Berlin 2-1 di kandang sendiri, meraih tiga poin krusial.
Dalam jumlah pertandingan yang sama, mereka hanya tertinggal 4 poin dari Bayern München!
Baru banyak yang sadar bahwa sebelumnya saat berdiskusi, mereka lupa bahwa fakta Borussia Dortmund tertinggal 7 poin dari Bayern München memiliki satu syarat tambahan - Dortmund sedang memainkan satu pertandingan lebih sedikit...
Sekarang dengan jumlah pertandingan yang setara dan hanya tertinggal 4 poin, jaraknya terlihat tidak terlampau sulit.
Media Dortmund memuji performa Borussia Dortmund, menyatakan kemenangan atas Hertha Berlin telah mengembalikan ketegangan persaingan gelar liga.
Para pengamat netral juga antusias menyaksikan persaingan dua raksasa ini, ramai berkomentar di berbagai platform.
Dalam semalam, seolah-olah Borussia Dortmund yang mendominasi Jerman telah kembali...
Tapi sebenarnya Dortmund belum sepenuhnya terbebas dari krisis.
Untuk menggantikan Kuba yang cedera, Dortmund berencana merekrut Holty.
Holty sebelumnya adalah pemain Schalke 04, tapi setahun lalu dijual ke Tottenham Hotspur seharga 1,75 juta euro. Dortmund ingin membeli mantan pemain Schalke 04 ini dari Tottenham.
Sayangnya rencana ini tidak berhasil diwujudkan.
Pada masa istirahat musim dingin, Holty akhirnya dipinjamkan Tottenham ke Fulham.
"Pada akhirnya, Borussia Dortmund hampir bisa dikatakan tidak mendapatkan apa pun di pasar transfer selama masa istirahat musim dingin ini."
"Posisi yang perlu dikuatkan tidak mendapat rekrutan baru sama sekali, masalah yang perlu diselesaikan juga tidak ada yang terpecahkan."
"Dalam kondisi seperti ini, masih ingin mengejar Bayern München, itu benar-benar mimpi di siang bolong."
……
"Bahkan jika dianggap mimpi di siang bolong, aku tetap ingin mencoba." Malam hari di tempat tidur, Zhou Yi berbicara dengan Kottane tentang masalah serius yang dihadapi tim saat ini.
"Tapi masalahnya, bahkan jika kita menang semua pertandingan, kita hanya bisa berharap Bayern München membuat kesalahan sendiri." Kottane menunjuk kelemahan dalam pemikiran Zhou Yi.
"Tentu, tapi pertama-tama kita harus menyelesaikan urusan kita sendiri. Jika urusan sendiri saja tidak bisa diurus baik, bagaimana bisa berharap lawan memberi kesempatan?" Zhou Yi menyeringai, "Lagipula, jika kita bisa terus-menerus menang dan memberi pressing ke Bayern München, mungkin mereka akan melakukan kesalahan? Tekanan sebagai pemimpin dalam lari maraton itu sangat besar."
"Aku tidak berpikir cerita musim lalu bisa terulang lagi..." Kottane menggelengkan kepala.
"Bagaimana tahu kalau tidak dicoba?"
Kali ini Kottane diam. Memang benar, bagaimana bisa mengambil kesimpulan tanpa mencoba?
Situasi yang dihadapi Borussia Dortmund musim lalu hampir sama dengan musim ini, tidak ada yang percaya mereka akhirnya bisa membalik keadaan dan merebut gelar dari Bayern München.
Tak disangka, baik di liga maupun Champions Eropa, Borussia Dortmund berhasil melakukan pembalikan keadaan yang spektakuler.
“Jika pada akhirnya sudah dicoba tapi hasil yang diinginkan tetap tidak tercapai?”
Zhou Yi mengibaskan tangan: “Saat ini tidak perlu pikirkan itu, fokus dulu berusaha sekuat tenaga.”
……
Tiga hari kemudian, pada laga ke-19 Bundesliga, Zhou Yi memberikan kontribusi maksimal dengan membantu Borussia Dortmund yang kehilangan arahan pelatih di lapangan meraih kemenangan tipis 2:1 di tandang melawan klub degradasi Eintracht Braunschweig. Dalam pertandingan ini ia mencetak satu gol dan satu assist. Bisa dikatakan kemenangan Dortmund semata-mata berkat Zhou Yi.
Berbeda dengan performa tersendat-sendat Dortmund, Bayern München menghancurkan Frankfurt 5:0 di kandang sendiri dengan kemenangan mudah.
Media Jerman ramai-ramai menyebut tim Guardiola tak terkalahkan.
Media Dortmund tidak ambil pusing, perhatian mereka tertuju pada bek tengah utama Mats Hummels yang akhirnya pulih dari cedera dan tampil sebagai starter selama 90 menit melawan Braunschweig.
Di momen krusial ini, kembalinya setiap pemain yang cedera merupakan kabar baik bagi Dortmund.
Sekarang lini pertahanan Dortmund tidak lagi kekurangan personel seperti sebelumnya.
Schmelzer, Piszczek, dan Hummels sudah kembali, hanya Subotic yang absen sepanjang musim ini.
Ini kabar menggembirakan bagi Dortmund yang menghadapi jadwal padat.
Tanggal 7 Februari, pada laga ke-20 Bundesliga, mereka akan bertandang ke Werder Bremen.
Dua hari setelah pertandingan ini, tepatnya pada 9 Februari, Borussia Dortmund masih harus menjalani perempat final Piala Jerman.
Mustahil mempertahankan formasi yang sama. Oleh karena itu, Klopp melakukan penyesuaian terkait kondisi kedua pertandingan ini.
Penyesuaian yang dimaksud tentu saja mengorbankan Piala Jerman.
Klopp memutuskan memainkan pilar utama melawan Werder Bremen, sedangkan saat menghadapi Piala Jerman, akan mengirimkan sebanyak mungkin pemain cadangan dan pemain tim cadangan agar pemain inti mendapat kesempatan istirahat sekaligus mengurangi risiko cedera.
Jika harus mengorbankan satu kompetisi, Piala Jerman jelas tak perlu dipertimbangkan.
Kompetisi ini paling tidak kompetitif dan memiliki kualitas terendah.
Hanya akan dipertimbangkan jika semua kompetisi lain sudah tidak mungkin dimenangkan.
Musim lalu Klopp tegas mengorbankan Piala Jerman sehingga tim bisa menjaga momentum positif di liga dan Champions Eropa, akhirnya meraih Gelar Ganda.
Musim ini, saat tim menghadapi kesulitan dan tak mampu berjuang di banyak lini, Piala Jerman pasti jadi yang pertama dikorbankan.
Rencana Klopp terlihat bagus, namun tepat sebelum duel melawan Werder Bremen, Mats Hummels yang baru pulih dari cedera malah cedera lagi dalam pertandingan pemanasan!
Saat Hummels dituntun keluar lapangan, ekspresi Klopp terlihat... mati rasa.
"Ya, setelah mengalami begitu banyak cedera musim ini, Klopp sudah tidak bisa tidak mati rasa."
Bahkan, jika ada bulan di mana tidak ada satu pun pemain yang cedera di tim, dia justru akan merasa asing dan tidak bisa beradaptasi.
Tak lama kemudian, media mulai memberitakan kabar bahwa Mats Hummels yang baru pulih dari cedera langsung mengalami cedera lagi.
Selain media yang pro Borussia Dortmund, semua media lain mengejek Dortmund dengan sinis, berteriak-teriak bahwa musim ini pasti mereka dikutuk setan.
Atau mungkin, musim lalu seharusnya mereka tidak menjadi juara dengan balik keadaan - merebut gelar liga dan Champions Eropa dengan comeback, sudah terlalu banyak memakai keberuntungan mereka, sekarang saatnya membayar hutang kekonyolan itu.
Kabar terbaru menyebutkan Hummels harus istirahat selama dua minggu karena cedera ini.
"...Kabar baik, Hummels cuma istirahat dua minggu! Lebih baik daripada dua bulan, bukan?" Ini adalah olok-olok dari salah satu media Dortmund.
……
Cedera Hummels sebelum pertandingan telah menebarkan bayang-bayang gelap atas pertandingan tandang Dortmund melawan Werder Bremen.
Klopp kemudian menyusun formasi terkuat yang bisa dia turunkan.
Tapi formasi ini justru membuat sedih - formasi tidak lengkap inilah yang saat ini menjadi formasi terkuat Dortmund, benar-benar terlihat seperti dua tim yang berbeda dibanding musim lalu...
Namun ketika pertandingan dimulai, situasi di lapangan justru sedikit berbeda dengan yang diperkirakan semua orang...
Sejak awal pertandingan, Borussia Dortmund langsung menguasai situasi.
Mengapa bisa seperti ini?
Karena performa Zhou Yi hari ini sangat aktif. Dari menit pertama, dia terus berlari dan muncul di setiap sudut lapangan. Pemain Dortmund mana pun yang menguasai bola, pasti langsung melihat Zhou Yi begitu menoleh.
Di bawah arahan Zhou Yi, seluruh tim Dortmund seperti mesin yang berputar cepat, menyeret Werder Bremen ke dalam pusaran dan menghancurkannya.
Menit ke-26, Markus Wagner menyambut umpan silang Yan Min dengan sundulan kepala yang membuka keunggulan Dortmund. Umpan silang Yan Min sendiri berasal dari operan Zhou Yi.
Setelah unggul, Dortmund tetap menjaga tekanan, membuat Werder Bremen gagal membangun serangan efektif dan terus ditekan.
Marcel Leif sang komentator sampai terkagum: "Ini kandang siapa sebenarnya..."
