Ini kandang siapa sebenarnya?
Pertanyaan Marcel Leif ini juga menggema di benak suporter Werder Bremen.
Meski performa Werder Bremen musim ini memang kurang baik, tapi ini tuan rumah sebenarnya.
Nyatanya Dortmund langsung menguasai permainan dan mencetak gol pembuka...
Tapi pertunjukan Dortmund belum usai.
"Menit ke-41, Borussia Dortmund setelah terus-menerus memberi pressing ke gawang Werder Bremen selama hampir sepuluh menit, melakukan dua kali tembakan beruntun yang semuanya berhasil dihalau."
"Zhou Yi tiba-tiba menerobos area penalti, dan bersamaan dengan gerakannya itu, Marco Reus memberikan umpan kepada dia."
"Maka di area penalti ia menerima bola, berbalik setengah badan lalu melepaskan tendangan menyapu."
"Kekuatan tendangan tidak besar, tapi dilakukan secara mendadak dan sudutnya sangat licin."
"Kiper Werder Bremen Wolf kewalahan, saat ia terjatuh melakukan penyelamatan, bola sudah menggelinding masuk ke gawang di belakangnya!"
""Zhou Yi! Oh! Zhou Yi! Ia mencetak gol kedua untuk Borussia Dortmund dalam pertandingan ini! Sebelum babak pertama berakhir, Dortmund sudah unggul dua gol!""
""Zhou Yi mencetak gol pertamanya setelah masa istirahat musim dingin. Dari pertandingan ini kita bisa lihat Zhou Yi masih menjaga kondisi yang sangat baik, baik dalam mengatur serangan maupun melakukan tembakan di area depan... Ia sangat proaktif. Dari intensitas larinya terlihat stamina sama sekali tidak bermasalah..." Duan Xin terus memuji Zhou Yi."
""Unggul 2:0, skor ini bagaikan miniatur dari babak pertama antara Dortmund dan Werder Bremen. Dortmund benar-benar mendominasi, baik dalam skor maupun penguasaan bola. Tampaknya selisih empat poin membuat mereka kembali melihat harapan untuk mengejar Bayern München...""
……
Pada jeda babak pertama, Klopp memuji performa para pemain namun juga memberikan tuntutan lebih tinggi: "Jika memungkinkan, kita harus berusaha mencetak lebih banyak gol. Mengingat ini di kandang mereka, 45 menit babak kedua bisa terjadi apa saja. Jangan ada yang lengah…"
Di awal babak kedua, seluruh tim Borussia Dortmund langsung menerapkan pedoman pelatih dengan aktif membawa pertempuran ke separuh lapangan Werder Bremen.
Dan tak lama setelah babak kedua dimulai, mereka langsung menuai hasil.
Baru saja babak kedua dimulai, Borussia Dortmund langsung mendapat tendangan pojok melalui gempuran gencar.
Saat tendangan pojok diambil, gelandang Werder Bremen, Bargfrede, melakukan duel udara di depan gawang. Namun alih-alih membersihkan bola dari area berbahaya, di bawah tekanan ketat Mark, ia malah mengarahkan bola ke titik jauh. Bek tengah Dortmund, Friedrich, yang kebetulan berada di sana langsung menyelesaikan dengan tembakan dorongan yang mendaratkan bola dengan mudah ke gawang kosong!
"Friedrich! Sang penyelamat yang bergabung dengan Borussia Dortmund sebagai pemain bebas sebelum masa istirahat musim dingin ini berhasil mencetak gol pertamanya untuk Dortmund! Pemain ini menjadi starter menggantikan Hummels yang kembali cedera dalam pertandingan pemanasan pertengahan pekan… Dengan performa seperti ini, para suporter Borussia Dortmund mungkin bisa sedikit lega…"
"Babak kedua baru saja dimulai, Borussia Dortmund sudah unggul tiga gol di kandang lawan... Meskipun terus diterpa cedera, formasi Dortmund tidak pernah lengkap, tapi meski begitu mereka tetap mempertahankan daya tempur yang sangat kuat. Mari kita bayangkan—andai saja musim ini Dortmund tidak mengalami begitu banyak cedera, betapa serunya persaingan mereka dengan Bayern München..." kata Marcel Leif dengan nada menyesal. Bundesliga kembali ke situasi dominasi satu tim, dia tidak ingin melihat hal itu.
……
Werder Bremen mungkin tidak menyangka Dortmund yang sudah unggul dua gol masih "tidak mau berhenti menyerang", langsung melancarkan serangan gencar di awal babak kedua sehingga lawan kewalahan.
Seluruh tim dalam kondisi "bingung" setelah kebobolan.
Benar-benar kehilangan kendali atas permainan, terus-menerus ditekan oleh Dortmund.
Semua serangan mengancam dalam pertandingan datang dari Dortmund.
Menit ke-51, Mark menerima umpan indah Zhou Yi di sisi kanan area penalti lalu berbalik dan melepaskan tembakan keras yang sedikit melambung di atas mistar gawang, membuat para suporter Werder Bremen merinding.
Menit ke-56, Piszczek menyambar dari sayap kanan dan melepaskan tendangan keras dari jarak 25 meter ke gawang, namun bola menghantam mistar gawang dan keluar garis lapangan!
"Piszczek! Woo—bahaya sekali! Werder Bremen hampir kebobolan lagi!"
“Dalam pertahanan kali ini, yang tampil terbaik dari Werder Bremen mungkin adalah mistar gawang di kandang mereka sendiri!”
Serangan terus-menerus ala Borussia Dortmund yang seperti badai ini merupakan ciri khas era kejayaan Dortmund. Ketika ritme permainan berada di tangan mereka, mereka bisa mempercepat atau memperlambat tempo sesuka hati. Hal ini dimungkinkan pertama karena memiliki "otak super" Zhou Yi, kedua karena stamina seluruh tim yang sangat baik dengan kemampuan lari luar biasa, sehingga bisa mengikuti operan tak henti dan menciptakan serangan mencekam di lapangan.
Kedua faktor ini saling melengkapi dan tak bisa dipisahkan.
Dominasi Borussia Dortmund di pertandingan musim ini menurun karena terlalu banyak cedera. Pemain-pemain lama ada yang hengkang dari tim atau mengalami cedera. Dengan banyaknya pemain baru yang direkrut, latihan dan prinsip bermain memiliki jarak dengan Dortmund era sebelumnya.
Karena itu tak ada taktik yang punya dominasi mutlak di dunia ini. Yang berkuasa adalah tim - kumpulan pemain-pemain, bukan seperangkat taktik. Pada akhirnya, taktik harus kembali pada performansi individu pemain, karena merekalah yang melaksanakannya.
Jika kemampuan pemain tak memadai, maka taktik paling hebat sekalipun hanya akan menjadi istana di udara, omong kosong belaka yang tak bermakna.
Klopp's Borussia Dortmund selama empat musim sebelumnya terus mempertahankan gaya bermain taktis seperti Anjing Gila. Saat itu dia memiliki "anak-anak anjing" yang sedang dalam masa keemasan. Setelah empat musim pemerasan intensif ini, meskipun tim mencapai prestasi yang belum pernah ada sebelumnya, potensi tim pada dasarnya telah dikuras habis olehnya. Tubuh para pemain mulai menunjukkan berbagai masalah.
Bahkan pemain yang sudah transfer keluar dari tim pun tidak bisa lolos.
Musim ini, Götze baru saja transfer ke Bayern München dan langsung absen di beberapa pertandingan awal liga karena cedera. Saat itu muncul opini bahwa Götze mendapat perlakuan tidak manusiawi di Dortmund, diperas seperti binatang oleh Klopp, lalu "sampah yang sudah dikuras" itu dibuang ke Bayern München. Bayern München sebelumnya tidak mengetahui kondisi ini sampai setelah transfer Götze. Dari kondisi fisik Götze, mereka baru menyadari bibit masalah di Dortmund. Ini membuat mereka paham bahwa rival lama yang sudah berjuang dengan mereka selama beberapa musim ini, musim ini seharusnya sudah kehabisan energi dan tidak mungkin lagi menjadi ancaman...
Tentu saja, pihak klub Bayern München tidak pernah setuju dengan pandangan ini. Götze sendiri juga membantah tuduhan "pemerasan".
Namun rumor ambigu ini terus menyebar secara gila di kalangan tertutup, menjadi salah satu tuduhan terhadap Klopp.
Terlepas dari semua gosip, fakta objektifnya adalah cedera Borussia Dortmund musim ini tiba-tiba meningkat tajam, sehingga taktik andalan Klopp tidak bisa dijalankan.
Pertandingan melawan Werder Bremen ini akhirnya mengingatkan orang pada "badai kuning-hitam" yang pernah mendominasi sepak bola Jerman di musim-musim sebelumnya.
……
Gempuran gencar Dortmund bukan sekadar "guntur tanpa hujan".
Tembakan bertubi-tubi mereka menciptakan tekanan besar bagi pemain Werder Bremen, membuat pertahanan mereka kacau dan kehilangan fokus.
Maka kesempatan emas pun tiba bagi Dortmund.
Menit ke-62, Sven Bender merebut operan maju Werder Bremen di area gelandang, lalu langsung melancarkan serangan balik.
Dalam serangan balik itu, Zhou Yi dan Reus melakukan rotasi posisi.
Zhou Yi berlari ke sayap kiri, sementara Reus bergerak ke area tengah.
Setelah menerima bola di tengah, Reus membawa bola maju dan menarik perhatian bek-bek Werder Bremen sebelum mengoper ke Zhou Yi yang sudah menyelinap ke sisi kiri area penalti.
Zhou Yi mengontrol bola sambil menyodokkannya masuk ke area penalti.
Serangan mendadaknya membuat bek-bek Werder Bremen panik - kebobolan di menit ke-41 sebelumnya juga disebabkan oleh gerakan maju tak terduga Zhou Yi yang membuat mereka kewalahan.
Kali ini mereka tak ingin tersandung batu yang sama dua kali!
Pemain Werder Bremen di area penalti langsung berbalik menghadang Zhou Yi, memaksanya ke pinggir lapangan.
Zhou Yi memang membawa bola ke arah luar, namun saat hendak menyerang lewat sayap, tumit kaki kirinya secara tersembunyi menghentak bola ke belakang!
Bola diumpankan kepada Reus yang datang dari belakang!
Zhou Yi berhasil menarik sebagian besar pemain Werder Bremen yang menjaga di area penalti!
Reus berada tepat di depan titik penalti, sama sekali tidak dijaga!
Tidak ada peluang yang lebih baik dari ini!
Reus menyambut bola dengan ayunan kaki keras untuk menembak!
Bola mengarah ke sudut jauh kiper Wolf yang sama sekali tak berdaya!
"TOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOR! Reus! Reus!!!" teriak Marcel Leif dengan penuh semangat.
