Setelah masuk ke area penalti, Zhou Yi justru mengoper bola dengan tumit ke Reus yang kemudian dengan mudah mencetak gol.
Usai gol, Reus berlari ke Zhou Yi dan memeluknya sebagai ucapan terima kasih atas assist tersebut.
Gol ini membuat Borussia Dortmund unggul 4:0 atas Werder Bremen.
Siaran TV sedang memutar ulang gol Reus dengan fokus pada operan tumit spektakuler Zhou Yi.
Saat masuk ke area penalti dan membawa bola ke sayap, dia terus menundukkan kepala tanpa mengamati situasi sekitar, namun dengan tegas menghentak bola ke belakang.
Performansi Zhou Yi seperti ini sudah menjadi hal biasa, meski tetap membuat orang tak henti memuji.
“Umpan indah Zhou Yi! Dia seolah-olah punya mata di belakang kepala!”
“Serangan tiba-tiba Zhou Yi dan membawa bola berhasil menarik perhatian mayoritas bek-bek Werder Bremen, justru memberi kesempatan Reus yang datang dari belakang untuk menembak sukses tanpa penjagaan! Tak hanya lewat operan, Zhou Yi juga mengatur serangan dengan menarik pergerakan lawan melalui larinya yang aktif...”
“Unggul 4:0, pertandingan ini sudah bisa dikatakan berakhir lebih awal... Borussia Dortmund menunjukkan performansi setinggi musim lalu dalam laga ini. Jika mereka bisa mempertahankan level seperti ini sepanjang musim, bahkan Bayern München milik Guardiola mungkin tak punya peluang? Sayang... ini mungkin hanya akan mudah layu seperti bunga yang hanya mekar sekali...”
……
Werder Bremen baru mendapatkan peluang mencetak gol yang cukup baik setelah tertinggal empat gol dari Dortmund, mendapatkan kesempatan serangan balik melewati offside, namun Weidenfeller berhasil menghalangi tembakan Petersen dengan penyelamatan tepat waktu.
Tak lama kemudian, Klopp menarik Zhou Yi keluar.
Zhou Yi menguras seluruh tenaga dalam pertandingan ini. Saat ditarik keluar meski baru tujuh puluh menit, jarak larinya sudah mencapai hampir 12.000 meter. Padahal pertandingan baru berjalan tujuh puluh menit, masih tersisa dua puluh menit lagi. Jika terus berlari seperti ini, mungkin bisa mencapai 14.000 meter saat pertandingan berakhir...
Ini jarak lari yang sangat langka bahkan untuk Zhou Yi sendiri.
Dari data lari ini bisa terlihat betapa gigihnya usaha Zhou Yi.
Klopp tentu juga melihat hal itu, sehingga dia mengganti Zhou Yi lebih awal untuk memberinya istirahat. Lagipula, saat ini Borussia Dortmund sudah unggul 4:0 di kandang Werder Bremen. Bahkan jika Werder Bremen mencetak satu dua gol, itu tidak akan mengurangi kemenangan Borussia Dortmund.
Lalu, mengapa harus membiarkan Zhou Yi tetap di lapangan hanya untuk menghabiskan stamina secara sia-sia dan meningkatkan risiko cedera?
Kegagalan rekrutan di masa istirahat musim dingin membuat Borussia Dortmund harus melindungi Zhou Yi dengan baik jika ingin meraih hasil bagus di paruh kedua musim.
……
Setelah Zhou Yi ditarik keluar, Werder Bremen menunjukkan sedikit peningkatan aktivitas.
Kemenangan di kandang sendiri sekarang terlihat tidak realistis, mereka hanya berharap...
Tapi di menit ke-80, gawang mereka kembali dibobol untuk kelima kalinya oleh Borussia Dortmund.
Saat itu, Mark menerima umpan panjang dari lini belakang di area depan, mendapatkan kesempatan serangan balik melewati offside. Ia mengelabui kiper yang keluar, lalu dengan mudah menggiring bola ke gawang kosong.
"5:0!! Oh oh oh! Sulit dipercaya! Borussia Dortmund ternyata mampu menampilkan permainan seperti ini di kandang lawan! Sudah lama kami tidak melihat..." teriak Marcel Leif sambil menyangga kepala dengan kedua tangan dalam kekagetan.
Stadion Weser sunyi senyap.
"Jika Borussia Dortmund bisa mempertahankan momentum pertandingan ini, dengan selisih 4 poin dari Bayern München saat ini, sungguh... Segalanya mungkin terjadi!"
Werder Bremen akhirnya mencetak satu gol di menit-menit terakhir pertandingan, namun ini karena pihak Borussia Dortmund sudah tidak peduli lagi. Kecerobohan mereka dimanfaatkan oleh gelandang Werder Bremen, Aytac, yang mencetak gol, menyelamatkan Werder Bremen dari nasib dibantai telak di kandang sendiri.
Setelah pertandingan, Klopp juga memuji performa tim dalam laga ini: "Seperti yang diketahui, kami menghadapi banyak kesulitan. Jadi saya senang melihat tim bisa tampil seperti ini dalam pertandingan. Kami tidak gentar menghadapi kesulitan. Liga masih tersisa separuh jalan, masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan. Mari kita lihat nanti!"
Kemenangan gemilang di kandang lawan ini tentu memberi dorongan semangat bagi Klopp.
Sebelumnya dia terus bimbang apakah harus mengorbankan liga dan fokus ke Liga Champions. Cukup lolos ke babak Liga Champions musim depan lewat liga saja.
Tapi sekarang terlihat bahwa daya tempur tim ternyata lebih kuat dari yang dia bayangkan.
Zhou Yi juga langsung melontarkan tantangan ke Bayern München dalam wawancara pascapertandingan: "Keunggulan 4 poin saja, Borussia Dortmund tidak akan menyerah begitu mudah. Kami akan bertarung sampai akhir."
Setelah pertandingan, laga ini tentu mendapat perhatian luas dari media.
Terutama "ancaman" yang dilontarkan Zhou Yi pascapertandingan sangat diperhatikan media.
Sebagai pemain inti Borussia Dortmund, setiap ucapan dan tindakan Zhou Yi tentu akan mendapat perhatian khusus dan dibesar-besarkan oleh media. Namun sebelumnya citra Zhou Yi di media selalu netral, tidak baik maupun buruk, penuh pertimbangan, jarang mengucapkan kata-kata yang mencari sensasi.
Tapi belakangan ini, Zhou Yi justru dua kali berturut-turut membuat pernyataan keras.
Pertama di media sosial, kedua kali ini langsung menyatakan perang terbuka pada Bayern München di depan wartawan.
Ini membuat semua orang heran, karena tidak sesuai dengan "tradisi" citra Zhou Yi di media...
Perubahan Zhou Yi memicu perdebatan hangat, semua orang bertanya-tanya mengapa tiba-tiba dia jadi begitu ofensif dan aktif memprovokasi?
Tidak hanya media dan suporter yang penasaran, rekan setim di Dortmund juga heran.
Mengapa Zhou Yi melakukan ini?
Mereka sudah bermain bersama Zhou Yi selama bertahun-tahun, sangat mengenal karakternya. Kapan pernah Zhou Yi begitu sering membuat pernyataan keras di media seperti ini?
Biasanya tugas ini diemban oleh Großkreutz...
"Hei, Zhou Yi, ada apa? Akhir-akhir ini kau merebut pekerjaan sampinganku..." kata Großkreutz pada Zhou Yi di ruang ganti saat pemulihan latihan.
Semua orang juga memandangi mereka berdua dengan tatapan penasaran.
Zhou Yi tersenyum membuka tangan: "Karena aku ingin memaksakan diri ke jalan buntu."
Penghuni ruang ganti terkejut, apa maksud pernyataan Zhou Yi ini?
“Terpojok……di ujung tanduk?” Großkreutz tidak bisa memahami.
Zhou Yi berkata dengan ceria: “Iya, kan sudah berkoar besar sampai seluruh negeri tahu, masa mau mundur di tengah jalan?”
“Koar besar? Mundur?” Tidak hanya Großkreutz, banyak pemain Borussia Dortmund yang merasa otak mereka kurang mencukupi untuk mencerna perkataan Zhou Yi.
“Sekarang kelihatannya harapan kita untuk jadi juara sebenarnya cukup tipis. Lagipula Bayern München-nya Guardiola musim ini sangat stabil, siapa pun pasti merasa putus asa. Aku juga.” Kata Zhou Yi. “Tapi liga baru setengah jalan, masa sekarang sudah menyerah? Cuma untuk mengejar Bayern München ini memang sulit, aku butuh keberanian. Makanya aku lakukan ini - setelah seluruh dunia tahu tantanganku pada mereka, tidak ada jalan mundur lagi. Di saat seperti ini, harus mengerahkan seluruh tenaga untuk mewujudkan omong besar itu.”
Setelah Zhou Yi selesai berbicara, ruang ganti terhening sejenak.
Tak ada yang menyangka Zhou Yi sampai nekat melakukan ini, juga tak menduga kondisinya sekarang memojokkan Zhou Yi ke tingkat seperti ini...
Yan Min yang pertama melompat mendukung: “Menurutku ini bukan omong kosong!” Ujarnya dengan Bahasa Jerman yang belum sempurna.
“Musim lalu kita bisa balik keadaan, kenapa kali ini tidak bisa?” Markus Wagner juga pendukung setia Zhou Yi.
"Reus mengangkat tangannya: "Menurutku yang dikatakan Zhou Yi benar, ini memang sulit tapi bukan alasan untuk menyerah. Ingat pertandingan melawan Werder Bremen tadi, kita bermain hebat di kandang lawan! Aku tidak percaya performansi seperti itu hanya bunga yang mudah layu.""
Kemudian semakin banyak orang yang menyatakan dukungan pada Zhou Yi.
Kembali tercipta persatuan di ruang ganti.
Meski menghadapi banyak kesulitan, kemenangan atas Werder Bremen memang memberi mereka kepercayaan diri dan motivasi.
Yang terpenting, sumber kekuatan tim mereka mengatakan tidak akan menyerah - ini memberi keyakinan pada yang lain.
Selama ada Zhou Yi, selalu ada jalan keluar!
Performansinya dalam dua laga krusial melawan Bayern München musim lalu adalah buktinya.
Jika ada yang bisa disebut momok Bayern München di Bundesliga, pastilah itu Zhou Yi.
