Saat Zhou Yi menyampaikan ambisinya dengan tenang di ruang ganti, pelatih kepala Borussia Dortmund Klopp juga sedang berdiskusi dengan rekan-rekannya.
"Sepertinya aku selama ini melakukan kesalahan..." Pembukaan Klopp membuat semua terkejut. Mereka saling pandang sebelum memandang penuh tanya ke arahnya.
Klopp yang menunduk tampak sedang merenungkan sesuatu. Ia tidak segera melanjutkan, tetap bertahan dalam posisi menunduk dan diam.
Diam selama beberapa detik, dia tiba-tiba menengadah dan melanjutkan: "Selama ini aku selalu berpikir musim ini kita sudah SIAL. Paling tidak di liga, kita tidak bisa mengancam Bayern München. Mereka terlalu kuat, terlalu stabil..."
Perkataan Klopp ini membuat para pelatih Dortmund terkejut bukan main——Pelatih kepala Borussia Dortmund menyerah lebih awal? Jika media mengetahui ini, bisa dibayangkan betapa besar kontroversi yang akan terjadi...
Mereka saling pandang. Jika kelak melihatnya di media, siapa yang akan dituduh melakukan kebocoran informasi?
"Tapi pertandingan kemarin membuka mataku pada sesuatu yang selama ini kulewatkan... Aku selalu mengira tim kita sudah kehilangan hasrat akan gelar juara setelah tiga musim berturut-turut menjadi juara liga. Tapi dari pertandingan kemarin, kulihat para pemain masih menyimpan api semangat itu. Jadi mungkin aku SALAH... Pemain kita belum menyerah, apalagi aku sebagai pelatih."
Klopp melanjutkan: "Sekarang aku harus menyampaikan pemikiranku pada mereka. Aku akan menegaskan kembali target musim ini: tetap merebut gelar juara. Tentu untuk mencapainya, kita harus bekerja lebih keras, terutama di tim medis."
Ia menatap Dr. Braun: "Kita perlu menambah satu orang staf medis di bangku cadangan."
“Dr. Braun bahkan tidak perlu berpikir, langsung menyebut nama: “Tentu saja Kottane. Dengan kehadirannya di bangku cadangan, saya rasa performa Zhou Yi bisa meningkat 5% hingga 10%.”
Begitu ucapannya selesai, semua orang tertawa.
Hubungan Zhou Yi dan Kottane bukan rahasia, di dalam tim sering dijadikan bahan candaan.
Klopp juga tersenyum: “Baik, kalau begitu kita putuskan begitu.”
……
Saat para pemain tiba di lapangan latihan untuk memulai latihan, mereka melihat pelatih kepala Klopp dan seluruh tim pelatih sudah berkumpul. Mereka saling pandang bingung - mereka tidak terlambat...
“Lakukan pemanasan dulu.” Klopp melambaikan tangan.
Setiap orang menundukkan kepala fokus melakukan pemanasan, tapi kebingungan di hati semakin menjadi-jadi. Mereka merasakan suasana yang benar-benar berbeda dari biasanya...
Setelah pemanasan, para pemain berdiri membentuk lingkaran menghadap pelatih kepala Klopp.
Mereka tahu Klopp pasti punya sesuatu untuk disampaikan.
“Pertama, selamat anak-anak muda. Performa kalian melawan Werder Bremen sangat mengagumkan. Serangan indah dan penguasaan situasi, skor akhir adalah hadiah terbaik. Kedua, saya ingin meminta maaf pada kalian.”
Begitu kata-kata Klopp keluar, semua terkejut.
Bagian pertama ucapan selamat atas kemenangan masih bisa dimengerti. Tapi permintaan maaf tiba-tiba ini apa ini?
Kebingungan di benak banyak orang semakin bertambah.
“Saya ingin meminta maaf kepada kalian. Sebelumnya, saya selalu tidak terlalu mempercayai kalian... Ya, performa tim kita musim ini naik turun, cedera yang kita alami parah... Saat ini kita juga berada dalam posisi tidak menguntungkan di persaingan liga... Terlalu banyak berita buruk, saya pernah ingin menyerah dari liga. Tapi setelah melihat pertandingan kalian melawan Werder Bremen, saya menyadari kesalahan saya - tim saya tidak menyerah, yang ingin menyerah adalah saya. Jadi saya perlu meminta maaf kepada kalian.”
Para pemain masih terkejut mendengar perkataan Klopp, sama sekali tidak tahu harus berkata apa, hanya diam memandangi Klopp.
“Jadi sekarang saya ingin menegaskan kembali target kita musim ini - gelar liga! Kita sama sekali tidak akan MENYERAH!”
Di antara para pemain, ada yang mulai sadar kembali lalu tertawa kecil.
Pada momen serius seperti ini, tawa yang tiba-tiba muncul tentu menarik perhatian.
Asisten pelatih Buvac menengadah ke arah sumber suara: “Ada pendapat apa, Kevin?”
Großkreutz buru-buru melambaikan tangan: “Tidak, tidak... Cuma kebetulan saja...”
“Kebetulan apa?” Buvac mendesak.
“Tadi di ruang ganti, Zhou Yi juga mengatakan hal yang mirip...” Großkreutz berhasil mengalihkan bola ke Zhou Yi.
Sekarang, pandangan seluruh anggota tim pelatih tertuju pada Zhou Yi.
Di bawah sorotan semua orang, Zhou Yi terpaksa maju dan menjelaskan pada para pelatih: “Saya hanya bilang gelar liga musim ini, saya belum mau menyerah...”
Klopp tertawa, perkataan Zhou Yi sebelumnya sudah dia dengar. Namun saat itu dia masih ragu-ragu, hanya mempertimbangkan perkataan Zhou Yi tapi tidak benar-benar berniat melakukannya.
Tak disangka saat dia ragu-ragu, Zhou Yi justru dengan teguh terus bergerak menuju target tersebut.
Ingatlah performansi Zhou Yi setelah masa istirahat musim dingin berakhir.
Semakin gigih dari pertandingan ke pertandingan.
Meski tak mengucapkan kata-kata heroik, dia membuktikan janjinya melalui aksi nyata.
"Bagus, selama target kita sama, semuanya akan lebih mudah." Klopp menepuk tangan. "Aku yakin kalian semua paham betapa sulitnya merebut gelar liga musim ini. Meski hanya tertinggal 4 poin dari Bayern München, cedera parah musim ini membuat sistem rotasi tak bisa seluas musim lalu. Beberapa posisimu harus menanggung lebih banyak pertandingan dan tekanan. Tapi selama target kita sama, maju teruslah! Sekarang, mulai latihan!"
……
Setelah target ditetapkan sebagai juara liga, Piala Jerman berikutnya pasti akan dikorbankan.
Kali ini, Zhou Yi sama sekali tak keberatan mengorbankan Piala Jerman.
Maka pada 11 Februari, di perempat final Piala Jerman, Borussia Dortmund KALAH 1:2 di kandang Frankfurt, kembali terhenti di Delapan Besar Piala Jerman.
Baru saja menang 5:1 atas Werder Bremen di liga, namun kalah saat menghadapi Frankfurt yang kemampuannya lebih rendah di Piala Jerman.
Hal ini membuat kritik terhadap Borussia Dortmund masih membanjiri media.
Menurut para pakar dan komentator terkemuka, gelar liga musim ini sudah tidak bisa diharapkan dari Borussia Dortmund. Meskipun baru menang atas Werder Bremen dan hanya tertinggal 4 poin dari Bayern München, kemungkinan Dortmund membalikkan keadaan tetap sangat kecil mengingat stabilitas performa Bayern yang luar biasa.
Piala Jerman menjadi satu-satunya pilihan Dortmund untuk menghindari musim tanpa gelar sama sekali. Performansi gemilang di Piala Jerman hingga bisa merebut trofi setidaknya akan menjadi penghibur di musim buruk mereka...
Namun kini Dortmund justru mengubur harapan itu dengan tangan sendiri - mereka memainkan banyak pemain muda dan cadangan dalam pertandingan melawan Frankfurt. Dari penyesuaian skuad ini terlihat jelas bahwa Klopp telah menyerah pada Piala Jerman.
"Sangat tidak bijaksana!" kritik seorang wartawan di media sosial.
“Mungkin Klopp terlalu terbawa oleh kemenangan telak Borussia Dortmund 5:1 atas Werder Bremen. Perlu diketahui bahwa pertandingan itu tidak representatif dan tidak memiliki nilai referensi. Musim ini pun Borussia Dortmund jarang menampilkan performa seperti itu. Konsistensi tim sangat fluktuatif, sementara liga justru merupakan proses panjang yang membutuhkan stabilitas performa tim... Fondasi untuk stabilitas tersebut saat ini tidak ada pada Borussia Dortmund!”
Tak ada yang tahu, di internal Borussia Dortmund, mesin telah mulai berputar setelah target ditetapkan.
Klopp melakukan penyesuaian konten latihan dengan meningkatkan porsi latihan kekuatan tubuh dan stamina, memastikan para pemain tidak gagal di saat genting karena masalah fisik selama fase sprint liga, sekaligus mengurangi tingkat cedera.
Secara bersamaan, konten latihan Footbonaut juga ditambah secara proporsional. Sistem latihan ini memungkinkan pemain melakukan operan bola dengan cepat, sangat sesuai dengan taktik Borussia Dortmund.
Performa gemilang Borussia Dortmund dalam dua musim terakhir juga terkait erat dengan peralatan latihan berteknologi tinggi ini.
Yan Min sangat menyukai "kamar hitam kecil" ini. Ia belum pernah mengalami konten latihan seperti ini sebelumnya di dalam negeri. Baginya, ini seperti permainan yang menantang dan bisa ditingkatkan levelnya.
Dari awal hanya satu orang yang melakukan operan bola dalam sangkar, kemudian ditambah bek untuk mengganggu, dari satu bek menjadi dua bek, maksimal tiga bek - tingkat kesulitan meningkat secara eksponensial.
Yan Min sebelumnya beruntung karena kebosanannya, berlatih dribel sendirian di lapangan latihan, dan hasilnya mengembangkan teknik dribel yang cukup baik. Namun jika dibandingkan, operan dan penyambutan bolanya seperti pemain China lainnya: saat latihan terlihat tidak bermasalah, namun begitu ada tekanan fisik, akurasi operannya mulai berkurang.
Sejak tiba di Borussia Dortmund, dia sangat tertarik dengan program latihan ini karena tahu ini bisa meningkatkan kemampuan operannya.
Fakta membuktikannya. Dunia luar terkejut melihat kemajuan Yan Min setelah bergabung dengan Borussia Dortmund, di mana Footbonaut memainkan peran penting.
