Zhou Yi yang tak kenal lelah terus berlari ke segala penjuru, tanpa tanda-tanda kelelahan sedikit pun.
Bagi suporter yang menyaksikan debutnya dulu, pemandangan ini pasti mengharukan—pemuda kurus yang dulu tak sanggup bermain penuh 90 menit dan kerap ditarik keluar lebih awal karena masalah stamina, kini telah tumbuh menjadi "maestro gelandang" yang menguasai seluruh lapangan.
Meski metode latihan Klopp yang menekankan stamina dan daya lari kerap dikritik, bagi Zhou Yi justru sangat ideal. Jika saat masuk ke sepakbola profesional dia tidak bertemu dengan Klopp dan Dortmund yang begitu menitikberatkan stamina, peningkatan kemampuan fisiknya tak mungkin secepat ini.
Tanpa stamina, keunggulan terbesar Zhou Yi akan sia-sia. Sekalipun bisa melihat ruang kosong, jika tak mampu mencapainya untuk menerima operan, mustahil bisa mengatur serangan.
Bisa dibilang stamina yang mengantarkan Zhou Yi pada pencapaiannya. Setelah berhasil menembus kemacetan fisik, baik Zhou Yi maupun Borussia Dortmund sama-sama menuai manfaat besar.
……
Serangan Borussia Dortmund terus berlanjut.
Pertandingan berjalan seiring waktu, tak terasa sudah mendekati menit ketujuh puluh.
Duan Xin berkomentar: "Pada pertandingan melawan Werder Bremen sebelumnya, Klopp menarik Zhou Yi keluar di menit ketujuh puluh. Saat itu skor sudah 4:0 untuk Dortmund, menarik Zhou Yi tidak meninggalkan masalah bagi tim, malah memberinya waktu istirahat lebih sekaligus menghindari cedera... Di laga kali ini, Frankfurt tampaknya juga sulit membalikkan keadaan di kandang lawan. Akankah Klopp kembali menarik Zhou Yi lebih awal?"
Tak lama setelah ucapannya, siaran TV Bundesliga menyorot area pemanasan - Mkhitaryan yang mengenakan rompi cadangan sedang melakukan pemanasan!
Tampaknya Zhou Yi akan kembali diganti lebih cepat.
Di tengah banyaknya pemain yang cedera, Zhou Yi adalah nyawa Dortmund di paruh kedua musim. Kesehatannya harus dijaga, memberinya waktu istirahat lebih bukanlah kesalahan, bukan berarti stamina-nya bermasalah.
Saat ini permainan masih berlangsung (bola hidup), meski Mkhitaryan sudah kembali, pergantian belum bisa dilakukan.
Dortmund terus mengepung gawang Frankfurt, jelas mereka masih belum puas meski sudah unggul tiga gol.
Saat memperebutkan gelar Bundesliga, jika dua tim memiliki poin yang sama, yang pertama dibandingkan adalah total selisih gol, bukan catatan head-to-head. Jika Borussia Dortmund harus bersaing dengan Bayern München untuk gelar liga, tentu harus berusaha mengumpulkan selisih gol sebanyak mungkin. Mungkin di akhir hanya selisih satu dua gol yang menentukan perebutan gelar...
Reus melakukan umpan silang setelah kombinasi satu-dua dengan Aubameyang di sayap.
Mark melompat tinggi di area penalti, bersiap untuk duel udara!
Dia menyundul bola, tapi kiper Trapp berhasil menyambar bola keluar.
Pemain Frankfurt langsung membersihkan bola dengan tendangan jauh keluar area penalti. Namun kualitas clearing ini kurang bagus - tinggi tapi tidak jauh.
Bola terbang cepat, hanya keluar sedikit dari area penalti.
Saat menunggu bola jatuh dari udara, dua pemain sudah saling jegal di titik jatuhnya - Aubameyang dan gelandang lawan Ranic saling dorong bahu, lalu hampir bersamaan melompat untuk duel udara.
Ranic yang berhasil menyundul bola.
Tapi sundulan ini dilakukan di bawah tekanan Aubameyang, sehingga bola tidak bisa diaarahkan terlalu jauh.
Tapi setidaknya dia berusaha mengarahkan sundulan ke rekan setim.
Dia tidak melihat siapa tepatnya, tapi sebelum melompat sempat melihat warna seragam timnya.
Yang berada di sana memang adalah gelandang Frankfurt, Weis.
Weis mundur selangkah, mengambil posisi, bersiap menyambut bola.
Tapi tepat saat dia melakukan itu, siluet seseorang tiba-tiba menerobos masuk, di jarak sangat dekat darinya, mengayunkan kaki ke arah bola yang melayang!
"Zhou Yi——!"
Marcel Leif belum sempat menyelesaikan teriakannya ketika bola sudah meliuk membentuk lengkungan halus menuju sudut kanan atas gawang!
Pandangan kiper Trapp terhalang pemain di area penalti. Saat melihat bola mendekat, sudah terlambat bereaksi... Dia menyambar, tapi bola lebih dulu masuk ke gawang!
"Woooooooh——!! Zhou Yi mengunci kemenangan dengan gol penentu! Tendangan spektakuler yang cantik! Mengagetkan seluruh skuad Frankfurt!"
Seluruh Westfalenstadion bagai gunung meletus, bergemuruh dan bergetar.
Gol ini sebenarnya tak menentukan kemenangan karena hasil pertandingan sudah jelas... Tapi gol semegah ini, bahkan hanya sebagai gol biasa pun, sudah cukup membuat darah berdesir.
"Pergerakan cerdik, tendangan tegas! Zhou Yi melakukan ini dengan sangat rileks, dan kerileksan seperti inilah yang sering melahirkan gol-gol spektakuler!"
Seluruh suporter di Westfalenstadion terus meneriakkan nama Zhou Yi.
Pada saat ini, para suporter Borussia Dortmund sudah lama tidak merindukan Götze dan Robert Lewandowski. Meskipun kepergian Götze dan Lewandowski memang mempengaruhi kekuatan tim, performa tim yang naik turun di musim ini juga ada hubungannya dengan hal tersebut.
Namun semua orang melihat, Zhou Yi menggunakan kemampuannya untuk membawa Borussia Dortmund terus melaju. Dalam kondisi yang sangat tidak menguntungkan, performanya tetap stabil membantu tim meraih kemenangan beruntun dan mengejar Bayern München.
Awalnya, gelar liga musim ini sepertinya akan menjadi milik Bayern München. Para suporter Borussia Dortmund sangat kesal dengan hal ini - Götze dan Lewandowski yang pindah ke Bayern München merebut gelar liga dari tangan Dortmund. Bagaimana para suporter Dortmund bisa menerima ini?
Bukankah ini membuktikan bahwa pilihan Götze dan Lewandowski adalah benar?
Untungnya, Zhou Yi memberi tahu mereka bahwa masih ada harapan.
……
Tak lama setelah mencetak gol, Zhou Yi memang digantikan oleh Mkhitaryan atas instruksi Klopp.
Saat turun lapangan, Klopp memeluk Zhou Yi dan menepuk-nepuk punggungnya dengan keras sebelum mendorongnya ke bangku cadangan.
Kembali ke bangku cadangan, Zhou Yi juga bersalaman secara bergantian dengan rekan setim untuk merayakan.
Semua terlihat antusias dengan senyum merekah di wajah mereka.
Suasana dalam tim perlahan-lahan membaik.
Emosi negatif seperti kekalahanisme perlahan-lahan tersingkir dari tim.
Dan yang memberikan harapan tersebut adalah Zhou Yi.
……
Meskipun Zhou Yi sudah turun lapangan, serangan Borussia Dortmund tidak berhenti. Mereka terus mendominasi dan menggempur gawang Frankfurt dengan tembakan-tembakan, mencari setiap kesempatan untuk mencetak gol.
Menit ke-74, Großkreutz melakukan umpan silang dari garis dasar sayap kiri. Mark melakukan tembakan menyambar di garis area penalti kecil, tetapi ditepis kiper.
Menit ke-80, Reus melakukan tendangan jauh di depan area penalti yang melambung tinggi.
Menit ke-86, Mkhitaryan melakukan tendangan jarak 25 meter dari gawang yang berhasil ditepis Trapp.
Hingga peluit akhir berbunyi, Borussia Dortmund tidak bisa menambah gol lagi.
Mereka akhirnya mengalahkan Frankfurt dengan skor 4:0.
……
Kemenangan ini membuat Borussia Dortmund kembali menjadi pusat perhatian dan bahan diskusi di seluruh Jerman.
Saat Dortmund menang 5:1 atas Werder Bremen sebelumnya, banyak yang menganggap performa gemilang ini hanya seperti bunga yang mekar sesaat, karena skuad saat ini dinilai tidak cukup kuat untuk mempertahankan performa gila seperti ini.
Tak disangka, di laga liga kali ini Dortmund berhasil mengulangi performa spektakuler mereka.
Selama 90 menit penuh, Frankfurt sama sekali tidak mendapat kesempatan. Performa Dortmund benar-benar dominan dan menguasai penuh.
Statistik pasca-pertandingan membuktikan hal ini dengan jelas.
Seluruh pertandingan, Borussia Dortmund memiliki 21 kali tembakan, dengan 12 diantaranya tepat dalam bingkai gawang. Sementara Frankfurt? Total hanya 5 tembakan sepanjang pertandingan, dengan 1 saja yang masuk dalam bingkai gawang...
Perbedaan data tembakan yang begitu besar menunjukkan Dortmund menciptakan lebih banyak peluang.
Lalu siapa yang menciptakan semua peluang ini?
Tujuh puluh persen berasal dari Zhou Yi.
Meskipun Aubameyang mencetak dua gol dalam pertandingan dan menjadi pencetak gol terbanyak, dalam penilaian media pasca-pertandingan, ia bukan pemain dengan skor tertinggi melainkan peringkat kedua. Pemain dengan nilai tertinggi tanpa keraguan adalah Zhou Yi.
Pasca-pertandingan, beredar peta area aktivitas pemain yang menunjukkan wilayah pergerakan setiap pemain melalui gradasi warna dari kuning ke merah - semakin gelap warnanya, semakin intens aktivitasnya di area tersebut.
Peta aktivitas Zhou Yi hampir mencakup 70% lapangan, dengan frekuensi aktivitas yang merata di semua area kecuali depan area penalti.
Ini membuktikan Zhou Yi benar-benar mendominasi seluruh lapangan.
Dari peta panas ini terlihat jelas seberapa gigih Zhou Yi dalam pertandingan, sekaligus menjelaskan alasan Dortmund bisa mengalahkan lawan dengan keunggulan telak.
Ketika gambar ini diunggah ke internet, seorang netizen berkomentar takjub: "Lari sebanyak ini, apakah stamina Zhou Yi sanggup menerima ini?"
“Jadi tidak lihat di dua pertandingan itu Klopp selalu ditarik keluar setelah tujuh puluh menit? Dan di pertandingan Piala Jerman melawan Frankfurt, Zhou Yi bahkan tidak masuk daftar pemain, sama sekali tidak pergi ke kandang lawan. Semua demi memberinya istirahat yang cukup…”
“Sekarang Borussia Dortmund memang hanya bisa mengandalkan Zhou Yi. Asal Zhou Yi tidak cedera, Dortmund masih punya kesempatan mengejar Bayern München, kalau tidak…”
“Iya, jangan sampai cedera. Belum lagi pertandingan klub, di akhir musim masih ada Piala Dunia…”
……
“Sekarang aku baru sadar betapa bijaknya pilihanku dulu untuk bersamamu.” Zhou Yi berbaring di tempat tidur, memandangi Kottane yang sedang memijatnya.
“Dapat fisioterapis 24 jam sehari?” Kottane membalas sambil terus memijat dengan kuat.
Zhou Yi tertawa: “Kau adalah Senjata Rahasiaku!”
Kottane menghela napas: “Dulu belajar Ilmu Kedokteran Olahraga ingin membantu adik laki-lakiku, tak disangka malah menguntungkanmu…”
Mendengar keluh kesah Kottane, Zhou Yi hanya bisa tersenyum kecut padanya.
