Di bawah gempuran serangan Borussia Dortmund yang gencar, pemain Borussia Mönchengladbach kewalahan bertahan, tak terhindarkan akan melakukan kesalahan di tengah kepanasan...
Menit ke-68, Mark mundur ke gelandang untuk memberikan dukungan. Saat menerima bola dengan membelakangi lawan, dia dijatuhkan dari belakang oleh tendangan dan dorongan gelandang Borussia Mönchengladbach, Nordtveit.
Wasit utama membunyikan peluit, memberikan keputusan pelanggaran untuk Borussia Mönchengladbach dan mengeluarkan kartu kuning untuk Nordtveit.
Nordtveit sama sekali tidak menganggap serius kartu kuning ini. Bahkan dia tidak berdiri diam menunggu wasit mengeluarkan kartu, melainkan mundur ke posisinya.
Wasit pun hanya menunjukkan kartu kuning dari kejauhan, sekedar memenuhi prosedur.
Termasuk pemain Borussia Mönchengladbach lainnya, tak ada yang benar-benar mempedulikan kartu kuning ini.
Pertandingan dilanjutkan.
Borussia Dortmund melakukan tendangan bebas di tempat pelanggaran Nordtveit.
Zhou Yi maju untuk membantu rekan setim Sven Bender yang akan mengeksekusi tendangan.
Sven Bender memberikan umpan sepak bola kepadanya. Saat menerima bola, awalnya Zhou Yi menghadap arah serangan. Namun karena tidak ada kesempatan umpan yang baik, sementara pemain Borussia Mönchengladbach sudah mulai menekan, Zhou Yi melakukan gerakan tipuan dengan mengoper bola ke belakang, lalu berbalik untuk melindungi bola sambil mencari timing yang tepat untuk mengirim umpan.
Pada saat ini, Nordtveit mendekat dari belakang.
Zhou Yi menyadari kemungkinan akan ditekan oleh pemain lawan. Menahan bola terlalu lama hanya akan meningkatkan risiko, sehingga ia memutuskan untuk segera mengoper.
Sven Bender berada di dekatnya. Zhou Yi menyapu bola ke arahnya dengan tendangan.
Tepat setelah Zhou Yi mengoper bola, Nordtveit meluncur dari belakang dan melakukan sliding tackle yang menjatuhkan Zhou Yi yang sudah melepas bola!
Zhou Yi terjatuh dengan lesu, sementara Westfalenstadion bergemuruh dengan siulan penuh kemarahan.
"Aduh!" teriak Duan Xin di studio siaran tak terkendali saat menyaksikan Zhou Yi dijatuhkan. "Pelanggaran Nordtveit sangat brutal! Ini jelas sliding tackle dari belakang!"
Dalam situasi Borussia Dortmund yang terus kehilangan pemain karena cedera, suporter China paling khawatir dengan kondisi fisik Zhou Yi dan Yan Min. Menjelang Piala Dunia, para aset berharga Tim China ini sama sekali tak boleh cedera.
Setiap pelanggaran terhadap Zhou Yi oleh pemain lawan selalu memicu kecemasan dan kemarahan para suporter China.
Hampir bersamaan, di media sosial China, cacian berondongan langsung membanjiri layar.
"Anjing! Nomor 16 Mönchengladbach itu nyapu dari belakang, jelas mau ngehabisin Zhou Yi!"
"Bangsat, pelanggaran kasar kayak gitu layak dikasih kartu merah langsung!"
"Goblok! Nomor 16 Mönchengladbach nggak bisa main apa? Nyapu dari belakang seenak jidat!"
"Kalau sampe Zhou Yi kenapa-napa, gue bakal kirim pisau ke idiot itu!"
……
……
Zhou Yi yang disapu dari belakang hingga terjatuh, memegang pergelangan kakinya dengan wajah kesakitan tanpa segera bangun.
Pemandangan yang membuat deg-degan.
Saat Zhou Yi terjatuh, Sven Bender malah meninggalkan bolanya langsung menghampiri Nordtveit.
Tangan tetap disimpan di belakang punggung, ia berteriak: "Dasar brengsek, lu ngapain?!"
Nordtveit seperti ingin bilang Zhou Yi diving, tapi teriakannya Sven Bender membuatnya mengurungkan niat.
Wasit utama segera meniup peluit dan berlari ke lokasi.
Pertama memisahkan Sven Bender dan Nordtveit, lalu mengeluarkan kartu kuning dari saku.
Ini pertanda hukuman - padahal satu menit sebelumnya Nordtveit baru saja dapat kartu kuning...
Melihat situasi ini, pemain Borussia Mönchengladbach langsung semangat. Mereka mengerumuni wasit utama, berharap bisa mengubah keputusan wasit.
Tapi bagaimana mereka bisa membela Nordtveit?
Nordtveit menyapu Zhou Yi dari belakang - semua orang melihatnya jelas-jelas. Mereka tidak mungkin seperti Nordtveit yang berbohong terang-terangan, mengklaim Zhou Yi melakukan diving?
Itu terlalu tidak bermoral...
Mereka hanya bisa berteriak: "Dia tidak sengaja, dia terpeleset..."
Tapi argumen tanpa dasar ini tak berguna. Wasit utama langsung mengeluarkan kartu kuning untuk Nordtveit, lalu mengeluarkan kartu merah dari saku belakang. Tangan kanannya mengacungkan kartu merah, tangan kiri menunjuk ke luar lapangan.
"Ah! Kartu merah! Nordtveit diusir! Dalam dua menit dia dapat dua kartu kuning! Pelanggaran pertama sudah tidak perlu, yang kedua lebih bodoh lagi. Padahal jelas tidak mungkin menyentuh bola, tetap menyapu Zhou Yi dari belakang. Entah apa yang ada di otak Nordtveit... Nanti wartawan bisa tanya langsung soal ini..." sindir Marcel Leif.
Kali ini, Nordtveit tidak lagi meremehkan keputusan wasit seperti semenit lalu.
Melihat kartu merah, bukannya langsung keluar, dia malah berlari ke wasit utama untuk membela diri dan protes.
Dia bersikeras bahwa gerakannya tidak disengaja dan tidak bisa dianggap sebagai pelanggaran sengaja.
Tapi perkataannya ini mungkin bahkan tidak dipercaya oleh hatinya sendiri...
Wasit utama tentu semakin tidak percaya.
Masih menunjuk ke pinggir lapangan, menyuruhnya segera turun dan jangan membuang waktu semua orang di sini.
Beberapa pemain Dortmund juga mendatangi wasit utama, mengingatkan agar jangan memberi kesempatan Borussia Mönchengladbach mengulur waktu pertandingan, mengingat Dortmund masih tertinggal...
Di sisi lain, Zhou Yi sudah dibantu berdiri oleh rekan setim. Dia menggerak-gerakkan pergelangan kakinya, tidak ada masalah. Meski Nordtveit menyapunya dari belakang, Zhou Yi sempat menghindar dengan melompat. Andai kaki tumpuannya terjepit di antara kaki Nordtveit dan terhimpit di bawah, mungkin sudah sial...
Tentu saja, kaburnya Zhou Yi dari bahaya tidak serta-merta membebaskan Nordtveit dari hukuman. Prosedur tetap harus dijalankan.
Ini hanya membuktikan Zhou Yi beruntung. Bagi pemain kelas dunia, faktor hoki juga penting. Jika sering cedera, sekalipun punya bakat alam yang langka, tetap sulit menjadi yang terbaik.
Lihatlah bagaimana nasib Sebastian Deisler, sang jenius Jerman?
Melihat Zhou Yi bangun tanpa cedera, Nordtveit seperti mendapat pembenaran. Dia menunjuk Zhou Yi dan berkata ke wasit: "Lihat, dia tidak apa-apa! Pasti diving!"
Dua orang tidak berjauhan, Zhou Yi tentu mendengar ucapan Nordtveit. Ia menyeringai lalu menggelengkan kepala, tidak langsung merespon Nordtveit.
Tapi Nordtveit bagai orang tenggelam yang mati-matian meraih apapun yang bisa menyelamatkannya, bahkan sebatang jerami...
Ia terus berteriak: "Dia malah tertawa, pasti diving!"
Namun wasit utama tidak mendengarkan omongannya, bersikeras mengusirnya keluar lapangan. Jika tidak, akan mencatat perilakunya dalam laporan pertandingan untuk hukuman tambahan.
Dalam kondisi ini, Nordtveit meski tak rela akhirnya harus meninggalkan lapangan.
Saat keluar, mulutnya terus komat-kamit menunjukkan kekecewaan mendalam.
……
Borussia Mönchengladbach harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ketujuh puluh.
Banyak suporter Borussia Dortmund bersemangat, menganggap ini kesempatan emas.
Bahkan ada yang memuji "kecerdikan" Zhou Yi. Karena tak cedera, mereka yakin Zhou Yi sengaja berakting berlebihan hingga menyebabkan Nordtveit diusir, memberi keuntungan jumlah pemain...
Tapi para ahli memiliki pandangan berbeda.
Marcel Leif langsung berkomentar: "Meskipun Borussia Mönchengladbach kehilangan satu pemain, ini belum tentu menguntungkan Dortmund. Bahkan bisa dikatakan merugikan - Sebelum insiden tak terduga ini, terlihat jelas bahwa Mönchengladbach tidak mau terus ditekan oleh Dortmund. Mereka masih ingin mencetak gol lagi ke gawang Dortmund di sisa pertandingan untuk memperlebar keunggulan menjadi dua gol. Ini masuk akal karena unggul satu gol jelas tidak seasik unggul dua gol... Tapi setelah kehilangan satu pemain, Mönchengladbach yang masih unggul 1-0 mungkin akan segera menyesuaikan taktik, mengubah strategi dari yang awalnya ingin menyerang menjadi bertahan mengerut. Dengan sisa waktu 20 menit, mereka akan berusaha mempertahankan keunggulan satu gol ini. Begitu mereka mulai melakukan ini, Dortmund akan kesulitan mencetak gol. Bisa saja Mönchengladbach benar-benar berhasil mempertahankan keunggulan satu gol ini!"
Duan Xin juga menyuarakan kekhawatiran serupa: "Sisa pertandingan akan menjadi perang posisi yang sulit. Sayangnya waktu yang tersisa untuk Dortmund tidak banyak. Dua puluh menit, mereka harus mencetak dua gol - sekadar menyamakan skor tidak cukup. Dalam perebutan gelar juara dengan Bayern München, bahkan hasil imbang pun tidak bisa diterima oleh Dortmund..."
