Gol penutup Mark membawa suasana pertandingan ini ke orgasme tertinggi.
Para pemain Borussia Dortmund merayakan dengan gila-gilaan. Awalnya injury time tersisa 1 menit, setelah perayaan hanya tersisa 20 detik.
Pemain Borussia Mönchengladbach bahkan tidak protes. Mereka benar-benar terpukul dan hancur oleh gol ini.
Pelatih mereka Lucien Favre pun tampak tak berdaya menghadapi kebobolan ini, hanya berdiri di pinggir lapangan seperti patung kayu.
Wasit utama tetap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, memberi isyarat pertandingan harus dilanjutkan meski hanya tersisa puluhan detik.
“Borussia Dortmund yang unggul tidak hanya bertahan secara pasif dalam puluhan detik ini. Mereka tidak menyerahkan ruang di luar Zona 30 Meter, tetapi aktif melakukan pressing di area tengah. Pemain penyerang seperti Mark dan Reus juga melakukan pressing intensif, memaksa Borussia Mönchengladbach kesulitan mengatur serangan.
Hasil akhir pertandingan sudah tidak ada ketegangan lagi……
Pada menit ke-94 dan 12 detik, wasit utama akhirnya membunyikan peluit penutup pertandingan.
“Pertandingan berakhir——!” teriak Marcel Leif, sebelum suaranya tenggelam dalam sorakan gemuruh penonton.
Apa yang dikatakan komentator selanjutnya sebenarnya tidak penting lagi. Sekarang adalah saatnya meluapkan emosi – semua orang hanya perlu terus meneriakkan dan melepaskan perasaan mereka.
Dortmund yang baru saja lolos dari situasi sulit, sah-sah saja untuk melepaskan emosi mereka saat ini.
Zhou Yi langsung ditarik ke area wawancara oleh wartawan usai pertandingan.
Sebagai sutradara utama balik keadaan epik ini, semua ingin mendengar pandangannya tentang kemenangan dramatis ini.
“Sebelum pertandingan, mungkin tak ada yang menyangka kalian akan berjuang keras melawan Mönchengladbach di kandang sendiri hingga detik-detik akhir……”
“Tentu, inilah sepak bola. Tak ada yang bisa memprediksi jalannya pertandingan,” Zhou Yi membuka tangannya. “Juara pun masih menjadi misteri.”
“Ucapannya mengandung makna tersirat, semua orang bisa merasakannya. Ini ditujukan untuk Bayern München, atau lebih tepatnya media-media yang mendukung Bayern München.”
“Sebelumnya semua bilang performa Bayern München stabil, gelar liga musim ini sudah pasti milik Bayern München.”
“Tapi sampai sekarang, Borussia Dortmund masih terus mengejar ketat dengan selisih 4 poin dari Bayern München.”
“Saat ini pertandingan Bayern München melawan Bayer Leverkusen belum dimainkan. Dortmund sudah bermain satu pertandingan lebih banyak, hanya selisih satu poin. Jika Bayern München melakukan kesalahan di pertandingan selanjutnya... babak akhir liga ini benar-benar akan jadi tontonan seru.”
“Apa yang ada di pikiranmu saat bola terakhir itu?”
“Tidak ada. Hanya harus mencetak gol.”
“Sebenarnya kamu bisa menembak sendiri bola itu...”
“Benar. Tapi kesempatan Mark lebih baik, tentu harus kuberikan umpan.”
“Memang benar. Hanya sedikit disayangkan, kamu sudah mencetak dua gol. Jika mencetak satu lagi, akan jadi Hattrick... Sepengetahuanku, kamu belum pernah Hattrick di Dortmund kan?”
Zhou Yi mengibaskan tangan dengan santai: “Tidak ada yang disayangkan. Kemenangan tim di atas segalanya. Lagipula kesempatan untuk Hattrick masih banyak di masa depan.”
Para wartawan menganggap ini hanya basa-basi Zhou Yi yang mengutamakan kerja tim.
Tapi dalam hati, Zhou Yi sama sekali tidak berpikir demikian.
Hattrick ini, sebelumnya tidak dia pedulikan, karena bagi seorang pengatur permainan serangan seperti dirinya, tidak ada bedanya apakah tiga gol dalam satu pertandingan dicetak oleh satu orang atau tiga orang. Dia bukan penyerang, mencetak gol bukan faktor utama penilaian performansinya.
Tapi ini tidak berarti dia tidak bisa mencetak gol. Perlu diketahui, sebelum beralih ke posisi gelandang, dia sudah bermain sebagai penyerang selama sekitar sepuluh tahun.
……
Setelah pertandingan Borussia Dortmund melawan Borussia Mönchengladbach, pertandingan Bayern München melawan Bayer Leverkusen juga dimulai.
Entah apakah gol penutup yang membalik keadaan di menit akhir Dortmund memengaruhi mereka, yang jelas performansi Bayern München dalam pertandingan ini jelas lebih buruk dari sebelumnya.
Sementara itu Bayer Leverkusen yang bermain di kandang lawan tampil berani dan tangguh.
Bagaimanapun juga, tim yang sebelumnya berada di peringkat dua liga ini sekarang bahkan mungkin kehilangan posisi ketiga - hingga matchday ke-24, Bayer Leverkusen dan Schalke 04 sama-sama mengumpulkan 44 poin, menempati posisi ketiga dan keempat. Schalke 04 sudah mengalahkan Augsburg 2-1 di tandang, sementara ini melampaui Leverkusen. Jika Leverkusen kalah dalam pertandingan ini, mereka akan turun ke peringkat empat. Dari yang bisa langsung lolos ke fase grup Liga Champions menjadi harus melalui babak kualifikasi, perlakuan spesial ini sangat berbeda...
Bayer Leverkusen memberikan masalah yang cukup bagi Bayern München di kandang lawan.
Kießling berhasil mencetak gol selama pertandingan.
Namun Bayern München memang tim yang kuat. Meski performansinya buruk, mereka tetap menunjukkan kemampuan normal di saat kritis, akhirnya berhasil mengalahkan lawan dengan skor 2:1 di kandang sendiri, setidaknya tidak gagal di saat genting.
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, seorang wartawan bertanya kepada Guardiola apakah performansi buruk Bayern München terkait dengan kemenangan dramatis Borussia Dortmund atas Borussia Mönchengladbach.
Guardiola tentu saja membantah keras, sekaligus menyangkal fakta bahwa timnya tampil di bawah standar.
"Ini hal yang wajar, tidak perlu dihebohkan. Jika harus dikaitkan dengan sesuatu, mungkin lebih berkaitan dengan pertandingan Champions Eropa di pertengahan pekan. Kami menjalani dua pertandingan dalam seminggu, mungkin beberapa pemain mengalami kelelahan..." Mengingat Bayern München akan menjamu Arsenal pada Rabu ini, argumen Guardiola terdengar masuk akal.
Tapi semua orang tahu bagaimana wajah Guardiola yang sangat muram ketika Bayern München kesulitan membongkar pertahanan lawan selama pertandingan...
Setelah Kießling mencetak gol, pelatih asal Spanyol itu bahkan sampai melompat-lompat gugup di depan bangku cadangan.
Melihat performansi Guardiola dan Bayern München, para wartawan mulai menyadari satu hal - prediksi gelar liga yang sebelumnya dianggap sudah pasti, mungkin tidak segampang yang mereka bayangkan.
Meskipun Bayern München selalu unggul 4 poin dari Borussia Dortmund, namun dengan ketangguhan Dortmund yang terus-menerus memenangkan pertandingan, hal ini memberikan tekanan pada Bayern. Tekanan ini terus menumpuk dari pertandingan ke pertandingan, hingga mencapai tingkat yang tidak bisa lagi diabaikan.
Mungkin di momen-momen kritis, ketika tekanan pada pemain Bayern München sudah terlalu besar untuk ditahan, mereka bisa langsung kolaps...
Apakah Bayern München benar-benar mampu bertahan dari tren pengejoran agresif Borussia Dortmund seperti ini, masih belum bisa dipastikan.
Sepanjang sejarah maraton, tidak pernah ada juara yang memimpin dari tembakan start hingga terhempas di garis finish.
……
Setelah pertandingan, meskipun Bayern München juga memenangkan pertandingan, kali ini hampir semua halaman media dan program televisi di Jerman didominasi oleh Borussia Dortmund.
Semua orang sedang berdiskusi tentang pertandingan antara Borussia Dortmund dan Borussia Mönchengladbach, serta dampaknya terhadap kompetisi liga.
“……Sebelum pertandingan saya mengira laga Borussia Dortmund di kandang sendiri melawan Borussia Mönchengladbach hanyalah pertandingan liga biasa. Sekalipun Dortmund menang, itu tidak akan mengubah apa pun karena mereka masih tertinggal 4 poin dari Bayern München. Bayern München hanya perlu fokus pada permainan mereka sendiri. Namun setelah menyaksikan pertandingan ini dan kemudian pertandingan Bayern München, saya mengubah pandangan ini. Tampaknya situasi perlahan mulai berubah, dan perubahan ini pasti tidak diharapkan oleh Bayern München. Mungkin ketika musim berakhir dan kita melihat kembali musim ini, kita akan menyadari bahwa kemenangan Dortmund 3-2 atas Mönchengladbach di pekan ke-25 liga sebenarnya merupakan titik balik penting yang menentukan seluruh musim ini……”
“Secara logika, Borussia Dortmund yang menang dengan susah payah melawan tim seperti Borussia Mönchengladbach di kandang sendiri seharusnya dikritik. Terutama karena pelatih Mönchengladbach Lucien Favre sebelumnya tak pernah menang di Westfalenstadion, kali ini hampir saja menjungkalkan Dortmund. Tapi menurutku hal yang ditunjukkan Dortmund dalam pertandingan ini sangat berharga, bahkan lebih penting dari tiga poin... yaitu kebersamaan seluruh tim di menit-menit akhir yang menciptakan keajaiban. Kemenangan ini sangat memompa semangat bagi Dortmund yang sedang terpuruk, sangat meningkatkan moral. Mungkin kemenangan ini bisa membuat pemain Borussia Dortmund menyadari bahwa mereka tidak terkutuk kesialan, mereka juga bisa menciptakan keajaiban. Baik dalam satu pertandingan ini maupun sepanjang musim.”
“Zhou Yi usai pertandingan kembali menantang posisi juara Bayern München, menyatakan tak ada yang bisa memastikan gelar sebelum akhir musim. Setelah melihat performanya dalam pertandingan ini, kupikir tak ada yang akan mengejeknya lagi karena dianggap membual. Zhou Yi membuktikan dengan aksi nyata bahwa dia punya kemampuan, kualifikasi, dan keyakinan untuk 'berbicara besar'. Karena bagaimanapun tidak masuk akalnya ucapannya, dia selalu bisa membuktikannya di lapangan...”
"Zhou Yi benar-benar menjadi penyelamat tim sendirian dalam pertandingan itu. Saat tertinggal dua gol, hampir semua orang sudah menyerah. Tapi dua gol Zhou Yi berhasil menyamakan skor. Aksi solo di akhir pertandingan juga sangat spektakuler. Menurutku, Zhou Yi pasti senjata rahasia Dortmund untuk kembali menantang Bayern München!"
"Persaingan gelar liga tiba-tiba dipenuhi ketegangan, meski secara kasat mata tak ada yang berubah. Bayern München masih unggul 4 poin. Namun ada sesuatu yang mulai bergeser... Tim Guardiola jelas terganggu performa Dortmund. Mereka kesulitan saat menghadapi Bayer Leverkusen... Beberapa pemain Bayern München dikabarkan menonton siaran langsung menit akhir pertandingan Dortmund vs Borussia Mönchengladbach bersama-sama sebelum pertandingan..."
"Guardiola menolak mengakui penurunan performa tim, namun fakta berbicara sendiri. Di leg kedua babak 16 besar Champions Eropa pertengahan pekan, Bayern München yang bermain di kandang sendiri hampir dikalahkan Arsenal. Bahkan akhirnya hanya bisa hasil imbang... Jika Bayern München benar-benar menganggap diri mereka 'Tim Galaksi', menurutku kekalahan mungkin sudah di depan mata..."
Para suporter Bayern München tiba-tiba tersadar...
Cuaca akan berubah!
Chapter 220: Orang China yang Tidak Terlalu Mirip Orang China
Pertandingan Champions Eropa Bayern München telah selesai, sedangkan pertandingan Champions Eropa Borussia Dortmund baru akan dimulai.
Borussia Dortmund dan Borussia Mönchengladbach bertarung sengit di liga hingga detik terakhir yang menentukan, tentu saja menguras stamina dan energi besar-besaran.
Tapi Borussia Dortmund tidak peduli, mereka punya modal dan keyakinan dasar. Karena pada leg pertama Champions Eropa, mereka mengalahkan Zenit Saint Petersburg 4:2 di kandang lawan.
Di leg kedua ini, bahkan jika Zenit Saint Petersburg menang 2:0 di kandang Dortmund, Borussia Dortmund tetap bisa lolos ke babak berikutnya lewat keunggulan jumlah gol tandang.
Keunggulan empat gol tandang merupakan aset sangat besar.
Oleh karena itu, Klopp melakukan rotasi pemain untuk pertandingan melawan Zenit Saint Petersburg.
Beberapa pemain inti yang bermain melawan Mönchengladbach pekan lalu tidak masuk formasi pemain utama, bahkan ada yang tidak tercantum dalam daftar pemain.
Bahkan Zhou Yi pun tidak menjadi starter, hanya masuk daftar pemain.
Baru 16 menit pertandingan berlangsung, Hulk sudah mencetak gol pembuka untuk Zenit Saint Petersburg.
Zenit Saint Petersburg yang berjuang di ujung tanduk memulai pertandingan dengan baik.
Namun di menit ke-38, mantan kapten Sebastian Kehl yang menggantikan Sven Bender sebagai starter, menyundul bola dari umpan silang Großkreutz untuk menyamakan skor Borussia Dortmund.
Sekarang agregat kedua tim adalah 5-3, Borussia Dortmund masih unggul dua gol atas Zenit Saint Petersburg.
Di babak pertama, kedua tim tidak mencetak gol lagi.
Babak kedua baru saja dimulai, Spalletti langsung melakukan penyesuaian pergantian pemain, dia masih belum menyerah.
Meskipun harapannya tipis, Zenit Saint Petersburg menunjukkan keberanian mereka.
Pada menit ke-62, Spalletti kembali mengganti pemain untuk terus meningkatkan serangan, dia sudah mengambil keputusan berani.
Di menit ke-73, serangan Zenit Saint Petersburg akhirnya membuahkan hasil. Pemain pengganti penyerang Langdon yang baru masuk 10 menit sebelumnya, menerima operan dari bek Italia Criscito, kembali membuat Zenit unggul skor. Agregat 4-5, hanya tertinggal satu gol.
Masih ada sekitar dua puluh menit pertandingan tersisa. Jika Zenit Saint Petersburg bisa mencetak dua gol lagi dan mencegah Dortmund mencetak gol, mereka bisa membalikkan agregat menjadi 6-5 untuk mengeliminasi Dortmund.
Tapi lawan mereka juga bukan tiang kayu yang statis.
Klopp melihat semangat Zenit yang melonjak setelah gol mereka, segera melakukan penyesuaian pergantian pemain.
Dia memasukkan Zhou Yi menggantikan Mkhitaryan.
Setelah masuk, Zhou Yi menggunakan operan untuk mengendalikan ritme permainan, perlahan memperlambat tempo pertandingan dan menggagalkan rencana serangan cepat Zenit.
Pertandingan kembali memasuki ritme khas Borussia Dortmund.
Setelah itu, Klopp kembali melakukan pergantian pemain, namun dua pergantian terakhir ini tidak memiliki makna taktik yang signifikan. Alasan utamanya lebih untuk mengulur waktu.
Hingga pertandingan berakhir, Zenit Saint Petersburg tidak berhasil mencetak satu gol pun lagi.
Tentu saja, Borussia Dortmund juga tidak mencetak gol.
Pada akhirnya, Borussia Dortmund kalah 1-2 di kandang sendiri dari Zenit Saint Petersburg, tetapi tetap lolos dengan agregat 5-4 dan meraih tiket ke perempat final.
Meski kalah dalam pertandingan ini, suasana hati Klopp tidak terganggu. Ia menilai timnya sukses lolos sekaligus memberikan istirahat yang cukup bagi pemain kunci, menjadikan ini pertandingan yang sangat sukses.
……
Sehari kemudian, dua pemain China lainnya juga tampil di Champions Eropa.
Chelsea menjamu Juventus di kandang sendiri, sementara Schalke 04 bertandang ke Real Madrid.
Pertandingan antara Schalke 04 dan Real Madrid tidak menyisakan ketegangan. Schalke 04 jelas tidak mungkin melaju lebih jauh.
Justru pertandingan Juventus vs Chelsea-lah yang menciptakan ketegangan.
Karena leg pertama berakhir imbang 1-1, Chelsea memiliki keunggulan gol tandang, namun Juventus juga masih punya peluang. Di leg kedua yang digelar di kandang lawan, Juventus memiliki 90 menit untuk mengejar gol tandang.
Cukup dengan mencetak satu gol tandang, mereka bisa menetralisir keunggulan gol tandang Chelsea. Selanjutnya persaingan akan ditentukan oleh agregat gol.
Namun untuk mencapai target ini, mereka harus berhadapan dengan kiper Chelsea, Sun Pan.
Sebelum pertandingan ini, Sun Pan sudah kembali "melontarkan kata-kata provokatif" saat diwawancarai: "Juventus mau mencetak gol? Jangan bercanda, ini merendahkanku?!"
Hampir setahun di London, suporter Chelsea dan media London sudah paham karakter Sun Pan. Awalnya suporter tidak menyukainya karena pendahulunya adalah Cech - kiper rendah hati dan sopan yang sudah lama membela Chelsea. Mereka terbiasa dengan gaya kiper Chelsea seperti itu.
Tiba-tiba muncul Sun Pan dengan kepribadian yang 180 derajat berbeda dari Cech, wajar jika awalnya mereka merasa tidak nyaman dan sulit menerima.
Perlahan-lahan, performa gemilang Sun Pan di lapangan berhasil menaklukkan para peragu. Suporter mulai terbiasa dan menerima sosok Sun Pan yang "tidak terlalu mirip orang China pada umumnya" - tidak malu-malu seperti stereotip kebanyakan orang China.
Berbeda dengan suporter, media London justru menyukai Sun Pan sejak awal karena mulut besarnya yang selalu menyediakan bahan sensasi untuk dikembangkan.
Bagaimana mungkin media London tidak menyukainya?
Kali ini pun, pernyataan Sun Pan langsung dibesar-besarkan oleh media London.
Berbagai judul bombastis bermunculan.
Jika terjadi pada pemain lain, 90% pasti akan mengklarifikasi.
Tapi tidak dengan Sun Pan. Ia tidak melakukan hal itu.
Dia malah senang media menggembar-gemborkan hal ini. Namanya yang sering muncul di media memberi Sun Pan rasa pencapaian.
Hasilnya, reputasi Sun Pan di kalangan suporter Juventus sangat buruk. Suporter Juventus mengecamnya karena tidak menghormati lawan, bahkan ada yang berharap tim mereka bisa menaklukkan gawang Sun Pan dalam pertandingan, mengeliminasi Chelsea, lalu mempermalukannya habis-habisan.
Ucapan Sun Pan juga memicu diskusi di internet dalam negeri China. Di China sendiri, cukup banyak suporter Juventus yang tentu merasa tidak nyaman dengan pernyataannya.
Karakter flamboyan Sun Pan memang sudah tidak disukai, apalagi dengan pernyataan kontroversialnya yang memberi amunisi bagi orang itu untuk mencacinya.
Namun selain suporter Juventus, mayoritas suporter China justru mendukung Sun Pan.
Mereka berpendapat meski terkadang ucapan Sun Pan terkesan arogan dan penuh kesombongan, hal itu justru mencerminkan ketulusan karakternya. Keasliannya yang tidak dibuat-buat membuat publik merasakan kehangatan, seolah melihat makhluk hidup-hidup bukan idola palsu.
Mereka lebih memilih menyukai sosok tidak sempurna dengan segala kekurangannya.
Tentu masalah sepak bola akhirnya harus diselesaikan di lapangan hijau.
Segala kontroversi harus berujung pada hasil akhir pertandingan.
Dalam laga Chelsea vs Juventus, Eto'o mencetak gol pembuka hanya dalam empat menit pertama, bagai menyiram air dingin di kepala Juventus.
Namun hal ini tidak berhasil memadamkan semangat Juventus, sebaliknya mereka justru bermain lebih lepas setelah kebobolan ini.
Melancarkan serangan gencar ke gawang Chelsea.
Pada momen ini, Sun Pan menjadi pemeran utama dalam pertandingan.
Ia terus-menerus melakukan penyelamatan spektakuler, menjaga gawang tetap bersih.
Baru 40 menit pertandingan berjalan, dia sudah melakukan tiga penyelamatan krusial.
Meski sebelum pertandingan dia mengucapkan kata-kata sombong yang membuat para suporter Juventus kesal. Yang lebih menyebalkan adalah performa gemilangnya yang benar-benar mengamini ucapan tersebut...
Aksi heroik Sun Pan membeli waktu bagi Chelsea untuk bangkit dari gempuran gencar Juventus.
Kemudian di menit ke-42, mereka memanfaatkan tendangan pojok untuk mencetak gol melalui sundulan bek Tim Cahill, mengubah skor menjadi 2-0.
Secara agregat, Chelsea unggul 3-1 atas Juventus.
Masih tersisa satu babak pertandingan.
Kecuali Juventus bisa mencetak dua gol dalam 45 menit tersisa, situasi sudah hampir pasti.
Juventus tentu tidak rela menerima kekalahan. Setelah bertahun-tahun di lembah keterpurukan, masa iya baru kembali ke Champions Eropa langsung tersingkir di babak pertama?
Di babak kedua, Juventus terus menggempur gawang Chelsea.
Sementara Chelsea memilih bermain bertahan dan melakukan serangan balik.
Sun Pan menghadapi lebih banyak tembakan dari Juventus.
Tapi meski begitu, gawang yang dijaga Sun Pan masih belum kebobolan.
Hingga menjelang akhir pertandingan, skor tetap 2:0 tanpa perubahan.
Setiap kali berhasil melakukan penyelamatan, Sun Pan terus-menerus membuat gerakan provokatif ke lawan, memicu sorakan dari suporter Chelsea di tribun - kini fans The Blues sepenuhnya menerima sosok Sun Pan yang flamboyan ini, bahkan menyukai keberaniannya yang berada di pihak mereka.
Hingga pertandingan berakhir, Juventus gagal mencetak satu gol pun.
Mereka melakukan total 12 tembakan selama pertandingan, 9 diantaranya masuk dalam bingkai gawang, kualitas serangan yang sebenarnya cukup tinggi.
Tapi tak satu pun menjadi gol.
Usai pertandingan, kamera TV langsung menyorot close-up Sun Pan.
Dalam close-up tersebut, Sun Pan mengangkat kedua tinju untuk merayakan kemenangan.
Dia benar-benar menepati "ombong" yang diucapkannya sebelum pertandingan - tidak membiarkan Juventus mencetak satu gol pun.
