Setiap Derbi Ruhr selalu memenuhi tribun penonton, apalagi pertandingan Derbi Ruhr hari ini mungkin juga menentukan perebutan gelar liga musim ini.
Andai saja pertandingan Bayern München tidak dimulai pada waktu yang sama dengan Borussia Dortmund, mungkin beberapa pemain Bayern München akan menonton pertandingan ini di depan televisi.
Westfalenstadion sudah penuh sesak, memandang ke sekeliling hamparan kuning-hitam mendominasi.
Ada juga suporter Schalke 04, tapi sangat tidak mencolok, berada di tribun paling atas yang terjauh dari lapangan.
Meskipun kedua kota berdekatan, suporter kedua tim tidak suka menonton langsung di kandang lawan, sehingga pertandingan tandang dalam Derbi Ruhr selalu lebih sulit.
Dalam sejarah Bundesliga kedua tim telah bertemu delapan puluh tiga kali, Dortmund unggul tipis dengan rekor tiga puluh kemenangan, dua puluh empat seri, dan dua puluh sembilan kekalahan - menunjukkan betapa kerasnya Derbi Ruhr.
Di kandang sendiri, Dortmund tetap mendominasi dengan rekor delapan belas kemenangan, dua belas seri, dan sebelas kekalahan. Ini membuktikan bahwa pertandingan tandang dalam Derbi Ruhr memang lebih sulit.
Karena pada leg pertama Derbi Ruhr di liga sebelumnya terjadi insiden di mana suporter ekstrem Borussia Dortmund melemparkan kembang api ke tribun, dan setelah pertandingan terjadi konflik antar suporter kedua kubu, suasana sudah sangat tegang bahkan sebelum pertandingan ini dimulai. Untuk menjaga keamanan lapangan, pihak Borussia Dortmund telah mengerahkan 3.000 polisi yang bertugas di dalam dan luar stadion guna memastikan tidak terjadi kejadian tak terduga.
Mengingat suporter Borussia Dortmund telah beberapa kali membuat masalah musim ini, klub sebenarnya sangat khawatir. Jika terjadi insiden lagi, kemungkinan besar akan dikenakan hukuman larangan penonton di kandang sendiri oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB).
Suporter Borussia Dortmund selalu menjadi kebanggaan klub. Mereka merupakan kelompok paling fanatik dan loyal di seluruh Eropa. Namun sambil menikmati manfaat dukungan dari suporter fanatik, klub Borussia Dortmund juga harus menanggung masalah dan tekanan yang ditimbulkan oleh suporter ekstrem.
……
Karena kedua tim sudah saling sangat mengenal, tidak ada proses saling menguji taktik sama sekali sejak pertandingan dimulai.
Baru empat menit berjalan, Huntelaar sudah langsung menembak dari jarak 10 meter depan gawang setelah menerima umpan. Hasilnya sedikit melambung, membuat para suporter Borussia Dortmund hampir terjengkang.
Ini juga menunjukkan tekad Schalke 04. Meskipun bermain di kandang lawan sulit, mereka tetap berusaha meraih kemenangan.
Tentu saja, Borussia Dortmund juga bukan boneka kayu yang tidak bereaksi. Setelah mendapat serangan mengancam dari orang itu, Dortmund tentu harus membalas.
Dua menit kemudian, Reus melakukan umpan silang dari sayap. Mark berhasil merebut bola di area tengah, tetapi meski sama sekali tidak dijaga, sundulannya malah melenceng.
Dua menit berikutnya, pemain Schalke 04 yaitu Goretzka melepaskan tendangan jauh di depan area penalti yang langsung diamankan oleh Weidenfeller.
Yan Min dan Reus bertukar posisi. Dari sayap kanan, Yan Min mengirimkan umpan melengkung. Sven Bender menyundul bola ke gawang di area tengah, namun bola kembali melenceng ke sebelah kanan tiang gawang...
"Sejak pertandingan dimulai, kedua tim sama sekali tidak bermain konservatif. Ini benar-benar pertukaran serangan langsung! Hanya di hadapan lawan yang sangat dikenal seperti inilah kita bisa menyaksikan pertandingan seperti ini. Meski ini laga krusial, kedua tim tidak mau kehilangan momentum psikologis..." ujar Marcel Leif.
Seiring dengan intensitas serangan balik, bubuk mesiu di lapangan perlahan mulai mengental.
Menit ke-23, Reus mengangkat lengan saat duel udara sehingga terjadi kontak siku. Wasit memberikan pelanggaran dan memberinya kartu kuning.
Borussia Dortmund sudah mendapatkan kartu kuning, Schalke 04 tentu tidak mau kalah. Dalam hal intensitas, Derbi Ruhr adalah yang terpanas di seluruh Jerman. Tak lama kemudian, Draxler melakukan pelanggaran saat melakukan sliding tackle di lini belakang dan juga menerima kartu kuning. Yang dijatuhkannya adalah Zhou Yi. Meski mendapat kartu kuning setelah menyapu hingga terjatuh, Draxler sama sekali tidak menunjukkan sikap rekonsiliasi. Dia langsung berbalik dan pergi.
Zhou Yi dibantu berdiri oleh rekan setimnya.
"Kamu baik-baik saja, Zhou Yi?" tanya rekan setim dengan penuh perhatian.
Zhou Yi menggeleng: "Masih bisa, aku menghindar tepat waktu."
"Bocah itu jelas sengaja menargetmu!" seseorang melotot marah ke arah Draxler di kejauhan.
Draxler sama sekali tidak menghiraukan tatapan penuh amarah para pemain Borussia Dortmund, bahkan terlihat agak sombong.
"Tidak apa-apa." Zhou Yi menepuk-nepuk bahu rekan setimnya, justru menghibur mereka.
Pertandingan berlanjut. Saat bola mati, Draxler mendekati Zhou Yi sambil menutup mulut dan berkata dengan geram: "Tadi jatuh sakit tidak? Jangan tersinggung, inilah Derbi Ruhr. Kalau tidak tahan, minta saja ditarik keluar!"
Mendengar ini, Zhou Yi berpaling ke Yang Muge di sampingnya dan sengaja berbahasa Jerman: "Lao Yang, kenapa teman baikmu ini kekanak-kanakan sekali?"
Yang Muge terdiam, sementara Draxler yang mendengar kalimat ini langsung protes: "Siapa yang kau bilang kekanak-kanakan?"
Zhou Yi tersenyum padanya tanpa bersuara.
Menyaksikan dua temannya saling beradu strategi di lapangan, Yang Muge tidak bisa berbuat apa-apa.
Sejak di tim muda, dia sudah tahu Draxler memendam "kebencian" pada Zhou Yi dan selalu sinis padanya.
Tapi itu urusan pribadi mereka. Draxler adalah temannya, Zhou Yi juga temannya, namun dia tak perlu memaksa kedua temannya itu bersahabat. Mereka semua sudah dewasa, jangan bertingkah kekanak-kanakan.
……
Pertandingan berlanjut, hanya sedikit yang menyadari percekcokan Draxler dan Zhou Yi tadi.
Namun tak lama kemudian beberapa orang mulai memperhatikan perubahan kecil posisi Zhou Yi di lapangan - dia bertukar posisi dengan Sven Bender.
Awalnya posisi Zhou Yi cukup fleksibel, saat berdampingan dengan Sven Bender tidak terpaku di kiri atau kanan.
Tapi setelah pertandingan dimulai kembali, Zhou Yi konsisten di satu sisi dan jarang berpindah.
Penyesuaian posisi ini mengubah lawannya dari Yang Muge menjadi Draxler.
Perubahan kecil posisi ini, setelah disadari, hanya dianggap upaya Zhou Yi menghindari pertahanan Yang Muge.
Ini wajar.
Setiap Derbi Ruhr, Yang Muge selalu melakukan pertahanan ketat terhadap Zhou Yi. Zhou Yi harus mengerahkan segala upaya untuk melepaskan diri dari kawalan Yang Muge. Pada Derbi Ruhr sebelumnya, pelatih Schalke 04 Jens Keller meninggalkan taktik ini dan menggantinya dengan gelandang bertahan muda Neustädter untuk menjaga Zhou Yi.
Hasilnya, pertandingan itu menjadi bencana bagi Neustädter. Postur tubuh tinggi Neustädter sama sekali tidak bisa mengimbangi Zhou Yi yang bertubuh lebih pendek namun lincah. Keunggulan fisik Neustädter tidak mendapatkan kesempatan untuk dimanfaatkan di hadapan Zhou Yi.
Saat itu Schalke 04 kebobolan hanya 14 menit setelah kick-off, dan kebobolan itu berawal dari Neustädter yang kehilangan kawalan terhadap Zhou Yi.
Zhou Yi mencetak gol penentu kemenangan dalam pertandingan tersebut, juga setelah melepaskan diri dari kawalan Neustädter sebelum menembak.
Dalam pertandingan itu, Schalke 04 KALAH 1-3 dari Borussia Dortmund di kandang sendiri. Performansi Neustädter jelas jauh dari memuaskan. Bahkan Neustädter tidak menyelesaikan pertandingan dan diganti oleh Jens Keller.
Setelah pertandingan, media Gelsenkirchen mengkritik penempatan pemain dan pengaturan taktik Jens Keller selama laga. Masalah terbesarnya dianggap sebagai keputusan menggunakan Neustädter untuk menjaga Zhou Yi - di hadapan Zhou Yi yang lincah dan licik, Neustädter bagaikan kaleng berkarat yang kaku.
Dalam Derbi Ruhr kali ini, pelatih kepala Schalke 04 masih Jens Keller. Kali ini dia akhirnya tidak mengulangi kesalahan sebelumnya, meskipun Neustädter juga tampil sebagai starter, namun sebelum pertandingan dia menetapkan Yang Muge untuk menjaga Zhou Yi, dari segi posisi di lapangan, keduanya memang berhadapan langsung.
Setelah kick-off, pembatasan Yang Muge terhadap Zhou Yi cukup sukses, meskipun kedua tim saling serang habis-habisan, setidaknya dia berhasil mencegah Zhou Yi memberikan umpan terakhir yang mematikan.
Tapi sekarang dengan pertukaran posisi ini, Zhou Yi menjadi lebih dekat dengan Draxler.
Draxler memang pemain penyerang, tapi saat tim sedang bertahan, dia juga harus mengambil tugas defensif, kalau tidak bagaimana dia bisa menyapu Zhou Yi tadi?
Ketika Zhou Yi kembali menguasai bola, dia tidak langsung mengoper, melainkan mencoba menggiring maju.
Di jalur giringannya, tepat berdiri Draxler yang sedang mundur bertahan.
Menghadapi Zhou Yi, dia bersemangat ingin memberikan pelajaran berharga lagi.
Saat keduanya bertemu, Zhou Yi menarik bola ke kanan dengan kaki kiri, menunjukkan tanda-tanda ingin menembus sisi kanan, secara alami Draxler menggeser pusat gravitasi mengikuti.
Tapi tepat saat berat badannya miring ke sana, kaki kiri Zhou Yi yang menarik bola tiba-tiba menghentak bola kembali ke kiri menggunakan punggung kaki luar!
Bersamaan dengan itu, Zhou Yi cepat-cepat mengubah arah, berusaha menembus dari sisi kiri!
Pada saat ini, Draxler sudah tidak sempat lagi mengubah pusat gravitasinya.
Tapi dia juga tidak mau melihat Zhou Yi melewatinya. Dalam kepanikan, dia menjegal kaki dan menarik tangan, memaksa Zhou Yi yang hendak menembus tetap berada di sampingnya.
Zhou Yi yang sadar tak bisa melepaskan diri dari "cengkeraman" Draxler, memilih berhenti dan membentangkan kedua tangannya, membiarkan bola melintas di depannya.
Pelanggaran tarik-menarik yang begitu jelas, dia yakin wasit utama pertandingan ini pasti melihatnya.
Benar saja, peluit segera berbunyi di belakangnya, disusul siulan dari tribun penonton - suporter Borussia Dortmund yang menyoraki Draxler.
"Draxler melakukan dua pelanggaran beruntun dalam waktu singkat! Dia harus hati-hati, dia sudah punya satu kartu kuning!" komentar Marcel Leif. "Wasit mungkin mempertimbangkan hal ini, kali ini hanya memberi peringatan lisan tanpa mengeluarkan kartu. Bagaimanapun, Draxler tetap harus waspada..."
Kali ini Draxler tidak menunjukkan sikap sombong seperti setelah pelanggaran sebelumnya. Menghadapi peringatan lisan wasit, dia hanya bisa terus mengangguk mengakui kesalahan.
Dia bukan orang bodoh yang mau memprovokasi wasit.
Untung wasit memberikan kelonggaran.
Saat berbalik, dia melihat Zhou Yi di sampingnya sedang tersenyum sinis padanya.
Sikap Draxler yang tampak sangat kooperatif mengakui kesalahan di depan wasit utama, langsung lenyap. Ia melirik Zhou Yi dengan penuh kebencian.
