Kebetulan yang mencolok, pertandingan Borussia Dortmund bertandang ke Stuttgart dan Bayern München menjamu Hoffenheim dijadwalkan pada waktu yang bersamaan.
Bagi mereka yang memantau situasi perebutan juara liga, mereka harus kembali memegang remote control dan terus berpindah antara dua saluran televisi.
Sedangkan suporter kedua tim yang menonton langsung di stadion, harus menyiapkan radio untuk mendapatkan update skor sambil fokus menyaksikan pertandingan.
Harus diakui, pertandingan Borussia Dortmund lebih menantang. Meskipun lawan mereka Stuttgart berada di peringkat lebih rendah dibanding Hoffenheim (lawan Bayern), justru karena posisi klasemennya yang terpuruk inilah mereka sulit dikalahkan.
Sebagai tim tradisional kuat Bundesliga, performansi Stuttgart musim ini sangat buruk dan terperosok dalam rawa degradasi. Patut diketahui, dua musim lalu Stuttgart masih menduduki peringkat keenam Bundesliga dan lolos ke Liga Europa. Kini mereka terancam terdegradasi ke liga dua, sungguh memprihatinkan.
Dalam 10 pertandingan terakhir, Stuttgart hanya meraih satu kemenangan dengan total lima poin. Mereka berada di peringkat kedua terbawah, hanya unggul tiga poin dari Brunswick yang menjadi juru kunci klasemen.
Pada awal musim, pelatih Stuttgart Labadia diberhentikan karena tiga kekalahan beruntun. Pelatih tim muda Schneider mengambil alih, namun kemudian Schneider mengalami delapan kekalahan beruntun di liga dan diberhentikan pada pertandingan liga ke-24. Legenda pelatih Belanda Stevens kemudian menggantikan. Di bawah Stevens, Stuttgart meraih satu kemenangan, satu seri, dan satu kekalahan. Saat ini, Stuttgart masih menghadapi kesulitan besar untuk lolos dari degradasi di bawah kepemimpinan Stevens.
Pada pertemuan pertama kedua tim musim ini, Borussia Dortmund menghancurkan lawan 6-1 di kandang sendiri. Namun situasi sudah berubah. Kondisi kedua tim saat pertemuan pertama sangat berbeda dengan keadaan sekarang. Stuttgart yang terperosok di zona degradasi pasti tidak akan membiarkan Dortmund lepas dengan mudah di kandang mereka.
Dortmund sendiri juga memiliki masalah internal. Setelah periode tenang, tim kembali dihantam cedera. Piszczek mengalami masalah otot selama latihan dan kemungkinan besar absen di pertandingan akhir pekan. Aubameyang dan Weidenfeller juga absen latihan karena masuk angin, keikutsertaan mereka di pertandingan akhir pekan masih dipertanyakan.
Faktor lain adalah jadwal Champions Eropa di pertengahan pekan depan yang pasti akan mengganggu konsentrasi Dortmund. Meski Klopp tidak melakukan perubahan taktik khusus, sulit menjamin para pemain tidak terpikir untuk mempertimbangkan pertandingan tersebut dalam benak mereka.
Berbeda dengan Borussia Dortmund yang harus melakukan penyesuaian formasi secara terpaksa, Bayern München jauh lebih tenang. Karena pertandingan Champions Eropa pertengahan pekan depan, mereka juga akan melakukan beberapa rotasi pemain di liga akhir pekan ini, tapi ini semua merupakan inisiatif mereka sendiri. Ditambah dengan ketebalan bangku cadangan Bayern München, bahkan dengan rotasi, kemampuan tim tidak akan terganggu. Di kandang sendiri melawan tim seperti Hoffenheim yang tidak memiliki ambisi khusus, seharusnya tidak ada masalah besar.
……
Sebelum berangkat ke kandang lawan, Borussia Dortmund merilis daftar pemain untuk pertandingan ini. Piszczek yang sebelumnya bermasalah dengan otot masuk dalam daftar. Selain dia, Aubameyang dan Weidenfeller juga termasuk dalam daftar. Tapi belum pasti apakah akan menjadi starter.
Daftar cedera masih diisi wajah-wajah lama: Subotic, İlkay Gündoğan, dan Kuba, ditambah Schmelzer yang baru saja cedera.
Ini sudah termasuk periode dengan jumlah pemain cedera relatif sedikit yang dialami Dortmund musim ini.
Ketika starting line-up diumumkan dua jam sebelum pertandingan, orang-orang menyadari Piszczek dan Aubameyang tidak masuk dalam formasi pemain utama.
Weidenfeller tampaknya sudah bebas dari gangguan cedera dan tampil sebagai starter.
Sejak awal pertandingan, Stuttgart langsung menerapkan pressing area depan yang agresif dan lari marathon untuk menekan Dortmund, sekaligus menciptakan kesempatan mencetak gol untuk diri mereka sendiri.
Di bawah pressing ganas mereka, lini pertahanan Dortmund terlihat cukup kerepotan.
Dalam situasi tidak ada satu pun rekan setim di area depan, Mats Hummels langsung melakukan tendangan jauh ke depan setelah menguasai bola. Hasilnya tentu tidak ada yang bisa menerima bola itu, sepak bola langsung melambung keluar dari garis lapangan Stuttgart.
"Apa yang dipikirkan Hummels? Di depan tidak ada pemain Dortmund sama sekali, mengapa dia menendang ke depan?" Marcel Leif juga tidak mengerti.
"Pressing Stuttgart membuat Hummels panik. Bola ini sama sekali bukan umpan panjang untuk memulai serangan, tapi membersihkan bola kan?" kata Duan Xin.
Ini adalah taktik khusus Stevens yang dirancang untuk Borussia Dortmund. Stevens pernah dua kali melatih Schalke 04, pada tahun 1997 berhasil membawa Schalke 04 meraih juara Piala UEFA Eropa, bisa dibilang pelatih legendaris Schalke 04.
Terakhir kali dia melatih Schalke 04 adalah dari tahun 2011 hingga 2012, tepat saat melawan Dortmund yang sekarang. Jadi dia tidak asing dengan Dortmund ini, wajar jika bisa merancang taktik yang menyasar.
Menyasar masalah ketidaksempurnaan formasi lini pertahanan Dortmund saat ini, dia menyuruh pemain Stuttgart terus melakukan pressing di area depan untuk memaksa mereka melakukan kesalahan. Di satu sisi untuk menekan serangan Dortmund - pertahanan tidak stabil, Dortmund pasti tidak bisa berusaha sekuat tenaga saat menyerang, selalu ragu-ragu; di sisi lain juga untuk menciptakan kesempatan serangan balik langsung bagi Stuttgart.
Harus diakui, Stevens memang seorang pelatih yang sangat memahami Borussia Dortmund. Taktiknya ini sangat efektif untuk Dortmund saat ini...
Pressing beruntun di area depan memberikan tekanan besar pada lini pertahanan Borussia Dortmund.
Akhirnya di menit kesembilan, melalui serangkaian pressing di area depan, Stuttgart memaksa pemain Dortmund hanya bisa melakukan operan mundur. Namun jarak antar pemain yang terlalu rapat justru menyulitkan proses pengoperan bola.
Ketika Sven Bender menguasai bola di lini belakang dan menghadapi pressing pemain Stuttgart, di sekitarnya ada Mats Hummels dan Sokratis Papastathopoulos. Tapi jarak antara mereka mungkin hanya 2-3 meter.
Sven Bender ingin mengoper bola mundur ke Hummels, tapi karena jarak terlalu dekat, ia tidak berani memberikan daya yang cukup.
Di bawah gangguan gelandang Stuttgart Gentner, operan mundurnya terlalu lemah. Bahkan sebelum sampai ke kaki Hummels, Gentner sudah menyambar bola dengan langkah cepat!
"Wooooooh!"
Mercedes-Benz Arena, kandang Stuttgart, bergemuruh sorakan gembira saat Gentner berhasil merebut bola.
Perampokan bola Gentner juga membuat Hummels kelabakan. Dengan gerak tipu sederhana, Gentner berhasil mengecoh Hummels dan meninggalkannya tertinggal.
Gentner melewati Mats Hummels dan menyerbu area penalti, melakukan tendangan chip tepat sebelum titik penalti.
Bola melewati kiper Weidenfeller yang keluar, menyentuh bagian dalam tiang gawang kanan dan masuk ke gawang!
"TOOOOOOOOOOOR!!! Belum sepuluh menit pertama, Stuttgart sudah unggul! Gentner! Serangan pressing di area depan yang cantik!"
……
"Sialan!" Klopp murka dan memukul atap bangku cadangan setelah kebobolan.
Dia tahu tim juru kunci sulit dihadapi, tapi tak menyangka akan kebobolan sebelum sepuluh menit pertama.
Harus diakui, pengaturan taktik Stevens benar-benar di luar perkiraannya. Tak disangka Stuttgart menggunakan pressing gila di area depan untuk melawan Dortmund, dan itu cukup efektif...
Jujur saja, dia kesulitan mencari solusi menghadapi pressing seperti ini.
Ini membuatnya semakin murka.
Stevens seperti memukul tepat di titik lemahnya.
Klopp menoleh ke Stevens yang berdiri di depan bangku cadangan Stuttgart. Mereka rival lama sejak era Derbi Ruhr.
Dulu di Derbi Ruhr, Klopp selalu menang. Stevens akhirnya dipecat karena perform buruk saat melatih Schalke 04. Rupanya meski sudah tidak melatih Schalke, dia tetap mempelajari Dortmund...
……
"Borussia Dortmund kebobolan..." Kabar ini cepat menyebar di bangku cadangan Bayern München.
Guardiola di sebelah juga mendengarnya dari bisikan rekan-rekannya.
Ia tidak bereaksi. Justru para pelatih di sampingnya terlihat antusias.
Analisis pra-pertandingan menyebut meski Dortmund lolos dari Schalke 04, Stuttgart sebagai klub degradasi tetap menjadi tantangan. Di akhir musim, klub degradasi bahkan membuat Bayern München waspada.
Faktanya pertandingan sesuai prediksi. Sejak awal Dortmund terjebak di rawa pertandingan tandang, kini kebobolan... kabar baik!
Berbeda dengan Dortmund yang kerepotan, Bayern München di kandang sendiri bermain mudah dan alami. Meski belum mencetak gol, dominasi mereka menjanjikan gol segera tercipta.
……
Usai kebobolan, Dortmund mencoba serangan balik. Menit ke-12, Großkreutz yang menggantikan Piszczek di sayap kanan menyodorkan umpan mundur. Mark menembak keras di depan area penalti, tapi dihalau bek Stuttgart ke garis lapangan.
Dua menit kemudian, tendangan jauh Reus di depan kotak penalti kembali ditepis kiper Stuttgart Ulreich ke garis lapangan.
Tapi serangan balik Borussia Dortmund tidak membuahkan hasil, malah memberi kesempatan Stuttgart untuk melakukan serangan balik.
Di menit ke-19, Traoré menguasai bola di sisi kanan area penalti. Berhadapan dengan bek kiri Dortmund, Durm yang maju menekan, Traoré melakukan akselerasi dan PENEROBOSAN PAKSA!
Satu dribble, lalu menggunakan tubuhnya untuk mendesak Durm ke samping, berhasil masuk ke area penalti!
"Traoré! Dia masuk, Bahaya!" teriak Duan Xin.
Sebelum suara itu reda, Traoré sudah membawa bola mendekati gawang. Setelah memancing Weidenfeller keluar, dia memilih untuk memberikan umpan silang.
Bola menyelinap di antara kaki Hummels yang menyapu saat mundur bertahan dan kaki Weidenfeller yang berusaha menutup sudut, mendarap di depan pemain Stuttgart, Harnik yang sudah standby di depan gawang. Harnik menghadapi gawang kosong dari jarak dekat, dengan sentuhan kail kakinya, bola pun masuk ke jala!
"2:0!!! Stuttgart unggul dua gol di kandang sendiri! Borussia Dortmund mendapat pukulan berat!"
Seluruh Mercedes-Benz Arena bergemuruh sorakan suporter Stuttgart.
Di momen genting lolos dari degradasi, jika Stuttgart bisa mengalahkan Borussia Dortmund di kandang sendiri, bukan hanya mendapatkan tiga poin berharga tetapi juga meningkatkan moral dan kepercayaan diri tim - faktor krusial untuk perjalanan mereka menyelamatkan diri dari degradasi.
Stadion Mercedes-Benz bagaikan gunung berapi yang sedang meletus. Para pemain Borussia Dortmund terjebak di kawah, terpanggang di atas lava panas membara, seolah berada di neraka.
