"Zhou Yi umpan terobosan, kesempatan bagus! Yan Min!" Duan Xin berseru antusias. "Yan Min menerobos! Bagus! Ini kesempatan Dortmund! Tembakan! Gol!!! Yan Min mengurangi ketertinggalan untuk Dortmund!! Kombinasi umpan dan pergerakan Zhou Yi-Yan Min sangat kompak, timing operan dan pergerakan posisi tepat sempurna, akhirnya menciptakan gol spektakuler ini!"
Usai mencetak gol, Yan Min berlari gembira ke Zhou Yi yang memberinya assist. Zhou Yi sudah dikerubungi rekan setimnya, mereka berpelukan dengan riang.
Meski belum menyamakan skor, gol ini sangat krusial. Memulihkan kepercayaan diri para pemain sekaligus memberi efek menenangkan.
Sekarang menit ke-30 pertandingan, hanya tertinggal satu gol. Masih ada 60 menit tersisa untuk menyamakan skor bahkan membalikkan keadaan!
"Yan Min! Dia mencetak gol krusial untuk Dortmund! Tapi sebagian besar pujian patut diberikan pada Zhou Yi yang mengoper. Ini assist ke-20 Zhou Yi di liga musim ini! Di klasemen assist, dia jauh meninggalkan pemain kedua Robert Firmino dari Hoffenheim yang baru memiliki 10 assist..." Marcel Leif berkomentar. "Selisih tiga kali lipat antara pertama dan kedua, tak ada yang meragukan status Zhou Yi sebagai gelandang terbaik Bundesliga saat ini? Bahkan kualitasnya sudah melampaui level Bundesliga. Bertahan di sini tak lagi memberi tantangan, menurutku dia harus mencari kompetisi baru..."
……
“Dan ketika kabar gol Borussia Dortmund baru saja sampai ke Allianz Arena, Bayern München juga sedang mengorganisir serangan balik.”
“Mungkin termprovokasi oleh gol Hoffenheim, mungkin tersadar oleh gol Hoffenheim. Yang pasti sejak kebobolan, gelombang serangan Bayern München semakin ganas.”
“Akhirnya di menit ke-31, Xherdan Shaqiri mengirimkan umpan diagonal akurat dari sayap kanan, striker tengah Robert Lewandowski menyundul keras di depan gawang dan menaklukkan pintu Hoffenheim!”
“Tribun penonton yang baru saja mengeluarkan siulan karena gol Dortmund, kini berubah menjadi sorakan.”
“Robert Lewandowski!! Dia menyamakan skor untuk Bayern München! Ini gol yang sangat penting!! Hanya 8 menit setelah Hoffenheim unggul, Bayern München langsung menyamakan kedudukan!”
“Melihat gol Lewandowski, Mario Götze yang duduk di bangku cadangan melompat sambil mengepalkan tangan dan bersorak bersama rekan setim.”
“Karena akan menghadapi pertandingan Champions Eropa melawan Manchester United, Guardiola melakukan penyesuaian formasi. Götze yang mencetak gol di dua pertandingan beruntun dan sedang dalam kondisi puncak ditempatkan di bangku cadangan. Ini strategi Guardiola untuk mengoptimalkan perannya saat melawan MU.”
“Sedangkan di liga melawan Hoffenheim yang kemampuannya tidak terlalu kuat, tidak perlu menurunkan Götze sebagai pemain utama.”
Meskipun ini adalah bentuk kepercayaan terhadapnya, dalam hati Götze sendiri tidak senang berada di bangku cadangan. Dengan kondisi yang sedang baik seperti sekarang, tentu dia ingin bermain terus menerus untuk mempertahankan performa. Jika memungkinkan, dia berharap bisa bermain di semua pertandingan.
……
Begitu Borussia Dortmund mencetak gol, Bayern München juga langsung membalas dengan gol.
Para pelatih Borussia Dortmund sudah mengetahui kabar ini, namun karena baru saja mencetak gol, semangat mereka masih tinggi sehingga tidak terlalu memikirkan berita tersebut.
Tepat tiga menit kemudian, kabar gol kembali datang dari Allianz Arena – Rafinha melakukan umpan silang dari garis dasar, Xherdan Shaqiri dengan gesit menyarang ke dalam area penalti. Robert Lewandowski mengontrol bola di area tengah lalu mengoper ke samping untuknya. Shaqiri yang datang terlambat menendang dengan kaki kanan dari jarak dekat! Bola masuk ke gawang Hoffenheim... 2:1! Bayern München berbalik unggul!
Saat itulah para pelatih Borussia Dortmund baru merasa lega karena sebelumnya sudah membalas satu gol. Seandainya Dortmund tidak mencetak gol dan masih tertinggal 0-2, mendengar kabar comeback Bayern München pasti akan membuat frustasi.
Sekarang, meski ada sedikit kekecewaan, mereka bisa segera menyesuaikan emosi dan fokus ke pertandingan sendiri tanpa terpengaruh tim lain.
Di Allianz Arena, suasana berubah menjadi lautan sorakan.
Semua orang bersorak sepuasnya melepaskan emosi.
"Pemain Bayern München langsung berpelukan merayakan di area bendera sudut, berpadu dengan para suporter di tribun yang mengacungkan kepalan tangan. Senyum kembali menghiasi wajah setiap orang.
"Gol Shaqiri sangat krusial! Bayern München berhasil membalikkan keadaan! Setelah kebobolan oleh serangan mendadak Hoffenheim, sekarang Bayern München bagai raja yang terprovokasi, menghancurkan Hoffenheim tanpa ampun!" Komentator radio Munich berseru penuh semangat. Dialah yang sebelumnya mengatakan "Tuhan berada di pihak Bayern München".
……
Hanya dalam lima menit, dua pertandingan mengalami perubahan. Dortmund berhasil mengurangi ketertinggalan, sementara Bayern München langsung membalikkan keadaan dari tertinggal satu gol menjadi unggul satu gol.
Dengan keunggulan satu gol, Bayern München penuh keyakinan mulai mengepung gawang Hoffenheim, sementara Hoffenheim hanya bisa mundur bertahan total dan bertahan mati-matian.
Namun bagi pengamat netral, ini jelas sia-sia. Lambat laun mereka akan dihancurkan total oleh Bayern München yang jauh lebih kuat, tak tersisa sedikitpun.
Fakta membuktikan hal tersebut.
Di menit ke-40, Robert Lewandowski menguasai bola di area depan lalu memberikan operan ke Ribery di sayap kiri, kemudian berbalik dan melesat seperti panah ke area penalti, tepat menyambut umpan silang Ribery dan menyundul bola ke gawang lagi!
"Robert Lewandowski！Robert Lewandowski！Oh oh oh！Luar biasa！Bayern München yang sempat kebobolan lebih dulu oleh Hoffenheim, ternyata di babak pertama sudah membalas tiga gol! Mereka hampir saja mengakhiri ketegangan pertandingan ini lebih cepat!" seru komentator radio Munich dengan penuh semangat.
"Sekarang terlihat jelas, gol Hoffenheim justru menjadi kesalahan besar. Mereka telah membangunkan raksasa mengerikan yang sedang tertidur! Yang menanti mereka sekarang adalah pembantaian telanjang! Pembantaian!"
Komentator ini benar-benar penuh semangat.
Di lapangan, Robert Lewandowski dan rekan setimnya berpelukan, merayakan gol.
Di pinggir lapangan, Guardiola akhirnya tersenyum lagi setelah sebelumnya cemas saat kebobolan, bertepuk tangan memberi apresiasi pada performa timnya.
Meski sempat mengalami sedikit hambatan, sekarang semua tampak masih dalam kendali mereka.
Jika terus bermain seperti ini, kemenangan kandang atas Hoffenheim seharusnya tidak menjadi masalah.
Adapun Borussia Dortmund... Sejujurnya, Guardiola bahkan malas memperhatikan. Selama timnya terus menang, apa urusannya dengan performa Dortmund?
……
"Bayern München mencetak gol lagi, Robert Lewandowski berhasil mencetak dua gol..."
"Hah..." Di bangku cadangan Borussia Dortmund, seseorang menghela napas.
Orang yang membantu Bayern München membalikkan keadaan ternyata masih menjadi pemain Borussia Dortmund satu musim sebelumnya... Kini justru menjadi pemain rival bebuyutan dan tampil gemilang. Sungguh tak bisa tidak membuat orang menghela nafas.
Andai saja Götze dan Robert Lewandowski tidak pergi, mungkin musim ini justru Bayern München yang harus mengejar Borussia Dortmund, bukan sebaliknya...
Tapi sekarang semua percuma. Hanya kabar bahwa mantan pemain yang justru tampil luar biasa di tim rival, membantu mereka mempertahankan keunggulan atas Dortmund, membuat hati terasa perih...
Tentu saat ini mereka tak punya banyak waktu untuk berlarut dalam dilema ini. Yang pergi sudah pergi, yang penting adalah masa kini.
Stuttgart yang kebobolan satu gol tentu tak rela membiarkan permainan dikuasai ritme Dortmund. Meski masih unggul satu gol, keunggulan tipis itu belum aman. Untuk lolos dari degradasi, mereka butuh lebih banyak gol.
Maka Stuttgart dan Dortmund saling serang secara terbuka.
Kedua tim mendapat beberapa peluang, tapi tak ada kesempatan benar-benar bagus.
Menit ke-42, Didavi memberikan umpan silang dari sayap kiri, Schwab menyundul bola ke gawang, namun melambung tinggi. Ini menjadi tembakan terakhir di babak pertama.
Di akhir babak pertama, Stuttgart sementara unggul 2:1 atas Dortmund di kandang sendiri.
Di sisi lain, Bayern München unggul 3-1 atas Hoffenheim, bisa kembali ke ruang ganti dengan perasaan riang.
Masih ada 45 menit di babak kedua. Bagi Borussia Dortmund dan Stuttgart, 45 menit ini berarti segudang kemungkinan. Namun bagi Bayern München dan Hoffenheim, seharusnya hanya tersisa satu kemungkinan...
