Saat jeda babak pertama, Klopp memuji performa seluruh tim. Meskipun tertinggal di babak pertama dengan kebobolan dua gol segera setelah kick-off, akhirnya Dortmund berhasil mengejar satu gol. Performa seperti ini tetap patut diacungi jempol.
Selain itu, untuk menjaga motivasi tim di babak kedua, pujian memang harus diberikan.
Pelatih Stuttgart Stevens juga memberikan pujian kepada timnya.
Tim telah melaksanakan taktiknya dengan sangat baik sehingga berhasil mencetak dua gol. Menurut Stevens, kebobolan itu bukan karena performa pemain yang buruk atau taktik yang salah, melainkan murni karena kemampuan individu Zhou Yi dan Yan Min. Para pemainnya sudah melakukan yang terbaik dan tidak pantas dikritik.
Lagipula, untuk mempertahankan semangat tinggi di babak kedua, dia tidak bisa mengkritik timnya saat ini.
Pelatih lain yang memuji performa pemainnya adalah Guardiola. Meski Bayern München kebobolan satu gol di babak pertama, secara keseluruhan performa mereka sangat baik. Kecuali kebobolan itu, tidak ada yang perlu dikritik. Apalagi setelah kebobolan, Bayern langsung menyumbangkan tiga gol dan kini unggul 3-1. Performa seperti apa lagi yang perlu dikritik?
Hanya pelatih Hoffenheim Gisdol yang tidak memuji tim saat jeda babak pertama, namun dia juga tidak mengkritik para pemain, melainkan memberi motivasi: "Saya berani bertaruh banyak orang mengira kita pasti KALAH dalam pertandingan ini, mungkin bahkan pemain Bayern München sendiri berpikir demikian. Jika mereka benar-benar berpikir begitu, itu adalah kesempatan kita. Masih ada 45 menit tersisa, meskipun tertinggal dua gol tidak masalah, selama kita tidak menyerah masih ada peluang. Manfaatkan mental Bayern München yang menganggap sudah menang, di babak kedua kita harus lebih agresif melakukan pressing di lini tengah dan depan, ganggu ritme operan mereka, jangan biarkan bola berlama-lama di kaki mereka, terus rebut! Selain itu, dua bek tengah mereka kondisi fisiknya kurang bagus hari ini, kita bisa menyasar titik ini... Van Buyten lambat saat berbalik, serang area belakangnya. Dante suka berlama-lama menguasai bola, jika mereka berdua memegang bola, langsung pressing tanpa ragu, buat mereka tidak bisa melakukan operan dengan nyaman..."
……
Dua pertandingan babak kedua juga dimulai hampir bersamaan, empat tim sama-sama tidak melakukan penyesuaian pergantian pemain.
Tapi baru saja babak kedua dimulai, Bayern München terpaksa melakukan pergantian...
Gelandang muda Thiago bertabrakan dengan lawan saat merebut bola, kemudian terjatuh. Dia memegang lutut kanannya dengan ekspresi kesakitan dan tidak bisa bangun.
"Sepertinya Thiago cedera..."
Fisioterapis tim Dr. Wallner segera masuk lapangan, lalu datang kabar baik - perlu pergantian pemain!
“Wolffarth melakukan gestur pergantian, sepertinya Thiago tidak bisa melanjutkan pertandingan. Ini benar-benar kabar buruk bagi Bayern München! Babak kedua baru saja dimulai, mereka sudah terpaksa menggunakan satu kuota pengganti...”
Guardiola juga mengerutkan alis.
Baru awal babak kedua, sudah kehilangan pemain kunci... Dia belum tahu pasti dampaknya terhadap tim, tapi ini membuatnya merasa tidak nyaman.
Guardiola akhirnya mengganti Thiago dengan Philipp Lahm. Setelah turun lapangan, Thiago langsung diangkut ambulans ke rumah sakit - sepertinya cedera serius karena harus langsung dirujuk ke RS...
Tak lama setelah Thiago cedera keluar, Hoffenheim berhasil merebut bola melalui pressing area depan yang intens.
Begitu berhasil tackle, mereka langsung melancarkan serangan balik. Philipp Lahm yang baru masuk terpaksa melakukan pelanggaran terhadap Salihović yang menguasai bola untuk menghentikan serangan balik tersebut.
Wasit utama memberikan peringatan lisan ke Lahm, kemudian memberikan tendangan bebas di area depan untuk Hoffenheim.
Jarak tendangan bebas ini sekitar 32 meter dari gawang, agak condong ke kanan, tapi secara umum masih dalam kategori "area tengah".
Salihović sendiri yang akan mengeksekusi tendangan bebas ini.
Dia punya kemampuan set-piece luar biasa, merupakan penendang utama Hoffenheim.
Setelah bola diposisikan, Bayern München juga membangun tembok pemain dengan rapi.
“Di dalam lapangan selalu ada siulan,” siulan tersebut berasal dari suporter Bayern München, berharap bisa mengganggu Salihovič.
Tapi Salihovič tidak terpengaruh. Setelah peluit wasit utama berbunyi, dia mulai lari ancang-ancang lalu menembak!
Bola ditendangnya, melewati tembok pemain.
Meluncur langsung ke sudut kanan atas gawang.
Kiper Neuer terhalang pandangan oleh tembok pemain. Ketika melihat bola melewati tembok dan menuju sudut gawang, gerakan penyelamatannya sudah terlambat...
Meski tubuhnya melayang, bola tidak tersentuh. Malah hampir terhempas ke tiang gawang!
Bola sudah lebih dulu masuk ke gawang sebelum dia tiba!
“Ini...” Komentator radio Munich terkejut, “Salihovič sukses menjebol gawang lewat tendangan bebas! Hoffenheim mengurangi ketertinggalan! Skor kini 3-2, Bayern München hanya unggul satu gol!”
Guardiola berdiri di pinggir lapangan, alai berkerut menatap ke dalam lapangan.
Soal kebobolan ini, dia tidak terlalu terkejut karena sudah punya firasat buruk sebelumnya.
Gol ini terjadi akibat pelanggaran Philipp Lahm ke Salihovič. Andai Thiago tidak cedera, dia tak perlu memasukkan Lahm secara mendadak. Lahm yang baru masuk belum sempat adaptasi dengan pertandingan. Menghadapi pressing Hoffenheim, dia kerepotan dan akhirnya melakukan pelanggaran yang memberi kesempatan tendangan bebas ke Hoffenheim...
……
"Berita gol Hoffenheim sampai di stadion Mercedes-Benz Arena, tapi tidak menimbulkan respons berarti.
Kedua tim benar-benar fokus pada pertandingan di hadapan mereka.
Stuttgart harus lolos dari degradasi, Borussia Dortmund ingin jadi juara.
Tak satu pun mau mengalah setengah langkah.
Tak lama setelah kick-off, Mark melepaskan tendangan keras dari garis area penalti sebelah kanan, bola menghantam tiang kanan gawang dan membuat suporter Stuttgart deg-degan.
Tapi Stuttgart tak mau kalah, satu menit kemudian Ibisevic membalas dengan tendangan jarak jauh dari busur kotak penalti yang nyaris melambung di atas mistar, membuat suporter Dortmund ikutan tegang.
Pemain boleh fokus total di lapangan tanpa memikirkan hal lain, tapi komentator harus memperhatikan. Marcel Leif tahu banyak suporter Dortmund yang menonton siaran ini pasti terbelah perhatiannya.
"Ah, ada gol lagi di Allianz Arena. Tapi bukan Bayern München yang mencetak, melainkan Hoffenheim. Tendangan bebas langsung Salihović menyamakan skor jadi 2:3, sungguh penuh ketangguhan! Dengan ini kedua pertandingan semakin seru... Tentu Hoffenheim belum menyerah, tapi jika Dortmund gagal mengalahkan lawan di depan mata, performa Hoffenheim tak akan ada artinya bagi mereka...""
Pada menit ke-57, Reus melakukan tendangan jauh di tepi area penalti sisi kiri, namun bola melenceng dari target.
Stuttgart juga segera membalas dengan serangan apik. Sundulan Ibisevic di area tengah berhasil diamankan oleh Weidenfeller.
Kedua tim terus saling serang secara bergantian, menciptakan pertunjukan yang sangat menghibur.
Pertandingan seperti ini tentu sangat memuaskan bagi suporter netral, tapi bagi penggemar kedua tim justru membuat deg-degan karena setiap serangan terasa seperti akan menghasilkan gol, baik ke gawang lawan maupun gawang sendiri...
Pada menit ke-63, Yan Min yang sedang melakukan dribel di sisi kiri dijatuhkan oleh bek Stuttgart Niedermeier. Wasit memberikan tendangan bebas untuk Dortmund sekaligus memberi kartu kuning kepada Niedermeier.
Tendangan bebas ini dieksekusi oleh Zhou Yi yang mengirim bola ke titik jauh area penalti. Namun sundulan Aubameyang di bawah bayang-bayang bek lawan tidak tepat sasaran dan bola melambung keluar garis lapangan.
Usai mendarat, Aubameyang menarik seragamnya sambil protes ke wasit bahwa bek lawan menarik bajunya, namun wasit mengabaikannya. Aubameyang hanya bisa menggerutu tanpa bisa berbuat banyak.
Di menit ke-67, Zhou Yi menguasai bola di sekitar lingkaran tengah lapangan sendiri. Meski Sven Bender di sampingnya bebas dari kawalan, ia memilih tidak mengoper saat menghadapi pressing pemain Stuttgart yang mendekat.
"Dia memilih rute yang agak berisiko - umpan panjang langsung melewati kepala!"
Termasuk pemain Stuttgart yang menghadang di depannya, bola melayang melewati tiga pemain Stuttgart dan langsung menuju ruang kosong di belakang mereka.
Karena kedua tim saling menyerang, pertahanan Stuttgart terdorong sangat maju hingga bek tengah mereka berada dekat lingkaran tengah, menyisakan celah besar di belakang lini.
Zhou Yi melihat celah ini dan memilih untuk mengoper bola ke sana.
Bersamaan dengan umpan Zhou Yi, Aubameyang di area tengah tiba-tiba menyambar lewat diagonal, berakselerasi menuju celah di belakang bek Stuttgart - persis mengikuti jalur umpan Zhou Yi!
"Cantik! Serangan balik Dortmund!"
Aubameyang memanfaatkan kecepatannya untuk lebih dulu mencapai bola. Bek yang mengawalnya, Niedermeier, terpaksa menjaga jalur dalam untuk mencegahnya menyarang ke tengah.
Begitu menerima bola, Aubameyang langsung berhenti mendadak dan mengalihkan bola ke tengah, bersiap menyarang!
Gerakan pivot Niedermeier kalah lincah. Saat Aubameyang berbalik dan menerjang ke area penalti, bek itu sudah tertinggal di sampingnya.
Niedermeier terpaksa menarik baju. Tarikan pertama gagal, tarikan kedua pun tak berhasil - Aubameyang gesit seperti belut licin yang tak bisa dihentikan.
"Tubuh Aubameyang bergoyang, ingin melewati Niedermeier. Saat itu, Niedermeier tidak peduli lagi, menggunakan tangan dan kaki sekuat tenaga, akhirnya menjatuhkan Aubameyang!"
"Ketika Aubameyang terjatuh, peluit wasit utama pun berbunyi."
"Niedermeier baru tersadar, menatap Aubameyang yang tergeletak di dekat titik penalti. Perlahan ia mengangkat kedua tangan, memberi isyarat bahwa dirinya tidak bersalah..."
"Tapi mana mungkin tidak bersalah?"
"Pelanggaran Niedermeier! Dia menjatuhkan Aubameyang di area penalti! Borussia Dortmund dapat Penalti! Ini kesempatan emas untuk menyamakan skor!"
