"Pelanggaran Niedermeier! Dia menjatuhkan Aubameyang di area penalti! Borussia Dortmund dapat Penalti! Ini kesempatan emas untuk menyamakan skor!" teriak Marcel Leif penuh semangat. Di sisi lain Bayern München hanya unggul satu gol atas Hoffenheim, sementara Dortmund hampir menyamakan skor. Ketegangan perebutan gelar liga masih terus berlanjut!
Saat Aubameyang terjatuh di area penalti, Mercedes-Benz Arena bergemuruh siulan keras dari suporter Stuttgart yang menganggap Aubameyang melakukan diving.
"Namun dari rekaman ulang slow motion di televisi terlihat jelas, Niedermeier tidak hanya menggunakan tangan, tapi juga kaki. Gerakannya bukan sekadar meletakkan, tapi ada upaya mengeluarkan tenaga yang jelas."
Ini jelas sebuah pelanggaran, tidak diragukan lagi.
Saat para pemain Stuttgart masih memprotes pelanggaran ini, wasit utama malah mendatangi Niedermeier dan mengeluarkan... kartu merah!
"Kartu merah! Wasit langsung memberikan kartu merah dan mengusir Niedermeier keluar lapangan!" teriak Duan Xin. "Meskipun Niedermeier sudah memiliki satu kartu kuning, kali ini bukan kasus dua kuning jadi merah, tapi kartu merah langsung! Jika Niedermeier tidak menjatuhkan Aubameyang, Aubameyang akan berhadapan satu lawan satu dengan kiper Ulreich. Menurut peraturan, pelanggaran seperti ini memang pantas diberi kartu merah langsung. Tak ada masalah... Sekarang Dortmund kembali unggul jumlah pemain. Tapi... entah ini kabar baik atau malah sebaliknya..."
Alasan Duan Xin berkata demikian adalah karena sebelumnya saat Dortmund menghadapi Borussia Mönchengladbach, pemain Gladbach Nordtveit mendapat dua kartu kuning dan diusir keluar. Situasi ini memaksa Gladbach bermain defensif mengerut. Dortmund kesulitan menghadapi pertahanan rapat lawan, dan baru di menit akhir bisa meraih kemenangan lewat gol Zhou Yi.
Jadi keunggulan jumlah pemain belum tentu menguntungkan. Jika Stuttgart juga bertahan dengan rapat, berjuang mati-matian mempertahankan satu poin imbang, bagi misi lolos degradasi mereka, satu poin juga sangat penting. Tapi bagi Borussia Dortmund yang bersaing memperebutkan gelar juara dengan Bayern München, hasil imbang praktis berarti tersingkir.
Maka Stuttgart bisa menerima satu poin imbang di tengah keputusasaan kekalahan telak, namun Dortmund sama sekali tidak boleh.
Duan Xin sangat khawatir kejadian Dortmund vs Borussia Mönchengladbach akan terulang. Terakhir kali Dortmund beruntung, Zhou Yi mencetak gol penutup di detik-detik terakhir melawan Mönchengladbach. Tapi kali ini tidak mungkin mengulang pertandingan yang sudah berjalan lagi, bukan?
……
Pelanggaran tarik Niedermeier tidak bisa dipersoalkan. Keputusan penalti ini juga tak masalah. Hanya saja kartu merah membuat para pemain Stuttgart geram, mengerumuni wasit utama menuntut penjelasan. Mereka menerima hukuman penalti, tapi pengusiran satu pemain berarti mereka harus mengorbankan rencana memenangkan pertandingan... Ini tidak bisa diterima tim yang sangat membutuhkan tiga poin untuk lolos dari degradasi.
Tapi wasit utama tetap teguh pada keputusannya.
Di sisi lain, Dortmund telah menyelesaikan persiapan eksekusi penalti. Eksekutor set-piece mereka Reus sudah berdiri di titik penalti dengan bola. Ia tidak terburu-buru, menunggu sampai "negosiasi" antara pemain Stuttgart dan wasit utama selesai.
Akhirnya, wasit utama membubarkan pemain Stuttgart yang mengerumuninya, memberi isyarat pada Reus untuk menempatkan bola.
Segalanya telah terjawab, terlepas dari keinginan para pemain Stuttgart, mereka harus menerima hasil akhir ini.
Setelah Reus menempatkan bola sepak, wasit utama meniup peluit. Dia mulai berlari ancang-ancang, lalu melakukan tendangan rendah!
Kiper Ulreich salah menebak arah, bola menyusur masuk ke sudut kiri bawah gawang!
"TOOOOOOOOOOOOOOOOR!!! Reus! Reus! Borussia Dortmund menyamakan skor! 2-2! Mereka masih punya harapan!"
Usai mencetak gol, Reus tidak merayakan tetapi langsung berlari ke dalam gawang, mengambil bola, memeluknya lalu berbalik sambil memanggil rekan setim untuk kembali. Meski skor telah imbang, waktu yang tersisa untuk Dortmund tidak banyak. Meski pelanggaran Niedermeier terjadi di menit ke-67, setelah penalti ini dieksekusi sudah mencapai menit ketujuh puluh - pemain Stuttgart berdebat dengan wasit hampir tiga menit.
Waktu ini akan ditambahkan di akhir pertandingan, namun secara hitungan kasar Dortmund hanya punya sekitar 20 menit tersisa.
Stuttgart yang kekurangan satu pemain pasti akan bertahan ketat. Menghadapi pertahanan rapat mereka, 20 menit mungkin tidak cukup.
……
Sejak tendangan bebas Salihović mempersempit selisih jadi satu gol, Bayern München bermain dengan susah payah bahkan terlihat kerepotan.
Kerepotan terjadi karena Hoffenheim terus-menerus berlari dan melakukan pressing tanpa henti, membuat mereka gemetaran.
Gol Salihović membangkitkan motivasi pemain Hoffenheim. Mereka melakukan pressing hampir di setiap sudut lapangan. Siapapun pemain Bayern München yang menguasai bola, pasti akan dihadang. Bahkan Neuer pun mengalami hal serupa.
Jika pemain Bayern München melakukan operan mundur ke kiper, pemain Hoffenheim akan mengejar bola meski tahu kemungkinan merebut bola kecil dan ini menguras stamina. Mereka tetap nekat mengejar.
Terutama pressing terhadap dua bek tengah Dante dan Van Buyten dilakukan dengan sangat rapi.
Sejak kedatangan Guardiola, penekanan pada operan terorganisir sangat kuat. Bahkan kiper harus terlibat dalam sistem penguasaan bola, apalagi dua bek tengah.
Maka Van Buyten dan Dante sebagai bek tengah juga berperan penting dalam sistem operan tim, mirip peran Piqué dan Puyol di era Guardiola melatih Barcelona.
Bek tengah jarang melakukan tendangan jauh ke area depan. Setelah mendapatkan bola, mereka mengedarkan melalui operan pendek. Ini memberi celah bagi Hoffenheim untuk melakukan pressing.
Terutama Dante, bek Brasil ini mungkin terlalu percaya diri dengan teknik individunya sebagai orang Brasil. Setelah menerima bola, dia tak langsung mengoper tapi mengontrol dulu sebelum mengirimkan umpan.
Namun operan ini justru memberi kesempatan pemain Hoffenheim untuk mengepungnya.
Persis ketika penguasaan bola Bayern München merosot tajam akibat pressing Hoffenheim, suara siulan keras tiba-tiba bergema dari tribun penonton.
Pemain Bayern München tak perlu heran, mereka langsung tahu apa yang terjadi - pasti Borussia Dortmund kembali mencetak gol di sana.
Saat tidak ada gol tercipta di pertandingan ini, tribun penonton dua kali meledak sorakan untuk gol Stuttgart. Ketika Hoffenheim tidak mencetak gol, dua kali pula suara siulan keras terdengar - itu tandanya Dortmund mencetak gol.
Artinya skor di sana sekarang 2-2, Borussia Dortmund berhasil menyamakan kedudukan!
Kabar ini semakin mengacaukan konsentrasi pemain Bayern München yang sudah dalam kondisi kerepotan.
Beberapa waktu terakhir, persaingan ketat kedua tim memperebutkan gelar juara membuat mereka saling memantau perkembangan lawan. Sedikit perubahan saja bisa menimbulkan gejolak psikologis.
Ketangguhan Borussia Dortmund benar-benar membuat pemain Bayern München tak berkutik, sekaligus memberi tekanan besar.
……
Setelah pertandingan dimulai kembali, Stevens memang melakukan penyesuaian taktik dengan menerapkan pertahanan mengerut sambil mencari kesempatan serangan balik.
Ia menarik keluar gelandang Traoré dan memasukkan bek Jepang Gotoku Sakai yang sekaligus membawa instruksi terbarunya.
Meski memilih bertahan, pelatih asal Belanda itu tetap tidak mengesampingkan ambisi meraih kemenangan dalam laga ini.
Karena Borussia Dortmund jelas tidak mungkin menerima hasil imbang, mereka pasti akan melakukan serangan balik mati-matian di pertandingan selanjutnya. Terutama menjelang akhir pertandingan, serangan balik mereka akan semakin gila dan intensif. Namun di saat yang sama, masalah di lini pertahanan mereka juga akan semakin terekspos...
Selama Stuttgart bisa tetap tenang dan lebih sabar sedikit, pasti ada kesempatan untuk melakukan serangan balik.
Saat itu tiba, menyergap secara mendadak lalu membalikkan keadaan dengan mencetak gol penutup ke gawang Dortmund, bukanlah hal yang mustahil!
Begitulah rencana yang ada di benak Stevens.
Dia menoleh ke bangku cadangan sebelah, Klopp sedang membuat gestur meminta para pemainnya untuk maju dan memperkuat serangan. Klopp berharap bisa mencetak gol tambahan dengan momentum yang ada.
Melihat pemandangan ini, senyum tipis muncul di wajah Stevens - Majulah terus menyerang, ruang kosong di belakang pertahanan kalian sudah disiapkan untuk kami!
