Bagaimana mungkin Klopp tidak membaca rencana Stevens? Tapi satu-satunya cara untuk menggagalkan strategi Stevens adalah dengan semakin mengintensifkan serangan. Sandaran Stevens hanyalah skor imbang saat ini yang merupakan bentuk keseimbangan. Jika Dortmund bisa mencetak gol cepat untuk memecahkan keseimbangan ini, maka dasar taktik Stevens akan runtuh.
Saat tertinggal satu gol, Stuttgart tidak mungkin bisa bertahan di area penalti sambil mencari kesempatan serangan balik. Jika mereka tidak mau KALAH, harus mendorong serangan maju. Maka pertandingan akan sepenuhnya masuk ke ritme permainan Borussia Dortmund.
Itulah sebabnya Klopp meminta para pemain terus mendorong maju. Memanfaatkan momentum Stuttgart baru saja kebobolan dan bek pengganti yang masih perlu beradaptasi dengan ritme pertandingan, Dortmund memberi pressing.
Meski Klopp tidak menjelaskan pemikirannya ke pemain, Zhou Yi sepenuhnya paham. Karena dia memiliki pandangan sama dengan sang pelatih - satu-satunya cara menghancurkan strategi "mencuri gol" Stuttgart adalah dengan mencetak gol.
Seperti pepatah "tidak takut maling mencuri, tapi takut diincar maling". Maka jika malingnya dipukul sampai mati, tidak perlu khawatir dicuri atau diincar lagi, bukan?
Zhou Yi mempercepat tempo operannya dan kecepatan larinya memberikan dukungan.
Di bawah arahannya, seluruh lini serangan Dortmund meningkatkan kecepatan operan dan pergerakan.
Dengan operan kilat ini, Zhou Yi ingin membuat lini pertahanan Stuttgart bingung, memperbesar ketidaksinkronan pemain baru Makoto Hasebe, lalu mencari celah.
Operan cepat bukan masalah bagi pemain Dortmund. Mereka sudah berlatih khusus teknik ini. Melalui pelatihan Footbonaut di "ruang hitam berteknologi tinggi", kemampuan operan kilat mereka meningkat drastis.
Permainan operan cepat Borussia Dortmund memang terkenal. Dulu mereka sering mengandalkan strategi ini untuk mengalahkan lawan-lawan kuat. Namun di musim ini, karena banyak cedera di Dortmund ditambah kepergian Robert Lewandowski dan Götze yang merupakan pemain kunci, chemistry tim menurun. Akibatnya, permainan operan cepat seperti ini jarang mereka tampilkan.
Hingga akhirnya, untuk menerobos pertahanan rapat Stuttgart, Dortmund kembali mengeluarkan senjata pamungkas mereka.
Jurus yang lama tak terlihat ini langsung menunjukkan efek dahsyat. Lini pertahanan Stuttgart gemetaran dan kesulitan menghadapinya.
Tak lama setelah masuk lapangan, Gotoku Sakai langsung dihujani serangan gencar Dortmund. Biasanya pemain butuh adaptasi setelah masuk di pertengahan laga, apalagi langsung menghadapi kondisi seperti ini.
Zhou Yi sengaja mengarahkan serangan tim ke area pertahanan yang dijaga Sakai.
Akhirnya di menit ke-74, pertahanan Stuttgart berhasil ditembus setelah serangan bertubi-tubi Dortmund!
Setelah serangkaian operan kilat yang memukau, Zhou Yi langsung menyapu bola ke sayap tanpa mengontrolnya, memberikan umpan kepada Aubameyang yang melesat maju.
Aubameyang mengontrol bola lalu berhenti mendadak sambil berbalik, menggunakan tumit kaki kirinya untuk menghentak bola ke area tengah. Gerakannya seolah-olah ingin melakukan umpan silang, namun ternyata merupakan umpan segitiga terbalik.
Melalui serangkaian operan sebelumnya, Borussia Dortmund membuat ancang-ancang untuk menyerang depan gawang, memaksa garis pertahanan Stuttgart mundur ke area penalti dan sangat dekat dengan gawang. Situasi ini menciptakan ruang kosong relatif di sekitar busur kotak penalti di luar area.
Umpan segitiga terbalik Aubameyang tepat menemukan celah di ruang kosong tersebut.
Marco Reus bahkan punya waktu untuk menyesuaikan langkah dan sudut selama lari ancang-ancang, persis seperti saat mengeksekusi penalti.
Dia membuat putaran kecil setengah lingkaran, lalu langsung melepaskan tembakan!
Bek-bek Stuttgart buru-buru maju ingin menghalangi, bola mengenai kaki Gotoku Sakai yang terjatuh mencoba menahan dengan tubuh, menyebabkan perubahan arah!
Perubahan trajectory ini justru membuat bola semakin sulit diantisipasi!
Kiper Ulreich tak berdaya menghadapi tembakan berubah arah mendadak ini, bola menyusur tiang jauh dan masuk ke gawang!
"3-2! Reus! Dia membantu Borussia Dortmund membalikkan keadaan dan berbalik unggul!! Luar biasa!! Dortmund mencetak dua gol cepat berturut-turut, membuat Stuttgart kewalahan!"
Setelah gol ini, Reus tidak lagi berlari ke gawang untuk mengambil bola. Dia berlari ke Aubameyang yang memberi assist, keduanya berpelukan merayakan gol.
Klopp di pinggir lapangan melompat penuh semangat, menggebrakkan kepalan tangan dengan ekspresi garang yang kali ini disebabkan oleh euforia...
Gōt Sakai yang secara tak sengaja membelokkan bola ke gawang sendiri terbaring di lapangan, kedua tangan menutupi wajah. Baru beberapa menit masuk sebagai pemain pengganti, dia malah membantu lawan mencetak gol. Ini kejadian apa ini!
Rekan setim di Stuttgart pun tak sempat menghiburnya. Seluruh tim diliputi kekecewaan dan frustrasi yang mendalam.
Pelatih kepala Stevens di pinggir lapangan nyaris merasakan hal serupa. Dia berdiri kaku di tepi lapangan tanpa gerakan, bagai patung yang membeku.
……
Di Allianz Arena, masalah Bayern München yang dikepung dengan kasar oleh Hoffenheim belum menunjukkan perbaikan berarti. Dengan pressing tanpa henti, Hoffenheim berhasil menekan penguasaan bola Bayern hingga hanya 71%.
Angka itu terkesan masih tinggi? Tapi ingat, pada laga sebelumnya melawan Hertha Berlin di kandang lawan, penguasaan bola Bayern mencapai 82,4%!
Tingkat keberhasilan operan Bayern juga anjlok ke 82% akibat tekanan konstan Hoffenheim - sebagai perbandingan, pada pertandingan melawan Hertha Berlin, akurasi operan tim mencapai 93,1%!
Kedua data ini dengan jelas menggambarkan situasi sulit yang dihadapi Bayern München saat ini.
Lebih parah lagi... suara siulan keras tiba-tiba kembali menggema dari tribun Allianz Arena.
Semua orang langsung paham: Pasti Borussia Dortmund kembali mencetak gol!
Skor sekarang mestinya 3-2 untuk keunggulan Dortmund atas Stuttgart!
Perubahan terbaru ini bagai pukulan palu berat di hati pemain Bayern München, membuat jantung mereka berhenti berdetak selama satu detik.
Borussia Dortmund kali ini benar-benar menunjukkan ketangguhan yang luar biasa!
Siapa yang masih ingat berapa kali mereka sudah berhasil membalikkan keadaan?
Sialan! Tekanan yang dirasakan saat dikejar ketat oleh tim seulet ini benar-benar tidak main-main...
Dari bangku cadangan dan area pelatih Bayern München juga terdengar bisikan-bisikan.
Meskipun semua menutupi mulut dengan tangan dan berusaha merendahkan suara, dengung frekuensi rendah yang muncul justru menambah ketegangan...
Guardiola berdiri di pinggir lapangan membelakangi bangku cadangan. Meski tak bermata di belakang kepala, ia bisa menebak pasti semua sedang membicarakan situasi pertandingan itu.
"Bayern München harus segera bangkit!" seru komentator radio Munich dengan cemas. "Belum pernah ada tim yang mampu mempertahankan stamina dan ritme pressing seperti ini di kandang Bayern setelah menit ke-70... Ini bukti tekanan Bayern atas Hoffenheim tidak bertahan lama! Taktik penguasaan bola melalui operan untuk menguras stamina lawan yang dulu menjadi andalan Bayern telah hilang! Meski Mainz gagal mengalahkan Bayern, taktik Thomas Tuchel pasti memberi inspirasi bagi lawan-lawan Bayern lainnya..."
……
Pemain Hoffenheim juga mendengar siulan dari tribun, mereka kini sudah tahu makna di balik siulan itu.
Borussia Dortmund mencetak gol!
Pemain Bayern München pasti juga sudah mengetahuinya!
Kabar ini pasti akan mengganggu mereka, inilah kesempatan kita!
Hoffenheim meningkatkan intensitas pressing, mempercepat tempo, memperluas area pressing hingga ke area penalti Bayern München, bahkan sampai ke kaki kiper Neuer.
Di menit ke-77, di bawah pressing gila-gilaan Hoffenheim, Neuer melakukan kesalahan.
Secara logika, setelah kiper menguasai bola, dia harus terlibat dalam sistem penguasaan bola tim dengan memberikan operan akurat ke rekan setim. Namun di bawah pressing Hoffenheim, sangat sulit menjamin akurasi operan. Lagipula, bagaimana jika umpan ke rekan setim malah direbut lawan?
Maka Neuer memutuskan untuk membuang jauh bola.
Karena ragu sejenak, pemain Hoffenheim sudah menyergapnya. Dalam kepanikan, tendangan buangannya tidak mencapai jarak yang diharapkan!
Bola jatuh ke kaki Heidelrin yang sedang melakukan pressing di area depan!
Heidelrin langsung memberikan umpan terobosan ke Firmino yang sedang menyusup dari rusuk!
Hoffenheim terus mengerahkan pasukan untuk pressing di area depan, membuat mereka punya banyak pemain yang bisa langsung beralih dari bertahan ke menyerang dalam serangan balik.
Hölderlin sama sekali tidak perlu menghentikan bola untuk mengamati dan menunggu rekan setimnya bergerak maju.
Firmino menerima operan Hölderlin di busur kotak penalti, menggiring bola ke area penalti. Berhadapan dengan Dante sang bek tengah yang melakukan marking ketat, Firmino melakukan gerakan tipuan seolah-olah akan menembak, membuat Dante terpaku sejenak! Ini memberi kesempatan Firmino untuk membuka sudut tembakan!
Setelah mendapatkan sudut yang baik, Firmino kembali mengayunkan kakinya! Kali ini bukan lagi tipuan, tapi tembakan sungguhan!
Meskipun berlari ke arah kiri, dia justru menembak ke sudut jauh - mengarahkan bola ke pojok kanan bawah gawang. Gerakan ini membuat kiper Neuer kewalahan!
Bola menggeser tiang gawang kanan dan masuk ke dalam jala!
3:3！
Di menit ke-77, Hoffenheim berhasil menyamakan skor!
Babak 239: Bagaimana Bisa Sampai Sekacau Ini...
Saat bola menyusup ke gawang, Allianz Arena mendadak hening. Sesaat kemudian riuh rendah siulan, teriakan, dan erangan penonton memenuhi stadion - membuat atmosfernya mirip pasar tradisional.
Usai mencetak gol, Firmino histeris melepas seragamnya dan berlari ke bendera sudut dengan torso terbuka. Saat itu, dia sama sekali tidak peduli dengan aturan kartu kuning untuk perayaan berlebihan.
Dalam kondisi dikejar tiga gol oleh Bayern München, Hoffenheim berhasil membalas dua kali dan menyamakan kedudukan. Bukankah ini layak dirayakan sepenuh hati?
Pemain Hoffenheim lainnya juga berlari mendekat dan merayakan gol bersama di Allianz Arena.
Musim ini, sejak hasil imbang di kandang lawan melawan Borussia Dortmund, Bayern München terus menjaga momentum kemenangan beruntun. Sepertinya tidak ada tim di Eropa yang bisa menghentikan laju mereka.
Pada laga dua pekan lalu, Mainz hampir berhasil, namun akhirnya tetap KALAH 0-2 di kandang sendiri, sebuah kekalahan yang cukup tragis.
Menghadapi Bayern München yang begitu perkasa, Hoffenheim justru berhasil menyamakan skor meski sempat tertinggal dua gol. Ini sudah cukup menjadi kebanggaan bagi mereka.
"Firmino menyamakan skor untuk Hoffenheim! Sungguh tidak masuk akal! Hoffenheim berbalik menyamakan kedudukan meski tertinggal dua gol! Benar-benar layak disebut sebagai 'pisau saraf' Bundesliga musim ini!"
……
Kabar ini juga cepat menyebar ke Mercedes-Benz Arena.
Meskipun jumlah suporter Borussia Dortmund yang ikut ke tandang tidak banyak, sorakan gembira mereka saat ini justru mengalahkan gemuruh suporter tuan rumah...
Semua orang langsung paham: pasti Bayern München di sana kebobolan!
"3-3！Hoffenheim yang luar biasa! Mereka berhasil menyamakan skor dengan penuh ketangguhan!" Marcel Leif juga sementara mengesampingkan tugas komentator pertandingan ini, lalu membahas pertandingan lain. "Sepertinya Hoffenheim melakukan pressing di area depan yang menyebabkan kesalahan aktif dari Bayern München... Ini benar-benar langka! Pemain Bayern München melakukan kesalahan aktif hingga kebobolan? Kapan situasi seperti ini pernah terjadi pada Bayern München yang sangat menekankan penguasaan bola di musim ini? Jika Hoffenheim bisa mempertahankan skor ini hingga akhir pertandingan, dan skor Borussia Dortmund melawan Stuttgart juga tetap sama... Maka selisih kedua tim hanya dua poin! Di pertandingan ke-30 Bundesliga, yaitu dua pertandingan lagi, akan terjadi duel langsung antara Bayern München dan Borussia Dortmund! Asalkan Borussia Dortmund bisa mengalahkan Bayern München di kandang lawan, mereka bisa menjadi puncak liga!"
Marcel Leif semakin bersemangat saat berbicara.
"Perebutan gelar liga yang paling tidak memiliki ketegangan di awal musim, sekarang justru menjadi yang paling menegangkan! Terima kasih untuk ketangguhan Borussia Dortmund, terima kasih untuk ketangguhan Hoffenheim, yang telah memberikan kita musim yang begitu menarik!"
Ucapan Marcel Leif ini pasti akan membuat para suporter Bayern München tidak nyaman, namun sebagai komentator netral, tentu dia berharap ketegangan bisa terjaga hingga akhir pertandingan. Bagaimanapun juga, hal seperti inilah yang membuat Bundesliga semakin menarik perhatian...
“Hoffenheim menyamakan skor! 3-3 ya!” Duan Xin juga bersemangat, menyampaikan kabar ini langsung ke para suporter di depan televisi. Meskipun dia pendukung Bayern München, tapi saat ini Borussia Dortmund memiliki dua pemain China, tentu dia juga harus lebih mendukung Dortmund. Bagaimanapun, dibandingkan hobinya sendiri, melihat pemain China meraih kejayaan lebih penting.
Di saat bersamaan, dunia maya di China juga dipenuhi berbagai ekspresi terkejut.
Banyak yang benar-benar tidak menyangka Hoffenheim bisa seulet ini, bahkan mampu meraih hasil imbang di markas Bayern München. Padahal saat babak pertama Bayern München mencetak tiga gol berturut-turut dalam waktu singkat, para suporter ini menganggap pertandingan Bayern vs Hoffenheim sudah tidak perlu diikuti lagi, mereka semua memusatkan perhatian pada laga Borussia Dortmund vs Stuttgart.
Sekarang mendengar kabar ternyata Hoffenheim berhasil menyamakan skor!
Langsung terperangah tak bisa berkata-kata.
“Takdir langit!”
“Bayern München bisa diimbangi Hoffenheim? Apakah gelar liga musim ini benar-benar masih ada ketegangan?”
“Dortmund harus bertahan! Jangan sampai Stuttgart bisa menyamakan kedudukan lagi! Salut untuk Hoffenheim, tahan sebentar lagi, tidak perlu menang atas Bayern München, cukup pertahankan skor ini sampai peluit akhir!”
“Ada yang masih ingat Hoffenheim yang hampir menciptakan 'Keajaiban Kaiserslautern' dulu? Sekarang Ibisevic sudah pindah ke Stuttgart dan sedang bertanding melawan Borussia Dortmund. Obasi dan Demba Bangkara juga sudah lama tidak ada di sana. Gustavo kemudian malah bergabung dengan Bayern München... Tak disangka kini mereka kembali menjadi kekuatan yang bisa mempengaruhi perebutan gelar liga, sungguh membuat hati bergetar...”
“Saatnya menunjukkan identitas saya sebagai suporter setia Hoffenheim selama 30 tahun!”
……
Bangku cadangan dan area pelatih Borussia Dortmund sempat riuh kecil mendengar kabar ini, tapi Klopp segera berlari ke pinggir lapangan sambil terus memberi isyarat tangan agar para pemain Dortmund di lapangan tetap tenang dan tidak terpengaruh situasi di sana.
Stuttgart yang tertinggal tidak bisa lagi bertahan dengan rapat. Mereka harus maju menyerang, hal ini tentu akan memberi tekanan pada lini pertahanan Dortmund. Jika pertahanan Dortmund tidak mampu bertahan, semua usaha bisa sia-sia...
Karena Hoffenheim sudah berjuang mati-matian menciptakan kesempatan ini, Dortmund sama sekali tidak boleh menyia-nyiakannya. Kalau tidak, pantas saja mereka tidak layak jadi juara!
Zhou Yi juga membuat gestur di lapangan untuk mengingatkan rekan-rekannya fokus pada pertandingan.
Pertandingan belum berakhir, segala kemungkinan masih terbuka. Bayern München mungkin bisa kembali unggul, Stuttgart juga berpeluang menyamakan skor...
Nyatanya Stuttgart memang bertarung habis-habisan.
“Mereka adalah klub degradasi, mereka membutuhkan poin untuk lolos dari degradasi. Awalnya tiga poin kemudian menjadi satu, sekarang bahkan satu pun tidak ada, bagaimana mereka bisa menerima ini?”
“Saat ini Stuttgart sedang berjuang untuk hak bertahan mereka, energi yang mereka keluarkan sangat besar.”
“Tapi Borussia Dortmund juga tidak mau kalah, mereka bertarung demi kehormatan.”
“Kedua tim akhirnya saling serang dalam sepuluh menit terakhir pertandingan.”
“Transisi serangan-pertahanan sangat cepat.”
“Seringkali sebuah operan yang dikirim, awalnya serangan Dortmund, tiba-tiba berubah menjadi serangan balik Stuttgart. Sebaliknya juga terjadi.”
“Karena lari bolak-balik ini sangat intens dan keras, wasit utama mengalami ketegangan otot saat sprint di menit ke-80... terpaksa digantikan oleh ofisial keempat.”
“Ini... pergantian wasit selama pertandingan, sangat jarang. Tapi ini juga menunjukkan betapa kerasnya permainan kedua tim...” Marcel Leif tampak kehilangan kata-kata.
“Setelah pergantian wasit, kedua tim terus saling serang tanpa henti.”
“Di menit ke-82, Dortmund mendapat tendangan bebas di area depan sekitar 25 meter dari gawang, posisi yang bagus.”
“Reus yang mengeksekusi tendangan bebas. Bolanya melesat ke gawang tapi ditepuk keluar garis lapangan oleh kiper Stuttgart, Ulreich.”
“Satu menit kemudian, Yan Min mengirim umpan silang 45 derajat dari sayap kanan. Mark menyundul bola di sekitar titik penalti tapi melambung tinggi.”
Pada menit ke-85, Stuttgart melancarkan serangan, Harnik menembak dari sayap kiri area penalti, tetapi bola melambung terlalu tinggi.
……
Saat Borussia Dortmund dan Stuttgart terlibat pertukaran serangan gila-gilaan, di Allianz Arena, pressing gila-gilaan Hoffenheim masih belum berakhir.
Mereka tampaknya tidak puas hanya dengan hasil imbang di markas Bayern München, mereka bahkan ingin meraih tiga poin penuh dari Allianz Arena! Sepanjang musim ini Bayern München masih menjaga rekor kemenangan penuh di kandang sendiri, belum ada tim yang berhasil mengalahkan mereka di sini.
Hoffenheim sangat dekat dengan prestasi tersebut.
Setelah disamakan skornya, Bayern München juga ingin melakukan serangan balik dan memenangkan pertandingan ini.
Namun permainan pendekatan yang menjadi andalan mereka kacau akibat taktik pressing gila-gilaan Hoffenheim, tim kesulitan melakukan operan beruntun yang sukses. Bola sering hilang di tengah operan, atau direbut oleh pemain Hoffenheim...
"Stamina pemain Hoffenheim benar-benar mengagumkan, di menit ke-85 pertandingan mereka masih bisa berlari dengan ritme seperti ini memenuhi lapangan, membuat Bayern München sulit mengorganisir serangan yang berarti... Ini kali kedua Bayern München kebobolan tiga gol dalam satu pertandingan musim ini... Kali sebelumnya kebobolan tiga gol saat bermain imbang 3-3 di markas Borussia Dortmund... Skor 3-3 lagi..." Bahkan komentator radio Munich yang merupakan pendukung Bayern München pun harus mengakui penampilan Hoffenheim sangat menonjol dalam pertandingan ini.
"Guardiola!" Guardiola terus mengayunkan lengannya dengan cemas di pinggir lapangan, berteriak-teriak.
Tapi selain itu, dia tidak punya cara lain. Sebelumnya dia sudah memasukkan Götze dan Arjen Robben ke lapangan, menggunakan semua slot pergantian pemain.
Selanjutnya dia hanya bisa menyaksikan para pemainnya bertarung di lapangan.
Tapi sepertinya Bayern München tidak punya kemungkinan untuk mencetak gol.
Di menit ke-90, Hoffenheim kembali melancarkan serangan mengancam. Umpan terobosan Kaman memberikan peluang serangan balik melewati offside kepada Rudy. Andai bukan karena penyelamatan krusial Neuer, mungkin Bayern München sudah KALAH!
"Neuer! Dia menghalangi tembakan Rudy! Hampir saja! Pertandingan sudah masuk injury time, tapi Bayern München malah nyaris dibungkam Hoffenheim..." Komentator radio Munich terdengar frustrasi.
Bagaimana mungkin "Tim Galaksi" yang tak terkalahkan dan super kuat ini bisa sekerepotan ini!
