Dua konferensi pers setelah pertandingan menjadi pusat perhatian media, namun pertandingan Bayern München vs Hoffenheim adalah sorotan utama. Kemenangan Dortmund atas Stuttgart memang sulit tapi masih masuk akal, sementara hasil imbang Bayern di kandang sendiri melawan Hoffenheim benar-benar di luar dugaan.
Setelah pertandingan berakhir, para wartawan langsung mewawancarai kiper Bayern München Neuer yang kebobolan tiga gol dalam pertandingan ini, ingin mendengar pandangannya.
Hasil imbang membuat Neuer kecewa, namun berbeda dengan rekan setimnya yang menolak wawancara secara kasar, ia tetap berdiri di area campuran dan membagikan pendapatnya tentang pertandingan ini.
“……Kami hari ini memang tidak dalam kondisi terbaik……Tapi meskipun semua pemain tidak fit, seharusnya kami tetap bisa memenangkan pertandingan ini. Namun ada beberapa masalah internal yang muncul……Mungkin karena kami terlalu meremehkan pertandingan ini sebelum kick-off……”
Seorang wartawan mengejar pertanyaan: "Apakah kabar-kabar yang terus berdatangan dari Borussia Dortmund membuat kalian kehilangan fokus?"
Neuer terdiam sejenak, lalu menggeleng: "Tidak, sama sekali. Tidak ada pengaruh eksternal, ini murni masalah internal kami sendiri..."
Setelah berkata demikian, ia mengibaskan tangan menolak wawancara lebih lanjut dan meninggalkan area campuran sendirian.
Para jurnalis menyaksikan punggungnya yang menjauh. Tubuh setinggi 193 cm itu tiba-tiba terlihat lebih pendek, dengan postur menundukkan kepala dan membungkuk yang teramat menyedihkan.
Tak lama kemudian, area campuran ramai oleh kedatangan pemain-pemain Hoffenheim yang riang gembira.
Pemain pertama yang diwawancarai adalah bek tengah mereka Westergaard. Meski hanya meraih satu poin, ekspresinya seolah-olah baru saja menang telak.
“……Kami semua puas dengan hasil akhir ini. Bahkan saat Bayern München menekan habis-habisan di akhir pertandingan, serangan balik kami masih punya peluang mencetak gol……Tentu saja Robben punya kesempatan emas di menit akhir, Bayern hampir saja menang 4:3……Mendapatkan satu poin saja sudah luar biasa. Poin ini membuat kami semua bahagia karena kerja keras kami terbayar, apalagi kami berhasil mengimbangi Bayern München yang legendaris……”
Pemain sayap Hoffenheim Volland juga menerima wawancara berikutnya: "...Melawan Bayern München kamu harus mengerahkan semua kemampuan. Kami hampir tidak punya waktu istirahat setelah pertandingan Rabu. Yang terbaik hari ini adalah kekompakan tim, kelincahan kami benar-benar bersatu, sehingga bisa meraih hasil imbang..."
Melihat pemain Hoffenheim yang riang gembira usai wawancara, melompat-lompat sambil mengayunkan lengan mereka pergi, membuat para wartawan tertegun.
"Orang yang tidak tahu pasti mengira merekalah yang menang..."
"Hampir setara dengan kemenangan, ini kan Bayern München!"
"Bayern München... Ah!"
……
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, pelatih Hoffenheim Gisdol yang pertama diwawancarai: "Performansi seluruh tim sangat berani, kami akhirnya mendapat hasil di akhir pertandingan. Mencetak tiga gol dan meraih imbang di Allianz Arena sangat luar biasa untuk Hoffenheim, hari ini adalah hari baik bagi kami... Saya tahu belum ada tim yang bisa mencetak tiga gol di sini musim ini! Haha!"
Kemudian ia melanjutkan: "Tentu saja, kemampuan dan kekuatan Bayern München tetap berada di level yang tidak bisa kami jangkau. Kami berusaha menunjukkan kemampuan dan bermain bagus, jadi saya sangat bangga dengan performa tim meskipun di beberapa fase permainan kami kurang rapi dan agak kacau..."
Ada wartawan yang bertanya: "Apakah Anda tahu di sisi lain, Borussia Dortmund mengalahkan Stuttgart 3-2 di kandang lawan? Jadi hasil imbang kalian melawan Bayern München hari ini bahkan mungkin mengubah hasil akhir liga?"
Gisdol tersenyum: "Saya tahu. Rasanya seperti mengubah alur sejarah... Tapi saya tetap ingin memberikan dukungan untuk Bayern München, semoga mereka bisa mendapatkan hasil yang memuaskan..."
Mengingat ini di kandang lawan, lebih dari 80% wartawan yang hadir berasal dari Munich lokal, Gisdol paham prinsip "berperilaku rendah hati". Hasil imbang melawan Bayern München sudah cukup membuat mereka sakit hati, tak perlu lagi menuangkan garam di luka...
Kemudian Guardiola muncul untuk wawancara. Di lensa kamera, dia terlihat lelah dan lesu, bahkan kerutan di wajahnya tampak lebih dalam... Inilah gambaran tekanan besar yang harus ditanggung seorang pelatih kepala, sehingga wajar jika tingkat serangan jantung para pelatih lebih tinggi daripada orang biasa.
Terlihat jelas hasil imbang ini merupakan pukulan berat baginya, tapi dia tetap menjaga sikap sportif.
"Selamat kepada Hoffenheim, mereka menunjukkan kemampuan yang sangat baik..." ujarnya dengan suara serak dan berat.
“Di babak pertama kami menemukan cara yang bagus untuk mencetak gol. Tapi di babak kedua permainan tidak cukup baik, kami seharusnya lebih menguasai penguasaan bola di sisi kami, jadi memang muncul masalah. Serangan kedua tim saling bergantian, lalu kami kebobolan...”
Kemudian dia menyatakan sekarang perlu melihat ke depan: “Masih ada pertandingan Champions Eropa di pertengahan pekan depan. Jadi pertandingan ini menjadi peringatan bagi kami. Kami perlu menganalisis masalah dalam pertandingan ini secepatnya, lalu fokus mempersiapkan pertandingan Champions Eropa hari Selasa. Performansi kami harus meningkat saat itu. Jika penampilan kami sama seperti di babak kedua hari ini, mustahil kami bisa mengalahkan Manchester United hari Selasa...”
Dia juga membahas cedera Thiago: “...Alfatah memberi tahu saya kemungkinan besar terjadi robekan parsial ligamen lutut... Dia pasti akan absen di pertandingan melawan Manchester United, sangat penting bagi lini Gelandang kami...”
Seorang wartawan segera bertanya apakah cedera Thiago tidak hanya memengaruhi Champions Eropa tapi juga liga berikutnya.
“Saya tidak tahu, masih perlu pendapat dan informasi lebih lanjut dari tim medis...” Guardiola enggan membahas masalah ini.
Tapi para wartawan, terutama media Munich, tentu tidak mau melepasnya begitu saja. Meski saat datang ke Munich, dia dihiasi berbagai pencapaian gemilang, kemenangan beruntun membuat media Munich hampir mengangkatnya sebagai dewa. Tapi begitu ada kesalahan, media Munich yang kritis langsung mengarahkan tudingan padanya tanpa ampun.
"Inilah Hollywood Bundesliga, yang bisa menikmati kemuliaan dan perhatian tertinggi, tapi juga harus menanggung tekanan yang setara."
"Dalam pertandingan ini, Anda melakukan rotasi formasi. Apakah ini pertimbangan untuk pertandingan Champions Eropa berikutnya? Tapi dalam situasi perebutan gelar liga yang belum jelas, apakah tindakan ini terlalu berisiko?"
"Neuer dalam wawancara pasca pertandingan menyatakan kekalahan tim disebabkan sikap meremehkan lawan. Bagaimana pendapat Anda tentang pernyataan ini?"
"Informasi pertandingan Borussia Dortmund selalu sampai ke sini melalui berbagai cara. Apakah ini mengganggu performa pemain? Sebagai pemuncak klasemen, apakah Bayern München terlalu memperhatikan pihak lain? Padahal sebelumnya Anda pernah bilang tidak peduli dengan Dortmund..."
"Menghadapi pengejaran agresif Borussia Dortmund, apakah persiapan Bayern München kurang matang sehingga terlihat panik?"
……
Segala pertanyaan penuh bubuk mesiu ini dilontarkan secara serentak.
Guardiola yang menghadapi serangan pertanyaan ini memilih mundur dari konferensi pers - dia minggat!
Melihat Guardiola terpaksa kabur dari kejaran wartawan, banyak jurnalis Munich merasa langit di atas kepala mereka seolah tertutup awan gelap.
Tim Galaksi ini tampaknya akan jatuh kembali ke bumi...
……
“Keesokan harinya, tidak hanya Munich, media-media lain di Jerman juga memberitakan secara luas pertandingan Hoffenheim yang berhasil hasil imbang 3-3 melawan Bayern München.”
“Bayern München yang Panik!”
“Meremehkan lawan sebelum pertandingan, Tim Galaksi menghancurkan pertahanan sendiri!”
“Hoffenheim yang tangguh patut dihormati! Bayern München yang sombong membayar harganya!”
“Guardiola menolak menjawab pertanyaan wartawan, mengakhiri konferensi pers lebih awal!”
“12 April, Pertarungan di Allianz Arena!”
Beberapa media bahkan tidak menggunakan judul tulisan, melainkan menampilkan dua foto di halaman depan: satu foto Klopp tertawa lebar saat wawancara di konferensi pers setelah pertandingan, dan foto lain menunjukkan punggung Guardiola yang sedang mendorong pintu meninggalkan lokasi konferensi pers.
Tanpa perlu kata-kata, gambar-gambar ini sudah cukup menjelaskan segalanya. Inilah kekuatan visual.
Meski tertinggal dua gol di kandang lawan, Borussia Dortmund akhirnya menang 3-2 atas Stuttgart dengan balik keadaan gemilang. Namun mereka tidak bisa merebut halaman depan media selain di media lokal Dortmund. Tapi bagi Dortmund, mereka pasti sangat senang dengan situasi ini.
Jika persaingan sengit sebelumnya hanya seperti langit yang mulai gelap, pertanda akan ada perubahan cuaca...
Maka kini hujan deras langsung mengguyur, angin kencang berhembus - perubahan cuaca telah terjadi!
