Saat para pemain Borussia Dortmund memasuki Allianz Arena, mereka disambut sorakan bak tsunami dan gemuruh gunung.
Tentu saja sorakan itu bukan untuk mereka, melainkan untuk para pemain Bayern München di samping mereka.
Suporter Bayern München sengaja memberi pressing kepada pemain Borussia Dortmund dengan cara ini, membuat mereka sadar di wilayah siapa mereka berada.
Sebenarnya sejak pengumuman daftar pemain kedua tim, para pemain Dortmund sudah merasakan “semangat” dari suporter Bayern München.
Bagi para pemain Borussia Dortmund, ini sudah bukan hal yang aneh lagi. Kini ketika memasuki Allianz Arena, justru akan terasa tidak wajar jika tidak mendengar suara riuh yang dibuat oleh suporter lawan.
Sebelum kedua tim memasuki lapangan, pelatih kedua tim telah berjabat tangan di pinggir lapangan.
Ini bukan pertama kalinya Klopp bertemu Guardiola. Jika tidak menghitung pertemuan pertama musim ini, ini tetap bukan pertemuan perdana mereka.
Sejak musim 2011-2012 di Champions Eropa, Klopp sudah pernah berhadapan dengan Guardiola.
"...Dalam tiga pertandingan melawan Guardiola, Klopp bahkan tetap tak terkalahkan. Ini sangat langka di sepakbola dunia, hanya sedikit pelatih yang mampu melakukannya..." Marcel Leif menjelaskan kepada penonton. "Pertemuan pertama musim ini tidak perlu dibahas lagi, Dortmund yang sedang dalam kondisi buruk berhasil hasil imbang 3-3 melawan Bayern München milik Guardiola di kandang sendiri. Di musim 2011-2012 Champions Eropa, Klopp juga punya catatan melawan Guardiola. Saat itu Dortmund hasil imbang 0-0 melawan Barcelona di kandang sendiri, lalu Barcelona yang kembali ke kandang sendiri malah diimbangi 2-2 oleh Dortmund, akhirnya tersingkir karena gol tandang tidak unggul..."
"Jadi tidak bisa dikatakan Klopp tidak pernah kalah dari Guardiola, lebih tepatnya Guardiola sampai sekarang belum pernah menang atas Klopp... Selain itu, dalam sejarah pertemuan Borussia Dortmund dan Bayern München di Bundesliga, meski Bayern München mendominasi dengan 38 kemenangan, 29 seri, dan 22 kekalahan, namun dalam beberapa tahun terakhir justru Dortmund yang sepenuhnya menekan Bayern München. Mulai musim 2010-2011, dalam tujuh pertandingan liga antara kedua tim, Dortmund meraih lima kemenangan dan dua kali seri tanpa terkalahkan. Tim mana lagi selain Dortmund yang bisa melakukan ini menghadapi raksasa Bundesliga Bayern München?"
Sejarah ini jika tidak diulas mungkin biasa saja, tapi setelah diteliti sungguh mengejutkan - semua tahu beberapa tahun terakhir Dortmund dan Bayern München adalah rival abadi yang saling bertaut. Dortmund berhasil merebut gelar Bundesliga tiga musim berturut-turut, namun performa Bayern juga luar biasa. Secara logika kedua tim seharusnya saling menang-kalah?
Nyatanya tidak. Lihat statistiknya, Dortmund benar-benar mendominasi, bahkan bisa dibilang "menghajar" Bayern München.
Musim 2010-2011, Dortmund menang 2-0 di kandang sendiri dan 3-1 di kandang lawan, melakukan double atas Bayern München.
Musim 2011-2012, Dortmund kembali melakukan double dengan dua kemenangan 1-0 atas Bayern München.
Musim 2012-2013, Borussia Dortmund bermain imbang 1-1 di kandang lawan dan mengalahkan Bayern München 2-1 di kandang sendiri. Khususnya kemenangan 2-1 ini sangat krusial, karena kemenangan inilah yang membuat Borussia Dortmund melampaui Bayern München yang memimpin klasemen sepanjang musim, lalu bertahan di puncak liga hingga akhir musim.
Situasinya sangat mirip dengan musim ini.
Di musim ini, pertemuan pertama kedua tim terjadi pada pertandingan ke-13 liga. Saat itu kondisi Borussia Dortmund sangat buruk dengan banyak pemain inti cedera dan lini pertahanan yang nyaris lumpuh. Meski bermain di kandang sendiri, tidak ada yang memprediksi kemenangan mereka. Hasil pertandingan seolah sudah pasti, satu-satunya misteri adalah berapa gol yang bisa dicetak Bayern München di kandang lawan.
Namun seluruh tim Borussia Dortmund seperti disuntik adrenalin. Dalam kondisi terdesak, mereka berhasil bermain imbang 3-3 dengan ketangguhan melawan Bayern München di kandang sendiri.
Imbang inilah yang membuat perebutan gelar juara musim ini menjadi sangat sengit, dan ketegangan masih bertahan hingga sekarang.
Bukan berarti satu poin dari hasil imbang itu langsung menentukan gelar liga. Makna pertandingan tersebut bagi Borussia Dortmund adalah membangun kembali kepercayaan diri di titik terendah - "Bahkan tanpa lini pertahanan utuh dan dipenuhi pemain cedera, kita tetap bisa menjaga rekor tak terkalahkan dari Bayern München. Lalu apa lagi yang perlu ditakutkan?"
Begitu benih pikiran ini tertanam di hati para pemain Borussia Dortmund, saat timing yang tepat tiba, mungkin akan mulai bertunas.
Sebelumnya, Borussia Dortmund berhasil menjaga rekor tak terkalahkan selama tiga musim berturut-turut melawan Bayern München, jadi sama sekali tidak berlebihan mengatakan mereka memiliki dominasi psikologis dalam menghadapi Bayern.
Seperti pernah dijelaskan sebelumnya, di Bundesliga musim ini hampir tidak ada tim yang tidak runtuh setelah bermain sabar melawan Bayern München selama 60 menit.
Mengapa perlu menekankan kata "hampir"?
Karena sebelum Hoffenheim yang berhasil menahan imbang Bayern München di pertandingan dua pekan lalu, hanya Borussia Dortmund yang pernah melakukannya.
Sebelum pertemuan pertama kedua tim musim ini, baik kepercayaan diri maupun moral Dortmund benar-benar jatuh ke lembah terendah. Masa-masa itu sangat sulit bagi Dortmund, di mana setiap hari mereka dihujani ramalan tentang ambang kehancuran tim dan berbagai analisis pesimistis.
Namun setelah berjuang selama setengah musim, kondisinya sekarang sudah sama sekali berbeda.
Meski masih dilanda masalah cedera, moral dan kepercayaan diri tim ini sudah tidak bisa dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.
Mereka baru saja mengeliminasi Paris Saint-Germain dan lolos ke semifinal Champions Eropa untuk ketiga kalinya berturut-turut.
Mereka dalam liga dari tertinggal Bayern München, hingga mengejar hanya selisih dua poin, membuat Bayern München kerepotan, di pertandingan liga sebelumnya, bahkan di kandang sendiri ditahan imbang oleh Hoffenheim, mengakhiri rekor kemenangan penuh Bayern München di kandang sendiri musim ini.
Klopp memang punya cara tersendiri dalam menghadapi Bayern München, juga punya strategi menghadapi Guardiola.
Maka Guardiola dan Bayern München digabungkan, Klopp tetap punya cara untuk menghadapinya.
Kali ini, dalam pertandingan yang sangat krusial, bagaimana dia akan menghadapi Bayern München dan Guardiola, banyak yang penasaran.
……
Setelah berjabat tangan dengan Guardiola, Klopp kembali ke posisinya. Jika dia tahu bagaimana komentar orang tentang dirinya, pasti dia akan berpendapat berbeda - Bukan saya yang punya cara menghadapi Guardiola dan Bayern München, tapi Zhou Yi lah yang punya cara menghadapi mereka...
Setiap kali menggagalkan rencana Bayern München, hampir selalu Zhou Yi, entah memberikan assist krusial atau langsung mencetak gol sendiri.
Terutama musim lalu, performa Zhou Yi terhadap Bayern München benar-benar mengagumkan.
Di detik-detik akhir liga, gol penutupnya mengalahkan Bayern München, membantu Dortmund merebut kembali posisi puncak liga.
Di final Champions Eropa, gol Zhou Yi di menit akhir juga membantu Dortmund mengalahkan Bayern München, meraih gelar Champions Eropa untuk kedua kalinya dalam sejarah.
Bisa dikatakan bahwa alasan Borussia Dortmund mampu menjadi Gelar Ganda musim lalu memiliki hubungan yang sangat penting dengan Zhou Yi.
Siaran TV sebenarnya juga memahami hal ini, sehingga ketika kedua tim masuk ke lapangan, durasi close-up shot Zhou Yi merupakan yang terpanjang di antara pemain Borussia Dortmund.
Tentu saja, saat pengumuman susunan pemain sebelum pertandingan, Zhou Yi menerima siulan terbanyak di antara pemain Borussia Dortmund.
Di satu sisi, ini karena selama bertahun-tahun Zhou Yi terus-menerus menentang Bayern München, layaknya "momok Bayern München" sejati yang membuat suporter Bayern München benci sekaligus takut.
Di sisi lain tentu karena komentar provokatif Zhou Yi sebelum pertandingan. Pertandingan bahkan belum dimulai, dia sudah menyatakan Borussia Dortmund sebagai pemenang, hal yang sangat membuat suporter Bayern München kesal.
Kesombongan Zhou Yi tidak seperti Großkreutz yang langsung terlihat, "kepercayaan diri"-nya lebih tersembunyi. Namun dalam beberapa hal, justru lebih arogan daripada "gertakan kosong" ala Großkreutz - sikapnya yang santai seolah menganggap remeh lawan justru lebih merendahkan dan lebih menjengkelkan.
……
Borussia Dortmund dan Bayern München sama-sama menurunkan pilar utama tanpa menahan diri dalam pertandingan ini. Bagaimanapun juga tidak ada yang perlu disimpan lagi, ini praktis merupakan pertarungan liga. Siapa yang menang akan menjadi juara. Jika masih menyimpan kekuatan di saat seperti ini, sungguh tidak jelas tujuan penyimpanan tersebut.
Prasyarat berpura-pura menjadi babi untuk memakan harimau adalah harus bisa memangsa harimau itu. Jika malah dimakan harimau, maka benar-benar menjadi babi.
Setelah semua prosedur pra-pertandingan selesai dilakukan, pertandingan resmi dimulai.
Karena pertandingan ini sangat krusial, kedua tim justru bermain tidak terlalu agresif melainkan sangat hati-hati setelah kick-off.
Baru pada menit kesepuluh, pertandingan mulai menunjukkan dinamika.
Di menit kesepuluh, Borussia Dortmund mengorganisir serangan di area depan. Zhou Yi mengoper bola ke depan Aubameyang yang langsung memanfaatkan kecepatan maksimalnya. Aubameyang hampir berhasil menembus bek tengah Bayern München, Javi Martínez, dengan sprint kilatnya.
Dalam situasi darurat, Martínez terpaksa menarik baju Aubameyang untuk menghentikan serangan kilat Dortmund ini.
Pelanggaran ini membuatnya langsung menerima kartu kuning di menit kesepuluh pertandingan!
"Pelanggaran Martinez ini..." Marcel Leif menghela nafas. "Gerakan berbaliknya sangat lambat di hadapan Aubameyang. Jika ada kelemahan dalam formasi Bayern München di pertandingan ini, menurutku duo bek tengah Martinez dan Dante pasti... Baru sepuluh menit pertandingan, bek tengah sudah dapat kartu kuning, bagaimana melanjutkan pertandingan?"
Di pinggir lapangan, Guardiola terlihat tidak puas dengan kartu kuning ini. Namun ketidakpuasannya bukan pada pelanggaran Martinez, melainkan pada wasit utama Felix Zwayer. Menurutnya, memberikan kartu kuning langsung pada pelanggaran pertama pemain Bayern München di awal pertandingan sangat tidak sesuai dengan prosedur normal...
Ini kan kandang sendiri Bayern München. Sekalipun ada pelanggaran, bukankah seharusnya diberi peringatan lisan dulu? Mana ada langsung memberikan kartu kuning ke bek tengah tim tuan rumah?
Kalau bukan karena pertandingan benar-benar di Allianz Arena, dia bahkan akan mengira ini adalah kandang Borussia Dortmund.
