Aubameyang membawa bola ke kiri selangkah, membuat pusat gravitasi pertahanan Bayern München seluruhnya bergeser ke sisi itu.
Tak disangka Aubameyang tiba-tiba mengoper bola ke depan sisi kanan area penalti.
Di tempat itu, Zhou Yi menyusul dan menahan bola dengan kakinya!
"Zhou Yi!!" Duan Xin berteriak penuh semangat.
Saat ini, tidak ada satu pun pemain Bayern München di sekitar Zhou Yi!
Saat mengontrol bola, Zhou Yi sedikit mendorong bola ke depan sehingga tidak berhenti di kakinya, melainkan berbelok menggelinding ke depan. Dengan demikian, Zhou Yi bisa langsung memasuki area penalti tanpa perlu menghentikan bola!
Neuer yang melihat Zhou Yi menggiring bola ke area penalti segera meninggalkan gawang dan menyambar.
Pada saat ini, rekan setimnya belum sempat mengepung kembali. Jika dia tidak menyambar, sama sekali tidak ada yang bisa menghalangi tembakan Zhou Yi.
Tapi bagaimana mungkin Zhou Yi membiarkan Neuer mencapai tujuannya?
Tanpa menunggu Neuer mendekat, dia langsung menembak dengan kaki kanan setelah menyusul bola!
Bola dikirimnya dengan lengkungan tak terlalu jelas, melayang di atas tubuh Neuer yang sedang terjatuh melakukan penyelamatan, lalu masuk ke sudut jauh gawang!
Gol!
"Zhou Yi - Gol!!!" teriak Duan Xin.
"Woooooow!!!" Marcel Leif juga berseru antusias. "Pada menit ke-19 babak pertama, Borussia Dortmund yang sebelumnya tak punya kesempatan emas akhirnya membuka kebuntuan lewat serangan balik! Gerakan maju cerdik Zhou Yi memberinya kesempatan tembakan murni! Dan dia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan menempatkan bola dengan mantap ke gawang! Kaki Zhou Yi sangat stabil saat menembak! Sebenarnya tingkat kesulitan tembakan tadi tidak semudah yang dikira, mengingat sudut sempit dan gangguan Neuer yang sedang menyambar. Tapi Zhou Yi tetap tenang dan berhasil mencetak gol!"
……
Saat bola terbang masuk ke gawang, siulan di Allianz Arena berhenti sebentar, tapi segera kembali lagi. Semua siulan itu jelas ditujukan ke Zhou Yi.
Zhou Yi sama sekali tidak peduli.
Setelah mencetak gol, dia tidak berlari jauh-jauh. Di area penalti Bayern München, dia membuka kedua tangan menyambut rekan setim yang berlari gembira untuk berpelukan merayakan gol ini.
Dia tidak menunjukkan kegirangan luar biasa seperti yang dibayangkan orang.
Bahkan senyum di wajahnya hanya senyuman tipis, bukan tertawa lebar.
Justru rekan setim dan para pelatihnya jauh lebih bersemangat darinya.
Klopp di pinggir lapangan melompat setinggi tiga kaki, setelah mendarat dia menggoyangkan kepalan tangan seolah sedang memukul "samsak" bernama Bayern München.
Lalu dia berbalik dan melakukan tos tangan satu per satu dengan rekan-rekan pelatih dan pemain cadangan yang keluar merayakan.
Gerakan tos tangannya sangat ekspresif dan penuh tenaga. Beberapa orang setelah ber-tos langsung mengibas-ngibaskan tangan sambil meringis menahan nyeri...
……
Para pemain Borussia Dortmund sedang merayakan gol, sementara pemain Bayern München yang kebobolan terlihat bingung - sebelumnya mereka yang mendominasi. Bagaimana dua gol berturut-turut justru menjadi kesempatan serangan balik Dortmund? Dan mengapa efisiensi serangan balik Dortmund begitu tinggi? Tembakan pertama dalam pertandingan ini langsung jadi gol!?
Götze yang sedang mundur bertahan baru sampai di busur kotak penalti luar area penalti, langsung menyaksikan Zhou Yi menyelesaikan tendangan gol. Dia menyangga kepala dengan kedua tangan, sangat frustasi.
Baru saja aku menantang Zhou Yi, bersumpah pasti akan mengalahkannya.
Sekejap mata, dia sudah mencetak gol!
Adakah yang lebih menyebalkan dari ini?
Memandang Zhou Yi yang dikelilingi rekan setim, Götze hanya bisa diam dalam kepedihan.
Guardiola juga tak kalah menderita. Saat kebobolan, dia langsung meremas kepala botaknya dengan kedua tangan.
Tapi setidaknya dia masih bisa menahan amarah.
Karena kalau marah, tak tahu harus melampiaskan ke siapa. Meluapkan emosi tanpa target itu sia-sia.
Apakah Bayern München tidak bermain cukup baik?
Mereka terkena serangan balik saat mengolah tendangan pojok. Upaya Rafinha membersihkan bola sebenarnya sudah bagus. Secara logika, serangan balik Borussia Dortmund seharusnya berhenti di situ.
Siapa sangka Dortmund bahkan bisa segera melempar cepat Tendangan Bebas, melanjutkan serangan balik yang seharusnya sudah terputus.
Ini hanya membuktikan timing Dortmund benar-benar sempurna. Ini lebih karena performa Dortmund yang brilian, bukan Bayern yang bermain buruk.
Ketika lawan tampil lebih baik darimu, tak ada lagi yang bisa dikatakan.
Hanya bisa tertekan hingga luka dalam.
……
“Ini benar-benar di luar dugaan… Di kandang Bayern München, sejak pertandingan dimulai, yang mendominasi juga Bayern München. Tapi yang justru unggul lebih dulu malah Dortmund…” Marcel Leif berkomentar penuh kekaguman. “Hanya dengan satu serangan balik, langsung mencetak gol. Itu pun merupakan tembakan pertama Dortmund di pertandingan ini. Dengarkan suara di Allianz Arena setelah gol tercipta, menjadi jauh lebih hening. Para suporter Bayern München mungkin juga tidak menyangka, seolah disiram air es dari atas kepala…”
Sebenarnya deskripsi Marcel Leif masih kurang akurat.
Zhou Yi tidak hanya menyiram air dingin, tapi air es sekaligus.
Setelah pertandingan dimulai kembali, para pemain Bayern München seperti membeku diterpa air es, performansinya kacau balau.
Tak lama setelah gol Dortmund, mereka kembali melancarkan serangan.
Zhou Yi membawa bola melewati garis tengah, menghadapi lini pertahanan Bayern yang maju dan ruang kosong besar di belakangnya, dia mengirim umpan terobosan ke sayap kiri.
Di sana, Aubameyang sudah menarik diri ke sisi lapangan untuk memberikan dukungan.
Pilihan Zhou Yi mengirim bola ke belakang pertahanan Bayern bisa memaksimalkan kecepatan Aubameyang.
Aubameyang sukses menerima bola, menggiring beberapa langkah lalu melakukan gerakan tipuan mengayuh sepeda, membuat Rafinha ragu menyapu bola, sebelum tiba-tiba menyarang ke dalam dan menerobos hingga ke garis kotak penalti.
"Ini posisi yang sangat sensitif, Rafinha semakin enggan menyapu. Bagaimana jika terburu-buru membuat kesalahan dan melakukan pelanggaran?"
Melihat keraguan Rafinha, Aubameyang menyadari ini kesempatan emas untuk menembak!
Setidaknya Rafinha tidak berani maju menyentakkan kaki untuk menghalangi.
Maka dia tiba-tiba melepaskan tembakan saat melakukan dribel horizontal!
Bola membentuk akurasi lengkung yang terjun bebas, melayang ke sudut atas dekat gawang.
Beruntung Neuer sudah berada di posisi itu. Dia melompat tinggi dan menangkis tembakan mendadak Aubameyang dengan satu tangan ke atas mistar gawang!
"Wah! Hampir saja!" Marcel Leif sampai terkaget-kaget.
Tembakan Aubameyang ini sangat mendadak dengan kualitas tendangan yang bagus. Awalnya terlihat akan melambung tinggi, tapi tiba-tiba terjun bebas di depan gawang seperti tendangan pisang (banana kick).
Jika Neuer kehilangan konsentrasi, atau mengira bola ini akan melambung lalu hanya melompat sekadarnya, bisa saja gol ini masuk...
Meski tidak gol, Guardiola tampak murka. Dia berteriak-teriak di pinggir lapangan sambil melambaikan tangan, mengingatkan para pemainnya untuk lebih waspada.
Tembakan Aubameyang ini benar-benar menjadi sirine peringatan bagi para pemain Bayern München.
Status kebingungan mereka setelah kebobolan kini tersadarkan oleh tembakan Aubameyang ini.
Tendangan pojok Borussia Dortmund ini tidak mengancam gawang Bayern München, langsung disundul keluar oleh bek tengah Dante.
Bayern München kemudian menunjukkan dominasi penguasaan bola, mengendalikan alur pertandingan.
Menit ke-25, Ribery menembus bek kanan Großkreutz di sayap kiri dengan mudah lalu memberikan umpan silang, namun bola disundul keluar oleh Sven Bender yang mundur bertahan.
Tendangan pojok berikutnya juga gagal mengancam gawang Dortmund.
Bayern tetap mendominasi melalui penguasaan bola superior, mengatur tempo permainan dan menyusun serangan bertubi-tubi.
Menit ke-28, Ribery kembali melewati Großkreutz di sisi lapangan lalu mengejar bola hingga garis akhir sebelum mengirimkan umpan keras ke area penalti.
Bola yang melayang ke garis kotak penalti berhasil disodok Sven Bender sebelum Lewandowski menyambut, dialirkan ke Zhou Yi yang berada di dekatnya.
Zhou Yi yang membelakangi arah serangan bersiap menerima bola, sementara Götze berusaha menghadang jalur operannya dari belakang.
Dengan gerakan intuitif, Zhou Yi menyentuh bola halus ke belakang untuk menghindari pressing Götze, sekaligus memutar tubuhnya menghadap gawang.
“Gol!” Duan Xin tak bisa menahan decak kagum melihat gerakan menghindar Zhou Yi ini.
Selanjutnya, Zhou Yi membawa bola maju, dan sebelum Bastian Schweinsteiger menyergap, dia membagi bola ke Reus di sampingnya.
Bersamaan itu dia melakukan akselerasi maju secara diagonal, langsung menusuk ke ruang kosong di belakang bek kiri Bayern München, Alaba. Reus juga melihat pergerakan posisi Zhou Yi, lalu berencana memberikan umpan padanya - ini kesempatan bagus untuk serangan balik Borussia Dortmund.
Tapi umpan ke depan Reus berhasil dihalau oleh tackling kaki Alaba yang agresif.
Bola yang memantul itu jatuh persis di dekat Götze yang sedang berusaha mati-matian mundur bertahan setelah dilewati Zhou Yi.
Götze menyundul bola yang terpantul langsung ke samping, memberikan pada Alaba yang sedang maju.
Alaba membawa bola seolah ingin melakukan penetrasi di sayap, tapi Dortmund dengan cepat membentuk formasi pertahanan empat pemain di area sayap.
Akhirnya Alaba mengoper kembali bola ke Götze.
Begitubola diterima Götze, dia langsung menginjak bola ke samping sambil menahan tubuh Reus yang mendekat untuk bertahan. Reus menyentakkan kaki mencoba tackle, tapi karena rangkaian gerakan Götze, gagal menyentuh bola.
Saat ini Zhou Yi juga bergegas kembali, ingin bekerja sama dengan Reus menjepit Götze dari depan-belakang untuk merebut bola di kaki Götze.
Tapi Götze dengan lincah mendorong bola melewati celah kaki Zhou Yi, sambil melakukan akselerasi start, menyelip di antara celah Zhou Yi dan Reus!
Melewati kangkang, melewati lawan dengan memisahkan bola!
"Baru saja Zhou Yi dengan lihai melepaskan diri dari Götze, sekarang Götze langsung membalas!"
