"Saat Zhou Yi memeluk Kottane dan berciuman, bukan hanya komentator yang kaget, dunia maya pun dipenuhi jeritan 'tidak siap menghadapi'..."
"'Aduh, dilanda kabur romantis yang tak terduga!'"
"'Mataku! Nonton bola kok malah kena serbu kemesraan sampai berdarah-darah!'"
"'Guk guk guk!'"
"'Pelanggaran! Pelanggaran! Hattrick saja sudah, masih pamer kemesraan di depan umum!'"
“Paman Polisi, orang inilah yang pamer kasih sayang di depan umum! Cepat tangkap dia!”
“Zhou Yi melakukan hattrick, Borussia Dortmund praktis sudah menang. Tapi mengapa hati saya sebagai suporter Dortmund merasa begitu pedih...”
“Jomblo mendapat seribu kali serangan mematikan!”
“Dunia ini terlalu kejam pada para jomblo!”
“Sungguh kejam dan berdarah-darah! Ini adalah eksekusi publik terhadap para jomblo!”
……
Baik di media sosial dalam negeri maupun internasional, semua dipenuhi rintihan para jomblo.
Jika "rintihan" para jomblo masih terkesan olok-olok, maka penderitaan suporter Bayern München benar-benar nyata dan menyakitkan...
Pemain itu mencetak tiga gol di kandang Bayern München, menyelesaikan hattrick pertama dalam kariernya, membantu Dortmund unggul 3-1 atas Bayern, hampir menghancurkan harapan penyamaan skor, memberikan pukulan telak lewat sepak bola, lalu masih pamer kasih sayang di depan mata mereka!
Pertandingan ini dia anggap sebagai apa!?
Bayern München dia anggap sebagai apa!?
Allianz Arena dia anggap sebagai apa!?
Maka pada saat ini, meskipun di depan bangku cadangan Dortmund sedang berlangsung "sandiwara penyiksaan jomblo" yang mengharukan, tapi di atas lapangan Allianz Arena bergema siulan nyaring yang merusak suasana.
"Saat ini, para suporter Bayern München di Allianz Arena pasti tidak menyangka, hal yang lebih membuat mereka murka masih akan terjadi kemudian..."
Zhou Yi sama sekali mengabaikan siulan kemarahan itu, mencium Kottane dalam waktu lama, akhirnya melepaskan bibirnya. Wajah keduanya memerah karena kekurangan oksigen dan semangat.
Zhou Yi menatap Kottane yang berada sangat dekat, melihat pipinya yang merah muda, merasakan napas beratnya menyembur ke wajahnya.
Dia melepaskan Kottane, mundur selangkah, lalu berlutut satu kaki, satu tangan menekan dadanya, menatap ke atas sambil berkata: "Sekarang, Kottane, maukah kamu menikah denganku?"
Pemain cadangan dan para pelatih Borussia Dortmund di samping langsung gempar mendengar perkataan Zhou Yi!
Lamaran!
Lamaran langsung di tempat!
Sebelumnya datang mencium Kottane sudah melampaui batas, sekarang malah langsung melamar di lapangan, ini benar-benar pelanggaran!
Para penonton televisi yang tidak mendengar ucapan Zhou Yi pun, melihat gerak-geriknya, bukankah mereka tahu apa yang terjadi?
Jika masih ada yang tidak tahu, tidak masalah, ada komentator yang akan menjelaskan.
"La... lamaran?!" Bahkan Marcel Leif yang sudah berpengalaman pun terkejut.
Dia pernah melihat suporter melamar di lapangan saat jeda babak pertama. Tapi pemain yang sedang bertanding menggunakan kesempatan merayakan gol untuk melamar... operasi seperti ini benar-benar belum pernah dia lihat.
“Penampilan Zhou Yi benar-benar menghancurkan stereotip banyak orang bahwa orang China itu pemalu dan introvet... Tapi selamat untuk Zhou Yi, semoga dia sukses. Tahu kan, cewek Jerman nggak gampang dilamar, wkwk!”
Duan Xin juga kembali tertawa: "Wow! Zhou Yi malah melamar pacarnya, fisioterapis Dortmund Kottane, di depan umum! Benar-benar di luar dugaan! Tapi kurasa tidak ada yang lebih romantis dari acara lamaran ini. Di momen genting perebutan gelar liga, setelah menunjukkan performansi luar biasa dengan hattrick melawan kompetitor terkuat, langsung melamar pacarnya. Tiga gol ini lebih berharga dari cincin lamaran mana pun!"
Di dunia maya kembali terdengar erangan pilu.
"Ya ampun! Lamaran?!"
"Kalian orang kota mainnya keren banget!"
"Ada-ada saja akalnya?!"
"Dulu pamer mesra sudah menyiksa para jomblo, sekarang malah menginjak-injak mayat!"
"Kalau ini ditahan, apa lagi yang nggak?! Aku mau matikan TV sebagai protes!"
"Guk guk guk?"
……
……
Kottane tahu dia pernah bilang ke Zhou Yi, tunggu sampai Zhou Yi menyelesaikan hattrick, lalu gunakan hattrick itu untuk melamarnya. Tapi dia tidak menyangka Zhou Yi begitu tidak sabar, sambil menyelesaikan hattrick langsung melamar. Yang dia bayangkan sebelumnya adalah setelah pertandingan berakhir, Zhou Yi membawa hal ini untuk melamarnya...
Sekarang ide yang dulu dia buat malah menjerat dirinya sendiri.
Zhou Yi sudah berlutut satu dihadapannya, mengucapkan kalimat sakral itu.
Orang-orang di sekitar bersorak dan bertepuk tangan, belum lagi tak terhitung penonton di depan televisi yang menyaksikan momen ini secara langsung.
Sorotan lampu dari langit menyinari tubuhnya, sementara segalanya di luar tenggelam dalam kegelapan.
Namun Kottane bukan tipe yang ragu-ragu. Jika Zhou Yi telah menepati janjinya, alasan apa lagi yang membuatnya menolak lelaki luar biasa ini?
Ia pun mengangguk: "Kau menang, aku mau!"
"Wah!!" teriak pengamat di sekitarnya dengan riang, beberapa bahkan berpelukan seolah merekalah yang baru saja diterima lamarannya.
Zhou Yi kemudian ditarik berdiri, dan pasangan itu kembali berciuman penuh gairah.
Tiga pukulan mematikan bagi para jomblo telah dilancarkan.
Latar musik momen bersejarah ini adalah siulan keras dari Allianz Arena.
Suporter Bayern München hampir meledak amarahnya - Melamar pacar di kandang sendiri? Kau anggap kami apa?!
Pemain Bayern München juga geram karena perayaan Zhou Yi ini jauh melebihi durasi normal...
Mereka kini meragukan apakah ini taktik licik Zhou Yi untuk mengulur waktu demi kemenangan - bagi mereka, lawan ini bisa melakukan apa saja.
Beberapa berlari menghampiri wasit utama meminta intervensi.
Di bawah desakan para pemain Bayern, Zvirle akhirnya mendatangi Zhou Yi.
Tapi saat ini Zhou Yi sudah menyelesaikan lamarannya, ciuman panjang dengan Kottane hanyalah epilog yang manis.
Jadi ketika wasit utama menghampirinya, dengan sikap kooperatif ia melepaskan Kottane dan memberi isyarat bahwa mereka akan segera kembali ke lapangan, berjanji tidak akan menyulitkan wasit.
Zwille juga menyatakan apresiasi atas pengertian Zhou Yi.
Sebenarnya mengganggu momen penting seperti lamaran sudah tidak pantas, namun mendapat pengertian dari orang yang bersangkutan membuat hatinya lega, tanpa sadar semakin memihak Zhou Yi.
Karenanya dia tidak mendesak lagi, apalagi memberikan kartu peringatan.
Senyum bahkan mengembang di wajahnya, seakan terpengaruh aura romantis dan kebahagiaan di sekitar mereka.
Tapi pemandangan ini menyakitkan hati suporter Bayern München - "Apa kau ini wasit utama? Bukankah seharusnya kau adil dan netral? Ini maksudmu apa?!"
Siulan semakin keras menggema.
Zhou Yi telah berpamitan dengan Kottane dan rekan-rekan setim di bangku cadangan, kembali ke lapangan diiringi tepukan semangat mereka.
Saat kembali ke lapangan, bahunya terus ditepuk rekan setim yang mengacungkan jempol, memuji kegagahannya.
Sebuah kemenangan, hattrick gemilang, menjadi latar sempurna untuk lamaran ini. Memilih momen ini untuk melamar - sungguh luar biasa keren!
Senyum bahagia merekah di wajah Zhou Yi. Akhirnya ia mendapat restu Kottane - mereka akan menikah.
“Kamu dan Kottane menikah harus mengundang kami ya!” Rekan-rekan setim bergantian berkata kepada Zhou Yi.
Zhou Yi mengangguk terus-menerus: “Tidak masalah, tidak masalah! Semua diundang! Semua datang!”
Di bangku cadangan Borussia Dortmund, semua orang masih membicarakan lamaran Zhou Yi tadi.
“Luar biasa, benar-benar luar biasa!”
“Sungguh mengagumkan!”
Klopp tersenyum geleng-geleng kepala, berkata kepada orang di sebelahnya: “Bocah itu selalu punya aksi mengejutkan, tapi kali ini benar-benar terlalu mengejutkan, aku sampai kaget.”
“Kamu kira dia datang untuk memelukmu...” Asisten pelatih Buvac menyindir Klopp sambil tertawa.
Klopp agak malu mengusap ujung hidungnya, “Dia mau melamar Kottane, jadi aku maafkan dia!”
Orang-orang di sekitar ikut tertawa terbahak-bahak.
Di depan bangku pelatih dan cadangan Borussia Dortmund, suasana ceria menyelimuti. Kini mereka unggul 3-1 atas Bayern München, waktu pertandingan tersisa sepuluh menit. Bayern München harus mencetak dua gol lagi atau mereka KALAH. Tentu saja mereka punya alasan untuk tertawa lebar.
Jika akhirnya memenangkan pertandingan, hari ini benar-benar hari bahagia – tidak hanya menyaksikan langsung upacara lamaran romantis nan spektakuler, tapi juga kembali ke puncak klasemen, mengambil inisiatif dalam persaingan gelar liga melawan Bayern München. Benar-benar dua kebahagiaan sekaligus.
