Taktik Diego Simeone sebenarnya adalah menggunakan pressing tinggi untuk mengacaukan serangan Borussia Dortmund. Strategi ini sangat efektif melawan tim yang ahli dalam penguasaan bola melalui operan. Contohnya pertandingan sebelumnya saat Atletico Madrid mengalahkan Barcelona 1-0, telah membuktikan hal ini.
Tapi Diego Simeone tidak menyangka bahwa pressing tinggi justru memberikan kesempatan serangan bagi Borussia Dortmund, alih-alih berhasil menekan serangan mereka...
Dengan menerapkan pressing di area depan secara terus-menerus dan mengerahkan banyak pasukan, jumlah pemain yang bisa diturunkan tetap terbatas - hanya 11 orang, dengan 10 pemain yang bisa bergerak bebas meninggalkan gawang.
Semakin banyak pasukan yang dikerahkan di area depan, semakin sedikit personel di lini belakang. Luas lapangan yang besar membuat mustahil untuk menutup semua area, pasti akan muncul ruang kosong.
Jika Borussia Dortmund memiliki pemain yang ahli memanfaatkan ruang kosong, alarm bahaya akan terus berbunyi di belakang lini pertahanan Atletico Madrid.
Setelah berhasil melakukan tackle merebut bola dari Atletico Madrid, Borussia Dortmund langsung melancarkan serangan tajam menuju gawang lawan.
Mereka tidak mengoper bola bolak-balik di lini belakang untuk mencari celah.
Kesempatan sudah muncul, sekarang tinggal melihat apakah bisa dimanfaatkan. Yang diuji di sini bukan kesabaran, melainkan kecepatan dan akurasi.
Zhou Yi tidak mengontrol bola, langsung mengoper ke Marco Reus yang sedang menarik diri ke belakang.
Taktik yang digunakan Borussia Dortmund dalam pertandingan ini adalah kombinasi umpan dan pergerakan cepat, yang menuntut kecepatan dan akurasi operan. Dengan persyaratan seperti ini, kemungkinan besar tidak akan terjadi situasi umpan panjang bertebaran di mana-mana. Lebih sering tim harus menggunakan operan pendek untuk maju.
Untuk memastikan kecepatan dan presisi operan, jarak antar pemain secara alami tidak boleh terlalu jauh. Jika jarak bertambah, akurasi operan akan turun drastis. Bahkan pengumpan terbaik pun tidak bisa menghindari pola ini.
Karena itu, para pemain Borussia Dortmund harus menjaga jarak yang sangat dekat, dengan formasi yang mengerut mengelilingi Zhou Yi. Setiap orang harus terus berlari, penyerang tidak boleh diam di depan tanpa kembali, dan bek juga harus maju.
Garis-garis formasi harus tetap terhubung setiap saat agar kombinasi umpan cepat Borussia Dortmund bisa diwujudkan.
Taktik ini menuntut stamina pemain yang sangat tinggi.
Meskipun Borussia Dortmund terkenal dengan stamina yang baik, tetap sulit untuk mempertahankannya sepanjang pertandingan. Apalagi di akhir musim ketika stamina para pemain sudah menipis.
Karena itu, mencetak gol lebih awal menjadi sangat penting.
Hanya dengan mencetak gol lebih awal dan mengubah keunggulan menjadi kemenangan, tekanan pada tim di kemudian hari bisa dikurangi.
Semakin cepat gol tercipta semakin baik, semakin banyak gol semakin baik.
Atletico Madrid menggunakan "tiga serangan pisau" dalam 20 menit pertama untuk membungkam Barcelona. Sekarang Borussia Dortmund juga punya "tiga serangan pisau" yang menunggu Atletico Madrid.
……
Setelah Reus menerima bola, karena posisinya menghadap arah berlawanan dari serangan, membawa bola sambil berbalik hanya akan sia-sia membuang waktu dan berisiko direbut. Maka Reus langsung memberikan operan mundur ke bek sayap Piszczek yang sedang maju.
Inilah alasan mengapa setiap orang harus aktif bergerak - penyerang harus turun, bek harus menekan ke depan - hanya dengan begitu koneksi permainan bisa terbangun.
Setelah menerima umpan dari Reus, Piszczek dengan cepat memindahkan bola ke area tengah untuk Sven Bender.
Sven Bender segera mengirimkan bola ke Zhou Yi.
Semua pemain Borussia Dortmund meminimalkan penyesuaian bola, membatasi diri hanya dua sentuhan: satu untuk mengontrol bola, satu untuk operan.
Ini menjadi fokus utama selama tiga hari sesi latihan. Klopp mewajibkan para pemain mematuhi aturan ini, yang melanggar akan dihukum.
Di bawah pelatihan intensif ala neraka ini, akurasi operan dan sinkronisasi waktu antar pemain Dortmund meningkat signifikan.
Spekulasi media memang benar - mustahil menciptakan "Senjata Rahasia" dalam tiga hari...
Tapi asumsi ini berdasar pada premis bahwa senjata rahasia tersebut dibuat dari nol.
Padahal para pemain Dortmund sudah familiar dengan "senjata rahasia" ini. Pola operan dan pergerakan cepat ini telah mereka coba terapkan sejak fasilitas Footbonaut hadir di klub.
Lebih awal, Zhou Yi, Markus Wagner, dan Götze sudah mulai menggunakan operan cepat bertiga untuk merobek pertahanan lawan saat masih di Tim junior Borussia Dortmund, membantu tim muda tersebut meraih gelar juara di kompetisi level junior.
Jadi secara teknis taktik ini bukanlah "Senjata Rahasia", sebelumnya Dortmund juga pernah memainkannya dan semua orang sudah tahu.
Hanya saja saat ini banyak orang tidak menyadari poin ini, hanya tersembunyi di area yang tidak terpantau pemikiran, dalam arti tertentu bisa disebut "senjata rahasia".
Diego Simeone sama sekali tidak menyangka Dortmund akan menggunakan taktik seperti ini untuk menghadapinya...
……
Pemain Dortmund lainnya umumnya akan mengontrol bola terlebih dahulu sebelum mengoper, mampu melakukan dua sentuhan bola saja sudah memenuhi kriteria Klopp.
Tapi standar Zhou Yi berbeda - dia langsung mengoper tanpa mengontrol bola! Sekali sentuhan langsung mengirimkan bola.
Menghadapi operan dari Sven Bender, Zhou Yi berbalik menghadap arah berlawanan dari serangan, tapi menggunakan punggung kaki luar kanannya untuk mengirim bola ke belakangnya ke Yan Min yang bergerak ke area tengah.
Kemudian Zhou Yi berbalik lagi dan berlari ke depan.
Saat memasuki area gelandang, penjagaan ketatnya dialihkan ke Gabi.
Tapi Gabi sama sekali tidak menyentuh bola, dia malah senang melihat Zhou Yi berbalik membelakangi arah serangan, mengira posisi ini memudahkan penjagaan man-to-man.
Siapa sangka, meski Zhou Yi membelakangi arah serangan, dia tetap bisa mengoper bola ke depan. Sambil menghalangi Gabi, dia berhasil melindungi bola dengan baik.
Melihat Zhou Yi berbalik, Gabi ikut berputar dan terus menjaga ketat sang playmaker. Ini adalah tugas dari Diego Simeone yang harus dia laksanakan dengan baik.
Yan Min mengirimkan umpan diagonal ke Zhou Yi yang sedang melakukan serangan.
Gabi masih setia mengawal setiap gerakan Zhou Yi.
Tanpa mengontrol bola terlebih dahulu, Zhou Yi langsung menggunakan punggung kaki luar kanannya untuk mengalirkan bola ke sisi kanan, menemui Reus yang sedang menyempil ke dalam.
Usai mengoper, dia terus berlari maju sambil memberi isyarat tangan ke Reus untuk melakukan kombinasi satu-dua - pertanda jelas permainan dinding klasik.
Reus tentu saja langsung mengembalikan umpan.
Kini Zhou Yi sudah masuk ke Zona 30 Meter pertahanan Atletico Madrid. Selain Gabi, bek tengah Godin juga turut membantu mengawalnya.
Awalnya Godin berada di garis pertahanan. Menyaksikan Zhou Yi menerobos hingga ke depannya, dia langsung menyambar saat Reus mengoper ke Zhou Yi, berusaha membentuk jebakan ganda dengan Gabi untuk menghentikan serangan Borussia Dortmund.
Zhou Yi menyesuaikan langkahnya sambil berlari. Menghadapi bola yang menggelinding, dia mengayunkan kaki kanannya seolah hendak melepaskan tembakan.
Godin segera mengangkat kaki dan berbalik, berusaha menghalangi tembakan Zhou Yi dengan tubuhnya.
Mengangkat kaki bertujuan memperluas area pertahanan, sementara berbalik adalah insting alami untuk melindungi tubuh - jika tidak berbalik, terkena bola di wajah atau selangkangan pasti menyakitkan...
Bola menggelinding mendekat, Zhou Yi mengayunkan kaki!
Tapi dia tidak menyentuh bola!
Apakah tendangannya meleset?!
Bukan, ini sengaja mengelakkan bola!
Zhou Yi baru mengayunkan kakinya setelah bola melewati depannya...
Dia membiarkan bola itu lewat, namun bola tetap melaju kencang ke depan kiri Zhou Yi.
Di sana, Aubameyang yang sedang melakukan serangan maju menerima bola!
Kombinasi operan Zhou Yi dengan Yan Min dan Reus di area tengah serta momentum serangan mereka telah menarik perhatian sebagian besar pemain Atletico Madrid.
Saat Aubameyang menguasai bola, barulah mereka sadar - ternyata senjata mematikan Borussia Dortmund ada di sini!
Aubameyang sudah berada di area penalti Atletico Madrid saat menerima bola.
Dia kini memiliki kesempatan tembakan yang sangat bagus!
Tanpa ragu, Aubameyang langsung melepaskan tembakan!
Juanfran berlari menghadang dan berusaha menghentikan tembakan tersebut, kakinya sudah terjulur dan menyentuh bola.
Namun bola tidak berubah arah keluar dari area gawang, melainkan sedikit berbelok ke sudut bawah dekat gawang!
"Tembakan Aubameyang awalnya mengarah ke sudut jauh, Courtois juga menyambar ke sana. Tapi siapa sangka Juanfran mengulurkan kakinya…"
Bola mengubah arah, Courtois tak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia hanya bisa melihat bola menggelinding menyentuh tiang gawang dekat dan masuk ke gawang!
"Gol! Gol!! Wow! Baru tiga menit pertandingan, Borussia Dortmund sudah unggul 1-0! Tembakan Aubameyang! Start yang sempurna untuk Dortmund!" teriak Marcel Leif penuh semangat.
Westfalenstadion yang sudah riuh sejak awal pertandingan, kini mencapai puncak keramaian.
