Menit ke-44, tersisa satu menit lagi sebelum babak pertama berakhir, Borussia Dortmund mendapatkan lemparan ke dalam di sayap kiri yang sedikit melewati garis tengah.
Bek kiri Großkreutz mendatangi ball boy Atletico Madrid untuk meminta bola, bersiap melakukan lemparan ke dalam.
Namun ball boy Atletico Madrid tidak langsung memberikan bola, melainkan menunda sebentar sebelum melemparkan bola ke dalam lapangan dengan kuat melewati kepala Großkreutz, mendarat di sekitar lingkaran tengah.
Ini jelas taktik ball boy untuk mengulur waktu. Mereka ingin mencegah Dortmund memiliki kesempatan serangan sebelum babak pertama berakhir...
Meski temperamennya kurang baik, Großkreutz tidak berani bertindak kasar terhadap anak ball boy karena risiko hukuman berat.
Ia hanya bisa membuka tangan protes kepada wasit utama atas tindakan lawan ini.
Sorakan dan tepuk tangan bergemuruh dari tribun suporter Atletico Madrid, tentu ditujukan untuk ball boy "cerdik" itu.
Umumnya ball boy di kandang sendiri berasal dari anggota tim muda klub. Mereka secara natural berpihak pada tim senior.
Marcel Leif mengkritik tindakan ball boy: "Praktik seperti ini tidak bersahabat dan tidak perlu..."
Zhou Yi tidak protes ke wasit utama, juga tidak berdebat dengan ball boy. Dia malah berlari mengambil bola yang dilempar ball boy dan memberikan umpan ke Großkreutz.
Setelah mengambil bola, Großkreutz melambaikan tangan ke arah ball boy dengan gerakan menadahkan telapak tangan.
Siaran TV juga menayangkan close-up shot ke ball boy. Di lensa, remaja itu menunjukkan ekspresi meremehkan ke Großkreutz.
Demi kepentingan Atletico Madrid, dia sama sekali tidak takut dengan pemain Borussia Dortmund. Dia juga tahu Großkreutz tidak berani berbuat nepadanya.
Großkreutz memang tidak berani bertindak. Bahkan sumpah serapah pun dia hindari. Jika tidak, setelah pertandingan media pasti akan minta ahli baca gerak bibir menginterpretasikannya. Kontroversi besar pasti akan meledak.
Großkreutz hanya bisa menahan emosi dan mengalah.
Lalu dia melempar bola ke Mats Hummels yang datang memberi dukungan.
Hummels langsung mengembalikan bola dengan sundulan tanpa mengontrolnya terlebih dahulu.
Setelah menerima bola, Großkreutz berbalik dan melihat Yan Min sudah berlari di area sayap depan. Dia segera memberikan umpan.
Yan Min mencoba berbalik dan melakukan dribel horizontal, tapi bola langsung disapu oleh Thiago Alcântara, bek Atletico Madrid yang menjaganya.
Bola yang ditackle jatuh kembali ke kaki Großkreutz. Tentu saja, dua pemain Atletico Madrid langsung menghadang di depan Großkreutz.
Großkreutz buru-buru berbalik dan mengoper bola ke belakang.
Dioper ke Zhou Yi yang berada di area tengah untuk memberikan dukungan. Zhou Yi membagi bola ke kanan, memberikan umpan kepada bek kanan Piszczek yang maju menyambut.
Begitu bola sampai ke Piszczek, dia bingung harus mengoper ke mana. Setelah melihat sekeliling, tak ada kesempatan bagus yang terlihat.
Tapi sebagai pemain Borussia Dortmund, ada satu prinsip yang harus dipahami: Jika bingung mengolah bola di lapangan, berikan saja ke Zhou Yi.
Akhirnya Piszczek mengembalikan bola ke Zhou Yi yang maju.
Sebelumnya, Zhou Yi terus mengamati situasi lapangan. Dia melihat Yan Min tidak diam di tempat setelah bolanya ditackle, tapi bergerak pelan-pelan ke area tengah.
Tepat saat Zhou Yi mengoper ke Piszczek, Yan Min tiba-tiba berakselerasi menyambar sayap kanan. Area itu kosong karena posisi Reus yang agak mundur, membuat bek-bek Atletico Madrid menekan ke depan dan meninggalkan ruang kosong di belakang.
Zhou Yi dengan tajam mencium ini sebagai kesempatan.
Pas di saat Piszczek mengoper bola kepadanya, tanpa mengontrol bola terlebih dahulu, dia langsung menyodok bola ke sisi kanan area penalti Atletico Madrid.
Bola menggelinding di rumput membentuk garis diagonal menuju ruang kosong yang tak terjaga.
Tentu saja sebelum Zhou Yi melakukan operan, area itu merupakan ruang kosong yang tidak dijaga.
Namun mulai sekarang, tidak lagi.
Yan Min langsung menyerbu ke area tersebut, bek tengah Atletico Madrid Godin juga mengejarnya. Tapi Godin tidak merebut bola di kaki Yan Min, melainkan mendorongnya ke arah garis lapangan di dalam area penalti.
Pertahanan Godin cukup berpengalaman. Di bawah tekanan Godin, Yan Min benar-benar sulit mendapatkan kesempatan berbalik, akhirnya dia "didorong" keluar area penalti oleh Godin.
Pada saat ini, bek kiri Atletico Madrid Filipe juga maju, bersama Godin melakukan tekanan ganda pada Yan Min.
Melihat bantuan datang, Godin aktif mendekati Yan Min sambil menarik lengan kiri Yan Min agar tidak mudah dilewati. Dia juga menghalangi sisi garis lapangan untuk mencegah Yan Min menyusur sisi.
Sementara itu Filipe mulai menekan dari sisi lain. Keduanya menjepit Yan Min di tengah dan mendorongnya ke arah garis lapangan.
Ketika sampai di garis lapangan, serangan Borussia Dortmund ini praktis masuk ke jalan buntu.
Zhou Yi sebenarnya sudah melihat ruang kosong dan mengoper ke sana, Yan Min juga sudah berlari ke ruang tersebut. Tapi pertahanan Atletico Madrid kali ini sangat solid, membuat serangan Dortmund gagal berkembang.
Yan Min hampir terjepit di sudut mati. Di bawah tekanan Godin dan Filipe dari kedua sisi, dia tampak tidak berdaya.
“Tapi saat hampir mencapai garis lapangan, Yan Min mendorong Filipe dengan tangan kiri, kaki kanannya tiba-tiba menginjak bola ke belakang, sekaligus menarik lengan kiri dari pelukan Godin, berbalik cepat, ingin menyelip di celah antara Filipe dan Godin!
Pengalaman bertahan Godin sangat mumpuni. Melihat Yan Min berbalik, tubuhnya langsung mendekat menutup celah.
Filipe yang memiliki chemistry baik langsung mengayunkan kaki untuk menyodok bola.
Keduanya, satu melakukan marking ketat, satu melakukan tackle, ingin sepenuhnya memblokir tembusan Yan Min.
Tapi kecepatan gerakan kaki Yan Min lebih cepat dari dua bek bertubuh besar ini. Yan Min menggeser kaki kiri merebut bola sebelum Filipe!
Filipe tak menyangka gerakan kaki Yan Min secepat ini. Kakinya sudah mengayun tapi meleset, gagal menyentuh bola.
Yan Min lalu menarik bola dengan kaki kiri, mendorongnya dengan kaki kanan. Bola menyelip di antara kaki Godin yang tak siap menghadapi.
Bersamaan dengan dorongan bola, Yan Min melesat seperti mobil sport elektrik, start dengan kecepatan luar biasa, langsung menyelip di celah antara Godin dan garis lapangan!
Melewati lawan dengan memisahkan bola!
Saat Godin terburu-buru berbalik, Yan Min sudah menguasai bola di belakangnya.
"Yan Min! Oooooo! Tembusan cantik! Pertunjukan individu yang benar-benar spektakuler!" teriak Marcel Leif.
Yan Min yang berhasil melakukan double dan menembus garis pertahanan tidak melanjutkan membawa bola mendekati gawang. Setelah menengadah mengamati, dia dengan tegas menyapu bola menggunakan kaki kanan ke area tengah area penalti, di sekitar titik penalti!
Di sana, Zhou Yi sedang melakukan serangan maju, menyambut umpan dari Yan Min. Dia langsung mengayunkan kaki dan menembak!
Kaki yang tegang menembakkan bola keluar sambil menekan kuat ke rumput lapangan.
Bola meluncur cepat di atas rumput yang telah disiram air sebelum pertandingan, membuatnya agak licin. Hal ini mengurangi gesekan dan mempercepat laju bola yang menggelinding.
Meski di antara Zhou Yi dan gawang masih ada dua bek Atletico Madrid serta kiper Courtois, tembakan Zhou Yi tetap menyelinap melewati mereka menuju gawang.
Kedua bek Atletico Madrid sama sekali gagal menyentuh bola. Faktanya, mereka bahkan tidak sempat bereaksi karena tembakan Zhou Yi terlalu cepat dan spontan.
Courtois berusaha menyambar dengan terjatuh ke sisi. Namun sebelumnya dia terpancing ke sudut dekat untuk menutup serangan Yan Min, sementara bola tembakan Zhou Yi mengarah ke sudut belakang. Jarak kemampuan yang terlalu jauh membuatnya sama sekali tak menjangkau bola...
Di bawah tatapan penuh horor ribuan suporter Atletico Madrid, bola menggelinding mulus masuk ke dalam gawang!
Di menit ke-44 pertandingan, Borussia Dortmund mencetak gol.
"Zhou Yi! Zhou Yi! Zhou Yi! Zhou Yi!!! Wow! Luar biasa!!" Marcel Leif berteriak antusias. "Tendangan keras menyusur tanah Zhou Yi mengantarkan bola ke gawang Atletico Madrid! Ia berhasil mengurangi ketertinggalan untuk Borussia Dortmund, dan yang terpenting, gol ini memperlebar selisih skor sekaligus memberikan mereka keunggulan gol tandang! Sekalipun Atletico Madrid mencetak dua gol lagi untuk menyamakan agregat, mereka tetap akan tersingkir karena aturan gol tandang, kecuali jika mencetak tiga gol... Padahal dalam kondisi 0-3, mencetak tiga gol saja sudah sulit. Usaha keras Atletico Madrid yang baru mencetak dua gol langsung sia-sia karena satu gol Zhou Yi ini!"
"Penerobosan Yan Min! Cantik! Operan... Eh Zhou Yi! Gol! Tendangan menyusur tanah yang bersih!" He Ping juga bersemangat. "Ia mencetak gol penentu, bagai menghantam paku ke dada Atletico Madrid dengan tangannya sendiri!!"
Zhou Yi yang baru saja mencetak gol juga bersukacita. Ia menunjuk Yan Min dan berlari ke arahnya. Sebenarnya andil terbesar dalam gol ini adalah Yan Min. Tanpa penerobosan ajaibnya di sayap yang mengubah yang buruk menjadi luar biasa, tak akan ada kesempatan baginya.
Yan Min juga menunjuk Zhou Yi, menunggu sang kapten mendekat.
Meski penerobosannya sangat indah, namun tanpa ada yang menembakkan bola ke gawang, semua usaha sebelumnya menjadi tak berarti.
Dua orang berpelukan, lebih banyak rekan setim berkerumun, mengurung mereka di tengah, dibungkus seperti pangsit.
Sementara itu, Stadion Calderón kandang Atletico Madrid tenggelam dalam keheningan sesaat...
