Setelah babak kedua dimulai, tim Simeone langsung menggebrak gawang Borussia Dortmund dengan serangan dahsyat.
Mereka hanya punya 45 menit tersisa untuk membalikkan kedudukan dengan mencetak minimal tiga gol agar bisa lolos ke final. Kurang satu gol pun berarti tersingkir.
Klopp sudah menyiapkan strategi selama jeda babak pertama. Taktik Atletico Madrid dalam situasi seperti ini sebenarnya mudah ditebak tanpa perlu spekulasi.
Menghadapi gempuran Atletico Madrid, Dortmund memilih taktik sederhana: bertahan dan melakukan serangan balik.
Pertahanan mengerut, lalu mencari celah untuk melancarkan serangan balasan.
Dan Borussia Dortmund juga memiliki modal untuk melakukan serangan balik. Yan Min, Aubameyang, dan Reus termasuk tipe pemain yang memiliki kecepatan, teknik, serta kemampuan individu dalam pertempuran tunggal yang kuat. Bahkan satu orang saja bisa membuat lini pertahanan lawan kewalahan.
Jadi strategi bertahan dan melakukan serangan balik sebenarnya sangat cocok untuk Borussia Dortmund saat ini.
Moral para pemain Atletico Madrid memang sangat tinggi. Setelah penyesuaian yang dilakukan Diego Simeone di area gelandang, performa mereka kembali normal, tidak terlihat linglung seperti saat baru saja kebobolan.
Tapi meski semangat mereka tinggi, moral Borussia Dortmund juga tidak kalah. Baru saja berhasil mengurangi ketertinggalan, bahkan bisa dikatakan mereka "penuh semangat". Saat ini setiap pemain Borussia Dortmund merasa tenang dan aman karena memiliki gol tandang. Gol ini ditambah agregat 4:2 hampir memastikan mereka tak terkalahkan.
Jadi pertandingan tidak berulang seperti skenario awal babak pertama yang dibayangkan suporter Atletico Madrid.
Serangan Atletico Madrid memang sangat ganas. Hanya dari momentum serangan di awal babak kedua saja, terlihat tren yang tidak kalah intens dibanding awal babak pertama.
Tapi Borussia Dortmund di babak kedua berbeda dengan yang di babak pertama.
Menghadapi serangan agresif Atletico Madrid, Borussia Dortmund menjawab dengan serangan balik yang tajam.
"Pada menit ke-48, baru tiga menit babak kedua dimulai, Atletico Madrid melancarkan serangan. Tembakan sudut sempit Arda Turan dari sebelah kiri area penalti berhasil ditepis oleh Weidenfeller."
"Bola yang ditepis kemudian dibersihkan oleh pemain Borussia Dortmund. Zhou Yi merebut titik jatuh kedua dan langsung memberikan umpan panjang ke Yan Min. Dortmund langsung melancarkan serangan balik cepat!"
"Yan Min membawa bola sambil berlari kencang sejauh 30 meter, lalu mengoper menyamping ke depan gawang. Aubameyang menerima bola di depan area penalti dan menembak, sayangnya melenceng sedikit."
"Meski tidak gol, insiden ini membuat suporter Atletico Madrid nyaris panik - Saat bola melenceng dari gawang, di tribun terdengar teriakan kaget yang keras. Mereka hampir mengira bola akan masuk..."
"'Tembakan Aubameyang meleset tipis, sayang sekali! Kualitas serangan balik Dortmund kali ini sangat-sangat tinggi!'"
"'Aduh! Aubameyang! Dortmund nyaris saja mengakhiri ketegangan pertandingan ini! Skor 5-2 pasti akan menghancurkan mental Atletico Madrid!' komentar He Ping."
"Meski serangan ini tidak menghasilkan gol, hal itu tidak mengganggu semangat para pemain Borussia Dortmund."
"Karena mereka tahu masih banyak kesempatan seperti ini di babak kedua. Mereka sama sekali tidak perlu terburu-buru."
Tepat seperti dugaan, dalam sepuluh menit berikutnya Borussia Dortmund kembali mendapatkan dua kesempatan serangan balik. Meski tidak mencetak gol, keduanya tetap membawa ancaman bagi lini pertahanan Atletico Madrid, membuat para suporter Los Colchoneros deg-degan.
Setelah tiga kali serangan balik beruntun seperti ini, Atletico Madrid akhirnya menyadari: Jika terus memaksakan serangan seperti ini, besar kemungkinan mereka akan kebobolan sebelum sempat mencetak gol...
Alhasil, tim yang awalnya garang ingin melibas Dortmund ini kini dihadapkan pada pilihan sulit - terus menyerang tanpa mempedulikan pertahanan demi mencetak tiga gol cepat, atau sedikit bertahan untuk menghindari kebobolan?
Para pemain Atletico Madrid sendiri tak punya jawaban pasti.
Melihat kondisi ini, Diego Simeone di pinggir lapangan langsung memahami apa yang terjadi.
Mentalitas pemain yang tidak stabil, ditambah ketidaksepahaman tentang target pertandingan.
Kondisi ini sangat berbahaya. Jika dibiarkan, formasi tim akan terputus antara lini depan dan belakang, justru memberi lebih banyak celah untuk serangan balik Dortmund.
Simeone pun segera melakukan penyesuaian. Secara taktis sebenarnya sama, tapi dia perlu menstabilkan moral tim dan menyatukan pemikiran.
Keputusannya sama seperti saat jeda babak pertama: Terus menyerang!
Bagi Atletico Madrid saat ini, memang tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh.
Setelah kebobolan oleh Dortmund, mereka seperti terpojok - hanya ada satu jalan: SERANG!
Meski serangan mungkin menyebabkan mereka kebobolan lagi dalam pertandingan, tapi jika tidak menyerang maka benar-benar tamat.
Apalagi dengan karakter dan temperamen Simeone, mustahil baginya untuk menunjukkan keraguan di saat-saat seperti ini. Tentu saja harus bertarung mati-matian melawan lawan sampai akhir.
……
Setelah pemikiran disatukan oleh pelatih kepala, Atletico Madrid akhirnya bisa melepaskan diri dari kondisi ragu-ragu sebelumnya dan mulai menggempur gawang Borussia Dortmund dengan gempuran gencar.
Tentu saja, Borussia Dortmund sebenarnya sudah mempersiapkan taktik seperti ini dari Atletico Madrid. Mereka tidak takut, cukup bermain bertahan dan melakukan serangan balik.
Selama periode ini tentu Atletico Madrid yang lebih banyak mendapat kesempatan tembakan, sementara Borussia Dortmund lebih sedikit peluangnya.
Ada beberapa momen menegangkan di sini, seperti di menit ke-72 ketika Juanfran memberikan umpan silang dari sisi kanan area penalti, Arda Turan menyundul bola ke gawang dari titik jauh berjarak 10 meter, setelah dihalau Weidenfeller dengan ujung jari, bola menghantam mistar gawang dan memantul kembali.
Turan menyambut rebound dengan tendangan lanjutan, namun dihalau oleh Piszczek yang sudah mundur ke garis gawang dengan tendangan kaki.
"Turan!! Piszczek melakukan pertahanan krusial! Dia menghalau bola tepat di garis gawang! Bahaya sekali! Atletico Madrid hampir mencetak gol!" teriak He Ping keras, meski sebenarnya bahkan jika Atletico Madrid mencetak gol ini, mereka masih perlu dua gol lagi...
"Dalam pertandingan selanjutnya, pilar utama penyerang Atletico Madrid Diego Costa mengalami cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan, akhirnya harus ditarik keluar."
"Penarikan Costa keluar lapangan merupakan kerugian besar bagi serangan Atletico Madrid."
"Tanpa Diego Costa, Atletico Madrid semakin kesulitan menaklukkan gawang Borussia Dortmund."
"Banyak suporter Atletico Madrid menunjukkan ekspresi kecewa, seolah sudah melihat akhir pertandingan sejak dini."
"Setelah Diego Costa keluar, moral Atletico Madrid mulai merosot secara bertahap."
"Kini waktu tersisa kurang dari 15 menit sebelum pertandingan berakhir."
"Menit ke-79, Turan memberikan operan, Filipe melakukan tembakan sudut sempit di sebelah kiri area penalti, namun kembali ditepis oleh Weidenfeller."
"Menit ke-84, Borussia Dortmund mendapatkan kesempatan serangan balik. Aubameyang mengoper, Reus hampir membentuk situasi serangan balik melewati offside, namun tembakannya saat berhadapan dengan Courtois berhasil dihalau kiper Belgia itu dengan kaki..."
"Reus——Aaaaah! Dia hampir mengakhiri pertandingan ini lebih awal!" teriak Marcel Leif dengan penuh penyesalan.
"Tapi tidak mengapa, ketegangan pertandingan ini memang sudah hampir habis."
"Dengan sisa waktu kurang dari sepuluh menit, jika Atletico Madrid ingin mengeliminasi Dortmund, mereka harus mencetak tiga gol lagi. Tapi bagaimana mungkin?"
Kekalahan Atletico Madrid sudah tak terelakkan lagi.
Siaran TV menampilkan close-up shot Diego Simeone, ekspresi wajah pelatih Argentina ini tetap tenang, namun perasaan sebenarnya di dalam hati tetap menjadi misteri...
……
Hingga wasit utama membunyikan peluit tanda berakhirnya 90 menit pertandingan, skor tak mengalami perubahan lagi.
Akhirnya Borussia Dortmund kalah 1:2 di kandang lawan Atletico Madrid, namun berhasil mengeliminasi lawan dengan agregat 4:2.
"Pertandingan berakhir! Pertandingan berakhir! Borussia Dortmund mengeliminasi Atletico Madrid 4:2, mereka berhasil lolos ke Final Liga Champions dua musim berturut-turut! Ini benar-benar prestasi luar biasa!" seru Marcel Leif dengan semangat.
Dalam situasi Bayern München sudah tersingkir oleh Real Madrid, Borussia Dortmund menjadi satu-satunya harapan untuk membela kehormatan sepak bola Jerman.
"Juara bertahan berhasil masuk final, mungkinkah Dortmund mempertahankan gelar? Perlu diketahui belum ada tim yang berhasil melakukannya sejak reformasi Liga Champions..." Marcel Leif mulai membayangkan skenario indah.
Pemain cadangan Borussia Dortmund berbondong masuk ke lapangan, berpelukan merayakan bersama rekan setim yang ada di lapangan.
Lolos ke Final Liga Champions dua musim beruntun memang pantas dirayakan dengan meriah.
Klopp awalnya masih berusaha menahan kegembiraannya untuk berjabat tangan dengan Diego Simeone.
Setelah berjabat tangan, sifat aslinya langsung terbuka. Dengan riang dia melompat ke lapangan dan berlari menuju rekan-rekan setimnya.
Seluruh tim utama merayakan kemenangan sepuasnya di kandang lawan.
