Setelah memberikan instruksi ke Schulze, Zhou Yi sama sekali tidak memikirkan hal ini lagi.
Dengan musim kompetisi semakin dekat dan performa gemilangnya belakangan, banyak klub yang tertarik padanya. Bayern München hanyalah salah satunya. Tidak perlu dibuat heboh.
Kalau tidak ada tim yang tertarik padanya, justru itu yang aneh.
Tapi saat Zhou Yi sedang mempersiapkan diri menghadapi laga liga melawan Hoffenheim, media Jerman tiba-tiba mengeluarkan desas-desus transfer: “Bayern München diam-diam menghubungi agen Zhou Yi, apakah pemain inti Borussia Dortmund ini akan pindah klub?”
“……Wartawan kami berhasil memotret direktur olahraga Bayern München, Sammer, sedang berjabat tangan dengan seorang lelaki di depan restoran Borussia Dortmund. Lelaki yang berjabat tangan dengan Sammer itu bernama Tino Schulze, agen Zhou Yi. Sebelumnya sudah beredar rumor bahwa Bayern München bersiap melakukan serangan balik di luar lapangan terhadap Dortmund. Tampaknya inilah serangan balik Bayern München, benar-benar taktik 'khas Bayern München'……”
“……Musim lalu Bayern München memilih mengaktifkan klausul buyout untuk merebut Götze. Kini mereka seperti ingin mengulangi trik yang sama di musim ini! Meski taktis ini cukup mengesalkan, harus diakui hampir tak terkalahkan. Di seluruh Bundesliga, tidak ada klub yang bisa menghalangi serangan uang besar Bayern München... Bahkan Borussia Dortmund pun tidak sanggup……”
"Konon Bayern München kali ini mengeluarkan biaya besar, menawarkan Zhou Yi kontrak yang hampir mustahil ditolak. Asal pemain menyetujui, mereka bisa langsung mengajukan penawaran ke Borussia Dortmund... Satu-satunya masalah adalah apakah klub Borussia Dortmund mau menjual lagi pemain intinya, tapi menurut tradisi Dortmund, selama uang yang diberikan cukup, tidak ada pemain inti yang tidak bisa dijual... Untuk membawa Zhou Yi dari Westfalenstadion ke Allianz Arena, Bayern München pasti harus merogoh kocek sangat dalam... Tapi jika benar berhasil, selain harganya yang mahal, Zhou Yi adalah rekrutan sempurna untuk Bayern München..."
"Jika Zhou Yi benar-benar direbut Bayern München, itu akan menjadi kerugian besar bagi Borussia Dortmund sekaligus Bundesliga. Dominasi mutlak Bayern München harus ditekan. Jika tidak, semua pemain terbaik Bundesliga akan berkumpul di satu klub, yang akan mengurangi daya saing liga Jerman di kompetisi Eropa..."
“Saya berharap Borussia Dortmund bisa bertahan dari tekanan, tidak menyerah pada serangan uang Bayern München. Jika ingin bersaing jangka panjang dengan Bayern München di Bundesliga, tidak boleh selalu berlutut begitu melihat uang... Saya juga berharap Zhou Yi bisa menanggapi kontrak yang ditawarkan Bayern München secara rasional. Apapun syarat yang diajukan Bayern München, dia harus menyadari bahwa pindah dari Borussia Dortmund ke Bayern München hampir tidak ada artinya baginya. Semua penghargaan yang bisa dijanjikan Bayern München selain uang, sudah pernah dia raih di Borussia Dortmund...”
Masalah ini tidak hanya diliput oleh satu media, tapi juga menyebar cepat tidak hanya di media tradisional, melainkan juga di internet.
Awalnya pemberitaan hanya sebatas mengabarkan adanya rumor ini. Tapi kemudian berkembang menjadi diskusi tentang apakah tindakan Bayern München ini baik atau tidak, seolah-olah transfer Zhou Yi ke Bayern München sudah pasti...
Akun media sosial pribadi Zhou Yi, baik yang di luar tembok maupun di dalam tembok, langsung dibanjiri komentar dari para suporter.
Komentar terbagi menjadi beberapa jenis: Pertama adalah yang mencari konfirmasi kebenaran berita ini, sebagian besar berasal dari suporter Borussia Dortmund. Tentu saja mereka berharap ini adalah kabar bohong.
“Komentar kedua berasal dari suporter Bayern München. Mayoritas suporter Bayern München masih berharap Zhou Yi bisa bergabung dengan Bayern München, karena ini akan melemahkan kemampuan tim lawan sekaligus meningkatkan kekuatan tim mereka sendiri. Mereka menyambut kedatangan Zhou Yi ke Bayern München, seolah-olah Zhou Yi sudah resmi bergabung.
Kategori ketiga adalah komentar dari suporter berbagai klub yang ikut ramai. Mereka secara serempak meminta Zhou Yi untuk mempertimbangkan klub yang mereka dukung jika meninggalkan Borussia Dortmund. Berbagai komentar seperti "Klub XXX menyambutmu" memenuhi bagian komentar.
……
Zhou Yi langsung menelepon agennya Schulze begitu melihat berita ini. Namun saat ditelepon, nomor tersebut sedang sibuk. Baru saja dia menutup telepon, belum sampai beberapa detik, telepon berdering lagi. Ternyata itu panggilan dari Schulze.
"Eh, tadi pas aku telepon kamu sibuk..." kata Schulze.
"Kebetulan, aku juga telepon kamu sibuk," jawab Zhou Yi.
"Ini..." Schulze terhenti sejenak lalu tersadar, "Berarti kita saling menelepon di waktu yang sama. Aku mau memberitahumu soal pemberitaan media itu..."
"Kebetulan sekali, aku juga mau tanya. Bukannya sudah kuinstruksikan untuk membalas via telepon saja, jangan bertemu langsung? Aku sudah mengkhawatirkan skenario seperti ini, ada yang akan memanfaatkan foto pertemuan kalian."
"Aku tidak bertemu dengan mereka! Foto ini diambil saat pertama kali mereka menghubungiku untuk berbicara denganmu!" Schulze buru-buru menjelaskan.
“Bisa saja…” Zhou Yi tertegun sejenak, lalu mengerenyit sambil bergumam. “Teknik 'memindahkan bunga ke dahan lain' ini benar-benar hebat… Bagaimana kamu membalas mereka?”
“Aku bilang kamu menolak transfer ke Bayern München, dan Bayern München tidak pernah masuk dalam opsi-mu…” Schulze mengulang perkataannya dulu saat membalas Sammer.
“Tidak masalah, apa respons mereka?”
“Mereka bilang kalau kamu tidak mau, Bayern München juga tidak akan memaksa. Tapi tetap berharap bisa kerja sama di masa depan.”
“Di mulut manis, di belakang licik…” Zhou Yi menyeringai. Meski tidak punya bukti, dia yakin ini ulah klub Bayern München yang membocorkan ke media untuk dibuat sensasi. Apa tujuannya?
Tentu saja untuk mengganggu moral tim Borussia Dortmund dan dirinya. Jika performansinya drop hingga Dortmund KALAH, bukankah Bayern München bisa memetik keuntungan?
Kekhawatiran inilah yang membuat Zhou Yi menyuruh Schulze menolak Bayern München lewat telepon ketimbang bertemu langsung.
Tapi tetap saja orang itu berhasil memanfaatkan celah…
“Lalu bagaimana sekarang?” Schulze tetap meminta pendapat Zhou Yi.
“Sederhana saja, mereka ingin menyebarkan rumor untuk mengganggu moral tim, maka saya akan membantahnya. Saya bukan Götze...” Zhou Yi tidak terlalu risau dengan strategi di luar lapangan Bayern München, karena dirinya bersih tak takut isu. Memang dia menolak tawaran Bayern dengan tegas.
Tahun lalu kasus menjadi heboh karena Götze benar-benar membuat kesepakatan dengan Bayern München dan akan pindah ke sana. Fakta itu tak terbantahkan dan tidak bisa dibalikkan.
Tapi kali ini berbeda...
……
Setelah menutup telepon, Zhou Yi masuk ke akun media sosialnya dan mulai memposting pernyataan klarifikasi.
“...Terima kasih atas perhatian semua. Saya melihat antusiasme para suporter yang mengundang saya. Rupanya saya cukup populer, semua menyukai saya! Mengenai rumor antara saya dengan Bayern München, saya ingin klarifikasi: Pertama, klub Bayern München memang melakukan kontak diam-diam dengan agen saya, Tuan Schulze. Foto itu diambil saat pertemuan pertama mereka. Kedua, klub Bayern München memang ingin membawa saya ke Allianz Arena. Ketiga, saya sudah menyuruh agen saya menyampaikan bahwa saya pasti tidak akan bergabung dengan Bayern München. Ini semua sudah terjadi.”
Pernyataan singkat ini diposting Zhou Yi di berbagai platform media sosial, baik di dalam maupun luar tembok firewall.
Ia tidak menyangkal kontak antara klub Bayern München dengan agennya, hal ini membuat pernyataan selanjutnya terkesan kredibel. Jika sejak awal ia menyangkal pertemuan tersebut, di hadapan bukti foto, publik akan menganggapnya berbohong, dan semua yang diucapkan selanjutnya akan dianggap sebagai kebohongan secara wajar.
Keterbukaan Zhou Yi dalam mengakui fakta justru membuat orang merasa ia jujur dan tidak ada yang disembunyikan, sehingga meningkatkan kredibilitas perkataannya.
Saat membantah rumor, nada bicara dan pilihan katanya tegas dan pasti, menggunakan banyak kata seperti "memang" dan "pasti" untuk menghindari ambiguitas interpretasi dan kesalahpahaman.
Dengan menyatakan secara gamblang, justru mempersempit ruang bagi pihak tertentu untuk memanipulasi.
Setelah pernyataan bantahan Zhou Yi dirilis, langsung muncul ribuan komentar.
Suporter Borussia Dortmund tentu lega, sementara sebagian suporter Bayern München yang kecewa sulit menerima hasil ini. Mereka menyebarkan teori konspirasi di kolom komentar, mengatur ritme permainan, memicu perdebatan dengan suporter Dortmund.
Namun mayoritas orang akhirnya memahami sikap Zhou Yi: ia tidak akan bergabung dengan Bayern München.
Ada yang mengomentari @akun resmi Bayern München, meminta pernyataan resmi dari klub.
Namun hingga semua tertidur, akun resmi Bayern München tetap tidak memberikan respons apapun.
“Bagaimana dengan Zhou Yi? Setelah mengeluarkan pernyataan, dia juga offline, lalu pergi tidur sesuai jam biasa.”
“Bayern München ingin menggunakan taktik ini untuk mengganggunya, tapi dalam hatinya sama sekali tidak ada gejolak, malah sedikit ingin tertawa...”
