Pertarungan akhir sudah di depan mata. Sebelum pertandingan, beredar kabar bahwa karena Bayern München secara teori masih mungkin menjadi juara, pihak Bundesliga telah menyiapkan dua set piala. Namun dari dua piala juara ini, satu asli dan satu lagi replika.
Piala asli akan dibawa ke Stadion Olimpiade Berlin. Jika Borussia Dortmund menjuarai, piala akan diberikan kepada mereka.
Sedangkan replikanya dibawa ke Allianz Arena. Jika Bayern München akhirnya berhasil melakukan keajaiban balik keadaan dan menjadi juara, maka piala ini akan muncul di acara penghargaan Bayern München.
Tapi hal ini membuat banyak suporter Bayern München tidak nyaman – replika piala asli pergi ke pertandingan Borussia Dortmund, sementara replikanya datang ke Allianz Arena, bukankah ini jelas menunjukkan pihak Bundesliga lebih percaya Dortmund bisa jadi juara? Ini diskriminasi!
Ada juga yang mengangkatnya menjadi teori konspirasi, menganggap ini membuktikan Bundesliga memihak Dortmund dan sudah menentukan sebelumnya Dortmund sebagai juara liga.
Suporter Dortmund dan media tentu membalas pernyataan ini, mereka mengejek Bayern yang tak boleh kalah, situasi serupa sering terjadi dalam sejarah, kenapa dulu media dan suporter Bayern tidak ribut?
Masih berkutat pada detail-detail kecil seperti ini sebenarnya menunjukkan mentalitas "tak boleh kalah" yang menggerogoti.
Bahkan semakin menonjolkan keputusasaan di pihak Bayern – kalau masih ada cara lain, apa mereka akan mempermasalahkan hal remeh seperti ini?
Perlu diketahui bahwa persiapan dua skenario seperti ini sangat umum, bahkan media Munich sendiri sebelum pertandingan terakhir juga menyiapkan dua versi laporan.
Jika Bayern menjuarai liga, gunakan skenario pertama untuk pelaporan; jika Bayern gagal menjadi juara, gunakan skenario kedua.
……
Akhirnya di bawah sorotan publik, pertandingan terakhir Bundesliga segera dimulai.
Karena selisih lima poin antara Hamburg di peringkat ke-3 dari bawah dan Stuttgart di peringkat ke-4 dari bawah, kesenjangan terlalu besar sehingga sebenarnya ketegangan degradasi sudah tidak ada.
Tim peringkat ke-18 Eintracht Braunschweig dan peringkat ke-17 Nürnberg akan langsung degradasi ke 2. Bundesliga.
Tim peringkat ke-16 Hamburg harus menjalani pertandingan play-off promosi-degradasi sistem dua leg kandang-tandang melawan tim peringkat ketiga liga dua.
Jadi saat ini liga hanya menyisakan ketegangan perebutan gelar juara dan kualifikasi Champions Eropa.
Persaingan kualifikasi Champions Eropa masih berupa perebutan tiket kualifikasi - Bayer Leverkusen yang sebelumnya kalah dari Borussia Dortmund kini memiliki poin setara dengan Wolfsburg, meski selisih gol tujuh lebih banyak. Jika mereka menang di pertandingan terakhir liga sementara Wolfsburg tidak menang telak 8 gol lebih atas Borussia Mönchengladbach di kandang sendiri, Leverkusen akan mengamankan posisi ke-4 untuk lolos ke play-off Champions Eropa.
Lawan terakhir Leverkusen adalah Werder Bremen.
Schalke 04 yang diperkuat Yang Muge sudah mengunci tiket Champions Eropa fase grup musim depan sejak satu babak sebelumnya. Saat ini mereka mengumpulkan 61 poin, unggul 4 poin dari Leverkusen yang memiliki 57 poin.
Ketegangan terbesar adalah perebutan gelar juara antara Borussia Dortmund dan Bayern München.
Meskipun peluang Bayern München untuk menjadi juara sangat kecil, dan perusahaan taruhan tidak memprediksi mereka, daya tarik sepak bola justru terletak pada banyaknya keajaiban yang bahkan tidak terbayangkan sebelumnya bisa tercipta.
Siapa yang menyangka bahwa Borussia Dortmund bisa membalikkan keadaan dalam dua musim berturut-turut meskipun sepenuhnya ditekan oleh Bayern München?
Selain itu, masih ada satu ketegangan di pertandingan terakhir Bundesliga: siapa yang akan menjadi top skor liga.
Saat ini Markus Wagner memuncaki daftar pencetak gol dengan 20 gol, sementara Robert Lewandowski berada di posisi kedua dengan 19 gol.
Pertandingan terakhir liga akan menentukan siapa yang layak menyandang gelar top skor.
Sementara untuk perebutan gelar raja assist, tidak ada drama berarti.
Zhou Yi saat ini memimpin dengan 23 assist, jauh meninggalkan pemain lain. Rekan setimnya Marco Reus berada di posisi kedua klasemen assist dengan hanya 13 assist - selisih 10 assist dari Zhou Yi.
Media mengolok-olok bahwa membahas klasemen assist saat Zhou Yi bermain adalah hal yang sia-sia.
……
Pada 10 Mei pukul 21:30 waktu Beijing, sembilan pertandingan Bundesliga ke-34 dimulai serentak.
CCTV Sports Channel menayangkan langsung pertandingan tandang Borussia Dortmund melawan Hertha Berlin, sedangkan laga Bayern München vs Stuttgart dialihkan ke Channel Olahraga Angin-Awan yang dikenakan biaya.
Sejak Zhou Yi bergabung dengan Borussia Dortmund, selama pertandingan kedua tim berlangsung bersamaan, kombinasi ini pada dasarnya sudah menjadi pakem tetap.
Mustahil Dortmund ditempatkan di saluran berbayar, karena protes suporter pasti akan membanjiri gedung CCTV...
Setelah pertandingan dimulai, Dortmund yang bermain di kandang lawan tidak langsung menyerang gegabah. Mereka bermain disiplin sesuai taktik yang telah disiapkan sebelumnya.
Di sisi lain, Hertha Berlin memang sudah aman dari degradasi dan tidak memiliki ambisi khusus. Tapi ini adalah kandang mereka sendiri, mereka tak ingin dengan mudah membiarkan Dortmund mengangkat piala juara di stadion mereka. Jadi mustahil mereka menyerah begitu saja.
Dortmund akan kesulitan mengalahkan mereka.
Sementara itu, dalam duel Bayern München vs Stuttgart, Bayern langsung melancarkan gempuran gencar ke gawang Stuttgart sejak menit pertama.
Mereka harus memastikan kemenangan sendiri terlebih dahulu, baru kemudian melihat hasil pertandingan Dortmund vs Hertha Berlin.
Bagaimana dengan Stuttgart? Mereka juga sudah aman dari degradasi tanpa target khusus, tapi tak ingin menjadi backdrop bagi kemenangan Bayern München.
Menghadapi serangan bertubi-tubi Bayern, mereka memperkuat pertahanan dan menarik formasi ke belakang.
Untuk sementara, Bayern bahkan kesulitan menembus gawang Stuttgart.
Tentu yang sedikit menghibur mereka - di lapangan lain, Dortmund juga belum berhasil mencetak gol.
……
Situasi di mana kedua tim tidak mencetak gol ini tidak bertahan lama.
Pada menit ke-21 pertandingan, Bayern yang bermain di kandang sendiri dengan serangan total akhirnya memecahkan kebuntuan.
Saat itu Götze membawa bola dan memaksakan diri masuk ke area penalti, kemudian dijatuhkan oleh bek Jepang Stuttgart Gōt Sakai.
Wasit utama tanpa ragu memberikan penalti.
Robert Lewandowski juga langsung mengambil alih hak eksekusi penalti tanpa berpikir dua kali.
Semua orang tahu dia sedang bersaing dengan Mark untuk gelar top skor, jadi tidak ada yang protes.
Lewandowski menempatkan bola dengan baik lalu sekali tendang langsung masuk.
Bola terbang masuk ke gawang Stuttgart, sorakan gembira menggema di Allianz Arena.
Di tengah sorakan, kabar pertama yang terdengar dari bangku cadangan Bayern München justru tentang Borussia Dortmund: "Di sana belum ada gol!"
Baru setelah itu semua mulai merayakan dengan sorakan.
"Bayern München mencetak gol!" Di layar kaca, klasemen liga langsung diperbarui.
Dengan gol ini, Bayern München kini memegang kemenangan sementara. Jika pertandingan berakhir dengan skor ini, Bayern akan kembali ke puncak klasemen liga dengan keunggulan satu poin, melampaui Dortmund sebagai juara liga.
Seluruh Allianz Arena bergemuruh oleh sorakan kemenangan.
……
Berita dari Allianz Arena segera sampai ke Borussia Dortmund. Tim pelatih Dortmund langsung menerima informasi ini. Asisten pelatih Buvac ingin menyampaikan ke Klopp, dia memanggil: "Hei, Jürgen."
Tapi Klopp tidak menanggapi, matanya terus mengawasi ketat lapangan.
Di lapangan saat ini, Dortmund sedang melancarkan serangan yang telah mencapai depan area penalti Hertha Berlin.
Karena ini bukan kandang sendiri Dortmund, tidak ada suara dari tribun yang mengingatkan mereka ketika Bayern München mencetak gol.
Para pemain Dortmund bisa bermain dengan fokus penuh tanpa gangguan.
Setiap pemain melakukan pergerakan posisi dan dukungan, situasi di lapangan berubah dengan cepat.
Zhou Yi justru bisa menemukan celah di tengah dinamika ini.
Kini dia melihat sebuah kesempatan.
Yan Min mencoba menyarang ke dalam dari sayap kiri, menarik perhatian bek Hertha Berlin. Sementara Mark diam-diam bertukar posisi dengannya, bergerak ke sisi kiri depan.
Gerakan menyarang Yan Min berhasil membawa bek kanan Hertha Berlin Péter Pekarík yang mengawalnya, sekaligus menarik bek tengah yang bertahan di area itu, Karim Rekik.
Area di sekitar Mark justru menjadi ruang kosong.
Proses observasi dan analisis hanya berlangsung sekejap. Zhou Yi terus menggerakkan bola, melakukan penyesuaian lalu melepaskan umpan lob melambung!
Bola meluncur tepat ke arah Mark di sayap kiri depan!
Sementara Mark berada di sana, dalam situasi yang hampir tidak dijaga, dengan tenang mengontrol bola menggunakan dada, lalu langsung mengayunkan kaki dan menghajar tendangan keras!
Bola meluncur ke sudut dekat atas, kiper Hertha Berlin Kraft meski sudah melakukan gerakan penyelamatan, tetapi gerakan Mark dari mengontrol bola dengan dada hingga menghajar tendangan keras benar-benar sangat mulus, sehingga waktu reaksi yang tersisa bagi Kraft sangat-sangat singkat, dia gagal menghalau bola...
Bola nyaris menyentuh bagian bawah tiang gawang sebelum masuk ke gawang!
Klopp melompat dari kursinya, mengangkat tangan dan bersorak.
Kemudian dia berbalik dan bertanya ke Buvac: "Hei, Zeljko, tadi mau bilang apa?"
"Emm... bukan hal penting." Buvac membuka tangan, lalu berdiri dan tos tangan dengan orang di sebelahnya untuk merayakan.
Di belakang Klopp, para pemain Borussia Dortmund yang mengangkat kedua tangan berlari ke Mark, mereka ingin merayakan gol ini.
……
Guardiola baru saja selesai merayakan, dia duduk kembali, para pemain Bayern München juga berangsur kembali ke separuh lapangan mereka.
Saat itu Hermann Gerland kaki gemetar dan bermuka masam, ragu sebentar, tapi akhirnya mendekat ke telinga Guardiola dan berbisik: "Dortmund juga mencetak gol, baru saja..."
"Karena saat itu Allianz Arena masih sangat ramai, Guardiola tidak mendengar jelas perkataan Hermann. Dia bertanya lagi: 'Apa katamu, Hermann?'"
"'Maksudku, Borussia Dortmund yang sial juga mencetak gol!' Hermann terpaksa menaikkan volume suaranya untuk menjawab Guardiola. 'Skor mereka menyamai kita!'"
Kali ini, Guardiola mendengar dengan jelas.
Alih-alih mengumpat, dia membeku di tempat seperti bola yang kempes...
