"Markus Wagner! Tendangan keras spektakuler!! Ini gol liga kedua puluh satunya musim ini! Dia kembali memecahkan rekor gol liga per musimnya sendiri! Juga kembali memperlebar jarak dari Robert Lewandowski! Lewandowski baru saja mencetak penalti... Dulu di Borussia Dortmund, mereka adalah rival sekaligus rekan setim Zhou Yi, jadi persaingan mereka tidak bisa total. Tapi musim ini setelah Lewandowski pindah ke Bayern München, mereka bisa bersaing tanpa beban... Musim ini baik Lewandowski maupun Markus mengeluarkan semua kemampuannya, terutama Markus yang sukses membuat suporter Dortmund melupakan Lewandowski lewat gol-golnya..."
Marcel Leif terus berbicara tanpa henti.
“Jika musim ini dia bisa mengalahkan Robert Lewandowski dan menjadi top skor Bundesliga, menurutku ini pasti sangat berarti bagi Mark sendiri... Bagaimanapun, jika dia tidak cedera dulu, mungkin tidak akan ada cerita tentang Robert Lewandowski... Setelah pulih dari cedera, dia baru sadar sudah sangat sulit merebut kembali posisi utama dari tangan Robert Lewandowski...”
Duan Xin sekali lagi memuji Zhou Yi: "...Ketika Robert Lewandowski ada disini, dia yang jadi top skor. Sekarang Robert Lewandowski pergi, giliran Mark yang jadi top skor. Musim lalu Robert Lewandowski menjadi top skor dengan 26 gol, musim ini jumlah gol liganya bahkan belum mencapai 20. Sedangkan Mark yang sebelumnya maksimal mencetak 17 gol dalam satu musim, kali ini sudah mencetak 20 gol... Apa artinya ini? Sebagai penyerang, keduanya sama-sama membutuhkan dukungan rekan setim. Apa beda Gelandang Bayern München dengan kandang sendiri Borussia Dortmund? Tentu saja perbedaannya adalah Zhou Yi! Dengan Zhou Yi, Robert Lewandowski jadi top skor. Tanpa Zhou Yi, Robert Lewandowski tidak bisa jadi top skor! Jadi Zhou Yi-lah faktor penentu siapa yang bisa menjadi top skor!"
Tentu saja Zhou Yi adalah faktor penentu utama untuk menjadi top skor.
Gol Mark ini adalah assist ke-24nya musim ini. Dia satu-satunya pemain di liga Eropa yang jumlah assistnya mencapai 20 kali, sekaligus satu-satunya pemain yang berhasil mencapai 20 assist dalam dua musim berturut-turut.
Di belakangnya, jumlah assist terbanyak adalah Di Maria dari Real Madrid dengan 15 assist sejauh musim ini.
Tidak diragukan lagi bahwa Zhou Yi adalah gelandang playmaker top di peta sepakbola Eropa saat ini.
Perlu diketahui bahwa definisi "assist" di Bundesliga sangat ketat.
Menurut definisi FIFA: 1) Hanya umpan terakhir ke pencetak gol yang dihitung sebagai assist; 2) Dari dua pemain yang berkontribusi penting, hanya pemain terakhir yang dapat assist; 3) Tembakan yang mengenai bingkai gawang lalu direbound dianggap assist; 4) Pembuat pelanggaran yang menghasilkan penalti atau tendangan bebas langsung mendapat assist; 5) Tidak ada assist jika pemain mencetak gol lewat dribel penetrasi; 6) Tidak ada assist jika gol berasal dari umpan lawan.
Dalam statistik resmi Bundesliga, hanya poin 1 dan 2 yang diakui sebagai assist. Contohnya ketika Zhou Yi dijegal di area penalti sehingga wasit memberi penalti untuk Borussia Dortmund yang kemudian menjadi gol, itu tidak dihitung sebagai assist Zhou Yi.
Di bawah kriteria seketat ini, Zhou Yi tetap mencetak 24 assist dalam satu musim - sungguh luar biasa.
Pemain seperti ini bukan hanya nomor satu di Bundesliga, tapi juga gelandang terhebat di seluruh Eropa.
Dulunya, orang-orang selalu lebih memperhatikan para penyerang yang mencetak gol. Namun, kehadiran Zhou Yi mengubah kondisi ini. Kini, diskusi lebih banyak tertuju pada pemain pengumpan. Pengatur permainan dan assistor berkualitas seperti dirinya menjadi target yang didambakan setiap tim.
Oleh karena itu, Bayern München bahkan berani mengambil risiko dituntut Dortmund ke FIFA demi merekrut Zhou Yi.
Mereka jelas sangat memahami betapa vitalnya peran Zhou Yi bagi tim.
Meski Bayern memiliki banyak gelandang handal, tak ada yang bisa menyaingi efisiensi Zhou Yi sebagai pengumpan.
Di klasemen assist Bundesliga musim ini, pemain Bayern tertinggi adalah Ribery dan Thomas Müller dengan masing-masing sepuluh assist. Disusul Götze dengan sembilan assist.
Dari 10 besar klasemen assist, tiga diantaranya pemain Bayern. Dortmund hanya punya dua wakil. Namun total assist kedua tim adalah 29 vs 37. 29 assist dari Bayern, sementara Dortmund mencapai 37 assist dengan kontribusi Zhou Yi (24 assist) dan Reus (13 assist) yang mendominasi dua posisi teratas.
……
Gol Dortmund mengubah suasana di bangku cadangan Bayern. Suasana ceria sebelumnya sirna digantikan ketegangan.
“Siaran TV juga kembali menampilkan klasemen terkini——Borussia Dortmund kembali mengungguli Bayern München dengan keunggulan satu poin, menjadi puncak liga!”
“Ini sudah cukup membuat Bayern München frustrasi.”
“Tapi belum selesai.”
“Tiga menit kemudian, tepat tiga menit setelah gol Borussia Dortmund, mereka kembali mencetak gol!”
“Kali ini tetap Zhou Yi, di garis kotak penalti menghentak bola ke belakang dengan tumit, Marco Reus yang menyusul langsung menembak!”
“Bola melengkung indah, melewati kiper Hertha Berlin Kraft, untuk kedua kalinya masuk ke gawang!”
“2:0！！2:0！！Borussia Dortmund unggul dua gol atas Hertha Berlin! Marco Reus memperlebar keunggulan tim!” Teriak Marcel Leif penuh semangat. “Mereka unggul dua gol di kandang lawan, ini berarti semakin dekat dengan empat gelar liga beruntun!”
“Sial…” Di bangku cadangan Bayern München, seseorang menunduk sambil mengumpat.
“Sementara di bangku cadangan Borussia Berlin, pemandangan sama sekali berbeda——semua melompat berpelukan dan bersorak.”
“Assist ke-25 di liga! Zhou Yi semakin memperbarui rekor miliknya sendiri!” Duan Xin juga sangat bersuka cita untuk Zhou Yi.
……
“Setelah Borussia Dortmund memimpin 2:0 atas Hertha Berlin, skor tetap tak berubah hingga babak pertama berakhir.”
“Babak pertama berakhir hampir bersamaan di kedua sisi.”
Para pemain Bayern München tidak perlu mencari tahu skor pertandingan Borussia Dortmund dan Hertha Berlin karena mereka sudah mengetahuinya. Saat pertandingan berlangsung, dua kali siulan keras bergema di Allianz Arena, yang pertama muncul tepat setelah mereka mencetak gol dan selesai merayakan.
Arti dari suara itu sangat jelas bagi semua orang - itu berarti Borussia Dortmund mencetak gol.
Dua kali siulan seperti itu berarti Borussia Dortmund telah mencetak dua gol.
Selain sorakan gembira saat Bayern München mencetak gol, tidak ada sorakan lain yang terdengar - ini membuktikan Hertha Berlin tidak mencetak gol sama sekali.
Jadi skor babak pertama seharusnya 2:0 dengan Borussia Dortmund unggul dua gol.
Di dalam ruang ganti, seseorang masih menggerutu dengan marah: "Aku sudah tahu tim dari Berlin Goblok tidak bisa diandalkan!"
Tapi lebih banyak yang diam seribu bahasa.
Götze bersandar di kursinya, terengah-engah. Ia sudah bermain keras di babak pertama dan bahkan memberikan satu assist.
Tapi ia hanya bisa menentukan menang atau kalah timnya sendiri, bukan nasib Borussia Dortmund.
Ia meninggalkan Borusia Dortmund untuk membuktikan diri tidak kalah dari Zhou Yi, tapi sekarang malah semakin tertinggal jauh...
Lantas apakah pilihannya dulu masih ada artinya?
Guardiola masuk ke ruang ganti sambil menepuk-nepuk tangan: "Jangan hiraukan hal lain! Fokuskan perhatian pada pertandingan ini. Menjadi versi terbaik diri sendiri lebih penting daripada mengurusi orang lain!"
Götze bahkan tidak bermaksud untuk pura-pura bersemangat.
……
Berbeda sama sekali dengan ruang ganti Bayern München, ruang ganti Borussia Dortmund dipenuhi suasana santai dan riang. Saat Klopp mendorong pintu dan merasakan atmosfer ini, ia segera berteriak keras: "Apa ini?! Merayakan gelar juara lebih awal? Apa perlu kita siapkan sampanye sekarang juga?!"
Teriakannya membuat para pemain kaget. Semua menoleh memandangnya. Ekspresi garang dan kemarahan Klopp membuat ruang ganti seketika hening bagai jangkrik.
"Kalian pikir skor 2:0 sudah menjamin kemenangan? Ingat AC Milan yang kalah meski sempat unggul 3-0! Segala kemungkinan bisa terjadi selama pertandingan belum berakhir. Di babak kedua, mainlah dengan serius! Aku tidak menerima skor 2-0 karena masih rawan. Aku ingin kalian mencetak lebih banyak gol, memperlebar jarak sampai lawan benar-benar putus asa!"
Lawan Borussia Dortmund bukan hanya Hertha Berlin dalam pertandingan ini, tapi tentu juga Bayern München.
Klopp tidak tahu apakah Bayern München akan menyerah karena skor saat ini. Tapi ia lebih percaya rival lama itu takkan mudah ragu-ragu. Untuk jaga-jaga, Borussia Dortmund harus berusaha sekuat tenaga.
Tapi Klopp pasti tak menyangka, sebenarnya kali ini dia benar-benar telah mengalahkan rival lama yang telah bersaing selama bertahun-tahun...
