Di menit ke-84, Zhou Yi diganti oleh Klopp.
Ini merupakan kuota pengganti terakhir Borussia Dortmund.
"Zhou Yi akan turun, ini pertandingan liga terakhirnya musim ini. Mengapa Dortmund bisa meraih gelar liga dalam kondisi ekstrem yang tidak diunggulkan? Banyak yang bisa menyebutkan kontributor kunci. Tapi menurut saya, tidak diragukan lagi Zhou Yi adalah pahlawan terbesar tanpa ada bantahan." Marcel Leif mulai memberikan evaluasi akhir terhadap performa Zhou Yi musim ini.
Bukan hanya Marcel Leif, komentator-komentator lain juga membahas Zhou Yi.
“……Zhou Yi absen lebih dari sebulan dari pertandingan tim musim ini karena mengalami koma akibat benturan. Periode itu menjadi masa tersulit bagi Borussia Dortmund. Dapat dikatakan bahwa alasan Borussia Dortmund terus-menerus berusaha mengejar Bayern München adalah performa fluktuatif tim selama periode tersebut... Untung Zhou Yi hanya absen selama lebih dari sebulan. Andai dia absen setengah musim, Borussia Dortmund pasti sudah menyerah di musim ini.”
“Di manakah titik balik liga? Tentu saja saat Zhou Yi pulih dan kembali ke tim! Sejak kepulangannya, Borussia Dortmund tak pernah KALAH lagi, terus membayangi Bayern München, dan bahkan mengalahkan mereka secara langsung dalam duel paling krusial. Inilah yang memicu cerita selanjutnya...”
“Musim panas lalu, Bayern München menggondol dua pilar Borussia Dortmund sekaligus: Götze dan Robert Lewandowski. Tapi kini mereka sadar telah membuang uang untuk merekrut orang yang salah—andai dana untuk kedua transfer itu digunakan untuk merekrut Zhou Yi, gelar liga pasti sudah stabil di tangan mereka...”
“Musim ini membuktikan Zhou Yi sebagai elemen paling tidak tergantikan di Borussia Dortmund...”
……
Para komentator serentak memuji performansi Zhou Yi.
Usai turun lapangan, Zhou Yi berdiri di pinggir lapangan melambaikan tangan ke suporter di tribun.
Meski ini bukan kandang sendiri Borussia Dortmund.
Suporter Borussia Dortmund yang bertandang pun berdiri memberikan tepuk tangan penghormatan kepada Zhou Yi.
Bahkan beberapa suporter Hertha Berlin pun memberikan tepuk tangan untuk Zhou Yi.
Mereka dan Borussia Dortmund memang bukan pesaing, sekarang sudah tidak memiliki ambisi khusus, hasil pertandingan ini tidak penting, performansi Zhou Yi memang luar biasa. Terutama keberhasilannya memecah monopoli Bayern München selama empat musim berturut-turut, hal ini membuat suporter Hertha Berlin sangat mengaguminya.
Khususnya performansi Borussia Dortmund musim ini, dalam kondisi yang sangat buruk, banyak tim mungkin sudah menyerah, lagipula posisi kedua liga juga cukup baik, apalagi sudah menjadi juara selama tiga musim sebelumnya.
Tapi Borussia Dortmund pantang menyerah, seperti mengambil dari mulut harimau merebut kembali gelar dari tangan Bayern München, empat gelar liga beruntun!
Benar-benar luar biasa.
……
Setelah Zhou Yi turun lapangan, pertandingan antara Borussia Dortmund dan Hertha Berlin berjalan tanpa kejutan, Hertha Berlin tidak berniat memanfaatkan kesempatan ini untuk mencetak gol.
Pikiran semua orang sudah tidak fokus pada pertandingan, meskipun kalah 0:4 di kandang sendiri oleh orang itu dicukur gundul, tidak masalah.
Dalam sepuluh menit tersisa, kedua tim bermain damai. Awalnya pihak Borussia Dortmund sempat cemas, khawatir lawan tiba-tiba menyerang dan mencetak empat gol - jika Borussia Dortmund akhirnya hasil imbang dengan Hertha Berlin, maka gelar liga akan diserahkan ke Bayern München.
Tapi hal seperti itu tidak terjadi.
Saat memasuki injury time, masih tersisa tiga menit pertandingan. Baru pada saat ini para pemain Borussia Dortmund mulai merasa lega dan membayangkan menyangga piala juara liga.
Ketika pertandingan Borussia Dortmund melawan Hertha Berlin memasuki injury time, pertandingan Bayern München vs Stuttgart juga mencapai injury time. Skor tetap 1-0 tanpa perubahan.
Gol berturut-turut dari Borussia Dortmund benar-benar mematahkan motivasi para pemain Bayern München. Mereka tak lagi serius mengejar gol. Bagaimanapun hasil kemenangan atau kekalahan sudah tak berarti - menang 5-1 atau 1-0 sama saja.
Mereka sudah mustahil membalikkan ketertinggalan dari Borussia Dortmund untuk menjadi juara liga.
Allianz Arena sunyi sepi seolah tak dipenuhi penonton... Memang tidak penuh lagi. Awalnya penuh, namun sebagian suporter Bayern München yang kecewa telah meninggalkan stadion lebih awal untuk mengekspresikan emosi mereka.
Di bangku cadangan Bayern München, baik pelatih maupun pemain pengganti terlihat dengan suasana yang mati.
Udara kekalahan menyelimuti setiap orang di antara mereka, menciptakan keputusasaan.
Di musim ini dengan kesempatan emas, performansi bagus, dan masalah internal lawan - tetap saja tak bisa merebut kembali gelar liga.
Lalu bagaimana sebenarnya cara merebut juara?
Apakah selama Zhou Yi masih di Borussia Dortmund, kita takkan pernah bisa meraih gelar liga?
Dalam suasana putus asa seperti ini, bahkan ketika peluit akhir berbunyi, semua orang tidak langsung bereaksi.
Setelah tertekan sejenak, baru menyadari bahwa pertandingan telah berakhir.
Musim ini telah berakhir.
Bayern München kehilangan dua gelar terpenting, hanya tersisa Piala Jerman yang masih bisa diperjuangkan.
……
"Pertandingan berakhir!"
Di sisi lain, suara Marcel Leif terdengar sangat bersemangat. "Selamat kepada Borussia Dortmund! Mereka meraih gelar liga keempat secara berturut-turut! Gelar liga musim ini sangat istimewa, mengingat sebelumnya mereka mengalami gelombang cedera parah, hampir kehilangan setengah tim, seluruh lini pertahanan nyaris hancur... Dalam kondisi seperti ini, mereka menyelesaikan sesuatu yang semua orang anggap mustahil..."
Dalam sorak-sorai tersebut, para pemain cadangan dan pelatih Borussia Dortmund berlari ke lapangan, memeluk setiap orang dan merayakan bersama.
Klopp tidak lupa terlebih dahulu berjabat tangan dengan pelatih Hertha Berlin sebelum bergabung dalam perayaan.
Meraih gelar liga musim ini benar-benar kejutan tak terduga baginya.
Meski tidak pernah mengungkapkannya secara terbuka, ada masa dimana dia benar-benar mempersiapkan mental untuk menyerah memperebutkan gelar liga dan puas di posisi kedua.
Siaran TV menayangkan close-up shot-nya, di mana dia terlihat tersenyum dengan sangat bahagia.
Siaran TV juga memberikan close-up shot kepada Zhou Yi. Senyuman di wajah Zhou Yi tampak sedikit lebih redup. Terhadap hasil ini, sang pahlawan kunci Borussia Dortmund dalam perebutan gelar justru terlihat tenang.
Dia tidak merasa terkejut.
Setelah berusaha keras selama ini, bukankah gelar juara terakhir ini seharusnya merupakan hasil alami yang mengalir dengan sendirinya?
……
Saat para pemain Borussia Dortmund merayakan, panggung sudah dipasang di lokasi.
Meskipun ini adalah pertandingan tandang, upacara penyerahan medali tetap harus dilaksanakan.
Hanya saja karena ini tandang, prosedurnya harus disederhanakan dan suasana tidak semeriah di kandang sendiri.
Inilah satu-satunya penyesalan Borussia Dortmund dalam perebutan gelar kali ini.
Karena mereka dan Bayern München saling mengunci dengan ketat hingga pertandingan terakhir Bundesliga baru menentukan pemenang. Seandainya pertandingan terakhir ini di kandang Borussia Dortmund mungkin lebih baik, sayangnya harus bermain tandang.
Tidak ada pilihan lain.
Namun di kota Dortmund, perayaan kemenangan sudah dipersiapkan. Perayaan sesungguhnya akan berlangsung di sana.
Setelah panggung penghargaan siap, para pemain Borussia Dortmund diundang naik ke panggung untuk menerima penghargaan.
Pada saat ini, banyak suporter Hertha Berlin telah meninggalkan stadion, hanya para suporter Borussia Dortmund yang tersisa.
Stadion yang luas ini terasa sedikit sepi.
Upacara penyerahan medali pun berlangsung singkat dan cepat.
Setiap pemain maju secara bergiliran menerima medali. Roman Weidenfeller yang mengenakan ban kapten dalam pertandingan ini naik terakhir, mengangkat piala juara Bundesliga.
"Juara! Borussia Dortmund adalah juara Bundesliga musim 2013-2014!" teriak Duan Xin bersemangat. "Ini benar-benar musim yang ajaib, sekaligus gelar juara yang luar biasa..."
Liga telah berakhir, gelar juara ini menjadi penutup sempurna untuk musim penuh lika-liku.
……
Setelah mengangkat piala juara di Berlin, tim Borussia Dortmund langsung berkemas dari lapangan menuju bandara, terbang kembali ke Dortmund untuk mengikuti upacara perayaan.
Malam itu, seluruh kota Dortmund praktis tidak tidur semalaman.
Semua orang bersorak-sorai merayakan gelar juara ini.
Sebagai pendukung Borussia Dortmund, mereka paham betul betapa sulitnya meraih gelar musim ini.
Para pemain juga melepas penat sepuasnya malam itu.
Selain mengikuti acara perayaan, mereka berpesta makan malam dan hura-hura di klub malam.
Klopp tidak melarang mereka, toh ini saatnya bersantai. Lagipula pertandingan Final Liga Champions tanggal 24 Mei masih empat belas hari lagi, dua minggu penuh.
Seperti kata pepatah: mengendur dan mengencang, itulah seni manajemen.
Tapi Zhou Yi tidak ikut hura-hura sampai akhir. Setelah sebentar di klub malam, ia lebih dulu berpamitan.
Teman-temannya mengejeknya harus melapor pada Kottane.
Zhou Yi tak marah. Ia meminta maaf lalu pergi.
Setelah dia pergi, semua orang melanjutkan bersenang-senang.
Tapi ada yang berkomentar: "Zhou Yi kan tidak terlalu suka clubbing, juga jarang bergaul. Tidak minum alkohol maupun dekat dengan perempuan, terus kesenangannya apa ya?"
"Kesenangan?" Mark yang berada di samping berkata. "Kesenangannya adalah terus menantang batas tertinggi?"
"Tapi semua gelar sudah diraih, masih ada tantangan apa lagi?"
"Bukannya masih ada final Liga Champions?" kata Mark.
Sekelompok orang saling pandang, tiba-tiba tersadar.
"Dia ingin mempertahankan gelar juara Champions Eropa?!"
"Wah, cuma membayangkan saja sudah membuat deg-degan!"
"Kalau benar bisa mempertahankan gelar, kita akan menciptakan sejarah..."
"Pertandingan terakhir, kemungkinan sukses mempertahankan gelar 50%. Kalau dipikir-pikir, angkanya tidak terlalu rendah..."
Mereka mulai bersemangat mendiskusikan rencana mempertahankan gelar Champions Eropa, hingga mengurangi minat untuk bersenang-senang.
