Dalam istirahat terakhir di ruang ganti sebelum pertandingan dimulai, Klopp mengumumkan perkembangan terbaru kepada para pemain: "Casillas mungkin melakukan kesalahan saat menyambar bola tinggi. Jadi kalian harus lebih banyak mengirim umpan tinggi ke depan gawang mereka..."
Para pemain tidak keberatan dengan arahan Pelatih Klopp. Kelebihan tim ini terletak pada kelincahan taktik.
Klopp melihat para pemainnya, menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu berkata: "Beberapa menit lagi kita akan menghadapi pertarungan penentu takdir. Sejak reformasi Liga Champions, belum ada tim yang berhasil mempertahankan gelar juara. Saya yakin kalian semua tahu ini. Tapi jujur, saya tidak menganggap ini sebagai 'kutukan'. Saya tidak percaya hal itu. Bahkan jika itu 'kutukan', kita sepenuhnya mampu menghancurkan 'kutukan' ini! Karena di musim ini, kita sudah menghancurkan terlalu banyak 'ketidakmungkinan'. Saat kita tertinggal dari Bayern München di liga, berapa banyak orang yang mengira kita masih bisa meraih gelar liga? Saat lolos dari fase grup Liga Champions saja genting, siapa yang menyangka kita bisa melaju sampai final?"
Ucapan Klopp ini membuat banyak pemain teringat semua yang telah mereka alami selama musim ini.
Memang, bisa mencapai final Liga Champions sudah merupakan pencapaian yang sangat sulit bagi mereka.
Di musim ini, Borussia Dortmund punya banyak alasan objektif dan subjektif untuk menyerah, tapi jika benar-benar menyerah, mereka pasti tidak akan bisa berdiri di panggung final Liga Champions hari ini.
Perjalanan yang penuh kesulitan ini masih jelas terbayang, membuat banyak orang takjub ketika mengingatnya kembali.
“……Semua kesulitan yang pernah kita alami di masa lalu, kini telah menjadi keberanian dan kekuatan kita. Membuat kita bisa berdiri di Final Liga Champions, menghadapi musuh yang kuat. Ini adalah pertandingan terakhir musim ini, hanya tinggal satu pertandingan lagi, kita bisa menciptakan sejarah. Saya yakin kalian bisa melakukannya, dan saya sangat terhormat bisa bertempur bersama kalian.”
……
Para pemain kedua tim keluar dari ruang ganti, berbaris di lorong pemain untuk menunggu.
Mereka menatap lurus ke depan tanpa menyapa lawan di samping, meskipun ada beberapa rekan setim dari timnas yang sama.
Tapi sekarang bukan saatnya untuk bernostalgia.
Di luar koridor, penyiar sedang membacakan starting line-up kedua tim.
Setiap nama yang disebutkan akan disambut sorakan gembira yang bergemuruh.
Ini adalah lapangan netral, jumlah suporter kedua tim hampir seimbang, tapi jika diperhatikan, sorakan suporter Borussia Dortmund sedikit lebih dominan.
Dalam hal fanatisme, suporter Real Madrid tidak bisa dibandingkan dengan suporter Borussia Dortmund.
Setelah pengumuman daftar pemain, duta final Liga Champions Luís Figo membawa masuk trofi Champions Eropa.
Lensa televisi juga menyorot sekelompok senior di tribun, Marcel Leif menjelaskan kepada penonton televisi: "...Ini adalah mantan pemain Celtic, mereka diundang untuk menyaksikan final kali ini. Mereka adalah anggota tim yang mengangkat piala di Final Liga Champions 1967, saat Celtic mengalahkan Inter Milan di Lisbon, menjadi tim Inggris pertama yang menjadi juara..."
Setelah Figo menempatkan trofi Champions Eropa di alas piala, ia melambaikan tangan kepada para suporter di tribun lalu pergi.
Kemudian lagu tema Champions Eropa bergema di lokasi.
Kelompok wasit di depan memimpin para pemain kedua tim melangkah keluar lapangan mengikuti irama musik.
"Mereka keluar!" He Ping, komentator lapangan yang menyiarkan pertandingan ini, langsung menoleh begitu melihat para pemain muncul dan berseru penuh semangat.
Siaran TV juga mengarahkan lensa ke pemain inti kedua tim.
Di sisi Real Madrid tentu Cristiano Ronaldo, Bell dkk. Sedangkan fokus perhatian di Borussia Dortmund adalah Zhou Yi.
Jika ada pemain Dortmund yang setara levelnya dengan bintang lapangan Real Madrid, Zhou Yi-lah yang diakui secara umum.
Berikutnya adalah Reus, Mark, dan Aubameyang.
Yan Min juga mendapat close-up shot. Musim ini merupakan debutnya di Eropa, namun ia memberikan performansi menakjubkan. Awalnya hanya pemain pengganti dan rotasi, tapi di paruh kedua musim ia telah menjadi pilar utama tim dengan performansi gemilang.
"Zhou Yi, Yan Min, untuk pertama kalinya, dua pemain China tampil di panggung Final Liga Champions!" He Ping terdengar sangat bersemangat. "Ini langkah kecil bagi mereka, tapi kuharap ini menjadi lompatan besar bagi sepak bola Tiongkok! Saat ini tingkat kehadiran penonton liga domestik China terus meningkat, kualitas pertandingan juga jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Tapi aku juga berharap banyak pemain berbakat yang telah terlatih di CSL bisa meningkatkan kemampuan mereka di liga Eropa. Lihatlah Yan Min. Di CSL dulu dia hanya pemain muda biasa dengan sedikit bakat, tapi setelah ke Eropa kemampuannya berkembang pesat..."
He Ping benar-benar suporter sepak bola Tiongkok yang super loyal. Dalam situasi apapun selalu memikirkan masa depan dan perkembangan sepak bola nasional.
……
Setelah kedua tim masuk lapangan, mereka berbaris, berjabat tangan, dan melakukan undian pilih sisi lapangan.
Setelah serangkaian prosedur ini selesai, pertandingan akhirnya akan dimulai.
Borussia Dortmund memenangkan hak memilih sisi lapangan, sementara Real Madrid mendapatkan penguasaan bola awal.
Meski pertandingan ini dimulai pukul 19.45 waktu setempat, karena Portugal berada di ujung barat Benua Eropa, matahari masih tergantung di langit barat saat jam tersebut.
Ini mirip dengan kondisi China dimana meski sudah pukul 20.00 waktu Beijing, langit di Sichuan masih terang, sementara di Xinjiang matahari belum sepenuhnya terbenam.
Karenanya, Final Liga Champions kali ini langka digelar di bawah cahaya mentari.
Wasit asal Belanda Kuipers membunyikan peluit tanda dimulainya pertandingan.
“……Pertandingan dimulai! Teman-teman penonton, Teman-teman penonton! Selamat menyaksikan final Liga Champions Eropa musim 2013-2014! Duel ini mempertemukan Borussia Dortmund melawan Real Madrid! Kedua tim mengenakan seragam warna tradisional mereka, Dortmund dengan seragam kuning-hitam sementara Real Madrid menggunakan seragam putih. Pertandingan dimulai dengan tendangan pertama dari Real Madrid……”
Setelah kick-off, Real Madrid langsung melancarkan serangan ke gawang Borussia Dortmund.
Kedua tim sebenarnya sudah sangat familiar, mengingat musim lalu mereka sudah bertemu empat kali, hampir mencapai tingkat kejenuhan...
Jadi tidak ada banyak tahap pengintaian, langsung bertarung.
Real Madrid mendapatkan kesempatan tembakan pertama di menit kedua pertandingan.
Cristiano Ronaldo sebagai penyerang mereka memaksakan tendangan jauh dari luar area penalti, yang tentu saja melambung tinggi...
Penguasaan bola berpindah.
Borussia Dortmund memanfaatkan kesempatan operan ini untuk menyerang gawang Real Madrid.
Mereka berhasil melewati lini gelandang dan mencapai depan area penalti Real Madrid.
Zhou Yi dihadang oleh Khedira di sini, sulit untuk maju lebih jauh, akhirnya ia mengoper bola ke sayap.
Diteruskan ke Yan Min.
Yan Min membawa bola berusaha menyodok ke garis belakang.
Bek kanan Real Madrid Carvajal mengawalnya 24/7, tidak memberinya kesempatan untuk turun ke garis belakang.
“Yan Min terus berlari cepat hingga mendekati garis lapangan, tiba-tiba mengerem mendadak, lalu berbalik dan mengoper bola dengan kaki kanan ke depan gawang.”
“Di depan gawang, Mark dengan pergerakan cerdik berhasil mendahului Ramos di area depan gawang, menyentuh bola ke arah gawang!”
“Ramos gagal menghentikan bola, Kiper Casillas juga tak berhasil, namun bola tidak masuk ke gawang melainkan meluncur keluar...”
“Aduh! Tidak ada pemain yang mengikuti di belakang, padahal sentuhan kecil saja akan membuat bola masuk ke gawang Real Madrid tanpa suspense!”
“Selama ini beredar rumor bahwa He Ping adalah suporter Real Madrid, namun dari komentarnya kali ini jelas dia tidak memihak Real Madrid...”
“Mark--hanya melintasi gawang! Borussia Dortmund menciptakan ancaman pertama dalam pertandingan ini! Hampir saja mereka menaklukkan gawang Real Madrid hanya tiga menit setelah kick-off!” Marcel Leif menyangga kepala dengan kedua tangan.
“Baru tiga menit pertandingan, sudah muncul situasi nyaris gol yang mengindikasikan final kali ini tidak biasa...”
……
“Insiden nyaris gol Dortmund membuat para suporter Real Madrid gentar, sekaligus memacu semangat para pemain Real Madrid.”
“Serangan berikutnya Real Madrid langsung melakukan umpan panjang dari lini belakang ke Cristiano Ronaldo di area depan, pemain Portugal itu melompat tinggi dan menyundul bola ke Benzema.”
Benzema mengalihkan bola ke sayap kanan, Bell meleset seperti panah, setelah menerima umpan Benzema, dia menggiring bola sejauh 10 meter lalu berlari kencang mengejarnya. Saat mengejar bola, dia sudah mendekati Zona 30 Meter Borussia Dortmund.
"Serangan kilat Real Madrid! Chemistry trio BBC!" Komentator Spanyol berteriak bersemangat. "Ini kesempatan Real Madrid!"
Bell menghadapi Mats Hummels yang menghadang, dengan lihai menggeser bola ke sisi luar lalu mengandalkan kecepatan untuk menyalip sebelum mengirimkan umpan silang ke depan gawang.
Benzema menarik perhatian Sokratis Papastathopoulos bek tengah lainnya di area tengah, tapi bola melayang melewati kepala mereka menuju titik jauh!
Di sana, Cristiano Ronaldo yang sedang sprint melompat tinggi!
"Ronaldo – Heading!!"
Dia menyambut bola dengan sundulan keras mengarah ke sudut belakang gawang!
Roman Weidenfeller yang berbalik badan melompat sambil memiringkan tubuh dan merentangkan tangan, nyaris menyentuh bola sundulan Ronaldo.
Bola memantul ke atas, menyentuh mistar gawang sebelum keluar garis lapangan!
"Aduh!!" Komentator Spanyol menjerit penyesalan.
“Weidenfeller! Dia melakukan penyelamatan yang luar biasa!” teriak Marcel Leif. “Dia menyelamatkan gawang Borussia Dortmund, mencegah Real Madrid unggul hanya dalam empat menit setelah kick-off!”
Sundulan di menit ketiga kick-off meluncur melewati tiang gawang, sundulan di menit keempat kick-off nyaris ditepis kiper...
Baru empat menit berjalan, kedua tim sudah sama-sama menciptakan ancaman mematikan.
Final ini terlihat sangat berbeda dengan final-final tipikal yang saling berhati-hati dan bermain aman di menit-menit awal.
Benar-benar mengejutkan semua penonton final ini.
