“Van Persie menembak——Aaaaaa!” Komentator Belanda menjerit. "Disambar keluar!"
Van Persie yang gagal mencetak gol menyangga kepala dengan kedua tangan, tak percaya dirinya melewatkan kesempatan emas ini...
Tapi Van Persie seharusnya tidak terlalu terkejut. Sebagai pemain Manchester United, dia seharusnya cukup memahami kemampuan Sun Pan dari Chelsea yang mampu menggeser Cech ke bangku cadangan.
Kini kabarnya Chelsea sedang mempertimbangkan menjual kiper legendaris Cech. Bukan karena Chelsea kejam, tapi ini permintaan Cech sendiri. Setelah duduk di bangku cadangan sepanjang musim, Cech masih punya ambisi lebih besar. Dia tak mau hanya menjaga dispenser air.
Jika tidak bisa bermain di Chelsea, tentu harus mencari klub lain yang bisa memberinya kesempatan tampil.
Van Persie pernah berhadapan langsung dengan Sun Pan di liga. Pertemuan pertama musim lalu terjadi pada pekan kedua liga, saat Chelsea berkunjung ke Old Trafford. Manchester United yang bermain di kandang sendiri menggempur gawang Chelsea habis-habisan, tapi gagal membobol pertahanan Sun Pan. Saat itu Sun Pan baru saja menuai kontroversi karena mengambil alih posisi utama Cech.
Tapi dalam pertandingan itu Sun Pan menunjukkan performansi gemilang yang membungkam semua keraguan.
Akhirnya berkat andil besar Sun Pan, Chelsea meraih hasil imbang 0-0 di kandang lawan.
Liga putaran kedua puluh dua, pertemuan kedua kedua tim, Chelsea mengalahkan Manchester United 3-1 di kandang sendiri. Sun Pan hanya kebobolan satu gol dari sepuluh tembakan Manchester United. Namun gol Manchester United itu tidak ada hubungannya dengan Van Persie, melainkan dicetak oleh penyerang Meksiko "Little Pea" Javier Hernández. Dalam pertandingan itu, Van Persie sama sekali tidak masuk dalam daftar pemain...
Dalam pertemuan pertama, dia memang menjadi starter, tapi tetap tidak bisa menembus gawang yang dijaga Sun Pan.
Mungkin karena performa gemilangnya di Piala Dunia, Van Persie merasa bisa menembus gawang siapapun. Di pertandingan sebelumnya melawan Spanyol, bahkan kiper legendaris Casillas pun ditaklukkannya dengan dua gol, membuktikan insting mencetak golnya sedang dalam kondisi puncak.
Tapi insting mencetak gol yang luar biasa ini justru mentok saat berhadapan dengan Sun Pan.
Sebenarnya tembakannya sudah cukup cepat dan tajam, tapi Sun Pan masih bisa menghalau bola dengan pangkal paha, penutupan sudut gawang yang sangat sempurna.
……
Van Persie menyia-nyiakan peluang terbaik sejak babak kedua dimulai. Ini bukan sekadar Belanda gagal mencetak gol, tapi juga menjadi pukulan bagi moral tim.
Di sisi Tim China, performa gemilang Sun Pan meningkatkan moral tim. Kesalahan strategi offside tadi membuat Rong Hao hampir pingsan, setelah lolos dari situasi kritis, dia bertahan dengan lebih gigih. Dia ingin menebus kesalahan fatal yang hampir diperbuatnya melalui performa terbaik...
Sambil mampu bertahan menghadapi serangan Tim Belanda, Tim China juga bisa mengancam pertahanan Belanda dalam serangan, membuat mereka tidak berani menekan penuh.
Menit ke-63, Yan Min memberikan umpan silang dari sayap kiri, He Ying melompat di titik jauh untuk merebut bola dan langsung menyundul ke gawang, namun bola sedikit melenceng dari sudut dekat. Meski tidak gol, momen ini membuat pemain Belanda nyaris panik.
Menit ke-67, Rong Hao maju mendukung serangan dan memberikan umpan silang, Wu Lei mengontrol bola dengan dada 10 meter dari gawang lalu melakukan voli udara, namun tidak mengenai bagian yang tepat. Bola tidak terkendali penuh dan berhasil ditangkap kiper Belanda Cillessen.
Kemudian Belanda mengorganisir serangan balik. Cillessen melempar bola dengan tangan memulai serangan, bola dikirim ke area depan. Depay menerima bola 35 meter dari gawang lalu berputar, menggiring beberapa langkah sebelum tiba-tiba menembak!
Tembakan ini sangat mendadak, Depay mengayunkan kaki sepenuhnya dengan kekuatan besar mengarah ke sudut jauh.
Ini merupakan tendangan jarak jauh berkualitas sangat tinggi.
Ditambah bola memantul setelah jatuh ke tanah tepat di garis area penalti kecil, meningkatkan tingkat kesulitan penyelamatan.
Tapi Sun Pan kembali menunjukkan penyelamatan brilian. Ia menyambar menyamping dan menyodok bola dengan ujung jari, mengubah trajectory bola yang akhirnya melewati tiang gawang jauh keluar garis lapangan!
“Depay tendangan jauh – Sun Pan! Penyelamatan kelas dunia!! Luar biasa!” He Ping berseru antusias. “Dia sekali lagi menggagalkan gol Belanda!”
Kali ini, setelah menepis tembakan, Sun Pan melompat dari tanah sambil mengangkat kedua tangan ke udara, menarik perhatian penuh.
Gerakannya ini membangkitkan semangat, suporter Tim China di tribun pun meledak dalam sorakan, seolah-olah tim China baru saja mencetak gol.
……
Seiring berjalannya waktu pertandingan, serangan Belanda semakin ganas. Mereka menyadari waktu yang tersisa semakin sedikit.
Menit ke-69, Van Persie mendapat peluang di area penalti, namun tembakannya kembali ditepis Sun Pan. Bola yang jatuh di depan gawang segera ditendang keluar oleh Guo Nu. Belanda menguasai titik jatuh kedua dan melancarkan serangan lagi. Bola dikirim ke area penalti, Bozanic menembak, kali ini tembakannya dihalau dada Feng Xiaoting.
Menit ke-72, Robben mengoper, Sneijder melepaskan tendangan jauh dari tepi area penalti. Bola tidak sampai ke gawang, melainkan dihalau tubuh Yang Muge.
“Tim China sekarang benar-benar bersatu padu! Setiap pemain seperti menghadang peluru! Bertahan! Sekarang sudah menit ke-72! Masih tersisa 18 menit!” He Ping terus menyemangati tim dari kursi komentator.
Sebagai seorang komentator profesional, dia tentu tahu bahwa jika Tim China bisa bermain imbang dengan Belanda dalam pertandingan ini, mereka masih punya harapan lolos ke babak berikutnya. Tentu saja, akan lebih baik jika bisa memenangkan pertandingan. Hanya saja, untuk menang harus menyerang, dan ketika menyerang akan muncul lebih banyak ruang kosong di lini pertahanan.
Di saat seperti ini harus dilakukan pengorbanan: memilih antara menyerang atau bertahan.
Tim China memilih bertahan, berusaha mati-matian menjaga hasil imbang.
Pada menit ke-74, Belanda mendapatkan tendangan bebas yang bagus di area depan, 25 meter dari gawang. Arjen Robben yang bertugas mengeksekusi.
Bola tendangannya berhasil melewati tembok pemain, tapi tidak bisa lolos dari jari-jari Sun Pan. Sun Pan menyambar dengan lompatan spektakuler ke samping, langsung menangkap bola di udara.
Menit ke-78, Belanda kembali mendapat kesempatan di depan gawang China. Van Persie membawa bola menerobos masuk ke area penalti. Guo Nu memaksanya ke garis lapangan, mengunci posisi di jalur dalam, menghalanginya berbalik badan maupun menembak.
Van Persie benar-benar terjebak tanpa kesempatan menembak.
Tapi dia masih bisa memberikan operan!
Setelah menarik dua pemain China, tiba-tiba dia mengoper bola mundur. Ini membuat sistem pertahanan China kewalahan.
Tapi pertahanan terakhir Tim China memang layak diandalkan.
Meskipun Van Persie berhasil membuka ruang kosong dengan cerdik lalu mengoper ke rekan setimnya Nigel de Jong yang datang dari belakang.
Tapi bersamaan dengan operannya ke De Jong, Sun Pan juga gesit maju menekan untuk menutup sudut tembakan.
Saat De Jong akhirnya melepaskan tembakan, sudut yang tersisa untuknya praktis sudah tidak ada.
Bola ini berhasil dihalau oleh Sun Pan menggunakan dadanya.
"Sun Pan! Dia kembali melakukan penyelamatan krusial!"
"Umpan Van Persie sudah sangat bagus, tembakan De Jong juga tepat, tapi Sun Pan seperti Tembok Raksasa Bergerak!" Komentator Belanda menghela nafas panjang.
Sun Pan yang baru saja menepis bola itu melompat dari tanah dan berteriak kepada rekan setimnya: "Fokus! Bertahan sampai akhir, itu adalah kemenangan!!"
Yel-yel ini memang klise, tapi tidak ada slogan klise yang lebih cocok untuk situasi sekarang.
Pertandingan telah memasuki 10 menit terakhir, waktu yang tersisa untuk Belanda semakin sedikit. Kekhawatiran terbesar suporter China sekarang adalah kemungkinan kebobolan gol penutup di menit akhir.
Karena itu pertahanan sekarang semakin penting.
……
Pada momen ini, Tim China juga mengubah taktik dengan bertahan total sekaligus melakukan penyesuaian pemain, mengganti Wu Lei dengan Zhao Xuyang untuk memperkuat pertahanan gelandang.
Pertandingan pun memasuki menit ke-80.
Belanda mengerahkan seluruh kekuatan dengan gempuran gencar. Tapi justru saat mereka melakukan ini, kejadian tak terduga terjadi.
Di menit ke-84, Van Persie mengalami cedera pergelangan kaki saat perebutan bola dan tidak bisa melanjutkan pertandingan.
Van Gaal terpaksa menariknya keluar.
Ini merupakan kerugian besar bagi serangan Belanda.
Terlihat dari pertandingan ini bahwa peran Van Persie sangat vital dalam sistem serangan Belanda.
Tapi kini dia harus ditarik keluar karena cedera...
Saat Tim Belanda perlu memberikan tenaga ekstra di menit-menit akhir, penyerang andalan mereka justru absen. Bagaimana Belanda bisa menggenjot serangan?
Cedera Van Persie bukan hanya berdampak pada taktik, tapi juga moral dan psikologis tim.
Para pemain Belanda merasa ciut melihat Van Persie tertatih-tatih meninggalkan lapangan.
Tanpa Van Persie, mampukah mereka menembus pertahanan Sun Pan yang sedang dalam kondisi puncak?
Banyak yang meragukan hal ini.
"Van Persie turun! Ini kabar baik untuk kita!" seru He Ping bersemangat.
Gong Lei di sebelahnya mengingatkan: "Tapi kita harus tetap waspada. Kalau pemain Timnas Tiongkok berpikir seperti itu, bisa bahaya..."
He Ping menyadari kekurangannya tadi, buru-buru menambahkan: "Benar! Saat ini fokus saja pada permainan kita, pertahankan pertahanan sekuat mungkin! Tunggu saja peluit wasit tanda pertandingan usai!"
