Postingan Weibo Sun Pan langsung viral di internet.
Setelah Tim China imbang melawan Belanda, meski di Tiongkok sudah lewat jam 2 pagi tanggal 14 Juni, dunia maya tetap ramai.
Suporter China yang baru nonton pertandingan seru sama sekali nggak bisa tidur. Sebagian lagi menanti pertandingan berikutnya.
Mereka sambil nge-refresh Weibo, mencari berita dan meme tentang pertandingan tadi, sekaligus ingin segera bagi-bagi kebahagiaan di hati.
Kemudian para suporter ini menemukan Weibo terbaru Sun Pan: "Senang kami bisa meraih satu poin krusial. Tapi karena kebobolan satu gol, performa belum sempurna. Di sini saya bersumpah, pertandingan berikutnya melawan Spanyol pasti tidak akan membiarkan Tim Spanyol mencetak gol! Jika gagal, saya akan siaran langsung makan tai!!"
Semua orang terkejut. Awalnya ada yang membalas dengan hati-hati: "Ini... Akun Weibo Kakak Sun kena peretasan ya?"
Ada juga yang @ admin Weibo, meminta mereka menangani masalah peretasan akun.
Tapi ketika Zhou Yi meretweet Weibo ini dengan komentar: "Dulu Xiang Yu menghancurkan perahu untuk membangkitkan semangat prajurit, sekarang Pan-Pan siap siaran langsung makan tai. FLAG-nya terbang tinggi, pengorbanan begitu besar untuk memompa semangat tim, benar-benar heroik!"
Barulah semua yakin akun Sun Pan tidak diretas...
Kemudian dunia maya heboh. Orang-orang berduyun datang menyaksikan, meretweet dan mengomentari, sambil menggoda Sun Pan dalam euforia hasil imbang melawan Belanda.
Yang paling disukai suporter China dari para pemain ini adalah: meski mereka selebritas bersinar di layar televisi, dalam kehidupan nyata dan dunia maya, mereka bisa dijangkau dan diajak bercanda seperti orang biasa. Mereka bukan lagi sosok yang hanya ada di poster dinding atau berita TV, tapi manusia biasa dengan segala suka duka.
Semua orang bisa berinteraksi dengan mudah secara online.
"Kakak Sun terlalu nekat. Performamu sudah bagus saat melawan Belanda, tidak perlu pasang FLAG ini juga..."
“Penampilan Santo Sun Pan di pertandingan ini benar-benar keren banget! Tentu saja, kami juga mendukungmu di laga melawan Spanyol!”
“Kakak Sun, beneran mau live makan kotoran? Nanti pasti aku nontin!”
“Senjata pamungkas datang! Kapan terakhir kali Pan-Pan bilang kalau kehilangan bola bakal live makan kotoran? Masih ingat semua? Saat Tim Olimpiade lawan Korea! Waktu itu dia bersumpah kalau kebobolan bakal makan kotoran live, hasilnya? Korea Selatan sama sekali gagal mencetak gol! Sekarang Pan-Pan ngulang sumpah ini lagi, persis kayak 'Jangan bilang tidak diberi peringatan'! Aku mau doain juara bertahan deh!”
“Lelaki harus tegas sama diri sendiri – Sun Pan.”
“Ini Weibo yang... beraroma khas...”
“Aku lagi makan midnight snack nih!”
……
Di siang hari, baik media tradisional maupun media online ramai-ramai merepost Weibo Sun Pan ini sambil menjadikannya bahan olok-olok. Tentu saja lebih bersifat guyonan, hampir tidak ada yang menganggapnya serius.
Setelah Tim China menunjukkan perform yang memuaskan, tentu tidak ada yang berani kritik Sun Pan soal konten vulgar saat ini.
Weibo Sun Pan ini toh hanya selingan, bukan fokus perhatian utama netizen.
Sorotan utama tetap tertuju pada Zhou Yi.
Sebelum Piala Dunia dimulai, ada dua spekulasi soal waktu pulih Zhou Yi: satu menyebut dia pasti absen di dua laga fase grup awal, lainnya memperkirakan mungkin baru bisa tampil di babak penyisihan.
Seiring dengan pemulihan cedera Zhou Yi, teori pertama semakin sering disebut-sebut dan lebih dipercaya oleh banyak orang.
Bagaimanapun, jika Zhou Yi harus menunggu sampai babak penyisihan untuk pulih, bisa saja Tim China sudah tersingkir dan kepulihannya menjadi tidak berarti. Meski begitu, kembali di laga terakhir fase grup juga berisiko. Jika Tim China kalah di dua pertandingan awal, mereka tetap akan tersingkir sehingga Zhou Yi hanya akan "berwisata" satu laga di Piala Dunia. Namun secara umum, harapan pada opsi pertama masih lebih besar.
Sehari sebelum pembukaan Piala Dunia, Zhou Yi sudah memulai latihan bola, memberi harapan akan kepulihan totalnya di laga ketiga fase grup.
Namun hingga jelang laga kedua fase grup, Zhou Yi masih berlatih secara individu tanpa bergabung dengan tim.
Hal ini memicu kekhawatiran akan kemampuannya tampil di laga ketiga fase grup.
Sepak bola bukan olahraga individu, melainkan olahraga tim. Meski kondisi fisiknya sudah siap, tanpa latihan tim, bagaimana chemistry dengan rekan setim bisa terjaga? Bagaimana jika di lapangan dia tidak satu frekuensi dengan tim? Apalagi sebagai pemain inti absolut, ketidaksinkronannya akan berdampak buruk pada performa tim.
Saat ini Tim China mengumpulkan dua poin dari dua imbang di fase grup. Peluang lolos masih terbuka asalkan bisa mengalahkan Spanyol di laga terakhir. Performa Zhou Yi pasca-pemulihan menjadi kunci utama.
Setelah pertandingan Tim China melawan Belanda berakhir, pertandingan antara Spanyol dan Chile juga dimulai. Hasil akhirnya mengejutkan 0:2, Spanyol kalah dalam pertandingan paling krusial.
Dua pertandingan berturut-turut kalah membuat Spanyol secara praktis sudah tersingkir lebih awal. Dua Piala Dunia beruntun, juara bertahan pulang sejak fase grup, ini benar-benar menciptakan sejarah.
Tapi ini bukan kabar baik bagi Tim China.
Spanyol yang sudah tersingkir lebih awal tidak lagi terbebani oleh hasil kemenangan/kekalahan di pertandingan terakhir. Mereka juga akan berjuang untuk kehormatan, sangat membutuhkan kemenangan untuk menghapus aib. Melawan Tim China, mereka 100% tidak akan memberikan keringanan, justru akan berusaha sekuat tenaga. Bisa jadi juara bertahan baru akan menunjukkan kemampuan juara dunia sebenarnya di saat seperti itu. Ini melipatgandakan kesulitan Tim China untuk mengalahkan Spanyol.
Tapi pelatih kepala Tim China Lippi memiliki pandangan berbeda. Setelah pertandingan Spanyol vs Chile berakhir, dia menerima wawancara telepon dari wartawan Italia yang dikenalnya: "...Saya tidak berpikir demikian. Sebenarnya apapun hasil pertandingan Spanyol vs Chile, bagi kami tidak ada bedanya. Karena jika kami ingin lolos dari grup ini, pertandingan terakhir harus mengalahkan Spanyol. Begitu pula jika Spanyol menang melawan Chile, mereka pasti akan bertarung mati-matian melawan kami di pertandingan terakhir karena masih ada harapan lolos. Jadi saya tidak peduli hasil pertandingan Spanyol. Kami hanya perlu fokus pada permainan kami sendiri."
Lippi menghisap cerutu sambil menjawab pertanyaan ini.
Delapan tahun lalu, dia memimpin Italia yang tidak diunggulkan meraih gelar juara Piala Dunia, langsung naik ke posisi dewa. Namun empat tahun kemudian di Afrika Selatan, dia terjatuh dari singgasana ketika tim juara bertahan yang dipimpinnya tersingkir dengan aib di fase grup.
Setelah pertandingan itu, Lippi mengundurkan diri dari Timnas Italia untuk kedua kalinya. Belakangan dia pergi ke China yang berjarak ribuan mil, melatih Guangzhou Hengyuan, dan tak disangka-sangka berhasil membawa timnya meraih gelar juara Liga Champions Asia, menyelesaikan terobosan bersejarah bagi sepak bola Tiongkok. Kakek tua di ujung karier ini tiba-tiba menemukan musim semi keduanya.
Kali ini, kehadirannya di Piala Dunia adalah dengan status sebagai pelatih kepala Tim China.
Itupun hanya sebagai pelatih penyelamat yang diangkat secara dadakan.
Hanya saja kali ini, dibandingkan dengan Afrika Selatan empat tahun lalu, kinerjanya cukup baik. Setelah dua pertandingan fase grup, Tim China mengumpulkan dua poin dan masih menyimpan harapan lolos grup.
Ini sudah merupakan hasil yang sangat baik untuk Tim China yang kehilangan pemain inti absolut Zhou Yi. Apalagi di antara lawan mereka ada Belanda yang merupakan juara dua Piala Dunia sebelumnya. Selain hasil imbang dengan Chile di pertandingan pertama yang cukup mengejutkan, hasil imbang melawan Belanda di pertandingan kedua jelas merupakan pertandingan tercantik yang pernah dilatih Lippi untuk Tim China di Piala Dunia.
Wartawan Italia ini menutup wawancara dengan pertanyaan yang tidak hanya menjadi perhatian suporter China, tapi juga suporter seluruh dunia: "Apakah Zhou Yi akan pulih di pertandingan ketiga melawan Spanyol? Berapa lama dia bisa bermain? Sebagai pemain utama atau pengganti?"
Lippi menjawab: "Jawaban dari ketiga pertanyaan ini sama - 'Saya tidak tahu'. Saya tidak tahu apakah dia bisa pulih di pertandingan ketiga, tidak tahu apakah dia bisa menjadi pemain utama, dan juga tidak tahu berapa lama dia bisa bermain. Hingga saat ini Zhou Yi belum berlatih bersama tim. Kemampuannya untuk kembali masih tergantung hasil latihan bersama tim. Saya berharap dia bisa kembali karena dia sangat penting bagi kami. Tapi saya juga tidak mau mengambil risiko, toh dia masih muda. Dia bukan hanya akan ikut Piala Dunia kali ini saja, saya harus bertanggung jawab atas masa depan pemain."
Tapi wartawan yang mengenal baik Lippi ini tidak berpikir demikian. Memang ada pertimbangan untuk kebaikan pemain, tapi alasan sebenarnya mungkin karena tidak ingin membocorkan rahasia internal Tim China?
Bagaimanapun Zhou Yi adalah senjata penting untuk melawan Spanyol. Kepulihannya bisa menentukan hasil pertandingan antara Tim China dan Spanyol. Pasti Spanyol juga sedang memantau jawaban dari pertanyaan ini...
Sebenarnya dia sendiri tahu tidak mudah mendapatkan informasi dari mulut Lippi. Tapi dia tetap bertanya, siapa tahu tiba-tiba Lippi mau membuka hati?
Tentu saja, dia gagal.
