Usai latihan hari itu, para media mengepung setiap pemain Tim China di pintu lapangan latihan. Mereka berusaha mencari tahu melalui segala cara: Bagaimana hasil latihan perdana Zhou Yi bersama tim? Apakah baik atau buruk?
"Meskipun mereka bisa menduga melalui tawa yang terdengar dari lapangan latihan, ini tetap hanya dugaan mereka tanpa bukti konkret."
"Mereka berharap bisa mendapatkan jawaban yang tepat dari pemain atau pelatih."
"Zhou Yi? Latihan tim? Tentu, dia berlatih bersama kami... Perasaan? Sangat baik, sama sekali tidak terlihat seperti latihan tim pertamanya..."
"Kami semua terkejut, kemampuan adaptasi yang ditunjukkan Zhou Yi sungguh luar biasa..."
"Latihan hari ini sangat sukses..."
……
Setiap jawaban dari orang yang diwawancarai membuat wartawan Tiongkok bersukacita.
"Sebelumnya mereka tidak berharap banyak pada efek latihan Zhou Yi setelah kembali ke tim, menganggap latihan timnya hanya bersifat simbolis."
"Tapi setelah mendengar kesaksian pemain yang ikut latihan, selain terkejut mereka juga senang - ternyata kepulangan Zhou Yi bukan sekadar simbolis..."
Kemudian, saat Lippi diwawancarai, hal ini dikonfirmasi olehnya sebagai pelatih kepala.
"...Hari ini seperti diketahui umum, Zhou Yi telah mengikuti latihan tim bersama kami. Yang menggembirakan, efek latihannya bagus. Kami semua senang melihat bahwa setelah absen hampir sebulan, latihan tim pertama Zhou Yi membuahkan hasil baik..."
Pernyataan Lippi ini mengonfirmasi klaim para pemain sebelumnya, mengukuhkan kabar bahwa latihan pertama Zhou Yi setelah pulih dari cedera berjalan sukses.
"Meski Lippi bisa berbohong tentang hasil latihan untuk mengelabui pihak Spanyol dengan kabut asap, dia memilih tidak melakukannya."
Di satu sisi, masalah internal yang begitu banyak mendapat perhatian sulit untuk dipalsukan. Dia tidak mungkin bisa mengendalikan mulut setiap orang. Di sisi lain, dan ini alasan utamanya, Lippi merasa tidak perlu menggunakan akal licik kecil ini. Bahkan jika orang Spanyol mengetahuinya, dia memiliki kepercayaan diri untuk memimpin Tim China mengalahkan Spanyol.
Mungkin karena dia pernah mengalami aib timnas Italia (juara bertahan) yang gagal lolos fase grup empat tahun lalu, sekarang dia bisa sedikit menebak pemikiran Spanyol. Dia tahu Spanyol hanyalah "macan kertas" yang terlihat menakutkan - meski berstatus juara bertahan Piala Dunia, sebenarnya tim ini sudah sangat berbeda dengan sang juara dunia empat tahun silam.
Setelah dua kekalahan beruntun di fase grup, banyak artikel analisis tentang tim ini bermunculan di media.
Ada satu pandangan yang tepat: Tidak ada taktik yang benar-benar tak terkalahkan di alam semesta. Semua hanya tentang sekelompok pemain yang tepat, berada di usia emas mereka, dan kebetulan cocok dengan taktik tertentu.
Menurut Lippi, baik Tiki-taka Barcelona maupun timnas Spanyol tidak layak disebut sebagai taktik terhebat di dunia. Tiki-taka juga jauh dari menjadi taktik paling populer di sepakbola dunia, apalagi menciptakan tren global.
Sederhana saja: Taktik ini memiliki persyaratan tinggi untuk pemain. Tidak semua tim bisa seperti Barcelona musim 2008-2009 atau Spanyol di Piala Dunia 2010 - memiliki sekelompok pemain dalam usia emas yang benar-benar cocok dengan sistem taktik ini.
Saat itu Gao Hongbo ingin menerapkan Tiki-taka di Tim China dengan meniru Barcelona, namun hasilnya kurang memuaskan. Mengapa?
Meski Tim China memiliki pemain inti gelandang seperti Zhou Yi yang setara dengan Xavi, mereka masih kekurangan pemain yang tepat di posisi-posisi lain.
Penurunan performa Spanyol saat ini dan kejayaannya di masa lalu sebenarnya memiliki akar penyebab yang sama - waktu.
Dari 2008 hingga 2012, timnas Spanyol dua kali menjadi juara Euro dan sekali juara Piala Dunia karena para pemainnya berada di puncak usia produktif. Bagaimana sekarang?
Striker tengah pilar utama Villa sudah 32 tahun, Fernando Torres 30, Iniesta 30, Xavi 34, Xabi Alonso 32, Casillas 33.
Penuaan Xavi memberikan dampak terbesar terhadap tim.
Ditambah lagi dengan tiga gelar juara berturut-turut di turnamen besar sebelumnya, motivasi juara tim ini sudah jauh berkurang.
Mereka tidak bisa lagi berlari memenuhi lapangan seperti dulu.
Tak ada yang bisa mengalahkan waktu. Armada Tak Terkalahkan pun pernah dikalahkan bajak laut Inggris, keruntuhan dinasti Spanyol sangat sesuai dengan pola objektif.
Spanyol sedang menuju senja, sementara Tim China di bawah Lippi memiliki pemain inti berusia 22-23 tahun yang penuh (semangat muda).
Seperti peribahasa "Anak Sapi Baru Lahir Tidak Takut Harimau".
Jika Spanyol adalah harimau, maka itu adalah harimau tua yang sudah uzur.
Sedangkan Tim China bagaikan anak sapi yang baru lahir, tidak takut terhadap siapa pun.
……
Berita tentang Zhou Yi yang menunjukkan performa luar biasa pada latihan perdana bersama tim langsung menghiasi berbagai media dan internet.
Para suporter China bersorak gembira dan semakin termotivasi.
Meski latihan tim baru dimulai sekarang dan agak terlambat, efek latihannya cukup baik sehingga tetap membawa kebahagiaan.
Media Spanyol juga memantau perkembangan Zhou Yi.
Kabar ini tentu menjadi berita buruk bagi mereka.
Namun sebagian media Spanyol selalu pandai menemukan titik terang dalam berita buruk.
Misalnya ada media yang menyatakan efektivitas latihan Zhou Yi masih dipertanyakan. Karena tidak ada yang menyaksikan langsung, hanya mengandalkan pernyataan pemain dan pelatih Tim China yang mungkin berbohong untuk menciptakan udara tegang dalam persiapan Spanyol. Mereka menyarankan timnas Spanyol tidak perlu terlalu cemas, sebab jika fokus berlebihan pada Zhou Yi namun ternyata dia tidak turun bertanding, usaha Spanyol akan sia-sia sekaligus mengacaukan ritme persiapan mereka sendiri.
Media Spanyol ini juga sekalian menjelek-jelekkan China, mengatakan bahwa China punya tradisi memalsukan dan menjual barang palsu, mereka ahli dalam memproduksi barang tiruan, banyak merek terkenal Eropa yang pernah menjadi korbannya. Untuk menutupi tindakan pemalsuan mereka, orang China bahkan menciptakan istilah yang sedikit lebih sopan bernama "shanzhai". Selain itu, dalam upacara pembukaan Olimpiade Beijing 2008, ada segmen seorang gadis kecil yang menyanyi, yang kemudian terbukti melakukan lip-sync. Media Spanyol ini menggunakan kasus ini untuk menunjukkan bahwa jika China berani memalsukan dalam upacara sepentas Olimpiade, apalagi berbohong kolektif selama Piala Dunia fase grup?
Tentu saja, media Spanyol ini mungkin lupa bahwa produsen garmen terkenal mereka ZARA justru mencari untung dengan menjiplak desain pakaian merek-merek ternama... Setiap tahun mereka membayar ganti rugi yang tidak sedikit dari kekalahan hukum, tapi tentu uang yang dihasilkan dari plagiat lebih banyak lagi, bagi mereka ini menguntungkan. Namun merek seperti ini di dalam negeri justru bisa dengan bangga menempati posisi mencolok di mal-mal mewah. Harus diakui bahwa "biksu asing lebih pandai mengaji", jiplakan mereka pun terkesan lebih elegan...
……
Hari kedua, Zhou Yi berlatih bersama tim untuk kedua kalinya, hasilnya tetap sangat efektif.
Hari ketiga, pada latihan terakhir sebelum pertandingan, Lippi fokus melatih set-piece.
Dalam pertarungan hidup-mati yang krusial, set-piece selalu menjadi senjata penting untuk mencetak gol.
Di sela latihan, Zhou Yi mengobrol dengan rekan setimnya. Tiba-tiba ia mendapat ide untuk merancang beberapa taktik set-piece tambahan bagi tim.
Usulan Zhou Yi ini mendapat respons antusias dari semua orang.
Kemudian mereka berkumpul dan mulai memeras otak, rembuk bareng-bareng, mengoptimalkan imajinasi masing-masing.
Benar-benar berhasil merancang beberapa set taktik.
Lalu mereka naik ke lapangan latihan untuk mempraktikkan beberapa set-piece yang telah mereka desain.
Tim pelatih tidak ada yang menghentikan, hanya mengawasi dari samping.
"Sungguh luar biasa..." gumam asisten pelatih Lippi, Madaroni.
"Nuansanya berbeda setelah Zhou Yi kembali ke tim," ujar scout Timnas China, Pezzotti sambil mengangguk.
"Dia punya karisma pemimpin alami. Tanpa perlu berteriak atau gerakan berlebihan, orang-orang mau mendengarkannya," timpal pelatih fisik Gaudino.
Lippi tidak ikut berdiskusi. Ia hanya mendengarkan sambil tersenyum lebar.
Dari lubuk hati, ia yakin Tim China pasti bisa membuat terobosan bersejarah di tangannya: lolos grup, bahkan mungkin melangkah lebih jauh...
……
Usai latihan terakhir, Zhou Yi dikepung wartawan di pinggir lapangan yang ingin mendengar pandangannya tentang pertandingan besok.
Tentu yang paling ditanyakan: apakah pasti akan tampil besok?
Menanggapi ini, Zhou Yi menjawab diplomatis: "Aku tidak tahu. Aku hanya berlatih maksimal. Soal main atau tidak, itu wewenang pelatih. Jika dipercaya, akan kujalani dengan baik. Jika tidak, pasti ada pertimbangannya. Aku tidak berkomentar."
"Perkataan Zhou Yi ini terdengar sempurna tanpa celah, tapi bukanlah jawaban yang diharapkan para wartawan."
Lalu para wartawan bertanya pendapatnya tentang Spanyol yang menjadi tim pertama tersingkir dari Piala Dunia kali ini.
"Sangat mengejutkan. Sebelum Piala Dunia dimulai, tak ada yang menyangka ini terjadi. Tapi inilah sepak bola. Di lapangan, segala kemungkinan bisa terjadi. Juara bertahan pun bisa tersingkir di fase grup, tak ada yang mustahil."
"Berarti Tim China juga mungkin mengalahkan Spanyol?" tanya seorang wartawan China.
Zhou Yi hanya tersenyum tanpa bicara, namun maksudnya sudah jelas bagi semua orang.
"Tapi Spanyol berjuang demi kehormatan. Tim yang bertarung demi kehormatan sulit dikalahkan..." ujar seorang wartawan Spanyol.
Zhou Yi tersenyum tipis: "Sedangkan kami berjuang untuk bertahan hidup."
