Setelah He Ying dan Wu Lei gagal memanfaatkan umpan silang Yan Min, di menit ke-38 Spanyol melancarkan serangan.
Iniesta tiba-tiba mengirim operan langsung dari gelandang, bola menyusup celah di sayap kiri pertahanan China. Juanfran langsung melakukan serangan, mengandalkan kecepatan untuk menyalip Rong Hao sang bek kiri China!
"Operan langsung brilian Iniesta merobek pertahanan China!" teriak komentator stasiun TV Spanyol dengan penuh semangat.
Juanfran yang sudah menyalip Rong Hao membawa bola ke garis lapangan. Rong Hao berusaha mati-matian mengejar, ingin menutupi kesalahannya.
Juanfran tidak menunggu Rong Hao menyusul. Sesaat sebelum mencapai garis lapangan, dia menyapu bola ke depan pintu gawang!
Saat itu, lini pertahanan Tim China belum bisa membentuk pertahanan efektif pasca insiden tak terduga sebelumnya. Dua bek tengah belum kembali ke posisi, hanya ada bek kanan Zhang Linpeng yang bergerak ke dalam di depan gawang. Jaraknya dengan penyerang Spanyol Villa yang menerobos ke depan gawang masih cukup jauh, membuat Villa benar-benar tak terjaga!
Menghadapi operan Juanfran, Villa sedikit berlari melebihi bola. Tapi ini tidak menghalanginya menembak. Dia melakukan gerakan mengejutkan - saat bola melewati celah kakinya, tumit kanannya menghentak bola ke arah gawang yang sudah sangat dekat!
Tembakan tersembunyi yang sangat mendadak ini akan menjadi ancaman besar bagi kiper manapun asalkan masuk dalam bingkai gawang, dengan persentase gol yang sangat tinggi.
Tapi kali ini, yang berdiri di depan gawang China adalah Sun Pan!
Saat Juanfran mengoper, dia langsung menurunkan pusat gravitasi dengan membuka kedua tangan.
Kemudian saat Villa menyambut bola, dia langsung memperhatikan gerakannya.
Itu bukan gerakan tembakan biasa dengan mengayunkan kaki.
Di benak Sun Pan langsung terbayang teknik yang mungkin digunakan Villa - tembakan tumit!
Tembakan tumit seperti ini biasanya mengarah ke sudut jauh gawang.
Maka sebelum Villa menyentuh bola, Sun Pan langsung terjun ke sudut jauh. Dan bola yang dihentakkan Villa pun datang...
“Bola sepak benar-benar menggelinding ke sudut jauh, tapi karena Sun Pan sudah melakukan penilaian yang tepat sebelumnya, sambaran tangan kanannya berhasil mengoper bola yang menggelinding itu keluar!”
Bola yang dioper Sun Pan tepat mendarat di dekat Zhang Linpeng. Tanpa pikir panjang, dia langsung berbalik dan mengayunkan kaki untuk menendang bola keluar!
“Sun Pan! Sun Pan!!!” Baru saat itu Liu Jianhong berani bersorak kencang untuk Sun Pan. “Dia baru saja melakukan penyelamatan yang tidak masuk akal! Dia berhasil menghalau tembakan tersembunyi Villa! Sun Pan melakukan penyelamatan krusial pertama dalam pertandingan ini!”
“Operan Juanfran, tembakan Villa di area depan!!! Sun Pan! Oh tidak! Sun Pan!” Kali ini bahkan komentator Spanyol pun harus mengakui performa Sun Pan... Meski sangat kecewa. “Saat lini pertahanan Tim China sudah tertembus, masih ada satu tembok tinggi yang sulit dilewati! Kiper asal China yang pernah membela Atletico Madrid selama dua musim ini pasti sudah tak asing bagi para pemain timnas Spanyol. Dia sering melakukan penyelamatan brilian seperti ini saat menjaga gawang Atletico Madrid dulu! Kini... dia menggagalkan tembakan tumit spektakuler penyerang Atletico Madrid, David Villa!”
Close-up shot kamera TV terus mengikuti Sun Pan. Setelah bangkit dari tanah, melihat bola berhasil dibersihkan, dia menepuk-nepuk kuat bendera nasional di dadanya.
Rong Hao yang mundur bertahan berlari dan memeluk Sun Pan erat-erat, berterima kasih atas penyelamatan briliannya tadi.
Seandainya Sun Pan tidak menghalau tembakan ini, Rong Hao pasti akan menjadi penyebab utama kebobolan, karena dialah yang membiarkan operan Iniesta menembus pertahanan dengan mudah, dan juga gagal menghentikan umpan silang Juanfran.
Sun Pan malah mengibaskan tangannya: "Gampang banget!"
Saat Tim China bersorak merayakan penyelamatan gemilang Sun Pan, di sisi Spanyol, Villa menyangga kepalanya dengan kedua tangan, tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia sempat melihat Sun Pan menutup sudut di area depan gawang, lalu berniat menembak ke titik jauh. Posisinya saat itu memang hanya memungkinkan sundulan tumit ke belakang gawang, meski sangat sulit namun tersembunyi dan tak terduga. Pada jarak sependek itu, kiper biasanya mustahil bereaksi...
Tapi nyatanya Sun Pan bereaksi, menyambar tembakannya keluar!
Reaksi ini sepenuhnya di luar perkiraan Villa.
Meski Villa adalah pemain Atletico Madrid, dia tidak pernah satu tim dengan Sun Pan. Ia baru transfer ke Atletico Madrid pada musim 2013-2014, sementara saat itu Sun Pan sudah kembali ke Chelsea.
Andai mereka pernah bersama di Atletico Madrid, mungkin Villa tidak akan terkejut seperti ini...
……
Kegagalan Villa mencetak gol ini tidak hanya mengejutkannya, tapi juga sedikit memengaruhi moral para pemain Spanyol.
Saat melihat Villa menembak sebelumnya, banyak pemain Spanyol yang mengangkat kedua tangan, siap bersorak merayakan gol.
Tak disangka, tembakan itu berhasil dihalau keluar oleh Sun Pan.
Para pemain timnas Spanyol yang bermain di La Liga, saat itu langsung teringat pengalaman mereka menghadapi Atletico Madrid di liga.
Di hadapan mereka, Sun Pan setinggi 190 cm bagai Tembok Besar China yang bergerak, sulit ditembus dan ditaklukkan.
Di bangku cadangan Spanyol, beberapa pemain masih membahas penyelamatan Sun Pan tadi dengan ekspresi tak percaya.
Del Bosque mengerutkan alisnya. Tadi dia hampir bersorak, untung lebih tenang daripada pemainnya sehingga tidak mengangkat tangan...
Sekarang dia menyesalkan bola itu tidak masuk, sekaligus merasa cemas. Tembakan Villa sangat cantik, jika gagal juga masuk, apakah ini akan memukul kepercayaan diri pemainnya?
……
Kekhawatiran Del Bosque beralasan. Setelah pertandingan dilanjutkan, pemain Spanyol terlihat linglung, jelas terpengaruh gagalnya tembakan Villa. Kesalahan mereka mulai bertambah.
Zhou Yi segera menangkap kondisi ini dan paham penyebabnya. Dia sadar ini kesempatan emas bagi Tim China. Jika tekanan bisa ditingkatkan, kekacauan Spanyol mungkin berlanjut sehingga Tim China bisa memanfaatkan celah...
Maka dia meningkatkan operan ke depan dan mempercepat kecepatan operan, sehingga menggerakkan seluruh Tim China menyerang gawang Spanyol dengan ritme permainan seperti ini.
Perubahan Tim China ini benar-benar membuat Tim Spanyol kewalahan.
Del Bosque yang melihat situasi ini segera melakukan penyesuaian, meminta Tim Spanyol untuk mundur bertahan demi menghindari kebobolan.
Kini tersisa hanya 5-6 menit lagi sebelum babak pertama berakhir. Del Bosque khawatir timnya kebobolan dalam kondisi moral tim yang goyah, itu akan menjadi musibah bertambah.
Jadi tentu saja dia meminta para pemainnya untuk melakukan penarikan pertahanan.
Pertahan dulu babak pertama ini, lalu berdasarkan analisis situasi babak pertama, lakukan penyesuaian yang diperlukan selama jeda babak pertama.
Apakah pemain Spanyol setuju atau tidak, mereka harus tetap melaksanakan instruksi pelatih kepala untuk bertahan.
Spanyol yang bertahan, secara alami Tim China pun menekan serangan.
Zhou Yi membagi bola ke sayap kiri. Yan Min yang menguasai bola berpura-pura akan melakukan umpan silang dari garis dasar, tiba-tiba berbelok ke dalam, membuat bek Spanyol Juanfran yang menjaganya kewalahan. Yan Min yang menyarang di garis kotak penalti tidak mengoper lagi, melainkan mengayunkan kaki untuk menembak.
Bagian dalam kaki kanannya mengirim bola dengan akurasi lengkung, meluncur menuju sudut belakang gawang!
"Tembakan Yan Min——!" teriak Liu Jianhong penuh semangat, berharap menyaksikan gol spektakuler.
Reina melompat, meski telah mengulurkan tangannya sejauh mungkin, tetap gagal menyentuh bola.
"Para suporter China di belakang gawang Spanyol sudah tidak sabar melompat dari kursi, bersiap untuk menyambut gol ini dengan sorakan."
Tapi tepat di detik berikutnya, bola justru meleset dari persimpangan mistar gawang dan tiang gawang, terbang keluar garis lapangan!
"Tembakan Yan Min... Aduh! Melenceng sedikit! Hanya sedikit saja!" teriak Liu Jianhong dengan penyesalan.
"Nyaris! Tembakan Yan Min meleset, Tim Spanyol lolos dari bahaya!" Komentator stasiun TV Spanyol berteriak kaget. "Juanfran terlihat kesulitan saat mengawal Yan Min... Dia tidak bisa mengimbangi kecepatan tinggi dan kelincahan Yan Min..."
Melihat tembakannya melenceng, Yan Min menyangga kepala dengan kedua tangan, berlutut di lapangan. Gerakannya sama sekali tidak berlebihan, sesuai dengan kekecewaan yang dirasakannya.
"Yan Min melewatkan kesempatan emas untuk unggul... Babak pertama sudah berjalan empat puluh menit, skor Tim China vs Spanyol masih 0-0, kebuntuan belum terpecahkan. Di pertandingan lain, Belanda dan Chile juga masih imbang 0-0. Jika skor ini bertahan, Belanda dan Chile akan lolos bersama sementara China tersingkir..." kata Liu Jianhong. "Waktu tersisa untuk Tim China masih lima puluh menit..."
Saat ini tentu dia tidak bisa mengucapkan kalimat legendaris "Waktu tersisa untuk Tim China sudah tidak banyak", namun kegelisahan tetap menggelayuti hatinya.
