Saat Zhou Yi mengayunkan kaki kirinya di luar area penalti seolah akan menembak, komentator Spanyol memperingatkan: "Hati-hati dengan tendangan jauh Zhou Yi, dia punya kemampuan itu..."
Hasilnya tak lama kemudian, dia menyaksikan Guo Nu menyundul "tembakan" Zhou Yi ke dalam gawang Spanyol...
"Kebobolan ini..." Dia bingung bagaimana mengungkapkannya. Apakah kesalahan bertahan? Atau lawan terlalu licik?
Gol Guo Nu membakar emosi para suporter China di tribun Stadion Banha Sada, mereka serentak melompat dari kursi sambil mengangkat kedua tangan ke udara.
Stadion Banha Sada digenangi oleh sorakan gembira suporter China.
Guo Nu yang mencetak gol bangkit dari tanah, pertama memastikan bola benar-benar berada di dalam jaring gawang.
Kemudian dengan penuh semangat ia melompat, menghindari tiang gawang, berlari ke papan iklan sambil mengacungkan kepalan tangan ke arah suporter China di tribun.
Para suporter China membalas dengan gerakan sama dan sorakan yang lebih gegap gempita.
Guo Nu segera dikerumuni rekan setimnya yang bersemangat dari Tim China.
Zhou Yi dan Yan Min yang berada paling jauh juga berlari menyusul, tak sabar ingin bergabung dalam perayaan gol.
"Bek tengah Inter Milan Guo Nu memecah kebuntuan untuk Tim China! Skor 1-0 mengungguli Spanyol, kini mereka unggul sementara dalam persaingan lolos melawan Chile dan Belanda!" teriak Marcel Leif penuh semangat. "Dengan skor ini, Tim China mengumpulkan lima poin dan menduduki puncak klasemen grup!"
Siaran TV menampilkan ulangan gol setelah memperlihatkan perayaan Tim China.
Berbagai sudut, berbagai angle kamera, memperlihatkan gol ini secara menyeluruh dari semua aspek.
Saat Yan Min mengoper bola ke Zhou Yi, tak seorang pun menyangka Zhou Yi akan melakukan tendangan seperti itu. Persiapan tembakannya terlihat sangat jelas.
Tapi sentuhan terakhir dengan penyesuaian halus di pergelangan kaki mengubah tembakan menjadi umpan silang.
Bola melayang melewati kepala bek-bek Spanyol dan secara mengejutkan mendarat di belakang mereka.
Sebelum memberikan umpan ini, Zhou Yi sama sekali tidak melihat ke arah sana. Bagaimana dia bisa tahu ada ruang kosong dan Guo Nu yang siap menerima?
Tak ada yang merasa ini aneh. Mereka sudah terbiasa dengan performa Zhou Yi seperti ini.
Liu Jianhong berseru gembira: "Inilah kemampuan Zhou Yi! Inilah peran Zhou Yi! Hanya Tim China dengan Zhou Yi yang bisa membuat serangan seperti ini! Upan tak terduga dan teknik passing presisi, di usia mudanya dia sudah menjadi gelandang top dunia! Mengapa Lippi bersikeras membawa Zhou Yi ke Brasil? Meski saat itu tak tahu kapan dia bisa pulih, gol ini jawabannya! Keputusan membawanya benar, Zhou Yi tak mengecewakan semua yang percaya padanya! Assist ini benar-benar luar biasa!"
“Operan Zhou Yi ini benar-benar mengagumkan! Para hadirin, inilah Zhou Yi! Inilah Zhou Yi!” Marcel Leif yang sangat mengenal Zhou Yi juga memuji performanya. "Pemenang dua kali berturut-turut Champions Eropa, raja assist Bundesliga selama empat musim berturut-turut, kini ia meraih assist pertamanya di Piala Dunia!"
Komentator Spanyol pun tak bisa menyembunyikan kekaguman: "Bagaimana cara menghentikan bola seperti ini? Siapa yang menyangka akhirnya berubah menjadi umpan silang? Sungguh malang, di pertandingan terakhir kami menghadapi Zhou Yi yang sedang lapar..."
Pujian dari penggemar Zhou Yi pun langsung membanjiri internet.
"Gol ini jago banget! Umpannya cantik sekali!"
"Zhou Yi! Hahaha! Akhirnya melihat assist dari Zhou Yi! Puas!"
"Perhatian semua, pemeran utama sudah masuk!"
"Umpan Zhou Yi licik sekali, ini gaya khasnya yang sering mengejutkan lawan!"
"Ternyata tetap harus mengandalkan Zhou Yi! Dengan Zhou Yi, serangan kita jauh lebih terorganisir!"
"Aduh, saat Guo Nu mencetak gol... Aku sampai menangis. Keren banget golnya!"
……
Selain Zhou Yi yang memberikan assist, Guo Nu juga mendapat pujian dari komentator dan suporter.
Dibanding Zhou Yi, popularitas Guo Nu jauh lebih rendah, bahkan mungkin kalah dari Sun Pan, He Ying, atau Yan Min yang sedang naik daun musim ini.
Faktor utamanya adalah keterbatasan tampil di kompetisi Eropa, hanya bermain di Serie A yang membuat popularitasnya tak sebesar Zhou Yi dkk.
Tapi ia tetap merupakan pemain berkualitas yang tak boleh diabaikan.
"Kalau tidak, Inter Milan juga tidak mungkin menyesal lagi dan membeli separuh hak kepemilikan Guo Nu dari Siena untuk mengembalikannya sebagai bek tengah utama."
Bagaimanapun, Inter Milan termasuk klub elite. Bisa menjadi pilar utama di klub besar pasti memerlukan kelebihan khusus. Suporter klub besar memang sangat kritis.
Tapi Guo Nu berhasil memantapkan posisinya di Inter Milan.
Minimnya kompetisi Eropa membuatnya kurang dikenal, sehingga dia harus membuktikan kemampuannya ke dunia lewat Piala Dunia.
"Guo Nu tidak bisa bermain di Champions Eropa bersama Inter Milan, tapi saya yakin setelah performanya di Piala Dunia ini, musim depan pasti banyak tawaran pembelian untuknya..." olok-olok Liu Jianhong.
"Sundulan keras menyambar Guo Nu sangat cantik dan penuh determinasi! Seolah dia sudah tahu Zhou Yi akan mengoper bola...Sebagai bek tengah utama Inter Milan musim lalu, dia bahkan tidak punya gol seindah ini di liga. Musim lalu dia tidak mencetak gol sama sekali - sebagai bek tengah, jumlah gol memang bukan patokan performa. Dia juga tak perlu fokus ke serangan. Senang melihatnya mencetak gol untuk timnas!" Komentator TV Italia yang lebih memahami Guo Nu (karena rutin menyiarkan Serie A) menjelaskan panjang lebar.
Media Italia juga sangat memperhatikan Tim China di Piala Dunia ini, mengingat pelatihnya adalah legenda Italia - "Rubah Perak" Lippi.
"Ditambah lagi Guo Nu bermain di Italia, media dan suporter Italia juga sering melihat nama-nama familiar dalam berita Tim China."
……
"Tim China akhirnya mengakhiri perayaan, para pemain mulai berlarian kembali ke posisi."
"Zhou Yi dan Guo Nu berlari berdampingan menuju separuh lapangan mereka. Di tengah jalan, Zhou Yi menoleh dan mengobrol dengan Guo Nu: 'Tanpa melebih-lebihkan, Lao Guo, serangan dan sundulanmu tadi benar-benar mantap.'"
"Mendengar pujian Zhou Yi, Guo Nu terkekeh-kekeh."
"'Ngomong-ngomong, gimana kamu tahu aku akan operan ke sana?' tanya Zhou Yi."
"'Pe...pertama, bukannya titik bela bela bela belakang biasanya peluang? Aku jug...ga nyangka kamu akan ope...operan ke sana. Tapi ber...berhubung aku udah ada di...di...di situ, ya harus siap...siap-siap...' jawab Guo Nu polos."
"Zhou Yi mengangguk: 'Tahu nggak, Lao Guo, aku paling suka ngobrol sama kamu.'"
"'Hah?' Guo Nu tak menyangka Zhou Yi tiba-tiba bilang begitu, otaknya belum nyambung. 'Me...me...kenapa?'"
"'Biar jumlah katanya jadi banyak!' Seru Zhou Yi tiba-tiba berlari cepat meninggalkannya."
"Guo Nu tertatih di belakang, baru sadar Zhou Yi sedang mengejeknya lagi..."
"'Goblok!' Guo Nu yang sudah nyambung langsung mengejar Zhou Yi, kedua tangannya mengacak-acak rambut Zhou Yi sampai berantakan seperti Sarang Burung."
……
"Adegan ini tertangkap lensa kamera TV, ditransmisikan via satelit ke seluruh penjuru dunia yang menyaksikan pertandingan ini."
“Setelah mencetak gol, Guo Nu dan Zhou Yi tak tahu sedang membicarakan apa, mereka mulai berlarian dan bercanda di lapangan…” Liu Jianhong berkomentar penuh haru. “Sungguh langka! Pemain Tim China sebelumnya selalu terlihat terlalu tegang dalam pertandingan penting seperti ini. Bagaimana mungkin ada pemain yang terang-terangan bermain-main di lapangan? Melihat adegan ini, hatiku tiba-tiba merasa lega. Karena generasi pemain ini memiliki jantung yang sepadan dengan panggung Piala Dunia. Mereka telah menempa diri di liga Eropa dan Champions Eropa, mereka adalah orang-orang yang terbiasa dengan momen besar!”
Begitu para pemain China kembali ke separuh lapangan mereka, pemain Spanyol sudah lama menunggu di lingkaran tengah.
Saat wasit utama Shukrala membunyikan peluit kick-off, pemain Spanyol menendang bola keluar dan pertandingan dilanjutkan.
Namun waktu yang tersisa hingga akhir babak pertama sudah sangat sedikit.
Hampir mustahil bagi Spanyol untuk menyamakan skor sebelum babak pertama berakhir.
Benar adanya. Setelah kick-off, Spanyol langsung melancarkan serangan kilat seolah ingin menyamakan skor. Tapi serangan mereka dilakukan dengan cara sederhana dan kasar: umpan panjang ke sayap, lalu umpan silang dari sisi lapangan, berusaha mencetak gol melalui sundulan.
Namun pola serangan sederhana seperti ini tak bisa mengancam gawang China. Guo Nu yang baru saja mencetak gol lewat sundulan, meski tinggi badannya terbatas, berkat kemampuan lompatan luar biasa tetap melambung tinggi dan membayangi bola keluar.
Zhou Yi mendapatkan bola di luar area penalti. Setelah mengontrol bola, dia tidak langsung mengoper ke depan. Meski menghadapi pressing pemain Spanyol, dia tetap tenang menguasai bola, lalu melewati pressing lawan sebelum mengoper.
Saat itu babak pertama juga mendekati akhir.
Ketika He Ying menerima operan Zhou Yi, wasit utama Shukrala membunyikan peluit tanda berakhirnya babak pertama.
"Babak pertama berakhir! Tim China sementara unggul 1:0 atas timnas Spanyol berkat gol Guo Nu di menit akhir! Skor ini mungkin mengejutkan bagi yang baru menonton, tapi semua yang menyaksikan babak pertama pasti tidak akan meragukannya. Tim China memimpin juara dunia Spanyol - ini nyata terjadi!"
