Meski kemampuan Tim Brasil sudah jauh menurun, bukan berarti Tim China bisa memenangkannya dengan mudah.
Faktanya, Lippi melakukan persiapan matang.
Di satu sisi, tentu lebih baik jika bisa menyelesaikan pertandingan dalam waktu normal.
Di sisi lain, perlu mempertimbangkan kemungkinan pertandingan masuk ke perpanjangan waktu atau adu penalti.
Terutama adu penalti.
Oleh karena itu, sejak masuk babak penyisihan, latihan penalti menjadi agenda tetap setiap sesi latihan Tim China.
Penalti memang menguji mentalitas, tapi juga memerlukan latihan intensif untuk meningkatkan kemampuan mengeksekusi. Orang sering mengabaikan pengaruh faktor teknis dalam penalti. Pentingnya mentalitas tidak berarti hanya mengandalkan mental bagus tanpa membutuhkan kemampuan lain.
Jika saat latihan tembakanmu selalu melambung tinggi, bagaimana bisa menjamin di bawah tekanan berat tidak akan melambung?
Selain itu, mentalitas sebenarnya bisa dilatih.
Dengan terus berlatih penalti, para pemain Tim China akan lebih terbiasa dan lebih siap saat benar-benar menghadapi situasi penalti.
Setelah sesi latihan terakhir sebelum pertandingan, Lippi berkata kepada para pemainnya: "Kita tidak takut pada Brasil, tapi juga jangan meremehkan mereka. Ini kan kandang mereka sendiri, jangan remehkan tekad mereka menjadi juara di rumah sendiri. Kita harus terus memberikan masalah dalam pertandingan, tapi juga siap menerima tekanan besar. Ini bukan pertandingan mudah...Faktanya, di Piala Dunia ini tidak ada pertandingan yang mudah. Saya yakin melalui tiga pertandingan fase grup sebelumnya, kalian sudah sepenuhnya menyadari hal ini."
Lippi berdiri di tengah lapangan, sementara para pemain dan staf Tim China membentuk lingkaran mengelilinginya.
Di luar lapangan latihan, banyak media dari China dengan berbagai peralatan kamera melakukan syuting sesi latihan terakhir Tim China sebelum pertandingan.
"Ada yang bilang setelah masuk babak penyisihan, kami langsung berhadapan dengan tuan rumah. Benar-benar sial. Tapi saya tidak setuju. Menurut saya ini justru kesempatan emas—apa yang lebih menggelegar daripada mengeliminasi tuan rumah di depan suporter fanatik mereka sendiri? Jika berhasil, kalian akan terukir dalam sejarah Piala Dunia. Saya yakin kita mampu. Jika pihak luar tidak percaya... lebih baik, beri mereka kejutan!"
"Malam ini istirahatlah yang cukup. Tidak ada rapat taktik lagi. Pastikan stamina dan mental prima. Bersiaplah untuk pertandingan. Baik, bubar!"
……
Di luar lapangan latihan, Zhou Yi dihadang wartawan yang ingin mendengar pandangan Kapten Tim China tentang rencana menghadapi pertandingan besok.
"Kami akan berjuang mati-matian. Ini pasti bukan pertandingan terakhir kami di Piala Dunia." Ucap Zhou Yi dengan sungguh-sungguh.
Sikap agresif yang ditunjukkan Zhou Yi membuat para wartawan terkejut. Biasanya di depan lensa media, ia selalu bicara ambigu—tidak memberi celah kritik tapi terasa omong kosong.
Namun kali ini, ia mengesampingkan citra lamanya dan menunjukkan sisi yang sangat ofensif.
Pernyataan kemenangan yang tegas dan pasti ini terdengar menyakitkan di telinga beberapa media Brasil.
Salah seorang wartawan Brasil dengan bahasa Mandarin yang tidak lancar bertanya pada Zhou Yi: "Maaf, saya tidak tahu apakah saya salah paham. Maksud Anda tadi adalah tim kalian akan mengeliminasi Brasil?"
Zhou Yi membuka tangannya: "Memang kenapa? Apa Anda ingin saya bilang kami yang akan tersingkir oleh Brasil?"
Wartawan Brasil itu tidak bertanya lagi, hanya tersenyum aneh.
Sepertinya dia tidak percaya dengan pernyataan Zhou Yi ini.
Ekspresinya tentu tertangkap oleh Zhou Yi, namun Zhou Yi hanya membalas dengan senyuman tanpa berkata apa-apa.
Selain masalah itu, Zhou Yi juga secara halus menyentuh masalah wasit: "Saya tahu ini kandang Brasil, mereka tuan rumah. Kenapa banyak yang sudah menganggap kami pasti KALAH sebelum pertandingan? Karena mereka tahu kami menghadapi tuan rumah. Keuntungan apa saja yang dimiliki tuan rumah, tak perlu saya jabarkan lagi kan?"
Wartawan China paham, Zhou Yi sedang menyindir masalah wasit. Sebagai tuan rumah, Brasil mungkin akan mendapat keringanan dari wasit.
Mengapa Zhou Yi mengatakan ini?
Sebagai kapten Timnas China, dia wajib mengingatkan wasit melalui pernyataan provokatif ini untuk menciptakan tekanan opini publik, mencegah wasit utama terlalu memihak tuan rumah selama pertandingan.
Ini adalah hal yang berisiko menimbulkan konflik, tidak sesuai dengan citra Zhou Yi selama ini. Tapi di saat seperti ini hanya dia yang berani angkat bicara.
Setelah Zhou Yi pergi, para wartawan media ramai mendiskusikan pernyataan dan sikapnya. Sebagian berpendapat ucapan Zhou Yi bertujuan membangkitkan kepercayaan diri dan moral tim - tak boleh gentar sebelum bertanding. Hal yang cukup wajar.
Tapi ada juga yang punya pendapat berbeda.
"Zhou Yi memang jarang bersikap seperti ini, tapi bukan berarti tidak pernah sama sekali." Seorang wartawan mengingatkan. "Di musim yang baru saja berakhir, ingat apa yang Zhou Yi katakan ke wartawan? Dia bilang mereka akan menjuarai liga. Saat itu semua orang menganggapnya khayalan, ada juga yang heran dengan pernyataan provokatifnya. Tapi hasilnya? Dortmund meraih gelar liga sekaligus Champions Eropa."
Sang wartawan membuka tangan, sementara yang lain diam seribu bahasa.
Zhou Yi bukan tipe mulut besar yang suka mengumbar janji. Sebagian besar waktu dia tersenyum ramah. Justru karena itu, ketika dia sesekali menunjukkan taringnya, itu pertanda dia benar-benar serius.
……
Malam sebelum pertandingan, stasiun TV utama Brasil semua fokus pada laga Brasil vs China.
Wawancara Zhou Yi dengan wartawan sebelum pertandingan menjadi pusat perhatian.
"...Bintang Timnas China Zhou Yi dalam wawancara dengan reporter kami menyatakan pasti akan mengalahkan Brasil dan lolos ke Delapan Besar... Setelah dikonfirmasi ulang, dia tetap membenarkan pernyataannya. Memang pencapaian lolos ke babak knockout Piala Dunia sudah bersejarah, tapi fase grup dan knockout itu berbeda tingkat kesulitannya. Mungkin karena China belum pernah mengalami fase knockout, jadi ada pemikiran seperti itu..."
"Tim China? Suporter Brasil pasti asing, ya? Tapi sebenarnya kami pernah bertanding melawan mereka di Piala Dunia. Berapa skor pertandingan itu? Biar saya ingat... Ah, 4:0. Tentu saja, pemenang adalah kami... Sekarang kedua tim bertemu lagi di Piala Dunia, mari kita kilas balik sejarah pertemuan Brasil vs China di ajang ini..."
"Zhou Yi bilang mereka akan mengeliminasi tuan rumah? Maaf, saya ingin tertawa dulu... Kami adalah tuan rumah, target kami adalah juara Piala Dunia, bukan sekadar masuk Delapan Besar... Kalau ini Piala Dunia tenis meja, sebagai orang China saya tidak akan terkejut... Ngomong-ngomong, apa ada Piala Dunia tenis meja?"
"Selama musim lalu, Zhou Yi tampil gemilang dan membantu Borussia Dortmund meraih gelar liga dan Champions Eropa. Mungkin prestasi ini membuatnya terlalu percaya diri, sampai lupa bahwa rekan setim di Tim China sangat berbeda kualitasnya dengan pemain Dortmund lainnya."
"Tim China memang punya beberapa pemain yang bermain di Eropa. Selain Zhou Yi, He Ying dan Sun Pan juga patut diperhatikan. Tapi saya tetap tidak yakin formasi seperti ini bisa menyaingi Brasil. Kami adalah Kerajaan Sepak Bola!"
"Kami tuan rumah, kami tim sepak bola kelas dunia... Jadi, bisakah kalian bayangkan tuan rumah berkualitas tinggi tersingkir di babak 16 besar?"
“Apa Zhou Yi masih khawatir soal wasit? Sungguh berpikiran sempit... Brasil tidak butuh bantuan wasit mana pun! Dalam sejarah, Brasil tak pernah menang karena keringanan wasit!”
……
Selain media Brasil, media China dan netizen juga sangat memperhatikan pertandingan ini. Video wawancara Zhou Yi bukanlah konten sensitif yang dilarang. Semua orang bisa melihatnya dan tahu apa yang dia katakan.
Kali ini, baik media maupun suporter jelas berada di sisi Zhou Yi. Meskipun alasan mereka mungkin berbeda-beda.
Ada penggemar fanatik Zhou Yi yang menganggap setiap ucapannya pasti benar, dan mendukung tanpa ragu.
Ada juga yang setelah analisis rasional berpendapat: Sebagai kapten timnas, Zhou Yi harus berbicara seperti itu. Mungkin dia sendiri tidak yakin dengan ucapannya, tapi demi moral tim dan gambaran keseluruhan, dia tak bisa sembarangan mengungkapkan rencana sebenarnya.
Apapun alasannya, tindakan ini benar dan wajar. Setiap olok-olok terhadap Zhou Yi dan timnas yang muncul di dunia maya langsung tenggelam dalam banjir komentar netizen.
Memang ada orang-orang tak tahu diri seperti itu. Mereka biasanya jarang nonton bola, bahkan bukan "Pseudo-fans". Mereka ikut diskusi Piala Dunia hanya untuk cari popularitas, ingin viral dengan cara apapun.
"Dulu, mengejek Tim Nasional Sepak Bola Pria Tiongkok adalah hal yang menguntungkan tanpa risiko, bisa meningkatkan popularitas sekaligus mendapat banyak dukungan."
"Tapi sekarang, orang yang melakukan ini akan langsung menjadi mayat berserakan di internet, mati dengan cara yang mengenaskan."
"Mereka memang menjadi terkenal, tapi setiap kali nama mereka disebut pasti disertai komentar seperti 'idiot'."
……
"Malam sebelum pertandingan, Zhou Yi melakukan simulasi pertandingan terakhirnya di dunia virtual."
"Dia total melakukan delapan simulasi pertandingan. Dari delapan pertandingan itu, Tim China menang tiga kali, seri sekali, dan kalah empat kali."
"Agak sedikit di bawah."
"Tapi Zhou Yi tidak menganggap hasil ini buruk."
"Rasio ini hampir sama dengan hasil simulasi yang dia lakukan beberapa hari sebelumnya."
"Ini menunjukkan Tim China bisa bermain imbang dengan Tim Brasil saat ini, kesimpulan ini sangat stabil tanpa fluktuasi."
"Lalu apakah tingkat kemenangan Tim China yang lebih rendah dari Brasil berarti Tim China tidak mungkin menang?"
"Tentu saja Zhou Yi tidak berpikir begitu."
"Menentukan hasil sebuah pertandingan, kemampuan tim sangat penting, performa lapangan juga penting, bahkan keberuntungan pun berperan."
"Zhou Yi sudah menyelesaikan semua persiapan, tinggal menunjukkan performa terbaiknya di pertandingan sesungguhnya."
