“Tembakan Zhou Yi sangat mantap! Assist dari Yan Min... Kedua pemain yang bermain untuk Borussia Dortmund ini menunjukkan chemistry luar biasa di timnas. Sebelum mengirim umpan silang, Yan Min sama sekali tidak melihat ke area penalti, seolah percaya Zhou Yi akan maju ke depan. Sementara Zhou Yi mulai berlari ke depan saat Yan Min merebut bola, seolah yakin Yan Min pasti akan mengoper ke ruang kosong itu...”
Marcel Leif memberikan pujian tinggi untuk performa duo ini.
“Chemistry yang terbangun selama satu tahun bersama Dortmund, kini Tim China juga menikmati manfaatnya...” Sebagai komentator Jerman, ia senang melihat kondisi seperti ini.
Saat Zhou Yi mencetak gol, komentator Brasil menjerit: “Tuhan... Kesalahan Oscar benar-benar mematikan! Setelah merebut bola, Yan Min langsung mengirim umpan silang yang membuat bek-bek kami kewalahan. Baik Thiago Silva maupun David Ruiz, reaksi mereka terlambat...”
Padahal sebelumnya dia bersumpah gol kedua Brasil akan segera datang, kini wajahnya terasa agak sakit...
Usai gol, Zhou Yi berlari ke Yan Min yang memberinya assist, lalu memeluknya. Di depan mata suporter Brasil yang tadi mengejeknya, ia mengacungkan jempol.
Makna gerakan celebrasi ini jelas bagi yang punya IQ normal. Zhou Yi sedang membalas ejekan suporter Brasil atas Yan Min.
Rekan setim Tim China lainnya juga berlari mendekat, memeluk Yan Min, lalu bersama-sama mengacungkan jempol ke arah suporter Brasil di tribun.
Ini benar-benar tamparan telanjang kolektif...
Tentu saja tindakan ini memicu ketidakpuasan dan siulan dari suporter Brasil.
Tapi sekarang Tim China ini bukan lagi kelompok yang takut-takut atau ragu seperti dulu, mereka sama sekali tidak peduli dengan siulan suporter Brasil.
Pertandingan sudah sampai di titik ini, hanya satu tim yang bisa bertahan, bukan kamu mati ya kami yang binasa, buat apa masih bicara sopan santun...
Lagipula jika mereka berhasil mengeliminasi Brasil, pasti akan membuat marah suporter Brasil. Sekalipun bersikap lembut dan sopan sekarang, tetap akan dapat siulan dan kebencian.
Tidak hanya sepak bola, seluruh olahraga adalah perang di era damai. Kalau sudah perang, ngapain lagi sungkan-sungkan?
He Ping justru sangat mengapresiasi perayaan Tim China ini: "Haha! Dari perayaan ini jelas terlihat sebagai balasan atas siulan dan tawa nakal suporter Brasil sebelumnya. Anak-anak timnas menggunakan cara seperti ini untuk membela harga diri rekan setim, sungguh mengharukan dan membuktikan betapa solidnya tim ini... Tim yang bersatu tidak mudah dikalahkan!"
……
Meskipun Yan Min memainkan peran krusial dalam gol ini, lensa siaran TV lebih banyak menampilkan Zhou Yi.
Komentator dari berbagai negara juga lebih familiar dengan Zhou Yi, sehingga lebih banyak membahasnya.
“……Zhou Yi mencetak gol pertamanya di Piala Dunia! Baik dalam gerakan serangan maupun eksekusi tembakan, dia bertindak sangat menentukan, sama sekali tidak memberi waktu reaksi bagi lini pertahanan Brasil. Dalam gol ini, dia benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai Pemain Terbaik Eropa musim lalu!”
“Zhou Yi dengan tajam menyadari ruang kosong, dan kemampuan membaca celah pertahanan adalah keahlian utamanya. Masalah dua bek tengah Brasil tidak perlu dibahas lagi, kesalahan Fernandinho juga sangat fatal - dia tidak konsisten menjaga pergerakan Zhou Yi. Zhou Yi jauh lebih waspada darinya, kelalaian sesaat langsung berujung gol. Tim Brasil harus belajar: beberapa pemain tidak boleh lepas dari pengawasan!”
“Apa Brasil mengira Zhou Yi hanya bisa mengoper dan memberi assist? Lupa bahwa dia mencetak 16 gol di liga musim lalu! Angka yang mengerikan untuk seorang gelandang organisator, bahkan lebih baik dari banyak penyerang! Jangan pernah meremehkan kemampuan mencetak gol Zhou Yi!”
Di layar TV, Zhou Yi terlihat berlari kembali ke separuh lapangan sambil tertawa bersama rekan setimnya. Dari raut wajahnya, kita selalu bisa merasakan aura ketenangan yang menentramkan.
……
Saat Tim China kembali ke posisi masing-masing, pihak Brasil juga telah siap.
Peluit berbunyi, pertandingan dimulai kembali.
Brasil jelas terpengaruh oleh gol kemasukan ini. Setelah pertandingan berlanjut, performa mereka terlihat kacau - mereka nekat menyerang untuk kembali unggul, tetapi ketergesa-gesaan ini justru menghasilkan banyak kesalahan yang memberi kesempatan serangan balik ke China.
Pertandingan ini, awalnya taktik yang diberikan Lippi untuk Tim China adalah bertahan dan melakukan serangan balik, karena Tim Brasil pasti akan memanfaatkan keuntungan kandang untuk menyerang gencar. Dalam situasi seperti ini, bermain bertahan dan serangan balik adalah pilihan paling tepat.
Setelah kick-off, Tim China juga selalu bertahan dulu baru menyerang balik. Tapi tidak disangka di menit ke-19, gol bunuh diri Yan Min menghancurkan keseimbangan di lapangan.
Untungnya sekarang skor sudah disamakan, karena itu kita bisa terus bermain serangan balik.
Dengan kecepatan Yan Min dan He Ying, ditambah penyerang Gao Lin yang mampu menguasai bola dan menjadi pengumpan untuk rekan setim, komposisi pemain Tim China sangat cocok untuk strategi bertahan dan serangan balik.
Di menit ke-34, saat Neymar membawa bola maju, dia dihadang oleh kerjasama Yang Muge dan Yang Hao. Yang Hao terus melakukan duel fisik dengan Neymar untuk mengganggu dan mengalihkan perhatiannya, sementara Yang Muge dengan lincah menyodokkan kaki dari sisi lain untuk merebut bola.
Bola yang berhasil direbut kemudian dikuasai oleh Zhou Yi yang berada di dekat situ. Zhou Yi langsung berbalik dan mengirim umpan maju ke He Ying yang sedang mundur.
Dalam posisi membelakangi arah serangan, He Ying melakukan gerakan sulit untuk mengoper bola ke Gao Lin di belakangnya.
Gao Lin mempertahankan bola, melakukan penyesuaian posisi lalu mengirim bola ke sayap kiri tempat Yan Min yang sedang berlari maju menerimanya.
Namun dia langsung dihadang oleh Dani Alves.
Kedua pemain terus berkelahi hingga dekat garis lapangan. Pada akhirnya, saat Yan Min mencoba melewati kangkang Alves, Alves berhasil menghalangi dengan kakinya dan bola keluar garis lapangan.
"Tendangan pojok! Tim China mendapatkan tendangan pojok. Meski tidak membentuk tembakan, serangan balik Tim China ini sangat cantik..." kata He Ping. "Berbeda total dengan sebelumnya yang terus ditekan, sekarang kita bisa mengorganisir serangan yang mengancam gawang Brasil..."
……
Setelah memberikan assist ke Zhou Yi untuk mencetak gol, Yan Min menjadi sangat bersemangat. Dia berhasil melepaskan diri dari emosi terburu-buru sebelumnya dan performansinya semakin bebas.
Bahkan di depan pemain Brasil yang terkenal dengan teknik bagus, dia masih bisa menunjukkan trik-trik mencolok.
Saat menguasai bola di sayap lagi, Yan Min menghadapi pertahanan Alves. Pertama dia melesat ke arah garis lapangan, lalu tiba-tiba berhenti mendadak berpura-pura mau menyarang ke dalam. Kaki kanannya bahkan sudah menggeser bola ke area tengah.
Alves pun mengikuti dengan berhenti mendadak dan berbalik ke tengah.
Tapi tak disangka, kaki kanan Yan Min tiba-tiba menggeser bola ke arah garis lapangan lagi!
Kemudian dia melesat dari tempatnya, melewati Alves yang sudah terlambat berbalik!
"Ekor sapi!!" He Ping terkejut.
"Ekor sapi!!!" Komentator Brasil berteriak lebih keras daripada Zhou Yi.
“Gerakan ekor sapi” bukanlah gerakan eksklusif pemain Brasil. Semua pemain di dunia bisa menggunakannya, namun konon diciptakan oleh legenda Brasil Rivellino. Bagi suporter Brasil, gerakan ini memiliki makna khusus: berapa pun jumlah pemain di dunia yang menggunakannya, hanya pemain Brasil yang bisa mengeksekusinya dengan paling baik, paling otentik, dan paling indah.
Contohnya Ronaldinho di masa jayanya, yang membuat dunia terpukau dengan gerakan ini sekaligus memperkenalkan kembali "ekor sapi" - tipuan yang hampir melawan hukum fisika - ke panggung global.
Kini, Yan Min si anak China ini justru menggunakan gerakan bermakna khusus tersebut untuk melewati pemain berbaju timnas Brasil di hadapan puluhan ribu suporter Brasil di stadion!
Seluruh tribun bergemuruh oleh teriakan kaget.
Di tengah riuh rendah itu, Yan Min mengejar bola lalu menyapu-nyapukannya ke depan gawang.
He Ying yang berada di area tengah menyambut ingin langsung menembak, namun dalam tekanan marking ketat Thiago Silva, tendangannya melambung tinggi...
"He Ying! Tembakan melambung... Sayang sekali! Tapi serangan Tim China kali ini sangat apik! Breakthrough Yan Min di sayap benar-benar bikin darah berdesir!" seru He Ping penuh semangat.
Tak lama, siaran TV menayangkan ulang rekaman slow motion breakthrough Yan Ming melawan Alves. Kamera HD memperlambat gerakan pemain lebih dari biasanya, memungkinkan penonton menikmati setiap detail gerakan tipuan tadi.
"Pergelangan kaki kanan dengan lincah dan cepat mengubah arah, sepenuhnya menipu Dani Alves."
"Bek kanan yang dijuluki sebagai terbaik di dunia setelah Maicon ini, dibuat berputar-putar oleh Yan Min..."
Di internet juga ramai suara terkejut.
"Aduh! Gerakan tipuan Yan Min keren banget!"
"Memainkan gerakan ekor sapi di depan pemain Brasil! Hanya pemuda kikuk cuek seperti Yan Min yang berani melakukan ini ya? Haha, puas banget! Sumpah mantep!"
"Sudah kalian ejek Yan Min, sekarang jadi idiot kan? Kalian tidak tahu anak ini semakin kuat ketika dihantam?"
"Luar biasa, Yan Ming menggunakan gerakan ekor sapi untuk mengajari Dani Alves..."
"Pemain China menggunakan teknik menggiring khas pemain Brasil di depan mereka sendiri, terdengar sangat magis..."
"Gerakan ini mengingatkanku pada Piala Dunia 2002 saat Brasil vs Turki, pemain Turki İlhan Mansız menggunakan pelangi menggiring untuk melewati Roberto Carlos. Carlos yang marah kemudian melakukan pelanggaran, mencegah İlhan menyelesaikan dribelnya... Kali ini, Yan Min bahkan tidak memberi kesempatan Dani Alves untuk melakukan pelanggaran!"
……
Di Stadion Mineirão, suporter Brasil yang sebelumnya mengejek Yan Min tanpa ampun, kini bisu seribu bahasa.
