Tangan yang bergetar meraih kalung yang entah kapan mendarat di tempat tidur, ibu jari dengan lembut menyentuh kepala tengkorak, ruang pemanfaatan muncul diam-diam. Hati Zhang Yifan perlahan menjadi tenang. Karena ini bukan mimpi, hadapi saja dengan berani. Masih ingat letusan gunung berapi dalam mimpi terjadi di musim dingin, setidaknya masih setengah tahun dari sekarang, masih ada waktu untuk bersiap. Pertama-tama mari menganalisis cara menggunakan ruang pemanfaatan ini.
Ruang pemanfaatan tidak muncul di dunia nyata, sepertinya masih berada dalam kepala tengkorak. Kesadarannya saja yang masuk ke dalam. Citra ruang itu langsung ditransfer ke otak, tidak mempengaruhi pengamatannya terhadap lingkungan sekitar.
Bagaimana cara memasukkan aset ke dalamnya?
Zhang Yifan memegang kalung dengan tangan kiri, ruang pemanfaatan masih dalam kesadarannya. Matanya menatap bantal di sampingnya, dalam hati berpikir: masuk—Bantal tak bergerak sedikitpun. Tangan kanan menyentuh bantal, begitu niat muncul, bantal itu lenyap diam-diam dari tempat tidur. Di dalam ruang pemanfaatan, sebuah bantal tergeletak sepi di tanah.
Wah! Luar biasa! Niatnya muncul lagi, bantal itu kembali muncul di tempat tidur. Bagus sekali!
Zhang Yifan berlari ke ruangan, meraba mangkuk—mangkuk masuk; meraba kursi—kursi masuk. Setelah berpikir, dia mengambil mangkuk nasi, mengisinya penuh dengan air, meletakkannya di meja makan. Dalam hati berpikir: masuk, letakkan di kursi. Kesadarannya melihat ke ruang pemanfaatan, mangkuk berisi air itu dengan bandel mendarat di kursi, setetes air pun tidak tumpah. Keluar! Mangkuk itu jatuh tiba-tiba di meja makan, air dalam mangkuk bahkan tidak menimbulkan riak sekecil apapun.
Tampaknya, semua benda yang bisa disentuh bisa dimasukkan ke dalam ruang pemanfaatan.
Zhang Yifan berkeliling di ruang tamu: Siaran, bisa masuk-keluar; Sofa, bisa masuk-keluar; Zhang Yifan lari ke kamar tidur, lemari pakaian besar, masuk-keluar.
Zhang Yifan masih memiliki sedikit rasionalitas, tidak turun ke lantai bawah untuk menyita mobil orang lain.
Ruang pemanfaatan ini terlalu berguna. Tapi, apakah makhluk hidup bisa dimasukkan? Zhang Yifan memindai sekeliling rumahnya – mencari kehidupan selain manusia di gedung perkotaan itu terlalu sulit.
Zhang Yifan membuka kulkas: Telur, bisa dimasukkan; mentimun, juga berhasil. Tampaknya sayur dan buah tidak masalah.
Zhang Yifan tidak berharap ada tikus atau kecoak di rumahnya – bahkan jika ada, tidak berani menangkapnya dengan tangan. Semut pun tidak ada di lantai atas yang baru ditempati ini.
Setelah berkeliling di kamar tanpa menemukan apa-apa, Zhang Yifan membatalkan niat untuk melakukan eksperimen dengan makhluk hidup.
Mari uji kecepatan aliran waktu, jangan sampai sayur segar yang dimasukkan hari ini besok menjadi compang-camping saat dikeluarkan.
Menginjak bangku, Zhang Yifan melepas jam dinding dari tembok: pukul 12 kurang 3 menit. Merebus air dengan ketel listrik cepat. Saat air mendidih tepat pukul 12. Memegang gagang ketel, dengan kehendak, ketel masuk ke ruang pemanfaatan, lalu jam dinding juga dihujani masuk.
Kesadaran memasuki ruang pemanfaatan, teko berdiam diri di lantai tanpa menunjukkan perubahan, sementara jarum detik jam dinding langsung berhenti bergerak saat memasuki ruang tersebut. Tampaknya segmen waktu dalam ruang ini mengalami stagnasi.
Apa pengaruh jika mengubah posisi kalung?
Zhang Yifan menjepit kepala tengkorak dengan tangan kirinya, membolak-balik dan memutarnya 360 derajat. Kesadarannya di dalam ruang sama sekali tidak terganggu, meski kepala tengkorak di luar terus berguncang, teko dan jam dinding tetap bandel di tempat semula.
Zhang Yifan tidak terburu-buru mengeluarkan teko. Setelah memutuskan kesimpulan, dia memilih untuk tidak gegabah. Dengan hati-hati meletakkan kalung kepala tengkorak di meja kopi, Zhang Yifan menuju dapur dan memutuskan untuk menghadiahi diri sendiri semangkuk mi tomat saus kental plus telur ceplok.
Tak lama, mi panas siap disantap. Helai mi putih salju diselingi potongan tomat merah muda, dihiasi telur ceplok seputih salju dan taburan irisan daun ketumbar hijau zamrud. Jari telunjuk Zhang Yifan sudah tak sabar menari.
Sambil menyantap mi perlahan, Zhang Yifan merenungkan apakah akan membocorkan rahasia kepala tengkorak pada Yang Yang. Meyakinkan Yang Yang sebenarnya mudah, cukup masukkan perabot ke dalam ruang lalu keluarkan lagi. Tapi dari bawah sadarnya seperti ada suara berbisik: Jangan beri tahu, jangan beri tahu.
Beri tahu kakak? Lagipula kalung ini hadiah dari kakaknya. Suara bawah sadar itu masih bersikeras: Jangan beri tahu, jangan beri tahu.
Memberi tahu orang tua? Orang tua adalah keluarga terdekat, seharusnya boleh. Namun suara bawah sadar terus berkata: Jangan beri tahu, jangan beri tahu.
Apakah ini kerinduannya sendiri atau suara dari ruang pemanfaatan, Zhang Yifan tidak bisa membedakannya.
Zhang Yifan menyadari kepala tengkorak di tangannya pasti adalah harta karun yang tiada duanya di dunia ini, mungkin hanya satu-satunya di dunia ini. Meski ada yang kedua, pasti disembunyikan, tidak ada yang mau membagi harta karun seperti ini dengan orang lain.
Alasan harta karun menjadi berharga adalah karena nilainya yang sangat besar. Untuk harta karun seperti ini, mengambil risiko, membunuh pemain dan merampas barang adalah kemungkinan nyata. Prinsip "memiliki permata adalah kejahatan" sebagai guru sangat dipahami oleh Zhang Yifan.
Zhang Yifan mengenakan kalung di lehernya, biarlah ini menjadi rahasia sementara. Rahasia disebut rahasia karena sedikit yang tahu. Semakin banyak orang yang tahu, semakin besar bahaya kebocoran rahasia.
Dalam kebingungan, Zhang Yifan menghabiskan mi-nya.
Pukul 12:40, Zhang Yifan meraih kepala tengkorak. Di dalam ruang pemanfaatan, ketel dan jam dinding masih terbaring diam di lantai. Zhang Yifan mengambil jam dinding terlebih dahulu. Begitu jam dinding muncul di meja kopi, jarum detik merah langsung bergerak gesit. Dengan gerakan hati berikutnya, ketel mendarat di dudukannya, listrik masih tersambung, lampu indikator menyala, bibir ketel langsung mengeluarkan uap putih mendesis. Sudah 40 menit, air di dalam ketel masih mendidih.
Seperti dugaan sendiri, waktu di dalam ruang pemanfaatan bersifat statis. Objek di dalamnya akan mempertahankan kondisi saat pertama masuk. Artinya, mustahil memasukkan makhluk hidup ke dalamnya, makanan yang dimasukkan pun tidak akan pernah membusuk.
Kalung ini takkan pernah lagi lepas dari tubuh. Langkah selanjutnya harus direncanakan.
Zhang Yifan adalah guru, guru matematika. Mungkin karena profesinya, dia selalu terbiasa membuat rencana sebelum bertindak - seperti memecahkan soal, selangkah demi selangkah dengan alasan yang jelas.
Dalam informasi yang "Dia" sampaikan, kiamat tidak diwarnai 《Resident Evil》, tidak ada zombie haus darah pemakan daging. Yang paling mengerikan adalah abu vulkanik yang menutupi langit setelah letusan gunung berapi, memblokir sinar matahari dan menjerumuskan bumi ke dalam kegelapan, memasuki era nuklir musim dingin.
Tanpa sinar matahari, suhu bumi terus turun. Tumbuhan mati, herbivora pun menyusul. Umat manusia terjerembab dalam kelaparan dan kedinginan, daya tahan terhadap penyakit merosot. Letusan gunung berapi membawa virus tak dikenal dari kedalaman kerak bumi, memicu pandemi global.
Abu vulkanik menghentikan penerbangan, komunikasi terhambat. Kelaparan, dingin, dan penyakit membuat manusia panik. Kerusuhan tak henti, bahkan perang meletus demi merebut sumber daya...
Sumber daya? Sumber daya? Pikiran Zhang Yifan berhenti sejenak.
Apa lagi yang "Dia" sampaikan?
Sumber daya, sumber daya. Zhang Yifan mengingat-ingat, sebelum helaan napas itu menghilang, pasti masih ada yang "Dia" katakan. Apa itu?
Sumber daya?
Semua orang akan merebut sumber daya. Tak ada pengecualian. Tapi mengapa kesadaran terhenti di bagian ini? Lalu, seolah-olah aku baru saja terbangun.
Tidak, pasti ada sesuatu di tengah, hanya saja aku tidak ingat.
Zhang Yifan terlihat bingung, mungkin memang tak ada apa-apa di tengah, mungkin "dia" menganggap informasi ini sudah cukup, atau "dia" tidak sempat menyampaikan lebih banyak informasi sebelum menghilang.
Karena tak bisa dipahami, lebih baik berhenti memikirkannya. Zhang Yifan menggelengkan kepala, informasi ini sudah cukup. Aku lebih unggul setengah tahun dari semua orang, masih ada ruang pemanfaatan. Aku punya orang tua, kakak perempuan, suami, anak, keluarga yang lengkap. Bahkan jika kiamat datang, apa yang perlu ditakuti?
