Secara prinsip, setelah letusan gunung berapi pasti turun hujan deras. Tapi Kota Fuyuan hanya diguyur hujan sekitar satu jam sebelum berhenti. Langit gelap gulita, siang hari terasa seperti malam, lampu jalan terlihat sangat terang.
Langit sepertinya lebih rendah, hujan selama satu jam membuat debu yang melayang di udara jatuh ke tanah. Tapi udara tak bertahan lama, aroma belerang pekat segera memenuhi udara lagi, partikel debu besar-kecil kembali melayang. Cahaya lampu jalan direfraksi oleh debu di udara, sinarnya redup dan berkedip-kedip. Gedung pencakar langit di luar terlihat seperti menusuk langit, tampak agak menyeramkan.
Ponsel sama sekali kehilangan sinyal, tampaknya lapisan awan menghalangi transmisi sinyal. Dari telepon terdengar nada sibuk sesekali, sambungan antarkota terputus. TV kabel hanya bisa menerima program stasiun lokal Fuyuan.
Sekarang orang lebih suka meninggalkan nomor ponsel saat berhubungan. Hanya orang yang sangat intim yang tahu nomor telepon rumah. Begitu sinyal ponsel putus, rumah langsung sunyi. Informasi dari luar hanya bisa mengandalkan berita di TV.
Berita hanya menyuruh orang tetap tenang di rumah, menjelaskan awan sementara menghalangi sinyal, mengumumkan penerbangan dihentikan dan kereta api berhenti beroperasi. Mereka yakin segalanya akan membaik segera, pemerintah menjamin keamanan nyawa dan harta benda rakyat.
Emosi orang dewasa tidak menular ke dua anak ini. Mereka dengan riang berlatih lempar pisau terbang bersama Yang Yang, tawa riang mereka sesekali terdengar, perlahan menghangatkan suasana sunyi sepi. Makan siang dan malam tetap lezat, membuat Dong Zhipeng terkejut—dia tidak melihat ada begitu banyak sayuran segar di kulkas. Zhang Yifan tersenyum menjelaskan ada gudang kecil di ruang bawah tanah yang menyimpan beberapa sayuran. Sayuran ini masih bisa bertahan beberapa waktu, tidak akan busuk.
Informasi masih terhalang. Sebagian besar warga memilih tidak mematikan siaran, berharap televisi bisa membawa kabar yang dinantikan. Pukul 18:00, muncul konten baru di televisi: liburan musim dingin dipercepat untuk guru-siswa SD-SMP se-kota, instansi pemerintah dan perusahaan memberi cuti parsial. Unit yang beroperasi normal adalah departemen terkait kelangsungan hidup masyarakat seperti rumah sakit, pabrik air, pembangkit listrik, gas, dan komunikasi, serta supermarket besar. Transportasi: pekerja pabrik diatur langsung oleh perusahaan untuk diantar-jemput door-to-door. Bus umum beroperasi pukul 06:00-19:00 dengan satu trip per jam. Beberapa rute suburban hanya satu kali pagi dan sore. Warga diminta tidak keluar rumah kecuali darurat.
Berita terus ditayangkan secara rolling. Pembawa acara dan ahli kota menganalisis status quo di televisi, mulai dari provinsi hingga nasional bahkan dunia. Karena hambatan informasi, banyak yang masih berupa tebakan. Dalam ucapannya terasa keyakinan penuh pada Kota Fuyuan, sekaligus menyerukan warga untuk menghemat energi.
Orang-orang yang cemas sepanjang hari menahan bau tak sedap di udara sambil beristirahat dalam kegelisahan. Kipas ventilasi keluarga Zhang Yifan masih bekerja, arang aktif tebal berhasil memblokir bau luar secara efektif, mengalirkan udara segar ke dalam ruangan.
Liburan kali ini mengingatkan Zhang Yifan pada liburan "SARS" lebih dari sepuluh tahun silam. Saat itu kerusuhan tidak terjadi dan fungsi pemerintah terwujud sempurna. Bagaimana dengan kali ini? Zhang Yifan mengingat mimpi-mimpi tentang kerusuhan, peperangan besar, serta tatapan putus asa orang-orang yang masih jelas terbayang. Mengapa bisa begitu? Dalam kontemplasi, Zhang Yifan pun tertidur lelap.
Dua hari raya berikutnya - Natal dan Tahun Baru - telah dilupakan orang. Setiap hari masyarakat hanya mempertanyakan kapan langit akan terang kembali. Suhu terus merosot, mencapai minus 40 derajat pada Tahun Baru bahkan cenderung terus turun. Perbedaan suhu di Fuyuan yang semula bisa mencapai 18 derajat, kini hanya berbeda kurang dari 3 derajat. Pemanas masih beroperasi, tapi suhu dalam ruang terus menurun. Kamar tidur keluarga Zhang Yifan dipindahkan ke basement mengingat dinding luarnya tidak bersentuhan langsung dengan udara dingin luar, sehingga relatif lebih hangat.
Zhang Yiping dan Dong Zhipeng yang buru-buru kembali dari Shencheng tidak membawa banyak pakaian musim dingin. Zhang Yifan mengeluarkan pakaian yang telah dipersiapkan dari ruang penyimpanan, membuat semua orang sedikit terhibur.
Kegelapan masih berlanjut. Suhu terus anjlok. Bau tak sedap di udara masih ada. Orang-orang yang sakit seolah bertambah banyak dalam sehari.
Setiap hari terdengar suara alarm yang menusuk telinga. Selama periode ini, Yang Yang, Zhang Yifan, Yi Ping, dan Dong Zhipeng keluar sekali dengan mengenakan mantel berbulu di dalam dengan lapisan luar yang tebal, topi kapas tebal, dan masker. Zhang Yifan merasa dirinya seperti beruang, kikuk sampai sulit berjalan. Tanah dipenuhi lubang-lubang kecil akibat hujan asam beberapa hari sebelumnya. Untungnya pintu depan ada Supermarket. Dalam jarak 100 meter yang singkat, Zhang Yifan sudah sampai di pintu supermarket sebelum sempat merasa kedinginan.
Suhu di supermarket tidak jauh lebih hangat dari luar. Sebagian besar rak kosong, apalagi bahan makanan sama sekali tidak terlihat. Barang-barang terkonsentrasi di pintu masuk, kebanyakan peralatan dapur seperti panci dan mangkuk. Dua pegawai pria di pintu masuk terus-menerus menghentakkan kaki kedinginan. Melihat pakaian tebal keempat orang ini, mereka memandang dengan iri.
Zhang Yifan dan Yang Yang hanya melirik sebentar lalu pergi. Barang di supermarket bahkan tidak mencapai satu persen dari yang ada di ruang pemanfaatan mereka, mungkin malah kurang dari itu. Mereka tidak berlama-lama di luar. Untuk penghematan energi, lampu jalan hanya menyala dari jam 7 pagi sampai 7 malam, itupun bergantian. Jalanan sepi tanpa pejalan kaki selama setengah hari. Keempatnya merasa takut dan segera pulang.
Akses informasi semakin terbatas. Zhang Yiping dan Dong Zhipeng masih bisa mendapat kabar lewat hubungan lama sesekali - kabar buruk semua: ketidakpastian durasi kegelapan, larangan keluar rumah, pasukan dalam siaga penuh, kerusuhan massa di Kota Shen yang memicu perebutan barang, hingga pengerahan pasukan. Semua berita semakin memburuk.
Keluarga Zhang Yifan setelah mengalami beberapa hari kecemasan, mulai menjalani hidup tenang tanpa mempedulikan urusan luar. Setiap hari, dua pria dewasa mengajak dua anak berlatih angkat besi, melempar pisau terbang, dan lari bolak-balik menaiki tangga. Zhang Yifan dan saudarinya bersama orang tua menyiapkan makanan-minuman. Dua anak yang sedang dalam masa pertumbuhan ini membutuhkan nutrisi memadai seiring peningkatan intensitas latihan. Saat orang tua mengajar budaya, Zhang Yiping dan Zhang Yifan ikut berlatih melempar pisau. Keluarga ini juga kerap berkumpul bermain mahjong atau kartu, dimana yang kalah harus mencuci piring dan menyapu lantai.
Pertengahan Januari, pasokan gas dan listrik mulai dijadwalkan: Pagi pukul 6:30-7:30, Siang 11:30-12:30, Sore 17:30-18:30. Listrik malam diperpanjang hingga pukul 20:00, sementara air berhenti pukul 21:00 dan baru menyala lagi pukul 6:00 esoknya. Pemanas sentral masih berfungsi walau suhunya kurang optimal, membuat lansia di dalam rumah harus memakai pakaian kapas tebal.
Seluruh toko di kota telah tutup. Uang tak lagi bisa membeli apapun karena persediaan barang habis total. Pemerintah Fuyuan mendirikan puluhan pos distribusi bahan pangan dengan pengawalan militer, menggelar pembagian berjangka mingguan menggunakan sistem kuota KTP. Zhang Yifan dan keluarganya sempat mencoba mengantri, namun langsung mengurungkan niat setelah melihat lautan manusia di lokasi.
Yang Yang memasang pemanas udara portabel di kamar orang tuanya dengan daya dari baterai. Sang orang tua awalnya terus-menerus mengelak, baru bersedia setelah negosiasi alot bahwa alat itu hanya akan dinyalakan saat tidur malam. Anggota keluarga lain menggunakan bantal pemanas air, mengandalkan ketahanan tubuh muda dan rutinitas latihan mereka.
Waktu berlalu sangat cepat, segera tiba Tahun Baru Imlek. Tahun-tahun sebelumnya, setiap rumah menggantung lentera, menempel couplet musim semi, dan berbelanja kebutuhan tahun baru. Pada hari Xiaonian, pemerintah membagikan sepasang couplet musim semi dan karakter "" (fu) per rumah. Pasokan beras, tepung, minyak, garam, kentang, dan lobak diberikan gratis sekaligus untuk dua minggu. Setiap rumah juga menerima 0.5 kg daging babi dan satu buah bok choy besar. Hari pertama di Dongbei harus makan pangsit. Pengiriman mingguan akan dilanjutkan kembali pada hari keenam tahun baru.
Setiap hari pemerintah membagikan bahan makanan, Zhang Yifan, Yang Yang, serta kakak perempuan dan iparnya akan pergi keluar. Tujuannya adalah melihat perubahan di luar dan mencari informasi.
Pada hari Xiaonian ini, meski kegelapan masih berlanjut dan suhu sekitar minus 45 derajat, bau menyengat di udara sudah berkurang banyak. Kemampuan adaptasi masyarakat meningkat signifikan. Pembagian bahan makanan dimulai pukul 8, tapi saat Zhang Yifan dan yang lain pergi pukul 7:30, jalanan sudah ramai. Antrean panjang penerimaan bahan makanan tak terlihat ujungnya. Setelah berkeliaran di luar selama lebih dari satu jam, tidak melihat kenalan. Kalaupun ada, tidak bisa dikenali karena semua memakai pakaian tebal dan terbungkus rapat.
Setelah pulang, orang tua sedang menelepon paman dan paman dari pihak ibu. Para paman masih punya persediaan makanan dan sudah menerima bantuan. Orang tua menghela nafas, keluarga mereka sendiri tidak kekurangan apapun, tapi tidak bisa menjemput seluruh keluarga adik-adik mereka. Setelah menutup telepon, orang tua masih sedih. Zhang Yifan dan kakaknya membujuk lama, lalu menelepon kembali para paman untuk memberikan alamat mereka. Mereka berjanji jika mengalami kesulitan pangan atau pakaian, pasti datang. Barulah suasana hati orang tua membaik.
Hari-hari keluarga Zhang Yifan terus berjalan sesuai rencana. Setiap hari Yang Yang dan kakak ipar melatih kedua anak mereka dengan tekun. Tak lama, dua bocah lelaki ini sudah bisa melempar pisau terbang kecil dengan cukup baik, akurasi mereka bahkan melampaui kakak-adik Zhang Yiping. Fisik kedua anak ini jelas lebih kuat, nafsu makan mereka juga bertambah besar.
Di malam Tahun Baru Imlek, keluarga besar ini menyiapkan makan malam tahun baru yang mewah. Sesuai tradisi, di atas meja makan tersaji ikan, daging, dan hidangan laut. Dong Zhipeng yang sudah mati rasa dengan persediaan sayur dan buah yang tak pernah putus di rumah ini, saat melihat udang besar yang lama tak dijumpai, tak bisa menahan keraguan. Zhang Yifan hanya berkata "Ini stok beku lama, jumlahnya tidak banyak", tanpa peduli apakah jawaban ini bisa menghilangkan kecurigaan Dong Zhipeng.
Malam itu seluruh keluarga membuat pangsit berisi daging babi dan seledri. Karena ini malam tahun baru, mereka memberi keringanan dengan tidak menghentikan pasokan air dan listrik. Stasiun TV juga membuat acara Gala Tahun Baru Imlek, tentu saja bukan siaran langsung. Keluarga Zhang Yifan menonton dengan penuh semangat hingga tengah malam, menyambut hari pertama Tahun Baru Imlek.
Tanpa dentuman petasan yang memekakkan telinga seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan kali ini terasa lebih sepi. Saat bersalam-salaman, Dong Zhipeng terlihat menyiksa diri. Orang tua dan kerabatnya sudah dua bulan lebih tak bisa dihubungi, kerinduan di hatinya tak tertahankan. Zhang Yiping yang memahami isi hati suaminya, berdalih lelah dan menarik suaminya kembali ke kamar. Pasangan Zhang Haoran yang sudah berusia lanjut juga tak kuat begadang dan langsung tidur. Kedua anak yang sedang asyik bermain game karena listrik masih menyala, sementara Zhang Yifan dan Yang Yang juga kembali ke kamar mereka berdua.
