Di meja makan, semua orang tak memiliki nafsu makan. Zhang Yifan kehilangan selera karena trauma, kegembiraan, dan keinginan segera memeriksa fungsi Kristal Inti; Zhang Yiping dan Dong Zhipeng merasa mual setelah menyaksikan pemandangan berdarah tikus memakan manusia di luar; orang tua untuk pertama kalinya merasakan kegelisahan akan realita, khawatir akan keselamatan anak-anak namun merasa tidak mampu berbuat apa-apa bahkan berpotensi menahan perkembangan mereka sehingga merasa pilu; dua anak itu melihat ekspresi serius orang dewasa, ditambah jeritan mencekam yang mereka dengar pagi tadi dan suara gemeretak tikus ganas di luar pintu, membuat mereka makan dengan hati-hati sambil diam dan hanya menyantap sedikit.
Sekitar sepuluh menit kemudian, sarapan selesai sebelum pukul delapan. Setelah membereskan peralatan makan, Yiping mengatur Dong Zhipeng untuk menemani orang tua berlatih mengemudi, sementara dua anak diperbolehkan bermain game. Yifan yang telah mempersiapkan aki yang bisa dikonversi menjadi tegangan 220 volt untuk mengisi daya laptop, kini menyerahkannya. Dua anak yang mendapat kejutan tak terduga ini langsung melupakan kejadian pagi tadi dan pergi bermain dengan riang gembira.
Setelah semua teratur, Yiping memberi isyarat pada Yifan untuk menuju ruang tamu unit 102. Yifan menempatkan mobil off-road di tengah ruangan, mengamati posisinya bolak-balik sebelum akhirnya menghela nafas: "Kutemukan kebenaran dalam peribahasa 'hati manusia tak pernah puas seperti ular menelan gajah'. Dulu kukira ruang penyimpanan ini sudah lebih dari cukup, tapi kini terasa terlalu sempit - setelah memuat mobil, tak ada tempat lagi untuk barang lain."
Yiping juga berkeliling mengitari mobil, setelah mendengar perkataan Yifan, ia berkata puas: "Pemikiranmu seperti ini sangat benar. Secara makro, ini adalah manifestasi kemajuan masyarakat. Secara mikro, ini menandakan kedewasaan pemikiranmu. Manusia harus tidak puas dengan status quo untuk berkembang, teknologi pun berkembang dari sini."
Lalu membuka pintu mobil dan duduk di kabin pengemudi: "Kamu mau duduk di dalam mobil, atau duduk di tanah?"
Yifan berputar ke sisi lain, duduk di kursi penumpang. Sebenarnya di ruang tamu sudah ditempatkan mobil off-road ini sehingga tidak ada ruang lagi untuk sofa. Apalagi awalnya Zhang Yifan tidak terlalu mempersiapkan perabotan, hanya membawa perabotan dari rumah orang tua dan rumahnya sendiri yang dikemas. Sekarang, perabotan rumah orang tua disusun di ruang bawah tanah, sedangkan sofa rumahnya ditempatkan di ruang 104.
Setelah meniup lilin, aroma benang kapas terbakar tersisa di udara. Keduanya duduk dalam kegelapan. Yiping merebahkan sandaran kursi, mengambil posisi nyaman lalu membuka topik: "Ceritakan detail kejadian di luar."
Yifan tidak merebahkan sandaran kursi, hanya mendorong kursi ke belakang untuk memperluas ruang di depannya. Kemudian ia bercerita secara rinci, tanpa melebih-lebihkan maupun merendahkan dirinya sendiri, termasuk kesalahan Yang Yang. Setelah mendengar, Yiping mencerna sejenak di pikirannya lalu bertanya: "Maksudmu, empat tikus mutan itu semuanya kaubunuh?"
Yifan menjawab: "Ya, semuanya kubunuh. Aku tidak memberitahumu, faktanya hanya Yang Yang yang tahu, begitu mengambil pisau terbang, aku akan masuk ke dalam kondisi, dengan natural akan mengunci target serangan, target diam akurasinya 100%, dan sekarang aku bisa memastikan target bergerak juga 100% akurasinya."
Mendengar perkataan Yifan, Zhang Yiping langsung duduk tegak, berkata terkejut: "Maksudmu, maksudmu, kamu menjadi 'Sharpshooter'?"
Berhenti beberapa detik, Zhang Yifan memilih diksi: "Seharusnya untuk hal-hal yang pernah kusentuh di tahap ini, aku punya kepastian mutlak. Kupikir istilah 'Pisau Terbang Li' lebih cocok."
"Maksudmu Yang Yang tahu?" Zhang Yiping ragu-ragu bertanya.
Yifan terlihat dalam kondisi paham: "Ya, tapi kurasa Yang Yang juga tidak menyangka aku bisa mencapai level ini. Pagi tadi di luar dia melihat semuanya, bahkan heran bertanya apakah aku benar-benar Zhang Yifan."
Ternyata seperti yang mereka duga, Yiping juga bertanya: "Apa kamu masih Zhang Yifan? Jangan-jangan roh (chuānyuè) yang merasuki tubuh? Tenang, aku tidak akan bocorkan, lagipula fisikmu masih adik kandungku, kamu juga akan melindungi keluarga kami, kan?"
Yifan melototi kakaknya: "Nggak serius. Masih ada yang mau ditanyakan? Kalau tidak, aku pulang dulu. Aku harus menganalisis apakah Kristal Inti punya rahasia."
"Oh, bagaimana harus kukatakan pada suamiku?"
"Kamu harus beritahu dia, tidak boleh sembarangan pergi keluar. Dengan kecepatan tikus mutasi, pertemuan sebelumnya Yang Yang bisa bunuh satu, pasti itu 'kucing buta yang kebetulan nemu tikus mati'. Kali ini sangat berbahaya. Selain itu, tentang masalah ruang, bilang saja aku punya kemampuan spesial. Atau kamu bisa mengarang alasan. Aku harus pergi, temani orang tua lebih banyak ya."
"Aku ikut juga, jujur saja, sendirian di tempat gelap dan menyeramkan ini bikin merinding." Dua orang itu turun dari mobil bersama.
Zhang Yifan kembali ke kamarnya, mengunci pintu, menyalakan lilin, membuka kunci laci di lemari pakaian — tentu saja kunci yang hanya untuk mencegah orang jujur bukan pencuri. Di dalam mangkuk keramik kuno, 4 Kristal Inti kecil memancarkan cahaya biru jernih.
Zhang Yifan merapikan kalung di lehernya, memastikan kepala tengkorak menghadap keluar. Jangan-jangan kalau dia tak sengaja menyimpan semua kristal ke ruang pemanfaatan, akan sulit untuk diteliti.
Membawa mangkuk keramik kuno ke tempat tidur, Zhang Yifan memilih kristal terkecil dulu, meletakkannya di telapak tangan. Kristal ini pasti punya keanehan. Berdasarkan pengalaman dari novel — memang hanya bisa dapat dari novel — kristal tidak bisa dimakan sembarangan, tapi mungkin bisa diserap. Mungkin memberinya kemampuan spesial, seperti mengendalikan api, air, petir, atau kebal peluru, kekuatan super. Zhang Yifan berkhayal beberapa saat di benaknya sebelum fokus kembali.
Letakkan Kristal Inti di telapak tangan kanan, Zhang Yifan melakukan penyesuaian pada dirinya sendiri untuk memasuki status terkunci. Dalam sepersekian detik, Kristal Inti sebesar butir beras itu membentuk hubungan rumit dengan sudut pandang, udara antara sudut pandang dan kristal menjadi terdistorsi—Kristal Inti sepenuhnya berada dalam radius penglihatan... Benar, Kristal Inti terus memancarkan cahaya biru jernihnya di dalam area yang tercakup oleh penglihatan.
Kristal Inti tidak diserap oleh dirinya sendiri—Oh, seharusnya energi di dalam Kristal Inti itu tidak diserap—Bukankah di novel biasanya seperti itu? Energi Kristal diserap, kristal bercahaya menghilang, hanya menyisakan batu biasa atau tumpukan debu abu-abu kusam.
Zhang Yifan termenung melihat Kristal Inti yang memancarkan cahaya biru di telapak tangannya. Tiba-tiba ia teringat: Apakah benda ini bisa digunakan sebagai mutiara malam? Dengan hati-hati ia mengembalikan kristal itu ke mangkuk, lalu meniup lilin. Tentu saja, tak lupa ia tetap memegang korek api di tangannya.
Lilin padam, ruangan pun terjebak dalam kegelapan. Zhang Yifan menoleh ke arah tempat tidur, mencoba mencari-cari dalam kegelapan yang pekat. Akhirnya ia menyalakan kembali lilin.
Tampaknya hanya tersisa jurus terakhir. Zhang Yifan menyentuh kepala tengkorak dengan tangan kirinya, sementara jari kanannya menjepit Kristal Inti terkecil. Saat hatinya bergetar, kristal itu jatuh ke dalam ruang pemanfaatan. Ruang itu bergelombang lembut mengelilingi kristal, rasa pusing yang familiar pun menyerang. Secara tidak sadar kehendaknya keluar dari ruang pemanfaatan.
Rasa pusing menghilang secepat datangnya. Zhang Yifan segera memasuki ruang pemanfaatan kembali, ingin segera mengetahui perubahan yang terjadi.
Ruang pemanfaatan seharusnya masih ruang yang sama, panjang, lebar, dan tinggi tidak terlihat berubah. Tidak ada tambahan seperti mata air di dalam ruang. Zhang Yifan mengamati berkali-kali dengan cermat, menyimpulkan: Kristal Inti benar-benar telah diserap oleh ruang karena kristal itu menghilang, tapi ruang tidak mengalami perubahan.
Zhang Yifan keluar dari ruang, merenung: Riak lingkaran itu mungkin fenomena yang dihasilkan saat Kristal Inti diserap ruang. Tapi karena kristal terlalu kecil dan energi di dalamnya tidak cukup, ruang tidak berubah; kemampuan kontrol atau spirit-nya yang kurang menyebabkan pusing saat ruang menyerap kristal, kehendaknya terinterupsi dan terkena mention oleh ruang. Ini berbahaya. Jika ruang lepas dari kendalinya, aset apa yang bisa diandalkan untuk menghidupi mereka.
Zhang Yifan masuk lagi ke ruang, kehendaknya terus-menerus menyapu pandang ke delapan penjuru ruang, bahkan mencoba menembus tembok ruang. Ruang tetap kokoh tak tergoyahkan.
Zhang Yifan menarik diri dengan putus asa, bersiap untuk mengantar Kristal Inti yang lebih kecil ke dalam.
