Zhang Yifan tertegun memandang telapak tangannya, enam kristal inti sebesar ujung jarum itu kini berubah menjadi satu kristal inti merah sebesar butir beras.
Zhang Yifan tak percaya dengan matanya sendiri, menggosok-gosok mata. Yiping yang mendengar suara terkejut Yifan ikut menoleh: “Ini... ini bagaimana bisa?” Keduanya saling pandang, sama-sama melihat kebingungan di mata lawannya.
“Kenapa begini?” Zhang Yifan menarik kembali tangannya dan mengamati dengan seksama, kepala Yiping juga ikut mendekat.
Kristal inti merah menyala sebesar butir beras itu terbaring tenang di telapak tangan, seolah sejak awal memang berukuran segitu. Kristal ini halus bulat, meski kecil tapi terlihat kilauan cahaya bergerak di dalamnya.
“Ada apa?” Ayah yang melihat keheranan kedua putrinya, apakah situasinya mulai serius?
“Kristal Inti merah ini kudapat dari serangga-serangga di luar, oh, serangga itu sebenarnya kecoak, kecoak tua, mungkin kecoak mutasi, mirip tikus mutasi.” Zhang Yifan menjelaskan sekenanya: “Di dalam tubuh kecoak mutasi, aku tidak yakin posisi pastinya, saat itu di koridor hanya ada 6 ekor kecoak, setiap tubuhnya mengandung Kristal Inti merah, tapi sangat kecil, sebesar ujung jarum.”
“Ya, benar sebesar ujung jarum, aku melihatnya.” Yiping menambahkan.
“Aku khawatir terlalu kecil, nanti hilang susah dicari, sengaja pakai botol obat ini untuk menyimpannya. Tak disangka, yang kumasukkan 6 butir, keluar jadi 1, volumenya juga membesar. Mungkin mereka menyatu sendiri?” Zhang Yifan merasa ini tak terduga.
“Sepertinya memang begitu.” Yiping menyetujui.
“Aku akan kembali menganalisis ini.” Yifan menyimpan kembali kristalnya, berdiri, lalu mengambil ember kecil berisi Kristal Inti biru: “Semua kubawa.” Masalah ruang pemanfaatan ini tak bisa dibantu siapa pun, hanya bisa Sial*Zhang Yifan sendiri yang memikirkannya.
Zhang Yifan kembali ke kamarnya, mengunci pintu, meletakkan kristal dalam kegelapan, duduk di tempat tidur. Tidak terburu-buru memasukkan kristal ke ruang, malah bersandar sambil mengingat detail semua kejadian hari ini secara menyeluruh.
Saat menembak tikus di lantai atas, radius persepsi Zhang Yifan tiba-tiba meluas. Dalam radius ini, bahkan area tanpa cahaya bisa terlihat jelas. Benarkah ini "melihat"? Zhang Yifan berusaha mengingat sensasi saat itu - seperti melihat namun tidak benar-benar melihat, lebih seperti mengetahui. Tiba-tiba, dia menyadari telah "melihat" tata letak kamar tidur: di sebelah kiri tempat tidur ada lemari pakaian besar, sebelah kanan terlihat plat baja menutupi jendela, dan di depannya tembok yang gundul.
Tapi kamar tidur sama sekali tidak dinyalakan lampu!
Tanpa perlu usaha khusus, selama dia ingin melihat, maka langsung terlihat.
Zhang Yifan melihat tempat tidurnya sendiri, Kristal Inti di atasnya bersinar seolah ada sumber cahaya. Bukan, ini berbeda dengan pencahayaan biasa. Benda yang dilihatnya tidak jelas, lebih seperti bayangan benda yang langsung tercetak di benaknya.
Pandangan Zhang Yifan beralih ke Kristal Inti di tempat tidur. Dalam kegelapan, kristal itu memancarkan cahaya biru jernih. Tunggu, cahaya biru ini bukan berasal dari kristal itu sendiri, melainkan lebih mirip kabut yang menyelimuti.
Zhang Yifan teringat proses pengambilan Kristal Inti. Beberapa pria harus mengobrak-abrik kepala tikus lama sebelum menemukan kristal, sementara dia langsung bisa melihat kabut cahaya samar dari kristal tersebut. Bahkan Kristal Inti sebesar ujung jarum dalam tubuh kecoak yang tidak ditemukan Yang Zhi, dengan mudah terlihat olehnya. Ini membuktikan bahwa apa yang mudah dia lihat, harus dicari perlahan oleh orang lain.
Apakah ini Fasilitas dari ruang pemanfaatan?
Ada lagi, hari ini dua pisau terbang yang kulempar bersamaan ternyata menuju dua tikus berbeda. Meski tidak mengenai kepala babak belur, tapi benar-benar menuju dua target. Ini terjadi setelah aku melempar pisau terbang sepanjang segmen, apakah skillku juga memiliki yang disebut "tingkat kemahiran"?
Zhang Yifan memusatkan pandangan pada Kristal Inti. Dari 300-an butir ini, yang besar tidak banyak, tapi yang kecil sudah cukup untuk diserap ruang pemanfaatanku. Tangan kiri memutar kalung kepala tengkorak di leher, kesadarannya menyelami ruang. Di dalam ruang, hampir seperempat terisi makanan. Sebuah mobil offroad menempati kurang dari seperempat, bensin, solar dan tabung gas elpiji mengisi seperempat lainnya, ditambah tumpukan kecil karung berisi tikus mutan.
Zhang Yifan mengambil Kristal Inti yang lebih kecil, mengantarnya ke ruang pemanfaatan. Kristal itu belum sempat mendarat, sudah berubah menjadi riak dan menghilang di tembok. Yifan menunggu rasa pusing andalannya datang, bahkan menutup mata dan bersandar di tempat tidur. Tapi semuanya tenang, tanpa pusing.
Zhang Yifan merasa heran. Ruang ini kok tidak mengikuti logika biasa? Tidak membuat pusing? Kesadarannya memasuki ruang, menempel di dinding. Kesadaran dengan mudah menembus tembok. Di luar tembok, tetap gelap gulita. Kegelapan tanpa ujung.
Kesadaran Yifan menarik diri dari ruang. Dia memasukkan Kristal Inti kecil lagi. Sama seperti sebelumnya, hanya riak di ruang. Yifan kehabisan kesabaran. Mungkin Kristalnya terlalu kecil, energi yang terkandung kurang. Yifan mengambil 5 butir sekaligus, tapi setelah berpikir merasa kurang yakin. Tidak boleh marah-marah dengan ruang, akhirnya dikembalikan 3 butir.
Dua riak.
3 buah, tiga riak；4 buah、5 buah, ruang pemanfaatan masih tak berubah.
Zhang Yifan menempelkan kehendaknya pada tembok ruang pemanfaatan, terus mengintip ke bayang-bayang gelap, dirinya jelas bukan sedang mengintip. Kegelapan seakan meluas, apakah kehendak ini juga bisa mengalami mata berkunang-kunang?
Di dalam ember, Yifan memilih Kristal Inti besar yang jumlahnya tak banyak, sekitar tiga puluh butir. Ia menyimpannya terpisah di kotak kayu kecil di laci meja sisi tempat tidur. Kini tanpa menyalakan lampu pun, Yifan bisa bergerak leluasa dalam kegelapan.
Kali ini, Yifan mengambil segenggam Kristal Inti kecil—eh, tak banyak, sekitar 10 butir. Dengan tekad bulat dimasukkannya ke ruang pemanfaatan. Riak-riak yang menyebar itu sungguh memesona, persis adegan penyebaran sinyal nirkabel sebelum siaran berita. Saat ruang menyerap riak, hanya ada sedikit pusing. Rupanya daya tahannya telah meningkat drastis. Ternyata konsep "tingkat penguasaan" itu memang ada.
Baiklah! Jika ruang pemanfaatan sangat memerlukan Kristal Inti, terus saja dihujani. Dengan jumlah sebanyak ini, mana mungkin nafsu ruang ini tak terbatas?
Nafsu ruang pemanfaatan memang luar biasa. Separuh ember Kristal Inti ini benar-benar membuktikan pepatah "Baozi pukuli anjing, tidak akan kembali." Tapi kenapa ruang ini bisa sebanyak itu? Memandang ember yang sudah kosong, lalu berpikir tentang lebih dari 30 butir Kristal Inti "akun level tinggi" yang tersembunyi di laci, Zhang Yifan benar-benar bingung——beri atau tidak, ini adalah masalah.
Lihat jam, hampir pukul empat. Yang Yang belum kembali. Melihat laci, memikirkan 30 butir "akun level tinggi" Kristal Inti itu. Jika dihitung berdasarkan volume, setara dengan lebih dari 100 butir Kristal Inti seukuran biji beras. Apa menyimpannya akan berguna? Termasuk Kristal Inti merah yang bisa bersatu itu. Tapi bagaimana jika habis digunakan? Jika ternyata Kristal Inti punya fungsi lain, apakah harus segera keluar memburu tikus?
Zhang Yifang teringat puluhan pisau terbang yang ditinggalkannya di luar. Setiap pisau tertancap seekor kecoak. Tidak tahu apakah kecoak memakan mayat sesamanya atau Kristal Inti dalam mayat. Andai kecoak hanya memakan mayat tanpa menyentuh Kristal Inti, dia bisa menunggu kecoak mundur lalu memungut semua Kristal Inti.
Zhang Yifang terbuai dalam fantasi indahnya. Bangkit dan membuka pintu menuju ruangan 102. Kamar terasa sunyi. Orang tua dan kakak seharusnya sedang beristirahat di kamar masing-masing. Dengan hati-hati dia mendekati lubang pengamatan. Di luar terlihat lautan kecoak hitam berkilauan. Di tengahnya samar-samar terlihat aura biru - pancaran Kristal Inti dari tikus mati. Cahaya biru itu ada yang terang, ada yang redup. Setiap cahaya dikerumuni kecoak-kecoak rapat.
Zhang Yifan mengamati sejenak, menemukan cahaya biru perlahan pudar, terutama yang sejak awal sudah lemah, menghilang lebih cepat. Pudarnya cahaya biru menandakan lenyapnya Kristal Inti. Kecoak-kecoak itu tak hanya memakan mayat, bahkan Kristal Inti yang keras pun bisa mereka kunyah. Aneh sekali, memakan mayat masih bisa dimaklumi karena itu daging, tapi memakan Kristal Inti? Seberapa kuat gigi dan sistem pencernaan mereka? Benar-benar kelaparan sampai tak pilih-pilih makanan.
Zhang Yifan geram dalam hati: Berani merebut makanan di ruang pemanfaatanku, bahkan mengambil tikus hasil buruanku! Hmph, dasar kecoak busuk! Tunggu saja akal licikku untuk menghajarmu.
Kecoak hitam berkerumun, mungkin sekitar 10.000-8.000 ekir. Cahaya biru di luar hampir tak terlihat. Bagaimana solusinya? Pisau terbang tidak bisa diandalkan. Bukan cuma jumlahnya tak cukup, bahkan jika cukup, menggunakan pisau untuk membunuh serangga tak lebih efisien dari meriam anti-pesawat untuk nyamuk. Jendela pun tak bisa sembarangan dibuka, karena kecoak bisa memanjat tembok.
Zhang Yifan melirik ke luar jendela lagi. Cahaya biru tinggal tersisa sedikit. Serangga hitam yang menumpuk ini saling menindih, membentuk gundukan. Andai ada pestisida... Oh benar! Aku punya bensin dan solar. Bisa kubakar mereka sampai mati!
Zhang Yifan mata berbinar, selama menggunakan botol semprot menyiram solar ke tubuh mereka - tidak, solar miliknya sendiri masih berguna untuk mobil - menyiram solar industri, lalu menyalakan api, bukankah itu bisa membunuh mereka? Zhang Yifan bangkit dengan semangat, ada ide harus segera bertindak. Solar industri dia punya banyak, perlukah meminta bantuan Yang Yang?
Zhang Yifan melirik ke luar jendela lagi, cahaya biru hampir hilang. Lebih baik tidak terlihat. Nanti dia akan fokus mengumpulkan kristal merah. Semakin banyak kristal merah, semakin rela dia memberi makan ruang pemanfaatannya.
