Yang Zhi dan Yang Yong yang disebutkan mengangguk: "Benar, Yang Yang benar."
Setelah keputusan berburu tikus mutan disepakati, diskusi beralih ke personil. Zhang Yifan tak ragu: "Kalau sudah sepakat, mari bahas personil. Menurutku, aku, Yang Yang, ipar, Kakak, Kakak kedua, Bai Song, kita yang harus pergi. Ada keberatan?" Matanya menyapu pandang ke kakak ipar perempuan.
"Aku keberatan." Yiping mengangkat tangan: "Ayah ibu sudah tua, di rumah ada tiga anak yang harus dijaga. Tapi kalau kamu bisa pergi, kami para perempuan juga bisa!"
"Yifan mengerti ini adalah cara kakaknya menyemangatinya, sekaligus ingin membantunya berbagi beban. Tanpa menolak langsung proposal sang kakak: "Kakak benar. Ayah dan Ibu bertanggung jawab menjaga tiga anak di rumah, tentu tidak perlu keluar; Kakak, Istri kakak tertua, Istri kedua, dan Zheng Chun juga akan keluar nanti, bukan hanya untuk berburu Kristal Inti, tapi terutama untuk meningkatkan kemampuan bertahan diri. Tapi sekarang, kita belum memahami kondisi luar, pasti yang paling kuat tempurnya yang mencoba dulu demi keamanan. Termasuk Haotian, kamu harus ikut rapat nanti. Usiamu sudah 17 tahun, sudah dewasa. Meski tidak perlu langsung ikut kami keluar, tapi nanti pasti ada waktunya. Istri kedua, tidak masalah kan?"
Istri kedua menatap Yang Yong yang diam seribu bahasa, lalu melihat Haotian dengan kasih sayang campur kekakuan: "Aku tidak masalah. Kalau dia mau ikut, biarkan saja."
Zhang Yifan mengerutkan alis tipis. Melihat ekspresi datar yang lain, dia memutuskan menjadi si jahat. Menatap langsung Istri kedua, tegas berkata: "Istri kedua, ini masa krisis. Setiap kesempatan latihan akan memperkuat kemampuan bertahan hidup di masa depan. Jadi ini bukan masalah Haotian mau atau tidak, tapi harus."
Pandangan Yifan terasa menekan. Sorot mata Istri kedua berkedip sesaat sebelum diam.
"Baik, kita sepakat seperti ini," pandangan beralih ke Yiping: "Kakak, sering-seringlah dengar radio. Setelah kami keluar, kakak harus standby di walkie-talkie. Saat kami kembali mungkin butuh bantuanmu."
Yiping mengangguk.
Yifan berbalik ke orang tuanya: "Ayah Ibu, kalian yang mengurus anak-anak, lebih bersusah payah." Orang tua itu mengangguk cepat: "Kalian harus lebih berhati-hati dengan keamanan, jaga keamanan ya."
Yifan lalu menghadap kakak ipar: "Masih harus merepotkan kakak ipar untuk menjaga rumah."
"Itu sudah seharusnya, Yifan ngapain terlalu sungkan, kami juga harus mulai memasak." Kakak ipar berdiri sambil bicara, Zheng Chun ikut berdiri.
Yifan memandang Yang Yang, seolah meminta pendapat: "Kita ke ruang bawah tanah 103 yuk." Semua orang berdiri dan keluar berurutan.
Tujuh orang duduk di lantai ruang bawah tanah 103. Kali ini Yang Yang yang pertama membuka topik: "Yifan, kamu sudah punya perhitungan kan? Coba jelaskan keputusanmu."
Yifan langsung to the point: "Begini rencanaku. Pertama kita cari unit perumahan tak berpenghuni di sekitar, sama seperti cara membunuh tikus kemarin di sini. Jadi untuk pertama kali keluar, tidak perlu banyak orang. Aku pasti ikut, kakak kedua harus ikut karena buka pintu bergantung padanya. Satu orang lagi, menurut kalian siapa yang cocok?"
"Tiga orang mungkin terlalu sedikit," Dong Zhipeng mengajukan keberatan: "Proses membunuh tikus lalu mengemas ke karung juga butuh waktu. Kamu harus bertanggung jawab atas kewaspadaan, dua orang langkahnya tidak cukup cepat."
Yang Yang juga mendukung ide Dong Zhipeng: "Menurutku 3 orang juga terlalu sedikit. Begini saja, kita bertiga bersaudara plus Yifan yang keluar, bagaimana, Kakak?" Kalimat terakhir ditujukan pada Yang Zhi.
Yang Zhi termenung, baru bicara setelah lama berpikir: "Caranya gimana perginya?"
Zhang Yifan merenung sejenak: "Kita belum bisa bawa mobil dulu. Suara mobil terlalu berisik, bisa menarik perhatian orang atau tikus. Menurutku kita jalan kaki saja, gimana?"
“Saya selalu merasa kompleks perumahan kita mungkin masih ada tikus mutan atau kecoak mutan yang belum dibasmi tuntas,” Yang Yong yang sebelumnya diam tiba-tiba berbicara. “Bagaimana jika begitu kita keluar langsung dikepung seperti pangsit? Menurutku kita harus membersihkan kompleks ini dulu, memastikan tidak ada tikus atau kecoak tersisa, baru pergi.”
“Setuju, pendapat Lao Er benar.” Dong Zhipeng menyambung. “Kita semua melewatkan titik ini.”
Yang Zhi mengangguk, “Lao Er masuk akal. Selain itu, aku, Lao Er, dan Bro belum pernah membunuh tikus mutan itu. Kita harus mencoba berlatih dulu.”
Semua mengangguk. Melihat tak ada yang menyebut namanya, Yang Baisong tak tahan berkata, “Aku juga belum pernah bunuh tikus.” Semua meliriknya sebentar, tapi tak ada yang menanggapi. Ia pun menutup mulut dengan malu.
Tak ada lagi yang bertanya, Zhang Yifan berkata, “Kalau begitu kita jalankan sesuai kesepakatan. Kita ke lantai atas dulu. Yang Yang, kamu tunggu di bawah sambil jaga pintu.” Yang Yang mengangguk.
Zhang Yifan melanjutkan, “Aku punya pisau terbang, masing-masing 20 bilah. Pisau kaca boros amunisi, hematlah. Nanti kita juga coba gigi tikus ini.”
“Hmm.” Semua mengiyakan. Tiba-tiba Yang Baisong membuka mulut lagi, “Tante, bagaimana dengan Kristal Inti yang kita dapat? Bukankah kemarin kita sudah menggali banyak, ke mana semuanya?”
Seketika pandangan semua orang “srrtt” tertuju pada Zhang Yifan. Ia mengerutkan kening halus, “Mulai sekarang, Kristal Inti yang didapat akan kusimpan sementara.” Ia jeda sejenak, mengamati ekspresi keluarga Yang, “Pendapat kalian?”
Zhang Yifan secara tegas menyatakan sikapnya atas kepemilikan Kristal Inti. Ya, dirinya yang menyediakan makanan untuk semua orang, sekaligus anggota utama dalam membunuh tikus, seharusnya tidak ada yang protes. Yang Baisong baru hendak membuka mulut lagi, namun Yang Zhi melotokinya dan buru-buru berkata: "Saat membunuh tikus mutan sebelumnya, selain Lao Er, kami semua tidak membantu. Kristal Inti layak dibagi Yifan, bukankah ini masuk akal? Bagaimana pendapat kalian?"
Beberapa orang melirik Yang Yong, lalu menatap Zhang Yifan. Yang Yong hanya menundukkan kepala, diam membeku.
Zhang Yifan sangat terkejut, melemparkan tatapan penuh pertanyaan ke Yang Yang. Bagaimanapun ini adalah kakak Yang Yang, harus melihat reaksinya.
Yang Yang mengangkat pandangan ke Yang Yong, lalu ke Yang Zhi, keningnya semakin berkerut. Keheningan menyelimuti ruangan.
Melihat Yang Yang tidak berbicara, Yifan memutuskan untuk terbuka: "Kalau sudah menyangkut ini, lebih baik kita bahas tuntas. Bagaimana pembagian Kristal Inti hasil buruan kita ke depan? Kakak, coba sampaikan pendapatmu."
Yang Zhi tidak memandang siapa pun, matanya tertancap pada target di tembok: "Kalau menurutku, bagi rata saja untuk yang ikut keluar."
Yifan tertegun. Dibagi rata? Berani-beraninya dia mengusulkan itu.
Dong Zhipeng juga tersentak. Tak disangkanya Yang Zhi berpikir demikian: "Kakak, menurutku bagi rata tidak adil. Tenaga yang dikeluarkan setiap orang saat berburu tikus berbeda-beda."
Wajah Yang Zhi tetap datar: "Kalau begitu mari kita hitung pembagian Kristal Inti yang digali kemarin. Tanpa kunci dari Lao Er, kita tak bisa naik ke lantai dua. Kami yang mencari tuinggalkan tikus itu nyaris meregang nyawa. Bagaimana logikamu ini?"
Zhang Yifan benar-benar terkejut. Ia memandang Yang Zhi, lalu Yang Yang. Bagaimana mungkin mereka berpikir seperti ini? Belum lagi masalah tinggal di sini dan makan-minum setiap hari yang di era gelap sekarang ini tak bisa dibeli dengan uang. Baju yang ia berikan saja di era matahari minimal bernilai 10.000 yuan per orang. Keluarga kakak tanpa hitung anak pun butuh 50.000 yuan. Kini pakaian ini sudah bukan bisa dinilai uang lagi. Semua ini ia tak sebutkan, menerima dengan tenang. Tapi begitu dengar Kristal Inti berguna, langsung ingin membagi kristal - kristal hasil buruannya sendiri. Hanya karena ia pergi mengumpulkan tikus.
Kalau mau membagi kristal yang akan didapat nanti masih bisa dimaklumi. Tapi bagaimana mungkin Yang Zhi berani minta Kristal Inti dengan muka tebal seperti ini? Zhang Yifan bingung harus berkata apa. Haruskah konflik terbuka?
